Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK

Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengembangan Produk Dan Penetapan
Harga Produk”.

Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen pengampu yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan tugas yang sering
terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang sedang dipasarkan itu berada pada
tahap “kedewasaan” , maka pengusaha haruslah mulai memanfaatkan keuntungan yang
diperolehnya dari produk yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide penciptaan
produk baru. Produk baru inilah yang diharapkan nantinya dapat menggantikan produk lama yang
sedang jaya tersebut. Untuk alasan tersebutlah penulis membuat makalah dengan judul
Pengembangan Produk.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan produk dan strategi pengembangan produk ?

2. Apa saja tujuan pengembangan produk ?

3. Bagaimanakah tahap – tahap dalam pengembangan produk ?

4. Apa tujuan penetapan harga?

5. Bagaimana metode penetapan harga dan penyesuaian terhadap harga?

6. Bagaimana strategi penetapan harga?

7. Apa saja faktor yg perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga?

C. Tujuan

1. Mengetahiu devinisi pengembangan produk dan strategi pengembangan produk

2. Mengetahui tujuan pengembangan produk

3. Mengetahui tahap – tahap dalam pengembangan produk

4. Mengetahui tujuan penetapan harga

5. Mengetahui metode penetapan harga dan penyesuaian terhadap harga

6. Mengetahui strategi penetapan harga


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

7. Mengetahui faktor yg perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dari Pengembangan Produk dan Strategi Pengembangan Produk.

Pengembangan Produk

Dalam dunia bisnis dan marketing, istilah pengembangan produk (product development) sudah lazim
dibicarakan, dibahas dan dianalisis. Secara umum, pengembangan produk dapat diartikan sebagai
suatu usaha yang dilakukan perusahaan untuk menambah manfaat, ciri, desain dan layanan pada
barang dan jasa.

Pengertian pengembangan produk telah banyak dikemukakan para ahli, antara lain ;

1. Assaury (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah


suatu kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dalam menghadapi kemungkinan perubahan suatu
produk ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan daya guna maupun daya pemuas yang
lebih besar.
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

2. Stanton (1996) mengatakan bahwa pengembangan produk (product development) adalah


suatu istilah yang terbatas mneliputi kegiatan teknis, seperti riset produk, rekayasa dan desain.

3. Guiltinan (1991) mengatakan bahwa pengembangan produk (product develpoment) adalah


suatu kebutuhan dan keinginan yang selalu berubah mengakibatkan adanya segmen baru atau
adanya persaingan dan perubahan teknologi.

Dari berbagai pengertian pengembangan produk tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
pengembangan produk adalah suatu usaha yang dilakukan perusahaan melalui perbaikan bentuk,
penyederhanaan, pembentukan kembali, menambah desain atau model dengan tujuan untuk
meningkatkan kepuasan konsumen atau pelanggan.

Strategi Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk adalah bagian dari strategi korporasi (corporate strategy). Dalam
strategi pengembangan produk terdapat potensi keuntungan maupun risiko dari aktifitas
pengembangan produk, dan banyak faktor yang menyebabkan suatu organisasi
mempertimbangkan melakukan pengembangan produk baru. Hampir semua organisasi menemukan
bahwa pendekatan strategi managerial pada aktifitas pengembangan produk baru akan
meningkatkan peluang keberhasilan dan juga meminimasi biaya dan risiko. Ada dua pendekatan
dalam menjalankan strategi pengembangan produk, yaitu sebagai berikut :

Strategi Proaktif (proaktive strategy)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan untuk mengantisipasi kondisi di masa depan.
Pengembangan produk dimulai dari perusahaan sendiri. Beberapa bentuk dari strategi proaktif, yaitu
sebagai berikut :

a. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)

Strategi ini menempatkan perusahaan untuk terus berusaha mengembangkan produknya secara
teknis. Contoh dari strategi ini adalah perusahaan ABC menginvestasikan modal yang cukup banyak
pada bagian R&D-nya. Hal tersebut kemudian membuahkanhasil dengan banyaknya inovasi atas
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam jangka waktu yang cepat dibandingkan dengan
pesaing – pesaingnya.

b. Pemasaran(Marketing)

Strategi ini menempatkan konsumen sebagai pertimbangan pertama dalam membuat produk yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Contoh dari strategi ini adalah perusahaan DEF mengadakan
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

survey skala besar mengenai produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen baik secara langsung
kepada konsumennya, maupun secara tidak langsung dengan membaca data penjualan produk yang
memiliki peringkat tertinggi. Data –data tersebut digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk yang selalu sesuai dengan kebutuhan konsumen.

c. Pengusaha(Entrepreneurial)

Strategi ini memberi kesempatan kepada seorang pengusaha (entrepreneur) untuk mewujudkan
idenya dengan membuat divisi tersendiri dan mengumpulkansumbernya. Strategi ini dilaksanakan
pada perusahaan yang sudahbesar dan mapan. Contoh dari strategi ini adalah perusahaan GHI
merupakan perusahaan terkemuka di dunia. Produk – produk yang dihasilkannya pun sudah sesuai
dengan kebutuhan konsumen, handal, inovatif, dll. Kemudian, perusahaan ini dituntut untuk terus
menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat menjadi kiblat atau trendsetter produk A di
dunia. Dengan segala kemapanan yang dimiliki, perusahaan ini menciptakan suatu bagian yang
khusus memperkerjakan pegawai – pegawai berjiwa inventor, kreatif, dan berfikir secara tidak biasa
(think-out-of-the-box) yang ditugaskan untuk menciptakan atau mengembangkan produk yang dapat
menjadi kiblat atau trendsetter dunia. Hal ini menghasilkan kesuksesan dengan hadirnya produk IHG
yang kemudian menjadi kiblat atau trendstetter untuk produk sejenisnya.

d. Akuisisi(Acquisition)

Strategi ini melibatkan perusahaan untuk mengambil alih atau membeli perusahaan lain yang
menghasilkan suatu produk yang sama sekali baru bagi perusahaan atau bahkan bagi pasar. Contoh
dari strategi ini adalah perusahaan penyedia komunikasi PT. JKL baru – baru ini diketahui telah
mengakuisisi perusahaan penyedia komunikasi PT. MNO. Keputusan ini diambil oleh PT. JKL karena
seperti yang masyarakat ketahui bahwa PT. MNO baru saja mengadakan fitur aplikasi
perpesanannya yang dapat mengirimkan pesan singkat tanpa dikenai biaya ataupun menggunakan
koneksi internet. Aplikasi tersebut sangat diminati oleh pasar sehingga dengan segala kemampuan
yang dimiliki, PT. JKL memutuskan unruk mengakuisisi PT. MNO.

Strategi reaktif (reaktive strategy)

Strategi pengembangan produk yang dilakukan sebagai respon dari kondisi pasar atau pesaingnya.
Beberapa bentuk dari strategi reaktif, yaitu sebagai berikut :

a. Strategi defensif (defensive strategy)


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Strategi ini dilakukan dengan menciptakan suatu aksi untuk melindungi perusahaan terhadap produk
baru yang dikeluarkan pesaing yang meraih sukses di pasar. Contoh dari strategi ini adalah
perusahaan PQR baru saja meluncurkan ponsel Galaxy X yang meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan STU yang merupakan kompetitor dari perusahaan PQR dalam ponsel cerdas
(smartphone) kemudian berinisiatif untuk mengadakan promo diskon untuk setiap pembelian
ponsel dari perusahaannya. Hal ini dilakukan demi menjaga pasar yang selama ini perusahaan STU
miliki.

b. Strategi imitatif (Imitative strategy)

Strategi ini dilakukan dengan meniru produk baru dengan cepat sebelum produk tersebut mendapat
pasaran yang kuat. Contoh dari strategi ini adalah perusahaan VWX dikabarkanakan segera
meluncurkan ponsel Galaxy YZ yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih
kesuksesan di pasar. Perusahaan XYZ yang berasal dari Negara China membuat strategi untuk meniru
model ponsel Galaxy YZ, meskipun sistem operasi dari ponsel tersebut tidak sama.

