Disusun Oleh :
1. Identitas Pasien
- Nama : Ny. N
- Umur : 72 Tahun
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Keluhan Utama : Pasien mengatakan jatuh terpleset di kamar mandi,nyeri
pada bokong kanan dan kiri, nyeri punggung sampai
keatas, mual muntah.
- Riwayat Penyakit : Hipertensi
2. Survey Primer
N Triase Hasil
O
1. Airways 1. Tidak ada penumpukan secret
2. Tanda tanda benda asing
2. Breathing 1. Pola Nafas : Normal
2. Frekuensi Nafas : 20 x/menit
3. Irama Nafas : Teratur
4. Tidak ada tanda distress penafasan
5. Tidak ada cuping hidung
3. Circulation 1. Akral : Hangat
2. Pucat : Tidak ada
3. Sianosis : tidak ada
4. Nadi :
a. Frekuensi : 83 x/menit
b. Irama : regular
c. Kekuatan : Kuat
d. Suhu : 36.7 C
e. Tekanan darah : 190/95 mmhg
f. SpO2 : 96 %
4. Disability 1. GCS : E 4 V 5 M 6
2. Kesadaran : Composmentis
5. Exposure 1. Defomitas : tidak ada
2. Contusion : tidak ada
3. Penetrasi : tidak ada
4. Laserasi : tidak ada
5. Edema : tidak ada
6. Kedalaman luka : tidak ada
3. Survey Sekunder
- Kepala : Tidak ada memar kepala
- Wajah : Wajah terlihat seperti menahan sakit, tidak ada perubahan fungsi
maupun bentuk, tiadak ada lesi, tidak ada oedem
- Mata : Tidak ada konjungtiva tidak anemis
- Telinga : Tes bisik dan weber masih dalam keadaan normal
- Hidung : Tidak ada defomitas dan cuping hudung
- Mulut : Tidak ada gusi bedarah dan ukosa mulut tidak pucat
- Leher : Tidak ada benjolan, reflex menelan ada
- Dada : Tidak ada pergerakan otot intracoste
- Abdomen : Bentuk abdomen datar, tidak ada luka, peristaltic usus 12x/mnt,
Bunyi perkusi timpani. Tidak ada nyeri tekan dibagian
epigastrium.
- Genetourinari :
- Ekstremitas : Kedua ektremitas atas dan bawag tampak simetris, ada edema
Pada kedua kaki.
4 4
4 4
- Integumen :
4. Daftar Masalah :
1) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung,
perubahan frekuensi jantung, perubahan kontraktilitas, perubahan preload,
perubahan afterload
2) Resiko tinggi gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran
alveolus - kapiler
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
5. Diagnosa Keperawatan Prioritas
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung, perubahan
frekuensi jantung, perubahan kontraktilitas, perubahan preload, perubahan afterload
6. Patofisiologi
B. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
1. Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung
jantung berhubungan keperawatan selama 3x 24 jam Mandiri :
dengan perubahan diharapkan ketidakadekuatan Identifikasi tanda/gejala primer
irama jantung, jantung memompa darah penurunan curah jantung
perubahan frekuensi meningkat. Dengan kriteria ( dyspnea, kelelahan adema
jantung, perubahan hasil : ortopnea paroxysmal nocturnal
kontraktilitas, TTV dalam batas dyspnea, peningkatan CPV)
perubahan preload, normal Identifikasi tanda/gejala sekunder
perubahan afterload Bebas gejala gagal penurunan curah jantung
jantung (peningkatan berat badan,
Penurunan episode hepatomegaly ditensi vena
dyspnea jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
Dapat melakukan oliguria, batuk, kulit pucat)
aktivitas yang Monitor tekanan darah
mengurangi beban kerja Monitor intake dan output cairan
jantung Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada
(intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang mengurangi nyeri)
Monitor EKG 12 sandapan
Monitor artimia (kelainan irama
dan frekuensi)
Monitor nilai laboratorium jantung
(mis. Elektrolit, enzim jantung,
BNP, Ntpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan
frekuensi nadi sebelum dan
sesudah aktifitas
Periksa tekanan darah dan
frekuensi nadi sebelum pemberian
obat (mis. Betablocker,
ACEinhibitor, calcium channel
blocker, digoksin)
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian antiaritmia,
jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi
jantung
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
gangguan pertukaran keperawatan 3x24 jam Mandiri :
gas berhubungan diharapkan karbondioksida Monitor pola nafas, monitor
dengan perubahan pada membran alveolus dan saturasi oksigen
membran alveolus - kapiler dalam batas normal. Monitor frekuensi, irama,
kapiler Dengan kriteria hasil : kedalaman dan upaya napas
Tingkat kesadaran Monitor adanya sumbatan jalan
meningkat nafas
Tidak ada dispneu Monitor kecepatan aliran oksigen
Tidak ada bunyi napas Monitor posisi alat terapi oksigen
tambahan Monitor tanda- tanda hipoventilasi
Pasien tidak gelisah
Diaphoresis membaik
PCO2 dalam batas
normal
PO2 dalam batas normal
Tidak ada sianosis
3. Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan Manajemen Energi
berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam Mandiri :
ketidakseimbangan diharapkan intoleransi aktivitas Identifikasi gangguan fungsi
antara suplai dan meningkat. Dengan kriteria tubuh yang mengakibatkan
kebutuhan oksigen hasil : kelelahan
Kemudahan dalam Monitor pola dan jam tidur
melakukan aktivitas Monitor kelelahan fisik dan
sehari-hari emosional
Meningkatnya kekuatan Kolaborasi :
tubuh bagian atas dan Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
bawah cara meningkatkan asupan
Tidak ada keluhan lelah makanan
Tidak ada dyspnea saat
aktivitas
C. Implementasi
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Implementai
Keperawatan
1. Penurunan curah Setelah dilakukan tindakan Perawatan Jantung
jantung berhubungan keperawatan selama 3x 24 jam
dengan perubahan diharapkan ketidakadekuatan Mandiri :
irama jantung, jantung memompa darah Mengidentifikasi tanda/gejala
perubahan frekuensi meningkat. Dengan kriteria primer penurunan curah jantung
jantung, perubahan hasil : ( dyspnea, kelelahan adema
kontraktilitas, TTV dalam batas ortopnea paroxysmal nocturnal
perubahan preload, normal dyspnea, peningkatan CPV)
perubahan afterload Bebas gejala gagal Mengidentifikasi tanda/gejala
jantung sekunder penurunan curah jantung
Penurunan episode (peningkatan berat badan,
dyspnea hepatomegaly ditensi vena
Dapat melakukan jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
aktivitas yang oliguria, batuk, kulit pucat)
mengurangi beban kerja Memoonitor tekanan darah
jantung Memonitor intake dan output
cairan
Memonitor saturasi oksigen
Memonitor keluhan nyeri dada
(intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
presivitasi yang mengurangi nyeri)
Memonitor EKG 12 sandapan
Memonitor artimia (kelainan
irama dan frekuensi)
Memonitor nilai laboratorium
jantung (mis. Elektrolit, enzim
jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Memonitor fungsi alat pacu
jantung
Memeriksa tekanan darah dan
frekuensi nadi sebelum dan
sesudah aktifitas
Memeriksa tekanan darah dan
frekuensi nadi sebelum pemberian
obat (mis. Betablocker,
ACEinhibitor, calcium channel
blocker, digoksin)
Kolaborasi :
Mengkolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
Merujuk ke program rehabilitasi
jantung
2. Resiko tinggi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Respirasi
gangguan pertukaran keperawatan 3x24 jam Mandiri :
gas berhubungan diharapkan karbondioksida Memonitor pola nafas, monitor
dengan perubahan pada membran alveolus dan saturasi oksigen
membran alveolus - kapiler dalam batas normal. Memonitor frekuensi, irama,
kapiler Dengan kriteria hasil : kedalaman dan upaya napas
Tingkat kesadaran Memonitor adanya sumbatan jalan
meningkat nafas
Tidak ada dispneu Memonitor kecepatan aliran
Tidak ada bunyi napas oksigen
tambahan Memonitor posisi alat terapi
Pasien tidak gelisah oksigen
Diaphoresis membaik Memonitor tanda- tanda
PCO2 dalam batas hipoventilasi
normal
PO2 dalam batas normal
Tidak ada sianosis
D. Evaluasi
No. Tanggal Diagnosa Evaluasi
1. Penurunan curah S : Pasien mengatakan dada sudah tidak
jantung berhubungan merasa sakit, tetapi masih lemas
dengan perubahan
irama jantung, O : Kesadaran CM, TD : 124/70, N : 92
perubahan frekuensi
jantung, perubahan A : Masalah Penurunan curah jantung
kontraktilitas, teratasi sebagian
perubahan preload,
perubahan afterload P : Lanjutkan Intervensi
P : Lanjutkan Intervensi
3. Intoleransi aktivitas S : Pasien mengatakan masih belum bisa
berhubungan dengan berjalan, karena ketika berjalan terasa sesak
ketidakseimbangan
antara suplai dan O : Kesadaran CM, TD : 124/70, N : 92
kebutuhan oksigen
A : Masalah Intoleransi aktivitas belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
LAPORAN TARGET TINDAKAN
LAPORAN ADL