Oleh:
YULITA RAHARDI
15901.03.21021
YULITA RAHARDI
NIM : 15901.03.21021
B. Tujuan
A. Tujuan Ante Natal Care
Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai berikut:
1. Kesehatan umum ibu
2. Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan
3. Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
4. Menerapkan resiko kehamilan
a. Resiko sangat tinggi
b. Resiko tinggi
c. Resiko rendah
5. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan Well Health Monther
6. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
7. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat akhir kala nifas
B. Tujuan Pre Natal Care
1. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat di tentekan dengan pemeriksaan khusus
2. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan gangguan neonates
3. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well Health
Monther
C. Etiologi
1. Kurangnya pengetahuan ibu tentang antenatal care
2. Kesibukan
3. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
4. Dukungan suami yang kurang
5. Kurangnya kemudahan untuk pelayanan maternal
6. Asuhan medik yang kurang baik, kurangnya tenaga terlatih (Prawirohardjo, 2006)
F. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur (ovulasi), yang
di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu persetubuhan,
cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak
memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma
biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan
zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki,
masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba),
menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai
nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah
dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan
harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi
dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-
bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian
tengah, dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium
J. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
a. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL, HIV
b. Urin
- Warna, bau dan kejernihan
- Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
c. Radiologi
USG dan pelvimetri
A. Penggolongan preeklampsia
Preeklampsia digolongkan menjadi 3:
1. Pre-Eklamsi Ringan Kenaikan TD diastolic 15 mmHg/79 mmHg dengan 2x
pengamatan berjarak 1 jam / tekanan diastolic mencapai 110 mmHg. Protein
Urin +1
2. Pre-Eklamsi Sedang Kenaikan TD systolic 30 mmHg / lebih atau mencapai 140
mmHg Protein urin positif 2 oedem umum, kaki, jari tangan dan muka, kenaikan
BB 1 kg tiap minggu.
3. Pre-Eklamsi Berat Tekanan diastolic >110 mmHg Protein urine positif ¾ oliguria
(urine 5 gr/L) hiperefleksia, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, terdapat
oedem paru dan sinosis.
B. Etiologi
Penyebab pre-eklampsia bel;um diketahui dengan pasti. Banyak teori yang coba
dikemukanan pada ahli untuk menerangkan penyebabnya, namun belum ada jawaban
yang memuaskan. Teori yang sekarang dipakai adalah teori isthemik placenta. Namun
teori ini juga belum mampu menerangkan semua hal yang berhubungan dengan penyakit
ini.
C. Patofisiologi
Pada pre-eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan
air. Pada biopsy ginjal ditemukan spasme hebat arteriole glomerulus. Jika semua arteriole
dalam tubuh mengalami spasme maka TD akan naik, sebagai usaha untuk mengatasi
kenaikan tekanan perifer agar oksigen tercukupi. Sedangkan kenaikan BB mungkin
disebabkan karena penimbunan air yang belebihan dalam ruangan interstisial karena
retensi air dan garam disebabkan oleh arteriole sehingga terjadi perubahan pada
glomerolus.
D. Perubahan Pada Organ-organ
1. Otak
Pada Pre eklamsi aliran darah dan pemakaian O2 tetap dalam batas-batas normal
ditemukan oedem-oedem dan anemia pada kortex serebri.
2. Placenta dan Rahim
Aliran darah menurun ke plasenta dan menyebabkan gangguan plasenta sehingga terjadi
gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan O2 sehingga terjadi gawat janin. Sering
terjadi peningkatan tonus rahim dan kepekaannya terhadap rangsangan, sehingga sering
terjadi partus prematur.
3. Ginjal
Filtasri glomerolus berkurang karena aliran darah ke ginjal menurun. Hal ini
menyebabkan filtrasi natrium melalui glomerolus menurun sehingga akibatnya terjadilah
retensi air dan garam. Filtrasi glomerolus dapat terjadi penurunan hingga 50% dari
normal sehingga pada keadaan lebih lanjut dapat terjadi oliguria/anuria.
4. Hati
Besarnya normal. Pada permukaan dan pembelahan tampak tempat-tempat perdarahan
yang tidak teratur. Pada pemeriksaan miksroskopik dapat ditemukan perdarahan dan
nekrosis pada tepi lobulus disertai trombosis pada pembuluh darah kecil, terutama di
sekitar vena porta.