c. Strategi second-but-better

Strategi ini dilakukan dengan sebelumnya menunggu hasil pemasaran produk baru dari pesaingnya;
lalu tidak hanya meniru produk pesaing, tetapi juga memperbaikinya dan memperkuat posisinya di
pasaran. Contoh dari strategi ini adalah perusahaan BCD dikabarkan akan segera meluncurkan
ponsel Galaxy AB yang memiliki model menarik dan potensi besar akan meraih kesuksesan di pasar.
Perusahaan EFG membuat strategi untuk meniru model ponsel Galaxy YZ, tetapi dengan
penyempurnaan model dari ponsel yang ditirunya dan mengembangkan sistem operasi berbasis
android versi terbaru.

d. Strategi responsif (responsive strategy)

Strategi ini dilakukan dengan mengakomodasi keinginan konsumen.

Contoh dari strategi ini adalah perusahaan EFG meluncurkan ponsel 5X yang merupakan hasil dari
berbagai keinginan dan permintaan pasar untuk penyempurnaan atas kekuragan keluaran ponsel
sebelumnya, yaitu 5W.

B. Tujuan dari Pengembangan Produk.

Menurut Buchari Alma (2000:101) tujuan pengembangan produk adalah

1. Untuk memenuhi keinginan konsumen yang belum puas

2. Untuk menambah omzet penjualan


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

3. Untuk memenangkan persaingan

4. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama

6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen

8. Untuk menyederhanakan produk, pembungkus

C. Tahap – Tahap Pengembangan Produk

Menurut Kotler (2002: 382) tahap-tahap pengembangan produk terbagi menjadi delapan tahap yaitu
:

a. Idea Generation (Pemunculan Gagasan)

Tahapan ini merupakan pencarian peluang produk baru secara terus menerus dan sistematik.
Tahapan ini dilakukan untuk menemukan gagasan-gagasan baru dan segara mengenai penciptaan
produk. Metode untuk menciptakangagasan baru meliputi brain storming (sesi kelompok kecil untuk
menstimulasi gagasan), melakukan analisa atas produk yang sudahada, ataupun melalui survei
konsumen.

b. Idea Screening (Penyaringan Gagasan)

Setelah perusahaan mengidentifikasi gagasan produk yang berpotensi, perusahaan harus


menyaringnya. Dalam product screening, kekurangan, ketidakcocokan, atau gagasan yang tidak
menarik lainnya harus disingkirkan dari tindakan lebih lanjut. Tujuan penyaringan adalah mengurangi
banyaknya gagasan dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.

c. Concept Development and Testing (Pengembangan dan Pengujian Konsep)

Menguji konsep adalah menyajikan konsep produk kepada consumer dan mencoba mengukur sikap
dan ketertarikan konsumer atas konsep awal pengembangan produk tersebut. Pengujian konsep
merupakan cara yang cepat dan tidak mahal untuk mengukur minat konsumer. Pengujian dilakukan
dengan meminta konsumer yang potensial untuk berinteraksi terhadap sketsa gambar atau deskripsi
tertulis yang menggambarkan produk yang akan dikembangkan.

d. Marketing Strategy Development (Pengembangan Strategi Pemasaran)


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk memperkenalkan produk ke pasar.
Bagian pertama menjelaskan ukuran, struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk
yang telah direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang hendak dicari
pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan strategi pemasaran menguraikan
harga produk yang direncanakan, strategi distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama.
Bagian ketiga menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran keuntungan
dan strategi bauran pemasaran selama ini.

e. Business Analysis (Analisis Bisnis)

Analisis Bisnis dan finansial dilakukan untuk menguji kelayakan finasialdan bisnis dari konsep
pengembangan produk baru. Disini dilakukan analisa terhadap sejumlah aspek, seperti proyeksi
permintaan pasar,perkiraan biaya produksi dan peta persaingan.

f. Product Development (Pengembangan Produk)

Pengembangan produk mengkonversi ide produk baru menjadi bentukfisik dan sekaligus
mengidentifikasi pola strategi pemasaran yang akanditerapkan. Fase ini mencakup konstruksi
produk, packaging, pemilihan brand, brand positioing, dan usage testing.

g. Test Marketing (Pengujian Pasar)

Fase ini mencakup konstruksi produk, packaging, pemilihan brand,brand positioing, dan usage
testing. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kinerja produk dan efektivitas program pemasaran
secara terbatas sebelum a full-scale introduction. Melalui ujipemasaran ini, perusahaan dapat
melakukan observasi perilaku pelanggan secara aktual. Perusahaan juga dapat melihat reaksi yang
dilakukan pesaing, dan juga respon dari para distribution channelmembers.

h. Commercialization (Komersialisasi)

Setelah pengujian selesai, perusahaan siap untuk mengenalkan produknya ke pasar yang ditargetkan
secara full scale. Sejumlah aspek yang perlu dicermati dalam tahap commercialization adalah
kecepatan penerimaan konsumen dan para distributor, intensitas distribusi (berapa banyak toko
penyalur), kemampuan produksi, serta efektivitas promosi, strategi harga, dan reaksi persaingan.

Selain hal – hal diatas, point penting lainnya adalah Diferensiasi menjadi suatu strategi yang baik.
Adanya diferensiasi menjadikan suatu produk memilki identitas yang khas dan unik. Sehingga
menjadi pembeda bagi produk pesaing dan memungkinkan untuk sulit ditiru. Terkadang pula,
perilaku konsumen yang sangat sensitif terhadap sesuatu yang baru dan beda, menjadikan suatu
produk yang memiliki diferensiasi dengan produk pesaingnya sangat dicari konsumen.
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Beberapa faktor tambahan yang menghalangi pengembangan produk baru adalah :

· Kelangkaan ide penting pada wilayah tertentu

· Pasar yang terfragmentasi

· Batasan sosial dan pemerintah

· Biaya pengembangan

· Kelangkaan modal

· Waktu pengembangan yang dibutuhkan relatif pendek.

Hal yang harus diperhatikan pula dalam pengenalan awal suatu produk baru adalah penentuan
strategi harga produk tersebut. Dimana strategi harga ini diperlukan untuk meminimalisir resiko
produk tersebut ditolak pasar, karena terlalu mahal atau bahkan terlalu murah. Berikut ada dua cara
bagaimana menentukan harga dari produk baru :

1) Penentuan harga mengambil sebagian pasar

Strategi ini pernah diterapkan oleh Intel ketika meluncurkan chip komputer terbaru. Mereka
meluncurkan chip tersebut ke pasaran dengan harga $1000 per keping. Tentu saja harga ini hanya
bisa dijangkau oleh segmen pasar kelas atas saja. Dengan harga yang tinggi, intel berusaha untuk
mengambil hanya sebagian pasar yakni pasar kelas atas.

Ketika siklus produk mulai mengalami penurunan, akibat banyaknya pesaing serupa yang masuk dan
penjualan mulai melemah. Intel menurunkan harga chip menjadi $200 per keping. Sehingga chip
tersebut menjadi prosesor masal paling lari di pasaran. Dengan cara itu, intel mengambil
pendapatan yang maksimum dari berbagai segmen pasar.

2) Penetapan Harga Penetrasi Pasar

Selain menetapkan harga yang tinggi untuk mengambil sebagian segmen pasar. Sebagian perusahan
justru menggunakan harga penetrasi pasar. Dimana mereka memberikan harga yang relatif murah,
sehingga penjualan produkpun meningkat. Tujuannya adalah agar perusahaan bisa menembus pasar
secara cepat dan menarik banyak pembeli.

