Kalibrasi
Kalibrasi
nilai benar analit atau nilai acuan analit adalah parameter yang menetapkan rentang
yang dapat diterima. Akurasi dapat nilai yang didalamnya diperkirakan nilai
ditentukan melalui berbagai cara yaitu kuantitas yang diukur. Nilai ketidakpastian
Pemakaian Certified Reference Material sudah memperhitungkan atau
(CRM), Perbandingan dengan metode lain mempresentasikan semua ketidakpastian
dan Standar Adisi. Untuk mendapatkan yang bersumber dari efek acak maupun
nilai akurasi dari suatu metode dapat efek sistematik.
menggunakan Uji t. Laboratorium penguji Baristand
Presisi (repeatability dan Industri Pontianak menggunakan
reproducibility) menunjukkan kedekatan metode yang telah standar yaitu metode
diantara hasil-hasil pengujian yang SNI 01-3554-2006 butir 2.22.2.1 di
independent dibawah kondisi yang
dalam melakukan pengujian logam Cu
ditentukan. Nilai Presisi dapat ditentukan
dalam Air Minum dalam kemasan. Alat
melalui repeatability, bila dilakukan pada
laboratorium, analis dan peralatan yang yang digunakan adalah AAS flame dan
sama; intra reproducibility, bila bukan AAS tungku karbon seperti yang
dilakukan pada laboratorium yang sama disebutkan dalam metode SNI sehingga
dengan analis yang berbeda; dan inter laboratorium perlu melakukan validasi
reproducibility, bila dilakukan pada metode. Validasi metode pengujian
laboratorium, analis dan peralatan yang kadar logam tembaga dalam produk
berbeda. Air Minum Dalam Kemasan ini
Perolehan kembali (recovery) adalah bertujuan untuk mengevaluasi melalui
nilai perolehan kembali dari yang tidak studi laboratorium kesesuaian metode
difortifikasi dan yang difortifikasi dengan SNI 01-3554-2006 butir 2.22.2.1 yang
analit pada range konsentrasi tertentu.
telah dikembangkan sebagai metode
Linieritas suatu metode adalah kemampuan
memberikan hasil uji secara langsung pengujian standar di Laboratorium
atau setelah transformasi matematika, yang Penguji Aneka Komoditi Baristand
proporsional dengan konsentrasi Industri Pontianak. Parameter validasi
komponen uji dalam rentang tertentu. yang dilakukan meliputi akurasi,
Limit deteksi adalah konsentrasi presisi, recovery, liniaritas metoda,
terendah dari analit dalam contoh yang limit deteksi metoda, limit kuantisasi,
dapat terdeteksi tetapi tidak perlu sensitifitas dan ketidakpastian
terkuantitasi, dibawah kondisi pengujian pengukuran.
yang disepakati. Limit kuantisasi atau
biasa disebut juga limit pelaporan (Limit of 2. METODE PENELITIAN
Reporting) adalah konsentrasi terendah
dari analit yang dapat ditentukan dengan Bahan yang digunakan dalam
tingkat presisi dan akurasi yang dapat pengujian ini adalah air suling bebas
diterima, dibawah kondisi pengujian yang logam, air suling yang telah mengalami 2
disepakati. kali penyulingan, Asam Nitrat HNO3 p.a,
Sensitifitas adalah metode yang Larutan Tembaga 1000 mg/l.
sensitif yang memberikan respon untuk Alat yang digunakan adalah AAS
sejumlah (segolongan) komponen yang AA 700 Perkin Elmer, Pipet mikro 0,5 ml,
dapat atau tidak dapat dibedakan satu sama 1 ml dan 10 ml, saringan membrane 0,45
lain. Selektifitas adalah metode yang µm, labu ukur 50 ml, 100ml dan 1000ml,
selektif atau spesifik yang memberikan pipet ukur 10 ml dan 100 ml, Erlenmeyer,
respon terhadap satu komponen tunggal. penangas listrikdan gelas piala 150 ml dan
Ruggedness/Robustness adalah 500 ml (Anonimous, 2006).
ukuran metode dalam mempertahankan Metode yang digunakan untuk
unjuk kerja dimana pengaturan kondisi melakukan validasi metode pengujian
tidak sesempurna yang dipersyaratkan oleh kadar logam Tembaga dalam produk Air
metode.Ketidakpastian (uncertainty) Minum dalam kemasan sesuai SNI 01-
3554-2006 butir 2.22.2.1 menggunakan contoh yang telah dipilih tadi. Analit
AAS nyala. standar yang ditambahkan meliputi
Akurasi ditentukan menggunakan konsentrasi 0,10; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50;
analisis Certified Reference Material 0,60; 0,75 dan 0,80 mg/L Cu. Dilakukan
(CRM). Dilakukan analisis berulang analisis pada masing-masing preparat
sebanyak minimal enam kali ulangan menggunakan metode yang akan divalidasi
terhadap CRM yang memiliki konsentrasi dengan jumlah pengulangan sebanyak dua
analit dan matriks sama dengan contoh uji. kali. Dihitung korelasi antara respon
Reratakan kadar hasil uji, lalu uji beda analitik rata-rata yang didapat dengan
nyata (t-student test) dengan konsentrasi konsentrasi teoretis analit dalam preparat.
analit sebenarnya dalam CRM pada tingkat Metode dikatakan linier pada rentang
kepercayaan 95%. Metode uji terbukti konsentrasi tertentu jika didapat nilai
akurat jika rerata hasil uji tidak koefisien korelasi ( r ) t nilai tabel
memberikan perbedaan nyata dengan nilai Pearson.
analit sebenarnya. Limit Deteksi Metode (LOD)
Presisi metode ditentukan melalui ditentukan dengan metode evaluasi visual
teknik repitabilitas melalui cara suatu atau dikenal pula dengan teknik Trial &
contoh homogen dan representatif Error. LOD dievaluasi dengan
dianalisis sebanyak minimal enam kali menambahkan ke dalam contoh analit
ulangan oleh analis yang sama pada waktu standar pada berbagai level konsentrasi
yang berdekatan, menggunakan peralatan rendah (0,0005, 0,001 dan 0,002 mg/L)
dan pereaksi dari batch yang sama. Dari yang diduga sebagai nilai LOD. Dilakukan
hasil analisis berulang tersebut dihitung analisis berulang terhadap masing-masing
nilai Koefisien Variasi (CV) lalu preparat tersebut. Konsentrasi analit
dibandingkan dengan nilai 2/3 x CVHorwitz. terendah dalam contoh yang dapat
Metode memiliki repeatability yang baik terdeteksi oleh mekanisme pengukuran
jika diperoleh nilai CV d 2/3 x CVHorwitz. analitik metode tersebut ditetapkan sebagai
Recovery ditentukan melalui cara LOD.
suatu contoh homogen dan stabil yang Limit Kuantisasi Metode (LOQ)
memiliki kandungan matriks mewakili dievaluasi menggunakan teknik
dengan volume yang cukup. Analisis pendekatan yang sama dengan LOD, hanya
dilakukan berulang sebanyak minimal saja dalam LOQ nilai yang didapat harus
enam kali ulangan terhadap contoh dibuktikan tingkat presisi dan akurasinya
tersebut guna menetapkan konsentrasi uji sebanyak minimal 7 kali pengulangan.
baseline, kemudian ditambahkan analit Nilai yang didapat ditetapkan sebagai LOQ
dengan konsentrasi 0,40 mg/L ke dalam jika CV d 2/3CVHorwitz dan uji beda nyata
contoh tersebut dan dilakukan analisis menyatakan hasil tidak berbeda nyata.
berulang minimal enam kali. Hasil Sensitifitas ditentukan melalui cara
pengukuran kemudian dibandingkan membuat larutan standar Cu dengan
terhadap konsentrasi analit teoritis yang konsentrasi 0,1, 0,5, 1, 2, 3 dan 4 mg/L.
ditambahkan ke dalam contoh tersebut. Dilakukan analisis pada masing-masing
Metode akurat jika didapat % recovery preparat menggunakan metode yang akan
sesuai syarat keberterimaan. divalidasi dengan jumlah pengulangan
Linieritas metode ditentukan melalui sebanyak empat kali. Dihitung sensitifitas
cara suatu contoh homogen dan stabil yang kemudian dibandingkan terhadap
memiliki kandungan matriks mewakili sensitifitas alat. Metode dinyatakan akurat
dengan volume yang cukup. Analisis jika didapat nilai sensitifitas kurang dari
dilakukan berulang terhadap contoh atau sama dengan 1,25 kali sensitifitas alat.
tersebut guna menetapkan konsentrasi uji Ketidakpastian pengukuran. Proses
baseline, dibuat preparat deret kalibrasi Estimasi Ketidakpastian meliputi 4 tahap,
dengan menambahkan secara kuantitatif yaitu (1) Penentuan spesifikasi kuantitas
analit standar yang diketahui yang diukur dengan formula/persamaan;
konsentrasinya secara pasti ke dalam
BIOPROPAL INDUSTRI 33 Vol. 01, No. 02, Desember 2010
ISSN 2089-0877