5. Retina
Sering ditemukan spasme pada anteride terutama yang dekat pada discus optikus vena
tampak lekuk pada persimpanan arteriole. Dapat terlihat oedem pada discus optikus dan
retina. Ablasia retina juga dapat terjadi tetapi komplikasi ini prognosisnya baik. Karena
retina akan melekat lagi. Beberapa minggu PP (Post Partum) perdarahan dan eksudat
jarang ditemukan pada pre-eklampsia biasanya hal ini menunjukkan hipertensi menahun.
6. Paru-paru
Paru-paru menunjukkan berbagai tingkat oedema dan perubahan-perubahan
bronkopnemonia sebagai akibat aspirasi, kadang-kadang ditemukan abses paru-paru.
7. Jantung
Pada sebagian besar penderita yang mati karena eklampsia, jantung biasanya
mengalami perubahan degeneratif pada mikardium. Sering ditemukan degerasi lemak dan
cludy swelling serta nekrosis dan perdarahan.
E. Gambaran klinis
Biasanya tanda-tanda pre-eklampsia timbul dalam urutan:
1. Penambahan BB yang berlebihan.
2. Diikuti dengan oedem.
3. Akhirnya protein nuria.
4. TD yang tinggi di atas 130 mmHg.
F. Pencegahan
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda atau gejala
dini pre-eklampsia dan dalam hal ini harus dilakukan penanganan sebagaimana mestinya.
Harus waspada terhadap faktor-faktor predisposisi yang telah diuraikan diatas. Walaupun
timbulnya pre-eklampsia tidak dapat dicegah sepenuhnya, namun frekuensinya dapat
dikurangi dengan pemberian penerangan secukupnya dan pelaksanaan pengawasan
antenatal yang baik pada wanita hamil. Penerangan tentang manfaat istirahat dan diet
berguna dalam pencegahan istirahat tidak selalu berarti harus berbaring di tempat tidur.
Namun pekerjaan sehari-hari perlu dikurangi dan dianjurkan lebih banyak duduk dan
berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan BB
yang belebihan perlu dianjurkan, mengenal secara dini pre-eklampsia dan segera merawat
penderita tanpa memberikan diuretik dan obat anti hipertensi merupakan kemajuan yang
penting dari pemeriksaan antenatal yang baik
G. Komplikasi
Tergantung derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi antara lain
atonia uteri (uterus couvelaire), sindrom HELLP (Haemolysis Elevated Liver Enzymes,
Low Platelet Cown), ablasi retina, KID (Koagulasi Intra Vaskular Diseminata), gagal
ginjal, perdarahan otal, oedem paru, gagal jantung, syok dan kematian. Komplikasi pada
janin berhubungan dengan akut kronisnya insufisiensi uteroplasental, misalnya
pertumbuhan janin terhambat dan prematuritas.
H. Penanganan
Jika kehamilan < 37 minggu dan tidak ada tanda-tanda perbaikan, lakukan
penilaian 2x seminggu secara rawat jalan. a. Pantau tekanan darah, proteinuri, refleks,
dan kondisi janin. b. Lebih banyak istirahat. c. Diet biasa. d. Tidak perlu diberi obat-
obatan. e. Jika rawat jalan tidak mungkin, rawat di rumah sakit. 1. Diet biasa. 2. Pantau
TD 2x sehari, proteinuria 1x sehari. 3. Tidak perlu obat-obatan. 4. Tidak perlu diuretik,
kecuali jika terdapat oedem paru, dekompensasi cordis atau gagal ginjal akut. 5. Jika
tekanan diastolik belum turun sampai normal pasien dapat dipulangkan. a. Nasehatkan
untuk istirahat dan perhatikan tanda-tanda PE. b. Kontrol 2 kali seminggu.c. Jika tekanan
diastolic naik lagi rawat kembali. 6. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan tetap dirawat. 7.
Jika terdapat tanda-tanda pertumbuhan janin terhambat, pertimbangkan terminasi
kehamilan. 8. Jika proteinuria meningkat, tangani sebagai pre-eklampsi berat. Jika
kehamilan > 37 minggu pertimbangkan terminasi.
a. Jka serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU dalam 200 ml dekstrose IV
10 tetes/menit atau dengan prostaglandin.
b. Jika serviks belum matang, berikan prostaglansin, misoprostol atau kateter foly atau
terminasi dengan seksia sesarea.
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. (2001).Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.Jakarta: EGC.
Kusmiati, Yuni dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba, Prof.dr. Ida bagus Gde. 2010. Ilmu Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.
Jakarta: EGC
Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes. 2010. Asuhan Kebidanan I (Kehamilan).
Yogyakarta : Nuha Medika
ASUHAN KEBIDANAN
Ny “R” GI P0000 Usia kehamilan 33 - 34 minggu dengan preeklamsi ringan.
PENGKAJIAN
Hari/tanggal : Sabtu, 6 Desember 2021
Jam : 16.30 WIB
Tempat : PMB Ira Arumsari, S.ST
A. DATA SUBJEKTIF
a. Biodata
Nama pasien : Ny “S” Nama suami : Tn “B”
Umur : 23 tahun Umur : 26 tahun
Suku : Madura Suku : Madura
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Dusun Sukun Desa Klenang Kidul
b. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dengan keluhan sering merasa
pusing, mata berkunang-kunang dan kaki bengkak.
c. Riwayat Menstruasi
Menarche : 11 tahun
Lama : 7 hari
Siklus : 31 hari
Jumlah : 2 – 3 pembalut/hari
Fluor albus : tidak ada
Disminorea : tidak ada
HPHT : 11 – 4 – 21
HPL : 18 – 1 - 22
d. Riwayat kesehatan sekarang dan dahulu
Ibu mengatakan bahwa ia tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis maupun PMS serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
jantung, tekanan darah tinggi maupun kencing manis.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan bahwa di dalam keluarganya baik dari pihak ibu maupun suami
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis maupun PMS, ibu
mengatakan dalam keluarganya ada yang menderita tekanan darah tinggi.
f. Riwayat pernikahan
Umur pertama kali menikah : 22 tahun
Menikah : 1 kali
Lama menikah : 1 tahun
Jumlah anak : -
g. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu.
Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Hidu
Suam Hami U Penolon Har
Cara Penyulit Sex BBL H/P/I/A Mati p Menyusui
i l ke K g i
Umur
Hami
1
l Ini
C. ANALISA DATA
Ny “R” GI P0000 Usia kehamilan 28 minggu dengan preeklamsi ringan.
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada ibu dan keluarga. Ibu
mengerti dan mengetahui keadaan kehamilannya.
2. Memberkan KIE perilaku hidup bersih dan sehat ( menjaga pola nutrisi, istirahat, dan
personal hygiene.
- Makan teratur dengan lauk pauk gizi seimbang seperti nasi, ikan, telur, daging
merah, sayur-sayuran dan buah-buahan.
- Minum minimal 2 liter atau 8 gelas /hari.
- Istirahat ± 8jam/hari.
- Menjaga kebersihan diri mandi minimal 2x/hari, ganti CD setiap selesai mandi,
cebok dari arah depan kebelakang.
3. Jelaskan tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada kehamilan trimester III.
Seperti pusing yang tidak hilang meski sudah istirahat, bengkak pada kaki tangan dan
wajah, mata berkunang- kunang, perdarahan dan keluar cairan sebelum waktunyadan
nyeri pada perut. Ibu mengerti dan akan segera datang ke petugas kesehatan jika
mengalami tanda-tanda bahaya secara dini sehingga ibu dan bayinya selamat.
4. Menjelaskan tentang kehamilan fisiologis pada ibu trimester III (diantaranya
pembesaran uterus yang menekan kandung kemih sehingga sering terjadi BAK yang
terlalu sering dan normal pada ibu hamil, nyeri perut bawah dikarenakan pembesaran/
kepala mulai memasuki panggul).
5. Memberitahukan ibu tentang tanda tanda persalinan, diantaranya : Perut mulas secara
teratur , mulasnya sering dan lama, nyeri melingkar dari punggung menjalar ke perut
bagian depan, keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir, keluarnya air
ketuban dari jalan lahir
6. Memberitahu ibu tentang persiapan persalinan diantaranya menjelaskan dan
memberitahukan perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan pada proses
persalinan, mempersiapkan tempat bersalin atau penolong persalinan yang memadai,
mempersiapkan transportasi ke tempat persalinan, menyiapkan biaya yang
dibutuhkan dalam proses persalinan, memberitahu keluarga terutama suami agar
mendampingi ibu dalam menghadapi proses persalinan, dan menyiapkan donor darah
7. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan apabila sudah terdapat
tanda tanda persalinan agar proses persalinan dapat segara ditolong oleh petugas
kesehatan .
8. Memberikan pada ibu tablet FE penambah darah dan kalsium 1x1 untuk 15 hari. Ibu
mengerti dan paham cara minum
9. Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 mimggu lagi atau bila merasa ada
keluhan, dan anjurkan ibu untuk segera datang ke petugas kesehatan apabila sudah
terdapat tanda tanda persalinan agar proses persalinan dapat segara ditolong oleh
petugas kesehatan . ibu bersedia kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan.