Anda di halaman 1dari 1

BAB 4

PEMBAHA
SAN
Diagnosa dan penatalaksanaan pada kasus ini ditegakkan berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Anamnesis yang didapat adalah pasien datang ke sarana kesehatan
karena mengeluh keluar air dari jalan lahir dan nyeri perut selama ± 6 jam sebelum ke
Puskesmas Tanjung. Hasil pemeriksaan fisik di puskesmas tanjung mendapatkan tanda
vital dalam batas normal, TFU : 29 cm, presentasi kepala, TBJ : 2790 gram, DJJ : 12.12.13,
His : 1x10’-20”, VT Ø 3 cm, eff 50%, ket (-) jernih, teraba kepala penurunan H1 dan teraba
tali pusat berdenyut. Pasien ditatalaksana dengan berposisi trendelenberg, oksigenasi,
pemberian ampisilin, pemasangan infuse, dan langsung merujuk pasien ke RSUP NTB.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik di RSUP NTB ditegakkan diagnosa bahwa
pasien adalah G5P4A0H1 A/T/H/IU letak kepala partus kala 1 fase aktif dengan riwayat
keluar air + tali pusat menumbung. Pasien kemudian ditatalaksana dengan memposisikan
trendelenburg, oksigenasi dan mengakhiri kehamilan dengan seksio sesaria. Diagnosa pada
kasus ini sesuai dengan tali pusat menumbung, dimana tali pusat berada di bawah bagian
terbawah janin setelah ketuban pecah. Pada kasus ini didapatkan presentasi kepala, tali
pusat berada di bagian terbawah janin tersebut kemungkinan karena sebelum ketuban pecah
merupakan tali pusat terkemuka. Penanganan terhadap pasien tali pusat menumbung di
puskesmas Tanjung sudah baik, karena langsung merujuk pasien ke rumah sakit rujukan
dengan fasilitas operasi segera dan upaya-upaya sebelum tindakan pengakhiran kehamilan
telah sesuai dalam upaya mencegah gawat janin. Penanganan pasien tali pusat menumbung
di RSUP NTB sudah baik karena segera dilakukan tindakan seksio sesaria. Pemilihan
seksio sesaria pada kasus ini sudah tepat, karena dilatasi servik belum lengkap yaitu masih
4 cm, sementara janin yang masih hidup dengan tali pusat menumbung harus segera
dilahirkan sebelum terjadi gawat janin karena tertekannya tali pusat oleh bagian terendah
janin. Penanganan yang tepat di puskesmas Tanjung dan RSUP NTB pada kasus ini telah
berhasil mencegah gawat janin yang dapat menimbulkan kematian janin atau perinatal.
Bayi lahir jenis kelamin perempuan, berat badan 2800 gram, apgar skor 7-9, kelainan
kongenital (-), air ketuban jernih. Keadaan ibu dan bayi baik.

Anda mungkin juga menyukai