Anda di halaman 1dari 3

NOTA DINAS

NOMOR: /IKMA.2/IND/I/2022

Yth : Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka


Dari : Direktur IKM Pangan, Furnitur dan Bahan Bangunan
Hal : Rapat Koordinasi Pengembangan IKM Pakan Ternak di Kabupaten
Belu
Tanggal : 2 Januari 2021

Sehubungan dengan surat undangan Direktorat Jenderal Industri Kecil,


Menengah, dan Aneka Nomor B.05/IKMA.2/IND/I/2022 tanggal 4 Januari 2022 perihal
Rapat Koordinasi Pengembangan IKM Pakan Ternak di Kabupaten Belu yang
dilaksanakan pada tanggal 10 Januari 2022, bersama ini perkenankan kami melaporkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Rapat dipimpin oleh Direktur IKM Pangan Furnitur, dan bahan Bangunan dan dihadiri
oleh Fungsional Pembina Industri Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan
Aneka – Kementerian Perindustrian; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan -
Provinsi Nusa Tenggara Timur; Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah -
Kabupaten Belu; Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan - Kabupaten Belu;
Kepala Dinas Peternakan - Kabupaten Belu; Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan
- Kabupaten Belu; dan Fungsional Peneliti - Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
(BPTP), Kementerian Pertanian.
2. Adapun beberapa hal yang dibahas pada rapat koordinasi tersebut antara lain:
a. Fungsional Pembina Industri Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan
Aneka menyampaikan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor I Tahun 2021
tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan perbatasan di
Montaain. Salah satunya adalah program kegiatan pembangunan industri pakan
ternak ayam, yaitu terealisasinya pembangunan industri pakan ternak ayam di
kecamatan Tasifeto Timur dengan volume 1 (satu) unit.
b. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Nusa Tenggara Timur
menyampaikan:
- Peningkatan populasi ternak unggas dengan estimasi sebesar 10.294.542 ekor
pada tahun 2021 dengan kebutuhan pakan ternak sebesar 64.340 Ton, serta
diprediksi meningkat sebesar 11.588.772 ekor pada tahun 2023 dengan
kebutuhan pakan ternak sebesar 72.429 Ton, dan 57.606.720 ekor pada tahun
2024 dengan kebutuhan pakan ternak sebesar 360.042 Ton.
- Potensi bahanbaku pakan ternak dari limbah pertaniandan perkebunan yang
terdiri dari jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, dedak padi, pod
kakao dan kulit kopi yang diestimasi sebesar 5.028.248 Ton/Tahun belum diolah
secara maksimal.
- Total Kebutuhan NTT akan pakan ternak sebesar 200.000 Ton/Tahun senilai
lebih dari Rp. 1,1 Trilyun dan sebagian besar didatangkan dari daerah lain
khususnya Pulau jawa.
c. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Belu menyampaikan,
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan, Pemerintah Kabupaten Belu telah
mempersiapkan lahan untuk penanaman jagung yang berlokasi di dekat SMK N 2
Montaain, penanaman lamtoro di 4 (empat) lokasi di desa terpilih, dan penanaman
kelor. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan tim Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian (BPTP).
d. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu menyampaikan,
Kabupaten Belu memiliki luas lahan tanam seluas 12.788 Ha dengan produksi
49.000 Ton pada tahun 2022, petani akan memproduksi bahan baku pakan ternak
(jagung, kacang-kacangan, dll) disesuaikan dengan kapasitas produksi di Sentra
IKM pakan Ternak yang akan dibangun supaya dapat meningkatkan Indeks
Pertanaman (IP) di kabupaten Belu.
e. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Belu menyampaikan, populasi ayam potong
di Kabupaten Belu sebanyak 317.000 ekor, sehingga memiliki potensi cukup besar
untuk penyerapan bahan baku lokal seperti jagung, moringga, lamtoro, dll.
f. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Belu
menyampaikan, berdasarkan RPJMD ( Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah) Kabupaten Belu untuk pengembangan IKM pakan ternak sejalan dengan
visi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis pariwisata, pertanian,
UMKM dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, BAPPEDA Kabupaten Belu
mendukung semua proses perencanaan pembangunan fisik dan non fisik melalui
DAK tahun 2023.
g. Fungsional Peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Kementerian
Pertanian menyampaikan :
- Kelompok tani yang telah dibina pada Bimtek (Bimbingan Teknis) tahap pertama
tengah mempersiapkan lahan untuk mendukung pengembangan sentra Ikm
pakan ternak antara lain: Kelompok tani amora mempersiapkan lahan untuk
tanaman kelor (moringa) seluas 3-4 ha, serta kelompok tani di Desa Davala
akan mempersiapkan sekitar 2 Ha untuk menanam jagung dan sorghum.
- Strategi untuk mengembangkan pakan ternak di Kabupaten Belu dengan
program penanaman monokultur tanaman jagung Intercropping dengan
legumesa herba bibit klimatoroa limatea, Penanaman lamtoro tanamba, dan
kelor (moringa).
- BPPT NTT telah melakuakn uji coba ransum ayam dengan menggunakan daun
kelor (moringa) untuk periode starter dan finisher dengan kandungan protein
19% dan 20%.
3. Tindak lanjut dari rapat ini adalah :
a. Akan dilaksanakan Bimbingan Teknis (bimtek) lanjutan yang dimulai pada bulan
Februari 2022.
b. Akan dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) dengan BAPPEDA, Dinas
Peternakan, Dinas pertanian ,dan dinas lainnya yang terkait untuk ditetapkan
bersama kapasitas produksi sentra IKM, konsep pembangunan sentra IKM,
kebutuhan bahan baku, suplai, dan pasar.
Demikian kami sampaikan, atas perkenan dan arahan Ibu Dirjen kami sampaikan
terima kasih.
Direktur IKM Pangan,
Furnitur, dan Bahan Bangunan,

Tembusan: Riefky Yuswandi


Sekretaris Direktorat Jenderal IKMA

Anda mungkin juga menyukai