TENTANG
WALIKOTA SURABAYA,
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
10. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan
kalender yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.
5
11. Tahun Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) tahun
kalender, kecuali bila Wajib Pajak menggunakan tahun buku yang
tidak sama dengan tahun kalender.
12. Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu
saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian
tahun pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan Daerah.
13. Pajak yang akan terutang adalah pajak yang telah terhitung
besarannya namum belum melewati masa pajak.
19. Surat Teguran, surat peringatan atau surat lain yang sejenis adalah
surat yang diterbitkan oleh pejabat untuk menegur atau
memperingatkan kepada Wajib Pajak untuk melunasi utang
pajaknya.
23. Data Transaksi Usaha adalah keterangan atau data atau dokumen
transaksi pembayaran yang dapat menjadi dasar pengenaan pajak
yang dilakukan oleh masyarakat atau subjek pajak kepada wajib
pajak.
31. ID Bayar Bank adalah kode atau nomor transaksi bayar yang
diterbitkan secara elektronik melalui sistem aplikasi Pajak Daerah
dipergunakan untuk melakukan pembayaran Pajak Daerah pada
tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.
BAB II
JENIS PAJAK
Pasal 2
BAB III
KEWENANGAN
Pasal 3
Pasal 4
BAB IV
SISTEM ONLINE PAJAK DAERAH
Bagian Kesatu
Pendaftaran
Pasal 5
Pasal 6
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 7
(3) Dalam hal Wajib Pajak memiliki beberapa objek pajak, harus
mengisi dan menyampaikan SPTPD elektronik untuk masing-
masing objek pajak.
(4) Wajib Pajak yang tidak menyampaikan SPTPD dalam batas waktu
yang ditentukan atau SPTPD diisi tidak benar atau tidak lengkap,
maka akan dikenakan sanksi administrasi sesuai dengan
peraturan daerah yang mengatur tentang perpajakan daerah.
9
Pasal 8
Pasal 9
(1) Wajib Pajak wajib melakukan validasi SPTPD elektronik pada saat
menyampaikan SPTPD elektronik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 ayat (2), Pasal 8 ayat (1) huruf a dan ayat (2).
Pasal 10
Pasal 11
Bagian Ketiga
Pembayaran
Pasal 12
(4) Data transaksi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
lebih lanjut dalam Keputusan Kepala BPKPD.
Pasal 13
(1) Dalam hal alat dan/atau aplikasi perekam data transaksi telah
terpasang di sistem pembayaran Wajib Pajak, maka Wajib Pajak
harus melakukan penyetoran jumlah pembayaran pajak yang
akan terutang ke rekening Wajib Pajak paling lambat 1 (satu) hari
kerja setelah berakhirnya transaksi pembayaran oleh subjek
pajak kepada Wajib Pajak.
(3) Pajak yang akan terutang yang telah disetorkan oleh Wajib Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) akan tetap
mengendap/terblokir di rekening sampai dilakukan proses transfer
debit.
(4) Apabila wajib pajak tidak melakukan penyetoran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) atau kurang setor, dalam jangka waktu
paling lama 24 (dua puluh) empat jam, bank wajib
menginformasikan kepada Pemerintah Daerah.
Pasal 14
(1) Wajib Pajak melakukan pembayaran pajak apabila telah
menyampaikan dan melaporkan SPTPD elektronik sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1).
(2) Pembayaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan cara perintah transfer debit rekening Wajib Pajak.
(3) Perintah transfer debit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan oleh Bank berdasarkan Surat Kuasa Pendebitan dari
Wajib Pajak.
Pasal 15
Pasal 16
(1) Dalam hal dana rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15
ayat (1) tidak mencukupi atau tidak sesuai dengan besaran pokok
pajak terutangnya maka Bank Umum Nasional yang ditunjuk
wajib memberikan informasi kepada Wajib Pajak dan BPKPD
bahwa perintah transfer debit tidak dapat diproses.
(2) Dalam hal dana rekening Wajib Pajak tidak mencukupi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Wajib Pajak tetap tidak
mengisi saldo sesuai pajak terutangnya dan telah melewati jatuh
tempo pembayaran pajak, maka pembayaran pajak selanjutnya
dilakukan secara transfer elektronik atau pembayaran tunai pada
BPKPD/UPTB Pelayanan Pajak Daerah.
(3) Pembayaran pajak yang dilakukan secara transfer elektronik atau
pembayaran tunai pada BPKPD/UPTB Pelayanan Pajak Daerah
dengan menggunakan ID Bayar Bank sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 9 ayat (2).
(4) Pembayaran pajak yang telah melewati jatuh tempo sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dikenakan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan untuk jangka waktu
paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
12
BAB V
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pasal 17
Pasal 18
BAB VI
PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Pasal 22
Dalam hal Wajib Pajak belum melakukan pembayaran pajak
setelah jatuh tempo sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan maka terhadap wajib pajak selain dikenakan
sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 juga
dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang mengatur perpajakan.
BAB VII
GANGGUAN ATAU PERBAIKAN JARINGAN
SISTEM INFORMASI PAJAK
Pasal 23
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 24
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kota Surabaya.
Ditetapkan di Surabaya
pada tanggal 13 Nopember 2017
WALIKOTA SURABAYA,
ttd.
TRI RISMAHARINI
Diundangkan di .......
15
Diundangkan di Surabaya
pada tanggal 13 Nopember 2017
ttd.
HENDRO GUNAWAN
BERITA DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN 2017 NOMOR 46
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,
Menimbang : a. bahwa...........;
b. bahwa...........;
c. dan seterusnya...........;
Mengingat : 1. ...........;
2. ...........;
3. dan seterusnya.............;
MEMUTUSKAN :
(................................)
Salinan sesuai dengan aslinya WALIKOTA SURABAYA,
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
Ira Tursilowati, S.H., M.H. TRI RISMAHARINI
Pembina Tingkat I.
NIP. 19691017 199303 2 006