Anda di halaman 1dari 1

Jambi independent

EDUKASIA
senin, 06 september 2021 I HALAMAN 7

Strategi Apoteker dalam Peningkatan Kompetensi


di Masa Pandemi Covid-19
Depi Hardiyanti, Dewi terus dilakukan guna menekan kegiatan publikasi ilmiah. Akan tetapi, keterbatasan 19, kegiatan kompetensi
Permata Sari, dan Ifmaily angka pertumbuhan Covid- ini tidak menjadi hambatan harus terus dilaksanakan
19 di Indonesia, mulai dari Solusi untuk tidak ikut serta dalam dengan mencari berbagai
Prodi Profesi Apoteker, kebijakan pembatasan sosial Bagi apoteker sertifikat kegiatan meningkatkan upaya agar kegiatan tetap
Fakultas Farmasi, berskala besar, penerapan kompetensi sangatlah kompetensi. Berbagai upaya terlaksana dan kompetensi
Universitas Perintis protokol kesehatan, hingga dibutuhkan untuk memenuhi dilakukan agar kegiatan harus terus dipebarui karena
Indonesia Padang edukasi publik mengenai semua persyaratan dalam ini tetap terlaksana, salah banyak perkembangan yang
pentingnya pola hidup sehat. proses Sertifikasi atau Re- satunya workshop yang terjadi di berbagai bidang,
Untuk itu dengan Sertifikasi guna menyatakan dilakukan secara daring, seperti bidang teknologi,
Pendahuluan meningkatkan kompetensi di bahwa yang bersangkutan webinar dan kesertaan dalam pola penyakit, dan sistem
Profesi Apoteker adalah masa pendemi diharapkan kompeten untuk menjalankan publikasi ilmiah. pengobatan.
tenaga profesi yang memiliki apoteker dapat memberikan praktik kefarmasian sesuai
dasar pendidikan serta pelayanan kefarmasian Standar Kompetensi, Standar Kesimpulan dan Saran
keterampilan di bidang terbaik kepada msyarakat dan Praktik Profesi dan Etika Dilaksanakannya
O l e h O l e h
farmasi dan diberi wewenang menjamin bahwa masyarakat Profesi. Adapun yang termasuk kompetensi apoteker Daftar Pustaka
serta tanggung jawab untuk mendapatkan pelayanan dari Depi Hardiyanti Dewi Permata Sari kedalam standar kompetensi bertujuan untuk meningkatkan
melaksanakan pekerjaan tenaga kefarmasian yang meliputi: praktik kefarmasian kompetensi apoteker sebagai Indonesia, I. A. (2016)
kefarmasian. Dewasa ini, berkompeten. secara profesional dan etik, tenaga kesehatan dalam Standar Kompetensi
pekerjaan kefarmasian Hal ini bertujuan untuk optimalisasi penggunaan memberikan pelayanan Apoteker Indonesia.
tepatnya apoteker telah memastikan bahwa seorang Masalah merumuskan konsep sediaan farmasi, dispensing kefarmasian terbaik kepada
mengalami pergeseran peran apoteker memiliki seluruh Keterbatasan kompetensi spesialisasi apoteker pada sediaan farmasi dan alat masyarakat dan menjamin Nasional, K. F. (2014)
dari drug oriented menjadi kompetensi yang relevan dan ilmu yang masih bidang tertentu. Apoteker perlu kesehatan, pemberian bahwa masyarakat Pedoman Re-Sertifikasi
patient oriented. Akan tetapi, untuk menjalankan perannya umum menjadi salah satu meningkatkan pengetahuan, informasi sediaan farmasi mendapatkan pelayanan Apoteker Dan Penentuan
hal tersebut ternyata belum dan mampu memberikan penghalang kolaborasi sikap dan keterampilan terkait dan alat kesehatan, formulasi dari tenaga kefarmasian Nilai Satuan Kredit
diimbangi dengan adanya pelayanan kefarmasian dengan tenaga kesehatan pelayanan kefarmasian, dan produksi sediaan yang berkompeten. Dengan Partisipasi (Skp). Jakarta.
peningkatan kompetensi sesuai ketentuan praktik lainnya dalam memberikan kemampuan berkomunikasi, farmasi, upaya preventif diadakannya workshop online,
apoteker. kefarmasian pada masa pelayanan kesehatan serta bekerja sama dalam tim dan promotif kesehatan seminar dan keikutsertaan Suharjono Et Al. (2018)
Kompetensi apoteker pandemi Covid-19. kepada masyarakat. Semua untuk mencapai tujuan terapi masyarakat, pengelolaan dalam publikasi ilmiah ‘Peningkatan Kompetensi
merupakan kemampuan Adapun manfaat yang pihak diharapkan bersedia yang diinginkan, atau untuk sediaan farmasi dan alat diharapkan para apoteker Dan Pengetahuan Apoteker
minimal seorang apoteker didapatkan adalah apoteker untuk bersinergi dan saling mencapai derajat kesehatan kesehatan, komunikasi efektif, mendapatkan informasi Terhadap Obat Off Label
yang menggambarkan memiliki kompetensi yang mengelaborasikan bidang masyarakat yang setinggi- keterampilan organisasi dan dan pemahaman peserta Melalui Workshop And
penguasaan akan relevan untuk menjalankan keahlian masing-masing demi tingginya. Namun dengan hubungan interpersonal, serta dengan perkembangan obat Training’, Jurnal Layanan
pengetahuan, keterampilan perannya dan memberikan memberikan kontribusi terbaik adanya pandemi Covid-19 peningkatan kompetensi diri. terupdate walaupun dimasa Masyarakat Universitas
dan sikap yang harus dimiliki, pelayanan kefarmasian untuk negeri yang sedang ini, kegiatan peningkatan Saat pandemi Covid-19 ini pandemi Covid-19. Airlangga. 52–55.
dihayati, dikuasai dan sesuai ketentuan praktik dilanda kesulitan. Oleh karena kompetensi apoteker menjadi maka kegiatan kompetensi Apoteker perlu
diaktualisasikan dalam praktik/ kefarmasian. Dalam hal ini itu, Ikatan Apoteker Indonesia, sedikit terhambat. sedikit terhambat, yang mana meningkatkan kompetensi Yulianto dkk. (2017)
kerja. Namun dimasa pandemi sasaran yang ingin dituju Asosiasi Pendidikan Tinggi biasanya dilakukan secara untuk mengetahui update ‘Continuing Education For
ini, berbagai lini kehidupan adalah tenaga kesehatan Farmasi Indonesia (APTFI) Metode tatap muka. Maka jika tetap perkembangan informasi Pharmacists Ofprimary
masyarakat ikut terkena khususnya apoteker dan dan Perguruan Tinggi Metode yang digunakan menggunakan metode ini dan teknologi bidang Health Care In Yogyakarta’,
dampak akibat keberadaan masyarakat. Penyelenggara Pendidikan adalah workshop daring, tentunya akan meningkatkan farmasi terkini. Walaupun Jurnal Ilmiah Farmasi.
Covid-19, beragam upaya Farmasi sudah seharusnya webinar dan kesertaan dalam resiko penularan Covid-19. di kondisi pandemi Covid- 34–46.

Peran Apoteker dalam Pengelolaan Obat Narkotika di Masyarakat


Aulia Fitri1, Pengaruh era globalisasi yang dikhawatirkan akan merusak masa kontribusi masyarakat. resep yang diterima wajib Referensi
Sri gustini2, Ifmaily3 ditandai dengan kemajuan depan dan merusak generasi Masyarakat memiliki peran diskrining, resep yang dilayani
teknologi komunikasi, liberalisasi penerus sua t u b a n g s a . J i k a sebagai subyek maupun objek harus asli, ditulis jelas dan lengkap; BPOM RI. 2018. Peraturan
Prodi Profesi Apoteker, Fakultas perdagangan serta pesatnya generasi penerus telah hancur, dari permasalahan narkotika. tidak dibenarkan dalam bentuk Badan Pengawas Obat dan
Farmasi, Universitas Perintis kemajuan industri menjadikan siapa lagi yang akan membangun Sekecil apapun peran yang faksimili dan fotokopi, termasuk Makanan No. 4 Tahun 2018
Indonesia Indonesia semakin rawan dan memimpin negeri ini ke diberikan masyarakat, sangat fotokopi blanko resep. Tentang Pengelolaan Obat,
peredaran gelap narkotika. Bahkan peradaban yang lebih baik. berarti untuk memberantas Dalam penerimaan resep yang Bahan Obat, Narkotika,
Salah satu persoalan besar saat ini peredaran gelap narkotika Oleh karena itu perlu ada upaya penyalahgunan obat narkotika. terdapat obat narkotika, ketika Psikotropika, dan Prekursor
yang tengah dihadapi bangsa di Indonesia semakin meningkat hal yang dilakukan secara terus- Selain dari itu, fasilitas menebus resep bisa menggunakan Farmasi di Fasilitas Pelayanan
Indonesia dan juga bangsa-bangsa ini dibuktikan dengan banyaknya menerus demi mengontrol dan pelayanan kefarmasiaan juga copy resep, tetapi bukan fotokopi Kefarmasiaan. Jakarta.
lainnya di dunia saat ini adalah kasus narkotika yang terjadi di mencegah peredaran gelap berperan terhadap pencegahan resep yang asli. Pada resep
seputar maraknya penyalahgunaan Indonesia. narkotika sehingga Indonesia penyalahgunaan obat narkotika, narkotika dengan permintaan iter Menkes RI. 2015. Peraturan
narkotika dan obat-obatan Penyalahgunaan obat narkotika bisa terlepas dari bahaya yang dimana masyarakat bisa dilarang diserahkan sekaligus. Menteri Kesehatan Republik
berbahaya, yang semakin hari juga berakibat tidak baik kepada m engancam generasi penerus mendapatkan obat tersebut melalui Fasilitas pelayanan kefarmasiaan Indonesia No. 3 Tahun
semakin mengkhawatirkan. individu, masyarakat, keluarga, bangsa dari penyalahgunaan fasilitas pelayanan kefarmasiaan dilarang menyerahkan obat atas 2015 tentang Peredaran,
Masalah penyalahgunaan narkotika maupun bangsa. Bagi individu narkotika. tersebut. dasar resep yang diulang (iter) Penyimpanan, Pemusnahan,
di Indonesia merupakan masalah akibatnya adalah menimbulkan Perlu adanya peran apoteker Untuk mengatasi penyalahgunaan apabila pasien menebus resep dan Pelaporan Narkotika,
serius yang harus dicarikan jalan ketagihan/ketergantungan, yang ikut terlibat langsung dalam di fasilitas kesehatan, seluruh dengan menyerahkan copy resep Psikotropika, dan Prekursor
penyelesaiannya dengan segera. mengganggu mental, mengganggu pengelolaan obat narkotika kegiatan pengelolaan obat yang resep mengandung obat Farmasi. Jakarta.
Banyak kasus yang menunjukkan kesehatan, menghancurkan karena apoteker sebagai tenaga narkotika di fasilitas pelayanan narkotika.
akibat dari masalah tersebut masa depan dan mengakibatkan kesehatan dan garda terdepan bagi kefarmasiaan wajib berada di Dalam menyerahkan obat Pradana, dkk. 2019. Sosialisasi
diatas telah menyebabkan banyak kematian. Bagi keluarga akses masyarakat terhadap obat bawah tanggung jawab seorang narkotika berdasarkan resep atau Jenis Bahaya Narkoba Bagi
kerugian, baik materi maupun non akibat yang ditimbulkan dapat narkotika. Maka dari itu apoteker apoteker penanggung jawab. copy resep harus dicatat nama, Kesehatan pada Ikatan Pemuda
materi. mengganggu keharmonisan, harus mampu mencegah jangan Dalam melaksanakan kegiatan alamat, dan nomor telepon yang Waru RW 05 Pamulang Barat
Narkotika adalah obat yang membuat aib, dan menghilangkan sampai obat-obatan tersebut pengelolaan obat narkotika, bisa dihubungi dari pihak yang Tanggerang Selatan. Prosiding
berasal dari tanaman atau bukan harapan, serta di masyarakat disalahgunakan untuk kepentingan apoteker penanggung jawab dapat mengambil obat. Hal ini adalah Seminar Nasional Pengabdian
tanaman, baik sintetis maupun semi akibatnya akan mengganggu yang melanggar hukum. Selain dibantu oleh apoteker lain atau salah satu yang bisa dilakukan oleh Masyarakat LPPM UMJ, 1-9.
sintetis, yang dapat menyebabkan ketertiban, menimbulkan rasa takut itu, apoteker juga bisa melakukan tenaga teknis kefarmasiaan apoteker dalam pengelolaan obat
penurunan atau perubahan dilingkungan dan meresahkan. penyuluhan untuk mengedukasi Salah satu cara yang bisa narkotika di fasilitas pelayanan Wulandari dan Mustaricie. 2017.
kesadaran, hilangnya rasa, Penyalahgunaan obat narkotika bahayanya penyalahgunaan obat dilakukan apoteker dalam kefarmasian, sehingga bisa Upaya Pengawasan BBPOM di
mengurangi sampai menghilangkan yang beredar ditengah-tengah narkotika. pengelolaan obat narkotika, meminimalisir penyalahgunaan Bandung Dalam Kejadian Potensi
rasa nyeri dan dapat menimbulkan masyarakat jika tidak ditangani Pemberantasan penyalahgunaan ketika penyerahan obat harus obat narkotika. Penyalahgunaan Obat.
ketergantungan. secara serius semenjak dini, obat narkotika ini juga diperlukan berdasarkan resep dari dokter, Farmaka, 15(4), 1-8.

Peranan Apoteker dalam Pemberian


Home Pharmacy Care untuk Masyarakat Desa
Anggelia Pratiwi, S.Farm, kesehatan. terutama pada pasien dengan Solusi yang dapat diberikan tepat tentang terapi obat
Satiya Ningsih, S.Farm, Tujuan dari Home Pharmacy penyakit kronis. yaitu Apoteker dapat terjun kepada pasien.
Dr. apt. Ifmaily, M.Kes Care ini antara lain yaitu dapat Metode yang bisa berhadapan langsung dengan
terlaksananya pendampingan dilakukan Untuk mengetahui pasien untuk memberikan
Program Studi Profesi pasien melalui pelayanan bagaimana efektifitas dari pelayanan kefarmasian. REFERENSI
Apoteker, Fakultas Farmasi kefarmasian di rumah pemberian Home Pharmacy Dalam pelayanan, apoteker
Universitas Perintis (Home Pharmacy Care) oleh Care terhadap pengobatan harus berkolaborasi dengan Ahmad A. 2018. Home
Indonesia Apoteker untuk mendukung pada pasien dapat dilihat tenaga kesehatan lain Pharmacy Care: Solusi
efektifitas, keamanan dan dari tingkat pengetahuan dengan tujuan meningkatkan Keberhasilan Terapi
Email: anggeliapratiwi ketepatan dalam pengobatan dan kepatuhan pasien. pelayanan kepada pasien. di Rumah. Majalah
@gmail.com, sesuai dengan kebutuhan Kepatuhan pasien dalam Apoteker berperan dalam Farmasetika. 3(5):108-111
satiyaningsih3@gmail.com pasien dan terwujudnya meminum obat dapat diukur pemberian edukasi dan Departemen Kesehatan RI,
keterlibatan, komitmen dan menggunakan metode pill konseling terutama 2008, Pedoman Pelayanan
kemandirian pasien beserta count, yaitu perhitungan untuk pasien penyakit Kefarmasian di Rumah
keluarga dalam penggunaan
O l e h O l e h
sisa obat pasien. Pill count kronis sehingga dapat (home pharmacy care),
Home Pharmacy Care obat atau alat kesehatan merupakan sebuah metode meningkatkan kepatuhan Departemen Kesehatan,
Anggelia Pratiwi Satiya Ningsih
oleh Apoteker adalah yang tepat serta dapat yang relatif mudah untuk dalam pengobatan dan Direktorat Jendral, Bina
pendampingan pasien oleh meningkatkan kompetensi mengukur kepatuhan pasien keberhasilan terapi. Kefarmasian dan Alat
Apoteker dalam pelayanan Apoteker dalam melakukan dalam mengkonsumsi obat Untuk meningkatkan Kesehatan, Jakarta.
kefarmasian di rumah pelayanan kefarmasian di (Home Pharmacy Care) oleh hari, pasien minum obat dengan cara menghitung kepatuhan pasien dalam
terutama untuk pasien rumah. Apoteker yaitu pasien yang 12 dosis atau lebih setiap sisa obat. Kelebihan dari meminum obat dapat Ilahi RK, Hariadini AL,
yang tidak atau belum Manfaat yang didapatkan menderita penyakit kronis hari, pasien minum salah metode ini ialah metode ini menggunakan pill box agar Pramestutie HR, Diana H.
dapat menggunakan obat oleh pasien dari Home dan memerlukan perhatian satu dari macam-macam relatif mudah dan murah mempermudah pasien dalam 2019. Efektivitas Home
atau alat kesehatan secara Pharmacy Care ini antara khusus tentang penggunaan obat yang telah diidentifikasi sehingga sering digunakan pengobatannya. Penggunaan Pharmacy Care dalam
mandiri, yaitu pasien yang lain terjaminnya keamanan, obat, interaksi obat dan tidak sesuai untuk pasien dalam pelayanan kesehatan pill box dianggap sangat Meningkatkan Pengetahuan
kemungkinan mendapatkan efektifitas dan keterjangkauan efek samping obat serta geriatri serta pasien dengan 6 dan uji klinis. Kekurangannya membantu pasien dalam dan Kepatuhan terhadap
risiko masalah terkait obat, biaya pengobatan, mampu pasien dengan terapi jangka macam diagnosa atau lebih. yaitu tidak adanya informasi mengatur obatnya dan Pengobatan Pasien
seperti adanya komorbiditas meningkatkan pemahaman panjang seperti penggunaan Masalah yang sering mengenai problem kepatuhan, menjalankan terapi terutama Hipertensi.
atau penyakit penyerta, pengelolaan dan penggunaan obat-obat kardiovaskular, ditemukan pada saat Home pasien bisa membuang untuk pasien geriatri.
lanjut usia, lingkungan obat atau alat kesehatan, diabetes, tuberkulosis (TB), Pharmacy Care ini yaitu obatnya, serta dibutuhkan Kesimpulan yang dapat kita Pharmaceutical Journal Of
sosial, karakteristik obat, terselesaikannya masalah asma dan obat-obat untuk masyarakat awam seperti akurasi pencatatan data ambil dari pembahasan Home Indonesia. 5(1):21-28
kompleksitas pengobatan, penggunaan obat atau alat penyakit kronik lainnya dan masyarakat pedesaan peresepan. Maka dari itu, Pharmacy Care ini adalah Utaminingrum W,
kompleksitas penggunaan kesehatan serta terhindarnya pasien dengan usia 65 tahun seringkali kurang memiliki pada saat hendak dilakukan Pelayanan kefarmasian di Pranitasari R, Kusuma AM.
obat, kebingungan atau dari reaksi obat yang tidak atau lebih dengan salah satu pengetahuan yang memadai Home Pharmacy Care pasien rumah (Home Pharmacy Care) 2017. Pengaruh Home
kurangnya pengetahuan diinginkan kriteria atau lebih regimen tentang jenis obat dan aturan tidak diberikan informasi oleh Apoteker diperlukan Care Apoteker terhadap
dan keterampilan tentang Sasaran pasien yang perlu obat antara lain yaitu, seperti menggunaannya, sehingga bahwa akan dilaksanakan sebagai tanggung jawab dan Kepatuhan Paien. Jurnal
bagaimana menggunakan mendapatkan pelayanan pasien yang meminum obat banyak ditemukan kesalahan perhitungan sisa obat untuk upaya pendampingan dalam Farmasi Klinis Indonesia.
obat dan atau alat kefarmasian di rumah 6 macam atau lebih setiap dalam penggunaan obat menghindari bias. memberikan informasi yang 6(4):240-246

Anda mungkin juga menyukai