Harga Dan Penetapan Harga

Harga mengandung pengertian, suatu nilai tukar dari produk barang atau pun jasa yang umumnya
dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar, Yen dll)
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia perdagangan
produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi,
konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi, telepon disebut tariff sedangkan dalam dunia asuransi
disebut premi.

Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut.

Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor penting
bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak.

Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus
dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi
kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter (Rupiah, Dollar,
Yen dll).

Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar pendapatan
yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di hasilkan.

Penetapan harga telah memiliki fungsi yang sangat luas di dalam program pemasaran. Menetapkan
harga berarti bagaimana mempertautkan produk kita dengan aspirasi sasaran pasar, yang berarti
pula harus mempelajari kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Dalam penetapan harga,
produsen harus memahami secara mendalam besaran sensitifitas konsumen terhadap harga.
Menurut Roberto pada buku Applied Marketing Research, bahwa dari hasil penelitian menyebutkan
isu utama yang berkaitan dengan sensitifitas harga yaitu; elasitas harga dan ekspektasi harga.

Sedangkan pengertian dari elasitas harga adalah:

Konsumen cenderung memberikan respon yang lebih besar atas setiap rencana kenaikan
dibandingkan dengan kenyataan pada saat harga tersebut naik.

Konsumen akan lebih sensitive terhadap penurunan harga dibandingkan dengan kenaikan harga.

Elastisitas konsumen akan berkurang ketika melakukan shopping dengan teman atau dipengaruhi
oleh sales person.
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Dengan kata lain harga dan penetapan harga adalah suatu proses yang harus dilakukan oleh
perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan mengkalkulasikan terlebih
dahulu segala macam biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh keuntungan serta
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain harga.

D. Tujuan Penetapan Harga

Dalam teori ekonomi klasik, setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar keuntungan
yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya, sehingga tujuan penetapan
harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan dan perolehan yang akan diterimanya.
Namun di dalam perkembangannya, tujuan penetapan harga bukan hanya berdasarkan tingkat
keuntungan dan perolehannya saja melainkan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan non
ekonomis lainnya.

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis;

1.Memaksimalkan Laba

Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang ingin diperoleh. Semakin
besar marjin keuntungan yang ingin didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk
konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan variabel lain
yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market atau target pasar maka
suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka
akan memicu peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor,
sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan disesuaikan dengan tingkat laba
yang diinginkan

3. Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai
dengan jalan menaikkan profit margin serta meningkatkan angka penjualan.

4. Mempertahankan Pangsa Pasar

Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan harga yang tepat agar
dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

5.Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan
harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang
mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu (misalnya minyak
bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan menetapkan harga untuk mempertahankan
hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader)

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala kemungkinan agar tetap
memiliki dana yang cukup untuk tetap menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

E. Metode Penetapan Harga dan penyesuaian terhadap harga

Setelah perusahaan menentukan dan menetapkan tujuan yang akan dicapai, maka langkah atau
tahapan selanjutnya adalah menentukan metode penetapan harga. Secara umum metode
penetapan harga terdiri dari 3 macam pendekatan, yakni ;

1. Penetapan harga berdasarkan biaya

a) Penetapan Harga Biaya Plus

Didalam metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per
unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut ( margin )

Rumus ; Biaya Total + Margin = Harga Jual

b)Penetapan Harga Mark-Up

Untuk metode Mark-up ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung harga pokok
pembelian per unit ditambah ( mark-up ) jumlah tertentu

Rumus ; Harga Beli + Mark-Up = Harga Jual

c)Penetapan Harga BEP ( Break Even Point )

Metode pentapan harga berdasarkan keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan
jumlah total penerimaan keseluruhan.

Rumus ; BEP => Total Biaya = Total Penerimaan


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

2.Penetapan Harga berdasarkan Harga Pesaing/Kompetitor

Penetapan harga dilakukan dengan menggunakan harga kompetitor sebagai referensi, dimana dalam
pelaksanaannya lebih cocok untuk produk yang standar dengan kondisi pasar oligopoli. Untuk
menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan
strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya,
misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa
pasar.

