Anda di halaman 1dari 12

KARYA TULIS ILMIAH

MENGETAHUI GEJALA KANKER DAN CARA PENCEGAHANYA DI


INDONESIA

TUGAS BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:

NAMA : WIDITHA INDAH PRASTIKA KADJIM

KELAS : KEPERAWATAN C 2019

NIM : C01419132

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

2019/202
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah 
Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa juga Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa
Indonesia yaitu bapak SARIFIN MAUNTY,S.Pd.,M.A. yang telah membimbing Saya agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Bahayanya
penyakit kanker, yang Saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh Saya dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
Saya maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya Ilmiah  ini dapat terselesaikan.
Semoga Karya Ilmiah Saya Dapat bermanfaat bagi Para Mahasiswa, Pelajar, Umum
Khususnya pada diri saya sendiri dan semua yang membaca Karya Tulis Saya ini, dan 
mudah-mudahan Juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Walaupun Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Saya mohon untuk saran
dan kritiknya. Terima kasih.

Gorontalo, Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul......................................................................................................................I

Kata pengantar.....................................................................................................................II

Daftar isi.............................................................................................................................III

Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1

1.1 Latar belakang masalah......................................................................................1


1.2 Rumusan masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan
1.4 Manfaat.............................................................................................................. 3
a) Bagi peneliti............................................................................................4
b) Bagi lembaga ansitusi..............................................................................5
c) Bagi masyarakat......................................................................................6

Bab II Tinjauan pustaka dan landasan teori.........................................................................2

2.1 Tinjauan pustaka..................................................................................................7


2.2 Landasan teori.....................................................................................................8

Bab III Metode penelitian atau hasil yang anda teliti............................................................3

3.1 Jenis penelitian......................................................................................................9


3.2 Waktu dan lokasi penelitian.................................................................................10
3.2.1 Waktu....................................................................................................11
3.2.2 Lokasi penelitian...................................................................................12
3.3 Populasi dan sempel..............................................................................................13
3.3.1 Populasi ................................................................................................14
3.3.2 Sempel...................................................................................................15

Bab VI Pembahasan...............................................................................................................4
4.1 Apa penyebab terjadinya penyakit kanker di Indonesia.........................................16
4.2 Mengapa kanker bisa dapat menyebabkan kematian..............................................17
4.3 jumlah kematian manusia yang disebabkan oleh penyakit kanker.........................18

Bab V Punutup.......................................................................................................................5
5.1 Kesimpulan...............................................................................................................19
5.2 Saran ........................................................................................................................20

Daftar pustaka........................................................................................................................21
Bab I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah
Kanker merupakan penyakit dengan pertumbuhan sel yang abnormal yang akan
berpengaruh pada sel yang normal. Sel kanker merupakan sel ganas yang mempunyai
sifat anaplastic, invasi, serta metastasis tetapi kanker bukan suatu penyakit menular.
Kanker dapat muncul di semua sel dan jaringan tubuh, seperti jaringan ikat, sel paru, sel
darah, sel otak, sel kulit, sel hati, dan lain sebagainya. Oleh karena itu kanker menurut
tempat pertumbuhannya dibagi bebera jenis yaitu:
1. Karsinoma yaitu sel yang muncul pada lapisan pembatas organ (misalnya kanker
kulit, kanker kolon, dan kanker mamae).
2. Sarcoma yaitu kanker yang timbul dari jaringan ikat (misalnya kanker tulang).
3. Leukemia yaitu jumlah sel dalam darah putih meningkat (misalnya kanker darah
putih).
4. Lymphoma yaitu kanker yang timbul pada jaringan limfa (misalnya limfosarkoma).

Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak


menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan diobati
setelah mencapai stadium lanjut. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, namun
anak-anak juga berpotensi terkena kanker. Kanker menyebabkan banyak gejala yang
berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis.
Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh
dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi,
atau radiasi.

 Di Indonesia, kanker menjadi penyumbang kematian ketiga terbesar setelah


penyakit kanker. Penyebab utama kanker di negara tersebut adalah pola hidup yang tidak
sehat, seperti kurang olahraga, merokok, dan pola makan yang tak sehat. Pada tanaman,
kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis jamur/ bakteri tertantu. Pola invasi
kanker tanaman dan kaner pada manusia sangat berbeda. Berdasarkan dari dari Badan
Kesehatan Dunia - WHO, tahun 2015, tidak kurang dari 8,8 juta manusia meninggal
dunia karena penyakit ini. Data tersebut menunjukkan bahwasanya penyakit ini menjadi
salah satu dari enam penyakit paling mematikan yang mempengaruhi tingkat mortalitas
dunia. Walaupun begitu, 30% hingga 50% dari penyakit ini bisa dicegah. Salah satu
caranya adalah dengan memberikan informasi dan dukungan untuk menerapkan gaya
hidup sehat.

Hari Kanker Sedunia diperingati setiap 4 Februari. Namun sayangnya, dunia,


utamanya masyarakat Indonesia belum benar-benar terbebas dari kanker.  Bahkan,
beberapa data menunjukkan masih tingginya angka prevalensi kanker  di Indonesia.
Mengutip rilis di sehatnegeriku.kemkes.go.id pada Senin (4/2/2019), Globocan
menyebutkan bahwa di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru kanker dengan angka
kematian sebesar 9,6 juta di dunia. 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan mengalami
kanker. Selain itu, 1 dari 8 pria dan 1 dari 11 perempuan meninggal karenanya.

Sementara di Indonesia sendiri, angka penyakit kanker berada di angka 136,2 per
seratus ribu penduduk. Ini membuat Indonesia berada di urutan ke delapan di Asia
Tenggara dan urutan 23 di Asia. Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018 Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, prevalensi tumor atau kanker di Indonesia menunjukkan
adanya peningkatan dari 1,4 per seribu penduduk di 2013 menjadi 1,79 per seribu
penduduk di 2018. Angka tertinggi berada di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dengan 4,86 per 1000 penduduk, diikuti Sumatera Barat 2,47 79 per 1000 penduduk dan
Gorontalo 2,44 per 1000 penduduk.

1.2 Rumusan masalah


Pada latar belakang masalah maka penulis merumuskan masalah berikut ini:
a) Apa penyebab terjadinya penyakit kanker di Indonesia?
b) Mengapa kanker bisa dapat menyebabkan kematian?
c) Berapakah jumlah kematian manusia di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit
kanker?

1.3 Tujuan penulisan


Dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan untuk:
a) Untuk mengetahui penyebab terjadinya penyakit kanker di Indonesia.
b) Untuk mengetahui kanker dapat menyebabkan kematian.
c) Untuk mengetahui jumlah kematian manusia di Indonesia yang disebabkan oleh
penyakit kanker.

1.4 Manfaat penelitian


a) Manfaat yang didapat oleh penulis untuk mendapat pengetahuan tentang penyakit
kanker di Indonesia.
b) Manfaat penelitian bagi lembaga/instansi yaitu,dapat menjadi bahan pembelajaran
dan referensi bagi yang akan melakukan penelitian untuk pengetahuan tentang
asuhan keperawatan pada pasien yang terkena penyakit kanker.
c) Manfaat bagi masyarakat untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang gejala-gejala penyakit kanker dan cara menjahukan penyakit kanker dari
masyarakat.
Bab II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI


2.1 Tinjauan pustaka
2.1.1 Definisi

Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak
terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut dapat menyerang jaringan biologis lainnya,
baik dengan pertumbuhan secara langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau
dengan bermetastasis

Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai oleh perkembangan populasi sel
yang lolos pada pertumbuhan regulasi normal, replikasi, dan diferensiasi dan yang
menyerang jaringan di sekitarnya. Kanker berkembang ketika clone dari sel abnormal
dapat keluar dari regulasi. Kanker dihasilkan dari fungsi sel yang abnormal dan kelainan
ini hasil dari mutasi dalam struktur nukleotida DNA yang paling sering diperoleh selama
hidup (mutasi somatik)

Kanker dapat dianggap sebagai penyakit dari sel-sel tubuh yang berkembang secara
abnormal. Pengembangannya melibatkan kerusakan pada sel-sel DNA (Deoxyribonucleic
Acid), dan kerusakannya ini terakumulasi dari waktu ke waktu. Sel-sel ini merusak dan
melepaskan diri dari mekanisme yang berfungsi untuk melindungi dari pertumbuhan dan
penyebaran sel - sel tersebut, yaitu neoplasma. Klasifikasi tumor didasarkan pada
jaringannya, sifat pertumbuhan, dan invasi atau penyebaran ke jaringan lain.
Pertumbuhan neoplasma ganas biasanya merusak jaringan sekitarnya dan dapat menyebar
ke organ lainnya, proses ini dikenal sebagai metastasis (Saputra, 2000)

2.1.2 Epidemiologi

Berdasarkan data hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas), di Indonesia menunjukkaan


kecenderungan peningkatan kasus kanker baik dalam kematian maupun kasus baru.
Prevalensi penyakit kanker pada kelompok umur meningkat pada umur ≥ 15 tahun, dan
tertinggi pada umur ≥ 75 tahun, yaitu sebesar 2,1 % (usia 35-44 tahun) dan 3,5 % (usia
45-54 tahun) dan 3,2 % (usia 55-64 tahun) dan 3,9 % (usia 65-74 tahun) dan 5% (usia
>75 tahun). Prevalensi penyakit kanker pada perempuan cenderung lebih tinggi dari laki-
laki. Di RS Dharmais jumlah kanker baru dan jumlah kematian akibat kanker pada tahun
2010-2013 meningkat selama 4 tahun berturut-turut adalah kanker payudara, serviks,
paru, ovarium, rektum, tiroid, usus besar hepatoma, dan nasofaring. Selama tahun 2010-
2013, kanker payudara, kanker serviks, dan kanker paru merupakan tiga penyakit
terbanyak dan jumlah kasus baru serta jumlah kematian akibat kanker tersebut terus
meningkat (Saputra, 2000)

2.1.3 Klasifikasi Kanker

Menurut National Cancer Institute terdapat lebih dari 100 jenis kanker. Jenis kanker
biasanya dinamai terkait organ atau jaringan dimana kanker terbentuk. Misalnya, kanker
paru-paru dimulai di sel paru-paru. Kanker dapat di klasifikasikan berdasarkan jenis dari
sel tertentu yaitu sarkoma, karsinoma, adenokarsinoma, limfoma, dan leukimia:

a. Sarkoma adalah kanker yang terbentuk pada jaringan tulang dan lunak seperti
tulang rawan, pembuluh darah, pembuluh getah bening, dan lemak.
b. Karsinoma adalah jenis kanker yang paling umum, dan terbentuk pada jaringan
epitel seperti kulit, dan lapisan rongga.
c. Adenokarsinoma adalah kanker yang terbentuk pada sel epitel yang menghasilkan
cairan atau lendir yang meyerupai jaringan kelenjar seperti usus besar, prostat,
dan ovarium.
d. Limfoma adalah kanker yang dimulai pada limfosit (sel T atau sel B) yang
terbentuk di kelenjar getah bening dan merupakan bagian dari sistem kekebalan
tubuh. .
e. Leukimia adalah kanker yang berasal dari jaringan pembentuk darah sumsum
tulang. (Hoepoedio, 19995)

2.1.4 Patofisiologi

Organ tubuh manusia memiliki beberapa jenis sel yang akan tumbuh dan
membelah secara terkontrol untuk menghasilkan lebih banyak sel yang
dibutuhkan oleh tubuh. Ketika sel menjadi tua dan rusak, sel-sel tersebut akan
mati dan diganti dengan sel-sel baru. Kematian sel ini disebut apoptosis. Ketika
proses ini rusak, kanker akan mulai terbentuk jadi sel tumbuh dan tidak
terkendali disebut mutasi DNA (deoxyribose nucleic acid). (Hoepoedio, 19995)

2.1.5 Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko yang dapat membantu pertumbuhan kanker:

a. Faktor Genetik Kanker disebabkan oleh perubahan pada gen tertentu yang
mengubah cara fungsi sel. Beberapa perubahan genetik bisa terjadi secara alami
ketika replikasi DNA selama proses pembelahan sel atau penyebab lain adalah
akibat terpapar lingkungan yang merusak DNA. Paparan ini termasuk zat kimia
dalam asap tembakau, atau radiasi, seperti sinar ultraviolet dari sinar matahari.

b. Faktor karsinogen, diantaranya zat kimia, radiasi, virus, dan hormone:

i. Zat kimia Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan dapat memicu
kanker, misalnya bahan pengawet, pemanis buatan, dan pewarna buatan.
ii. Radiasi Radiasi panjang gelombang tertentu, yang disebut radiasi pengion,
memiliki cukup energi untuk merusak DNA dan menyebabkan kanker.
iii. Virus Beberapa agen infeksius, termasuk virus, bakteri, dan parasit, dapat
menyebabkan kanker atau meningkatkan risiko kanker. Beberapa virus dapat
mengganggu sinyal sehingga menyebabkan pertumbuhan sel dan proliferasi.
Beberapa infeksi bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh
kurang mampu melawan infeksi penyebab kanker lainnya.
Hormon estrogen yang berlebih juga dapat meningkatkan kanker kandungan
dan payudara sedangkan hormon progesteron dapat mencegah timbulnya
kanker endotrium, tetapi meningkatkan risiko kanker payudara. (Saputra,
2000)

c. faktor perilaku/gaya hidup, diantaranya yaitu merokok, pola makan yang tidak
sehat, mengkonsumsi alkohol, dan kurang aktivitas fisik

i. merokok memiliki risiko kanker karena rokok dan asap rokok memiliki
banyak bahan kimia yang merusak DNA.
ii. pola makan yang tidak sehat.
iii. mengkonsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko kanker mulut,
tenggorokan, kerongkongan, laring, hati, dan payudara.
iv. kurang aktivitas fisik. (Saputra, 2000)

2.1.6 Penatalaksanaan Terapi Terapi

kanker tergantung pada jenis, stadium kanker, usia, dan status kesehatan. Terapi
kanker memerlukan multimodalitas terapi dan diberi kombinasi terapi dan terapi
paliatif. Pengobatan ini diberi untuk membunuh sel-sel kanker, mengontrol
pertumbuhan sel kanker, menghentikan pertumbuhan agar tidak menyebar atau
untuk mengurangi gejala-gejala yang disebabkan oleh kanker. Beberapa cara
pengobatan yang dilakukan yaitu:

a. Operasi Pembedahan merupakan terapi utama dalam penanganan kanker


solid tetapi bukan pilihan untuk kanker yang sudah metastasis. Dengan
pembedahan maka keseluruhan kanker akan diangkat atau dibuang. Namun
tidak semua keadaan kanker dapat dilakukan tindakan pembedahan.
b. Radioterapi Terapi radiasi adalah jenis pengobatan kanker menggunakan
radiasi dosis tinggi untuk membunuh sel kanker dan mengecilkan tumor.
c. Kemoterapi adalah jenis pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk
membunuh sel kanker. Berbeda dengan pembedahaan atau radiasi yang
bersifat setempat, kemoterapi bersifat sistemik. Sehingga kemoterapi
merupakan pilihan pertama untuk menangani kanker yang sudah menjalar
dan menyebar ke bagian tubuh lain.
d. Imunoterapi digunakan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh untuk
melawan kanker. Misal, vaksin yang terdiri dari antigen diperoleh dari sel
tumor bisa meningkatkan antibodi atau sel kekebalan (limfosit T).
e. Terapi Hormon adalah pengobatan yang memperlambat atau menghentikan
pertumbuhan kanker payudara dan prostat. (Hoepoedio, 19995)
Bab III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah kualitatif, yakni
metode penelitian yang berfokus pada pemahaman terhadap fenomena sosial yang terjadi
dimasyarakat Indonesia. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif dari
partisipan sebagai gambaran yang diutamakan dalam memperoleh hasil penelitian.
Pengambilan data dilakukan secara retrospektif di mana peneliti akan mengkaji informasi
dan mengumpulkan data yang telah ada sebelumnya.
3.2 Waktu dan lokasi penelitian
3.2.1 Waktu
Waktu penelitian dilakukan pada bulan september 2019 - Januari 2020

3.2.2 Lokasi penelitian


Dalam memilih lokasi penelitian, saya sebagai peneliti memilih berbagai lokasi
untuk bisa mendapatkan informasi terkait penyakit kanker di Indonesia, karena sudah
sangat banyak penderita penyakit kanker di Indonesia ini.

3.2 Populasi dan sempel

3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua kasus kanker dengan penilaian
stadium klinis dan penilaian ER, PR, dan HER-2 yang telah diketahui atau dicatat
pada rekam medis.

3.2.2 Sempel
Sampel yang dipilih pada penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan
tidak memenuhi kriteria eksklusi. Adapun yang menjadi kriteria inklusi adalah:
a. Rekam medis pasien dengan diagnosis utama kanker yang disertai
komplikasi ataupun tanpa komplikasi penyakit lainnya yang dirawat inap di
rumah sakit yang ada di indonesia.
b. Pasien kanker yang mendapatkan obat kanker dan selain obat kanker.
c. Pasien kanker yang tidak mendapatkan obat kanker.
d. Kategori semua jenis kelamin.
e. Kategori semua usia. Kriteria eksklusi merupakan keadaan yang
menyebabkan subjek tidak dapat diikutsertakan.
Adapun yang menjadi kriteria eksklusi:
a. Data pasien pulang atas permintaan sendiri.
b. Data pasien yang disertai penyakit kanker lainnya.
c. Data pasien yang tidak lengkap (tidak memenuhi informasi dasar yang
dibutuhkan dalam penelitian).
Bab VI

PEMBAHASAN
4.1 Apa penyebab terjadinya penyakit kanker di Indonesia
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal yang menyerang organ
dengan cepat sehingga fungsinya hancur dan menyebabkan kematian. Kanker bisa
disebabkan faktor genetik dan lingkungan. Di Indonesia dan dunia tiap tahun kasus
kanker terus meningkat. Mulai dari yang tertinggi kanker payudara, kanker leher
rahim (serviks), kanker paru, Kanker usus besar (kolorektal), kanker prostat, kanker
darah, kanker tulang, kanker hati, kanker kulit. Setidaknya di dunia ada lebih dari 100
jenis kanker.

4.2 Mengapa kanker bisa dapat menyebabkan kematian


Kanker sering menyebabkan kematian karena umumnya penyakit ini tidak
menimbulkan gejala pada awal perkembangannya, sehingga baru terdeteksi dan
diobati setelah mencapai stadium lanjut. Oleh karena itu, lakukanlah pemeriksaan
skrining atau cek kesehatan secara berkala, agar kanker dapat terdeteksi secara dini.
Untuk mencegah kanker, jalani pola hidup yang sehat, yaitu dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang, rajin berolahraga, tidak merokok, dan tidak minum
alkohol.

4.3 Jumlah kematian manusia yang disebabkan oleh penyakit kanker


Di Indonesia 12 persen seluruh kematian disebabkan oleh kanker dan pembunuh
nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. WHO dan Bank Dunia memperkirakan
setiap tahun, 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya
meninggal dunia. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita
kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini
akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang.
Bab V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kanker adalah penyakit tidak menular (Non-communicable diseases atau NCD) yang
merupakan penyebab kematian tertinggi di sebagian besar negara-negara di Asia,
termasuk Indonesia. Pada pasien kanker sel-sel kanker bertindak sebagai benalu dalam
tubuh, sehingga memerlukan banyak energi untuk berkembang biak, selain mengambil
zat gizi yang masuk kedalam tubuh, jaringan kanker juga meningkatkan katabolisme
terutama protein, yang menyebabkan tubuh menjadi kurus dan lemah. Terjadinya
penurunan status gizi pada pasien kanker disebabkan oleh turunnya asupan zat gizi, baik
akibat gejala penyakit kanker atau efek samping pengobatan. Kedua hal tersebut dapat
menyebabkan anoreksia, mual, muntah maupun diare, keadaan ini akan memperburuk
kondisi pasien, adanya dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk memberikan
ketenangan pada pasien sehingga membawa pengaruh baik terhadap nutrisi pasien kanker
Dalam penelitian ini tidak didapatkan hubungan yang bermakna antara dukungan
keluarga dengan pemenuhan nutrisi. Hal ini tidak mendukung acuannya yang mungkin
disebabkan oleh prosedur penelitian, subjek penelitian, situasi penelitian yang tidak
mendukung, kemungkinan kekurangan pada penelitian ini akan disarankan untuk ditinjau
kembali pada penelitian selanjutnya

5.2 Saran
1. Bagi rumah sakit yang ada di indonesia Diharapkan dapat terus melanjutkan dan
mempertahankan program bagi pasien kanker yang sudah ada.
2. Bagi Keluarga Pasien Kanker Diharapkan dapat terus mendukung anggota
keluarga yang menderita kanker.
3. Bagi Masyarakat Peduli Kanker Diharapkan dapat terus melanjutkan kegiatan
kunjugan dari rumah kerumah agar dapat membantu pihak puskesmas dalam
memantau perkembangan penyakit kanker pasien.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya Perlu dilakukan penelitian lanjut tentang dukungan
keluarga dan pemenuhan nutrisi pada pasien kanker dengan menggunakan alat
ukur yang lebih lengkap yakni antropometri, biokimia, klinis dan diet.
Daftar pustaka

Dalimatra setiawan, 1999, Atlas Tumbuhan Indonesia, Trubus, Jakarta.

Saputra, 2000,Terapi Biologi untuk Kanker, Airlangga University Press, Surabaya.

Hoepoedio, 19995, Penanggulangan Kanker Terpadu, Airlangga University Press,


Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai