DISUSUN OLEH :
REGINA HENI
SRP21318113
1
3. Klasifikasi
Adapun beberapa klasifikasi tahapan masa post partum menurut
Wahyuningsih (2019), yaitu:
a. Immediate Postpartum (setelah plasenta lahir-24 jam)
Masa segera setelah plasenta lahir sampir 24 jam, adapun masalah
yang sering terjadi, yaitu perdarahan karena atonia uteri.
b. Early Postpartum (24 jam-1 minggu)
Harus dipastikan involusi uteri normal, tidak ada perdarahan, lokia
tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapat makanan dan
cairan serta ibu dapat menyusui dengan baik.
c. Late Postpartum (1 minggu-6 minggu)
Tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta
konseling atau pendidikan kesehatan Keluarga Berencana (KB).
4. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala dari post partum menurut adalah sebagai
berikut, yaitu:
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
Secara berangsur-angsur, kondisi uterus akan membaik dengan
pengecilan ukuran (involusi) dari uterus itu sendiri. Adapun tinggi
fundus uteri (TFU) post partum menurut masa involusi:
Involusi TFU Berat Uterus
Bayi lahir Setinggi pusat 1000 gram
Plasenta ± 2 cm di bawah umbilicus dengan ± 1000 gram
lahir bagian fundus bersandar pada
promontorium sakralis
1 minggu Pertengahan antara umbilicus dan 500 gram
simfisis pubis
2 minggu Tidak teraba di atas simfisis 350 gram
6 minggu Bertambah kecil 50-60 gram
2
b) Lochia sanguinolenta, berwarna merah kuning berisi darah dan
lendir, terjadi pada hari ke-3 hingg ke-7 pasca persalinan.
c) Lochia serosa, keluarnya cairan tidak berisi darah berwarna
kuning. Terjadi pada hari ke-7 hingga ke-14 hari pasca
persalinan.
d) Lochia alba, yaitu cairan putih setelah 2 minggu pasca
persalinan.
3) Payudara
Pada masa nifas akan timbul masa laktasi karena pengaruh
hormone laktogen (prolactin) terhadap kelenjar payudara.
b. Sistem Pencernaan
1) Nafsu Makan
Setelah pulih dari analgesia, anestesia, maupun keletihan,
kebanyakan ibu merasa sangat lapar.
2) Motilitas
Penurunan tonus dan motilitas otot traktur cerna menetap
selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.
3) Defekasi
Ibu menduga nyeri saat defekasi karena nyeri yang
dirasakannya di perineum akibat episiotomy, laserasi, ataupun
hemoroid.
c. Sistem Perkemihan
1) Uretra dan Kandung Kemih
Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama
proses melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir.
d. Sistem Integumen
Hiperpigmentasi di areola dan linea nigra tidak menghilang
seluruhnya setelah bayi lahir.
5. Komplikasi
Adapun komplikasi-komplikasi yang ada pada post natal menurut,
yaitu:
3
a. Perdarahan
b. Infeksi Puerperalis
c. Endometritis
d. Mastitis
e. Infeksi Saluran Kemih
f. Tromboplebitis dan Trombosis
g. Emboli
h. Postpartum Depresi
6. Patofisiologi/ Patoflow
Dalam persalinan pembuluh darah yang ada diuterus melebar untuk
meningkatkan sirkulasi, antonivteri dan subinuolusi uterus menyebabkan
kontraksi uterus menurun sehingga pembuluh darah yang melebar tidak
menutup sempurna sehingga perdarahan terjadi terus menerus. Trauma
jalan lahir seperti epiostomi yang lebar, laserasi perineum, dan rupture
uterijuga menyebabkan perdarahan karena terbukanya pembuluh darah.
Pendarahan yang sulit dihentikan bisa mendorong pada keadaan shock
hemoragi.
4
5
7. Pemeriksaan penunjang dan hasilnya
Adapun beberapa pemeriksaan penunjang menurut Wahyuningtyas
(2019), yaitu:
a. Jumlah darah lengkap hemoglobin atau hematokrit (Hb/Ht): mengkaji
perubahan dari 12-24 jam postpartum (jika Hb < 10 g%, dibutuhkan
suplemen Fe), eritrosit, leukosit, dan trombosit.
b. Urinalis: kultur urin, darah, vaginal, dan lokea, pemeriksaan tambahan
didasarkan pada kebutuhan individual.
8. Penatalaksanaan
Menurut Larasati (2014), adapun penatalaksanaan dalam post partum
atau post natal, yaitu sebagai berikut:
a. Observasi ketat dua jam post partum (adanya komplikasi perdarahan).
b. 6-8 jam pasca persalinan, yaitu istirahat dan tidur tenang serta
usahakan miring kiri dan kanan.
c. Hari ke-1 dan 2 memberikan KIE (Komunikasi, Informasi, dan
Edukasi) kebersihan diri, cara menyusui yang benar dan perawatan
payudara, perubahan-perubahan yang terjadi pada masa nifas, dan
pemberian informasi tentang senam nifas.
d. Hari ke-2, yaitu mulai latihan untuk duduk.
e. Hari ke-3, pasien diperkenankan latihan berdiri dan berjalan.
9. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Identitas
a) Identitas Pasien
b) Identitas Penanggung Jawab (Suami)
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat Kesehatan Sekarang
(1) Keluhan Utama
(2) Keluhan Waktu didata
(3) Pengaruh Penyakit terhadap ADL
6
b) Riwayat Kesehatan yang Lalu
(1) Riwayat Haid
(2) Riwayat Kontrasepsi
3) Riwayat Kehamilan atau Persalinan
a) Jumlah Anak Hidup
b) Interval Kelahiran
c) Penolong Persalinan
d) Tempat Persalinan
e) Masalah Persalinan
4) Riwayat Perkembangan Reproduksi
5) Riwayat Sosial
a) Lingkungan Sosial Pasien
b) Nilai-nilai dalam Keluarga
c) Sikap Pasien Maskulin atau Feminim
6) Riwayat Psikologis
a) Riwayat Mengatasi Masalah
b) Hubungan Pasien dengan Orang Lain
c) Perubahan Hubungan Seksual
d) Kekuatan Psikologis Pasien
7) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
b) General Survey
c) Inspeksi
d) Palpasi
8) Pemeriksaan Dalam
a) Portio
b) Corpus Uteri
c) Parametrium
d) Pap Smear
9) Data Penunjang
7
b. Diagnosa Keperawatan Utama
1) Nyeri akut
2) Risiko Infeksi
3) Intoleransi Aktivitas
c. Rencana Asuhan Keperawatan
No Tujuan & Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)
1 Tingkat nyeri L.08066 Manajemen Nyeri (I. 08238)
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi
keperawatan selama 3x24 jam, a) Observasi tanda-tanda vital
R
diharapkan masalah nyeri dan /Deteksi dini terhadap
kenyamanan: nyeri akut dapat perkembangan pasien
teratasi dengan kriteria hasil: b) Identifikasi lokasi,
a. Kemampuan menuntaskan karakteristik, durasi, frekuensi,
aktivitas meningkat kualitas, dan intensitas nyeri
b. Keluhan nyeri menurun dan skla myeri .
R
c. Meringis menurun /Mengetahui lokasi,
karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, dan
intensitas nyeri untuk
memberikan intervensi yang
tepat.
2. Terapeutik
a) Berikan teknik
nonfarmakologis
R
/ Teknik nonfarmakologis
dapat membantu pasien
dalam meringankan rasa
nyeri
b) Kontrol lingkungan yang
memperat rasa nyeri
R
/ Lingkungan yang nyaman
dana man dapat membantu
mengurangi rasa nyeri
pasien
3. Edukasi
a) Jelaskan strategi meredakan
nyeri
R
/ Memberitahu pasien tentang
berbagai macam strategi
dalam mangatasi nyeri
b) Anjurkan teknik
nonfarmakologis (teknik napas
dalam)
R
/ Teknik napas dalam dalam
8
membantu merilekskan
otot-otot pasien sehingga
nyeri dapat berkurang
4. Kolaborasi
a) Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
R
/ obat yang membantu dalam
meredakan nyeri
9
a) Kolaborasi pemberian
imuniasi, jika perlu
R
/ Imunisasi pada dasarnya
sebagai upaya dalam
mencegah penyakit
menular yang ada di
pasien maupun dari orang
lain.
3 Tolenransi aktivitas L.05047 Manajemen Energi (I. 05178)
Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi
keperawatan selama 3x24 jam, a. Identifikasi gangguan fungsi
diharapkan masalah aktivitas tubuh yang mengakibatkan
dan istirahat: intoleransi kelelahan
R
aktivitas dapat teratasi dengan / Mengetahui gangguan
kriteria hasil: fungsi tubuh pasien
a. Kemudahan melakukan
aktivitas sehari-hari
meningkat b. Monitor kelelahan fisik dan
b. Kecepatan berjalan emosional
R
meningkat / Mengetahui kelelahan fisik
c. Jarak berjalan meningkat ataupun emosional pasien
2. Terapeutik
a. Sediakan lingkungan nyaman
dan rendah stimulus
(misalnya cahaya, suara,
kunjungan)
R
/ Lingkungan yang nyaman
dan rendah stimulus dapat
membantu proses
pemulihan pasien
b. Lakukan latihan rentang gerak
pasif dan/ atau aktif
R
/ Mengaktifkan otot-otot
pasien agar tidak kaku
3. Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
R
/ Tirah baring membantu
pasien untuk lebih banyak
beristirahat
b. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
R
/ Aktivitas secara bertahap
membantu pasien untuk
beraktivitas walau sedikit
demi sedikit
4. Kolaborasi
10
a. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
R
/ Membantu pasien dalam
meningkatkan asupan
makanan bersama ahli gizi
11
DAFTAR PUSTAKA
Ningrum, A., Titisari, I., Kundarti, F., & Setyarini, A. (2017). Pengaruh
Pemberian Teknik Marmet Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Di
Bpm Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 5(2), 46 - 55. doi:10.32831/jik.v5i2.134
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1 Cetakan 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1 Cetakan 2. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Pontianak, .. Oktober 2021
Mengetahui,
Mahasiswa
Preceptorship Lahan
( )
( )
Preceptorship Lahan
( )
PENGKAJIAN POST NATAL
Jenis persalinan:
[√] spontan
[ ] vacuum
[ ] forceps
[ ] rotasi
[] sectio caesar
[ ] transverse
[ ] klasik.
Indikasi pembedahan:
Presentasi:
[√] kepala
[ ] panggul
[ ] lain-lain
Episiotomi:
[ ] midline
[ ] mediolateral
[ ] laserasi (tipe + derajat)
[ ] repaired
Perdarahan :
Pasien mengatakan ”saya tidak ada mengalami
perdarahan,melainkan hanya darah nifas/melahirkan
yang bisa dikatakan normal”
Transfusi :
Profesi Maternitas 2021 Page 1
Pasien mengatakan ”saya tidak sedang melakukan atau
diberikan transfusi”
Jenis darah :
-
Golongan darah :
-
Reaksi :
Pemakaian dauer catheter: [√] tidak [] ya
Peningkatan suhu tubuh ibu Pengobatan iv/im selama persalinan
berlangsung
Gangguan selama masa kehamilan:
......................................mg im/iv
Preeklampsi
Pada saat pengkajian pasien mengatakan ......................................mg im/iv
”tidak pernah mengalami tekanan darah
......................................mg im/iv
tinggi aau preeklamsi selama masa
kehamilan” ......................................mg im/iv
Diabetes mellitus
Pada saaat perawat melakukan pengkajian pasien
mengatakan tidak pernah menderita atau memiliki
riwayat diabetes militus.
Lain-lain
Bayi
Bayi Ny. E Lahir Ada Hari Kamis tanggal 14 Oktober 2021 Pukul
09.Tanggal 14 Oktober 2021 Pukul 09.30
Jenis kelamin:
[]L
[√ ] P
Kondisi lahir :
[√ ] Hidup
[ ] Lahir mati
[ ] Kembar
Profesi Maternitas 2021 Page 2
[√ ] Berkemih
[√ ] Mekonium
[ ] Resusitasi
[√ ] Gelang pengenal
Hari 1 Hari 2
Nadi 80 82
Tekanan
Darah
128/86 120/90
SHIFT P S M P S M
Uterus K K K K K K
Lochia S S S S S S
Perineum B B B B B B
Nafsu
makan
Eliminasi
BAB
Normal Normal Normal Normal Normal Normal
Eliminasi
BAK
Norrmal Normal Normal Norml Normal Normal
Ketidakny Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri
amanan
Payudara Payudara Payudara Payuda payudar Payudara
ra a
Paraf dan R R R R R R
inisial
Perawat
Status Baik Baik
Emosional
Keluhan Utama
Pada saat perawat melakukan pengkajian klien mengatakan ”asi saya tidak keluar, keluar pun hanya
sedikit saja”
2014 ABS
2.
14-10-2021 ASI DAN L 2600 39 SEHAT SEHAT NORMAL
SUFOR
3.
Tidak ada
Menstruasi
Tidak ada
Kejang : Penyakit Menular Alergi : Transfusi darah :
Seksual :
Tidak ada Tidak ada riwayat alergi Tidak ada
Tidak ada obat dan makanan.
Ayah : Ibu :
PEMERIKSAAN FISIK
Tidak ada Tidak ada kelainan, Tidak ada kelainan Tidak ada Bersih dan tidak
kelaninan. Mulut pasien tampak dan didapatkan kelainan. ada nyeri tekan
bersih data bahwa gigi
pasien tampak
bersih dan lengkap,
tidak ada nyeri
tekan pada gusi
Pengkajian Pada pengkajian Pada saat dilakukan Pada saat Pada saat
inspeksi : inspeksi : pengkajian dilakukan dilakukan
inspeksi: pengkajian pengkajian
Didapatkan data Didapatkan data
inspeksi: inspeksi :
dada pasien bahwa payudara Didapatkan data
simetris, tidak simetris, bersih, tidak bahwa papilla Didapatkan data Didapatkan data
ada jejas, lesi dan ada lesi, jejas mammae tampak bahwa tidak ada bahwa tidak ada
lebam pada area maupun lebam bersih dan tidak pembesaran jejas, lebam,
dada ada lecet serta diarea jantung dan bengkak dan
Palpasi :
berwarna tidak ada warna warna yang
Palpasi :
Pada saat dilakukan kegitaman yang dominan dominan diarea
Pada saat palpasi terdapat nyeri paru-paru
Palpasi :
dilakukan palpasi dan bengkak serta
Palpasi :
pada area dada terasa penuh Pada saat di
tidak ada nyeri palpasi tidak Pada saat di
tekan yang terdapat nyeri palpasi tidak ada
dirasakan pasien tekan nyeri tekan
Auskultasi : Perkusi :
Auskultasi :
Pada saat
dilakukan
auskultasi
terdengar suara
Profesi Maternitas 2021 Page 10
paru normal
yaitu vesikuler
Abdomen : Ektremitas : Genitalia Externa :
Perineum : Vagina :
Pola Eliminasi
Pada saat dilakukan pengkajian pasien Pada saat dilakukan pengkajian pasien mengatakan
mengatakan buang air besar lancar 1x/ hari, kencing kurang lebih 300 cc
namun frekuensi BAB sedikit berkurang
dikarenan keterbatas gerak yang dialami pasien
(merasakan nyeri jika bergerak)
Pada saat dikaji pasien mengeluh mengalami Saat pengkajian berlangsung pasien mengatakan
gangguan pola tidur atau sulit tidur karena nyeri, merasa kurang nyaman terutama karena gangguan
mata pasien tampak cekung dan pasien tampak rasa nyaman nyeri yang dirasakan, posisi baring
gelisah yang masih menetap.
RIWAYAT PSIKOSOSIAL
1 Ketidakefektifan dalam 20.00 DS : pasien mengatakan “air susu saya DS : pasien mengatakan “air
menyusui berhubungan dengan 16-10-2021 sudah agak banyak mengeluarkan asi” susu saya sudah berair cukup
Ketidakadekuatan suplai ASI DO : banyak”
Hari 2 TTV : DO :
TD : 120/70 mmhg Air susu ibu sudah
N :82 x/menit banyak keluar
S : 36,3 oc Ibu sudah sering
RR :21 x/menit menyusui anaknya
Spo2 : 98 Bayi sudah tidak sering
Pasien terlihat sedang menyusui menangis lagi
bayinya A : Masalah Teratasi
Air asi pasien nampak sudah mulai P : Intervensi dihentikan
berair
ACTION :
menjadwalkan pendidikan kesehatan
sesuai jadwal
Melibatkan keluarga untuk mendukung
Memberikan konseling menyusui
REACTION :
DS : pasien mengatakan “air susu saya
sudah berair cukup banyak”
DO :
Air susu ibu sudah banyak keluar
Ibu sudah sering menyusui anaknya
Bayi sudah tidak sering menangis lagi
2 Keletihan berhubungan dengan 06.00 DS : pasien mengatakan “rasa lelah saya DS : pasien mengatakan
Gangguan Tidur 16-10-2021 sudah berkurang sedikit,karna anak saya “saya sudah tidak lelah lagi
juga sudah tidak rewel” karna tidur saya juga cukup
DO : begitupun istirahat saya
TTV : karna anak saya sudah tidak
TD : 120/70 mmhg rewel”
N :82 x/menit DO :
S : 36,3 oc Pasien nampak segar
RR :21 x/menit Pasien nampak
Spo2 : 98 semangat
Pasien Nampak sedikit tidak Lelah A : Masalah Teratasi
pasien mulai mampu membuat jadwal P : Intervensi dihentikan
ACTION :
Jelaskan pentingnya meakukan
aktifitas fisik
Anjurkan Menyusun jadwal aktivitas
dan istirahat
RECTION :
DS : pasien mengatakan “saya sudah tidak
lelah lagi karna tidur saya juga cukup
begitupun istirahat saya karna anak saya
sudah tidak rewel”
DO :
Pasien nampak segar
Pasien nampak semangat
Pontianak, .. Oktober 2021
Mahasiswa
Mengetahui,
Preceptorship Lahan
( )
( )
Preceptorship Lahan
( )