3. Penetapan Harga Berdasarkan Permintaan

Proses penetapan harga yang didasari persepsi konsumen terhadap value/nilai yang diterima (price
value), sensitivitas harga dan perceived quality. Untuk mengetahui value dari harga terhadap
kualitas, maka analisa Price Sensitivity Meter (PSM) merupakan salah satu bentuk yang dapat
digunakan. Pada analisa ini konsumen diminta untuk memberikan pernyataan dimana konsumen
merasa harga murah, terlalu murah, terasa mahal dan terlalu mahal dan dikaitkan dengan kualitas
yang diterima.

F. STRATEGI PENETAPAN HARGA

Strategi penetapan harga adalah tahapan dimana perusahaan mengklasifikasikan dan


menggolongkan produk atau jasa yang dihasilkannya merupakan ‘produk baru’ yang belum memiliki
konsumen loyal/tetap atau ‘produk yang telah beredar’ yang telah memiliki pangsa pasar tersendiri.

Strategi penetapan harga ini juga berhubungan dengan siklus kehidupan produk (Product Life Cycle)
dimana suatu produk memiliki empat tahapan utama yakni, Perkenalan, Pertumbuhan, Kematangan
dan Penurunan.

Secara khusus strategi penetapan harga ini terdiri dari ;

Produk Baru

Dalam menetapkan strategi penetapan harga yang efektif untuk produk baru atau tahap perkenalan
ini terdapat 2 (dua) alternatif strategi penetapan harga, yaitu

1. Harga Mengapung (Skimming Price)

Memberikan harga tinggi untuk menutup biaya dan menghasilkan labamaksimum (perusahaan
dapat meyakinkan konsumen bahwa produknya berbeda dengan produk sejenis yang lain.)
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

Pendekatan skimming sangat efektif jika terdapat diferensiasi harga pada segmen tertentu dan
pesaing relatif sedikit. Skimming juga dapat dimanfaatkan untuk membatasi permintaan sampai
perusahaan merasa siap untuk melakukan produksi masal. Apalagi skimming dapat meningkatkan
nilai produk menjadi sangat prestisius.

2. Harga Penetrasi

Memberikan harga rendah untuk menciptakan pangsa pasar dan permintaan, strategi ini dapat
diterapankan pada situasi pasar tidak terfragmentasi ke dalam segmen yang berbeda, serta produk
tersebut tidak mempunyai nilai simbolis yang tinggi. Pendekatan ini juga efektif terhadap sasaran
pasar yang sensitif harga.

Produk Yang Telah Beredar

Strategi penetapan harga untuk produk yang telah beredar ini tentunya tidak terlepas dari posisi
produk atau jasa tersebut dari siklus kehidupan produk, dalam hal ini tahapan siklusnya

berada pada 3 (tiga) tingkatan berikutnya setelah perkenalan yakni;

1. Tahap Pertumbuhan

Pada tahap pertumbuhan ini ditandai dengan penjualan meningkat disertai munculnya pesaing. Pada
awalnya terjadi pertumbuhan yang cepat, strategi yang diterapkan adalah tetap mempertahankan
harga produk/pasar. Ketika pertumbuhan melambat, terapkan strategi harga agresif ; menurunkan
harga untuk mendorong penjualan sekaligus menghadapi persaingan yang semakin ketat.

2. Tahap Kematangan

Pada tahap kematangan, fleksibilitas harga merupakan kunci efektivitas strategi penetapan harga.
Pada tahapan ini perusahaan harus benar-benar responsif terhadap situasi pasar, konsumen
maupun pesaing. Strategi penetapan harga dapat menggunakan ‘psikologis konsumen’ maupun
‘pemotongan harga’ (diskon), sehingga perusahaan dapat menjaga loyalitas konsumen (pangsa
pasar) dan meningkatkan jumlah permintaan dan keuntungan yang diperoleh.

3. Tahap Penurunan

Tahap penurunan produk atau jasa ditandai dengan menurunnya jumlah permintaan secara terus-
menerus, sebagai tahap terakhir daur hidup produk terdapat dua alternatif langkah utama yang
dapat dipilih. Pertama, strategi diskonting (pemotongan harga) Kedua, mempertahankan harga
tetapi memotong biaya-biaya yang berhubungan dengan produk, terutama pengeluaran untuk
promosi.
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

G. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga :

Faktor Internal

a. Tujuan Pemasaran Perusahaan ; (makimalisasi laba; mempertahankan kelangsungan hidup


perusahaan; meraih pangsa pasar yang besar; menciptakan kepeminpinan dlm hal kualitas;
mengatasi persaingan; melaksanakan tanggung jawab sosial ; dll.)

b. Strategi Buran Pemasaran ; (harga perlu dikoordinasikan dan saling menduung dengan bauran
pemasaran lainya yaitu pruduk, ditribusi dan promosi )

c. Biaya ; (merupakan faktor ygpaling menetukan harga minimalyang harus ditetapkan agar
perusahaan tdk mengalami kerugian, dalam hal ini biaya tetap dan variabel)

d. Organisasi ;

§ Manajemen perlu memutuskan siapa di dalam organisasi yang harus menetapkan harga.

§ Setiap perusahaan menangani masalahpenetapan harga menurut caranya masing-masing.

§ Pada perusahaan kecil, umumnya harga ditetapkan oleh manajemen puncak.

§ Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh devisi atau manajer
suatu lini produk.

§ Dalam pasar Industri, para wiraniaga diperkenankan untuk bernegoisasi dengan pelanggannya
guna menetapkan rentang (range) harga tertentu.

§ Dalam indutri penetapan harga merupakan faktor kunci (misalnya perusahaan minyak,
penerbangan luar angkasa) biasanya setiap perusahaan memiliki departemen penetapan harga
tersendiri yang bertanggung jawab kepada dept. Pemasaran atau manajemen puncak.

§ Pihak-pihak lain yang mempunyai pengaruh terhadap penetapan harga adalah manajer
penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan

Faktor Ekternal

a. Sifat Pasar dan Permintaan; setiapperusahaan perlu memahami sifat dan permintaan yang
dihadapinya, apakah termasuk pasar persingan sempurna, persaingan monopolistik, oligopoli, atau
monopoli. Faktor lain yang tdk kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

b. Persaingan;( Porter )

Ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri :

* Persaingan dalam industri yang bersangkutan

* Pruduk Substitusi

* Pemasok

* Pelanggan dan

* Ancaman-ancaman baru

Informasi yg dibutuhkan untuk menganalisis karakteritik persaingan yg dihadapi :

* Jumlah Perusahaan dalam Industri

* Ukuran relatif setiap anggota dalam Industri

* Deferensiasi Produk

* Kemudahanuntuk memasuki industri yg bersangkutan


MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa pengembangan produk adalah suatu kegiatan perusahaan
guna untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu berubah – ubah. Perusahaan harus
memadukan keputusan – keputusan pemasarannya dengan fungsi pemasaran yang lain diantaranya
pengembangan produk baru. Biasanya bagian pemasaran mengkoordinasikan tugas – tugas pada
bagian dalam perusahaan secara informal. Hal ini menyebabkan semakin pentingnya strategi
pengembangan produk bagi pemasaran suatu perusahaan

B. Saran

Tentunya semua produk akan menjalani siklus daur produk. Pengembangan produk sebaiknya
dilakukan secara berkesinambungan oleh setiap perusahaan pada produk – produknya. Untuk
menghindari kejenuhan konsumen kepada produknya, sehingga produk tersebut tidak mengalami
tahap decline, yang akan berakibat pada kelangsungan hidup suatu perusahaan
MAKALAH PENGEMBANGAN PRODUK
Disusun oleh:

1.RAHAMAT NUR WIJAYA

2.FRANSISKO KOPONG LAMANEPA

1.

Anda mungkin juga menyukai