LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MATERNITAS HIPEREMESIS GRAVIDARUM
OLEH :
SUSI YASMI
NIM : 2130282102
( ) ( )
1. Anatomi
2. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah keluhan mual dan muntah hebat lebih dari 10
kali sehari dalam masa kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan
cairan,penurunan berat badan,atau gangguan elektrolit,sehingga menganggu aktivitas
sehari-hari dan membahayakan janin dalam kandungan(Kadiretal,2019).
Hiperemesis gravidarum dapat mempengaruhi status kesehatan ibuserta tumbuh
kembang janin, pada kehamilan 16 minggu pertama 70-80%wanita mengalami mual
dan muntah,60%wanita mengalami muntah,sementara 33% wanita hanya mengalami
mual. Apabila semua makanan yang dimakan dimuntahkan pada ibu hamil,maka berat
badan akan menurun,turgor kulit berkurang dan timbul asetonuria(Morgan etal,2010).
3. Klasifikasi
KlasifikasiHiperemesisGravidarumMenurut(Khayati, 2013):
1) TingkatI
1) Ibumerasalemah
2) Muntah terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum
3) Nafsu makan tidak ada
4) Berat badan menurun,temperatur tubuh meningkat
5) Nadi meningkat sekitar100 permenit dan tekanan darah sistolik menurun
6) Turgor kulit mengurang
7) Lidah mengering mata cekung
8) Merasa nyeri pada epigastrium
B. TingkatII
1) Ibu tampak lebih lemah dan apatis
2) Berat badan turun
3) Tensiturun,nadi kecil dan cepat
12
4) Suhu kadang-kadang naik
5) Mata sedikit ikterik dan cekung
6) Turgor kulit lebih mengurang
7) Lidah mengering dan tampak kotor
8) Hemokonsentrasi,oliguria,konstipasi
9) Aseton tercium dalam hawa pernapasan,karena mempunyai aroma yang khas dan
dapat pula ditemukan dalam kencing
C. TingkatIII
1) Keadaan umum lebih parah
2) Muntah berhenti
3) Kesadaran menurun dari somnolen sampai koma
4) Nadi kecil dan cepat
5) Suhu meningkat
6) Tensi menurun
7) Mulut kering dan kotor,pernapasan bau aseton
8) Mata cekung dan timbulnya ikterus
4. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.Tidak ada bukti
bahwa penyakit ini disebabkan oleh faktor toksik, juga tidak ditemukan kelainan biokimia.
Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati, dan susunan saraf, disebabkan
oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi. Menurut (Khayati, 2013) terdapat
beberapa faktor predisposisi dan faktor lain,yaitu:
a. Faktor predisposisi : primigravida,overdistensirahim (hidramnion,kehamilan
ganda,estrogen dan HCG tinggi,molahidatidosa)
b. Faktor organik : masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal,perubahan
metabolik akibat hamil, resistensi yang menurun dari pihak ibu dan alergi.
c. Faktor psikologis : rumah tangga yang retak,hamil yang tidak diinginkan, takut
terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dan
kehilangan pekerjaan.
Selain itu menurut (Jusuf CE,2016) riwayat gestasi juga dapat mempengaruhi penyebab
hiperemesis, dimana ibu hamil yang mengalami mual dan muntah sekitar 60-80%pada
(primigravida),40-60% pada (multigravida).
5. ManifestasiKlinis
c. Terapipsikologika
dehidrasi:
d. Mata cekung
1.Pengkajian
Adapun Fokus pengkajian pada klien dengan Hipermesis Gravidarum
menurut Lombogia (2010) yaitu:
a. Identitas Kiens
Meliputi identitas klien (nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama,
alamat, pendidikan, diagnosa medis, tanggal MRS, dan tanggal
pengkajian diambil) dan identitas penanggung jawab (nama, umur,
pendidikan, agama, suku, hubungan dengan klien, pekerjaan, alamat).
b. Keluhan Utama
a)Tingkatan I (ringan)
9) Lidah mengering
10)Mata cekung
b) Tingkatan II (sendang)
Kaji aktivitas klien sehari-hari. Apakah ada gangguan atau tidak. Kaji
bagaimana klien menjalankan aktivitas sehari-hari. Apakah klien
memerlukan bantuan atau tidak dalam beraktivitas.
i) Data Psikososial
Ibu yang mengalami stres dan mempunyai tingkat cemas yang tinggi
beresiko mengalami hipermesis grapidarum. Stress terjadi akibat
perubahan hormon pada ibu hamil tanpa sadar menyebabkan
respon fisiologis, respon kognitif dan respon emosi. Apabila
kondisi initerus menerus terjadi tanpa ada perubahan tingkah laku
maka akan terjadi hipermesis grapidarumpada ibu hamil. Diketahui
bahwa stress harus diatasi agar tidak mengganggu kehamilan, cara
yang dilakukan informan utama untuk mengatasi permasalahan
yakni dengan mengubah pola tingkah laku.
2. Data Objektif
2.Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri berhubungan dengan muntah yang berelebihan, peningkatan
asam lambung
b) Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d frekuensi
mual dan muntah berlebihan
c) Kekurangan volume cairan b.d kehilangan cairan yang berlebihan
(SDKI, 2016)
2.5Intervensi keperawatan
Tabel 2.1
1 Nyeri berhubungan dengan Tujuan Tindakan
muntah yang berelebihan,
Setelah dilakukan intervensi 3 x 24 jam Observasi
peningkatan asam slambung
maka nyeri menurun
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Dengan kriteria hasil:
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri menurun b. Identifikasi skala nyeri
Teraupetik
a. Berikan teknik nonfarmakologi
untuk
perlu
Edukasi
24 jam
b. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan
Kaloborasi :
aktivitas sehari- hari meningkat e. Monitor lokasi dan ketidak nyamanan selama
melakukan aktivitas
3. Keluhan lelah menurun
Teraupeutik
c.
Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelehan tidak
berkurang
mengurangi kelelahan
Kolaborasi :Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
Edukasi :
relaksasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan. Dokumentasi tindakan keperawatan ini
berguna untuk komunikasi antar tim kesehatan sehingga memungkinkan pemberian tindakan
keperawatan yang berkesinambungan (Nursalam, 2011).
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan cara melakukan
identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai atau tidak (Nursalam, 2011).
)