Anda di halaman 1dari 2

Konsep Manajemen Pelayanan Keperawatan Jiwa Profesional Klinik :

Keperawatan jiwa adalah pelayanan keperawatan profesional didasarkan pada


ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia sepanjang siklus kehidupan dengan
respon psikososial yang maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial,dengan
menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa ( komunikasi terapeutik dan
terapimodalitas keperawatan kesehatan jiwa ) melalui
pendekatan proses keperawatan untuk meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan
memulihkan masalah kesehatan jiwa klien (individu, keluarga, kelompok komunitas
Keperawatan Jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan
yangmenerapkan teori perilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendirisecara
terapeutik sebagai kiatnya. Praktik keperawatan jiwa terjadi dalam
kontekssosial dan lingkungan. Perawat jiwa menggunakan pengetahuan dari ilmu-ilmu psikos
osial, biofisik, teori-teori kepribadian dan perilaku manusia untuk menurunkansuatu kerangka
kerja teoritik yang menjadi landasan praktik keperawatan.
Berikut ini adalah dua tingkat praktik keperawatan klinis kesehatan jiwa yang
telahdiidentifikasi.
1. Psychiatric-mental health registered nurse (RN)
adalah perawat terdaftar berlisensi yang menunjukkan keterampilan klinis dalamkeper
awatan kesehatan jiwa melebihi keterampilan perawat baru di lapangan.Sertifikasi adalah
proses formal untuk mengakui bidang keahlian klinis perawat.
2. Advanced practice registered nurse ini psychiatric-mental health (APRN-PMH)
adalah perawat terdaftar berlisensi yang minimal berpendidikan tingkat master,memiliki peng
etahuan mendalam tentang teori keperawatan jiwa, membimbing praktik klinis, dan memiliki 
kompetensi keterampilan keperawatan jiwa lanjutan.Perawat kesehatan jiwa pada praktik lanj
utan dipersiapkan untuk memiliki gelar master dan doktor dalam bidang keperawatan atau
bidang lain yang berhubungan.
3. Rentang Asuhan Tatanan Tradisional
Untuk perawat jiwa meliputi fasilitas psikiatri, pusat kesehatan jiwa masyarakat,
unit psikitari di rumah sakit umum, fasilitas residential, dan praktik pribadi. Namun,dengan a
danya reformasi perawatan kesehatan, timbul suatu tatanan alternatif sepanjang rentang asuha
n bagi perawat jiwa.Banyak rumah sakit secara spesifik  berubah bentuk menjadi sistem klini
s terintegrasi yang memberikan asuhan rawatinap, hospitalisasi parsial atau terapi harian,
perawatan residetial, perawatan di rumahdan asuhan rawat jalan.Tatanan terapi di komunitas
saat ini berkembang menjadifostercare atau grouphome, hospice, lembaga kesehatan rumah,
asosiasi perawatkunjungan, unit kedaruratan, shelter, nursinghome, klinik perawatan utama,
sekolah, penjara, industri, fasilitas managedcare, dan organisasi pemeliharaan kesehatan
klinik  perawatan utama, sekolah, penjara, industri, fasilitas managedcare, dan
organisasi pemeliharaan kesehatan.
Tiga domain praktik keperawatan jiwa kontemporer meliputi :
(1) Aktivitas asuhan langsung
(2) Aktivitas komunikasi
(3) Aktivitas penatalaksanaan
Pelayanan Klinik, mulai dari deteksi dini pengobatan sampai dengan rujukan
Pelayanan keperawatan menurut CMHN :
a. Menemukan kasus sedini mungkin dengan cara memperoleh informasi dari berbagai
sumber seperti masyarakat, tim kesehatan lain dan penemuan langsung
b. Melakukan penjaringan kasus dengan melakukan dengan melakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Melakukan pengkajian 2 menit untuk memperoleh data fokus pada semua pasien yang
berobat kepuskesmas dengan keluhan fisik
2) Jika ditemukan tanda-tanda yang berkaitan dengan kecemasan dan depresi maka
lanjutkan pengkajian dengan menggunakan pengkajian keperawatan kesehatan jiwa
3) Mengumumkan kepada masyarakat tentang gejala dari gangguan jiwa (ditempat-
tempat umum)
4) Memberikan pengobatan cepat terhadap kasus baru yang ditemukan sesuai standar
pendelegasian program pengobatan ( bekerja sama dengan dokter ) dan mnitor efek
samping pemberian obat, gejala, dan kepatuhan pasien minum obat
5) Bekerja sama dengan perawat komunitas dalam pemberian obat lain yang dibutuhkan
pasien untuk mengatasi gangguan fisik yang dialami (jika ada gangguan fisik yang
memerlukan
6) Melibatkan keluarga dalam pemberian obat, mengajarkan keluarga agar melaporkan
segera kepada perawat jika ditemukan adanya tanda-tandayang tidak biasa, dan
menginformasikan jadwal tidak lanjut
7) Menangani kasus bunuh diri dengan menempatkan pasien ditempat yang aman,
melakukan pengawasan ketat, menguatkan koping, dan melakukan rujukan jika
mengancam keselamatan jiwa.
8) Melakukan terapi modalitas yaitu berbagai terapi keperawatan untuk membantu
pemulihan pasien seperti terapi aktivitas kelompok, terapi keluarga dan terapi
lingkungan .
9) Memfasilitasi self-help group (kelompok pasien, kelompok keluarga, atau kelompok
masyarakat pemerhati) berupa kegiatan kelompok yang membahas masalah-masalah
yang terkait dengan kesehatan jiwa dan cara penyelesaiannya.
10) Menyediakan hotline service untuk intervensikrisis yaitu pelayanan dalam 24 pukul
melalui telepon berupa pelayanan konseling.
11) Melakukan tindakan lanjut (follow-up) dan rujukan kasus.

Anda mungkin juga menyukai