Anda di halaman 1dari 3

Nama : Hildan Armanta

NIM : 20090000213
Soal UAS Mata Kuliah : Pengantar Psikodiagnostik
Dosen Pengampu : Eka Indah Nurmawati., S.Psi., M.Psi., Psikolog
Sifat Ujian : Open Book
1. Jelaskan 2 jenis tes kepribadian dan berikan contohnya (masing-masing 3)!
1. Test Grafis Merupakan alat test yang digunakan untuk mengungkapkan
kepribadian individu. test grafis merupakan serangkaian test paling sederhana dan
juga paling mudah untuk diadministrasikan, karena hanya membutuhkan kertas HVS
dan juga pensil HB saja. Test grafis ini terdiri dari 4 macam test, dan banyak
digunakan secara universal sebagai bagian dari penerimaan kerja, pemeriksaan
psikologis, dan tes kepribadian, baik dilaksanakan secara individu ataupun kelompok.
Contohnya ; DAP/Draw A Person, BAUM/The Tree Testbaum Test, HTP/House
Tree Person.
TAT/ Thematic Apperception Test Merupakan test kepribadian yang masuk ke
dalam test bercerita. Terdapat 20 kartu (versi Murray) atau 10 kartu (Versi Bellak),
dimana masing – masing kartu memiliki gambar – gambar tertentu yang merupakan
proyeksi dari kehidpan sehari – hari. Tugas dari peserta adalah menceritakan secara
lisan kejadian yang muncul pada gambar tersebut, tokoh utama, penyebab kejadian,
dan juga bagaimana akhir cerita dengan lengkap. Merupakan jenis test individual, dan
banyak mengungkap mengenai konflik – konflik internal, hubungan dengan keluarga,
orangtua, kecemasan, hingga kebutuhan – kebutuhan individu
2. Difinisi :

Wawancara adalah pertemuan antara dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
penelitian tertentu yang bisanya diperlukan teknik wawancara mendalam yang sangat
erat dengan karakteristik penelitian kualitatif.

Kelebihan :

1. Peneliti dapat menggali informasi dan infonman secara lebih mendalam dan
berkualitas
2. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai situasi terbaru
3. Peneliti bisa memperoleh informasi khusus yang sering luput dan perhatian
4. Dapat digunakan untuk semua tingkat pendidikan

3. Observasi merupakan pengamatan yang harus dilakukan secara alami atau naturalistik
di mana pengamat harus larut dalam situasi realistis sekaligus alami yang sedang
terjadi dan fokus pada kejadian, gejala atau sesuatu. Teknik observasi dalam psikologi
bisa dikatakan ilmiah jika pengamatan terhadap kejadian, gejala atau sesuatu
bertujuan untuk menafsirkan, mengungkapkan faktor dan menemukan kaidah yang
mengaturnya. Intinya, observasi bisa menjadi ilmiah apabila pengamatan dilakukan
secara sistematis yang dilakukan oleh seseorang yang mempunyai pengetahuan
tentang apa yang diamati, melakukan observasi dengan cara tidak mengandung bias,
mencatat dan mengelompokkan apa yang diamati secara akurat lalu menyampaikan
hasil obervasi secara efektif.

Teknik observasi:

o Observasi partisipan
Dalam hal ini observer terlibat langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan oleh subjek yang diamati
o Observasi non partisipan
Dalam hal ini peneliti berada di luar subjek nag diamati dan tidak ikut dalam
kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan
o Observasi sistematik
Peneliti telah membuat kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur
terlebih dahulu
4. Penerapan psikodiagnostik dalam bidang pendidikan diantaranya adalah pengambilan
keputusan dalam kenaikan kelas, kelulusan siswa, penempatan tingkatan pendidikan
(placement test), dan sebagainya.  Terdapat beberapa fungsi tes dalam bidang
pendidikan yaitu   penempatan, formatif, diagnostik dan sumatif. Keuntungan
penerapan psikodiagnostik dalam bidang pendidikan  adalah bahwa hampir semua tes
yang tersedia dapat diterapkan dalam bidang pendidikan.  Misalnya tes inteligensi, tes
bakat khusus, tes bakat umum, dan tes kepribadian dapat  dijumpai dalam laporan
yang dibuat oleh seorang konselor pendidikan maupun psikolog pendidikan. 
5. Hal hal yang harus diperhatikan
o Psikolog dan ilmuwan psikologi hendaklah mengumpulkan, menyimpan hasil
pemeriksaan psikologi sesuia dengan hukum yang berlaku dan sesuia dengan kode
etik psikologi Indonesia
o Tujuan dari dokumentasi hasil pemeriksaan psikologi adalah:
1. Memudahkan pengguna layanan psikologi
2. Sebagai bukti telah dilaksanakan nya pelayanan psikologi
3. Untuk memenuhi permintaan dari institusi ataupun hukum
o Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjaga kerahasiaan klien dalam hal
pencatatan, penyimpanan, pemindahan, dan pemusnahan catatan/data di bawah
pengawasannya. 
o Psikolog dan/atau Ilmuwan Psikologi menjaga kerahasiaan klien dalam hal
pencatatan, penyimpanan, pemindahan, dan pemusnahan catatan/data sesui
dengan hukum yang berlaku dan kode etik psikologi Indonesia
o Hasil rekam hendaklah dibuat dengan rinci, tepat dan jelas, agara dapat gigunakan
untuk keperluan hukum apabila diperlukan
o Pemindahan data dan hasil rekam dapat dilakukan jika tidak dapat melanjutkan
memberikan pelayanan psikologi, namun kerahasiaan tetap harus terjaga dan
melakukan pemindahan data dalam pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai