Anda di halaman 1dari 8

JURNAL EDUPEDIA

Universitas Muhammadiyah Ponorogo


http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/edupedia

GERAKAN ORGANISASI MAHASISWA EKSTRA KAMPUS (OMEK) DALAM


MENEGUHKAN IDENTITAS KEWARGAAN
(STUDI KASUS: ORGANISASI HMI PMII IMM KABUPATEN PONOROGO)

Siami, Dr. Sulton, Prihma Sinta Utami

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Ponorogo


Email: Aminyansyah1@gmail.com

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimanakah Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra kampus
(OMEK) dalam meneguhkan identitas kewargaan IMM, HMI, PMII Kabupaten Ponorogo. Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi gerakan organisasi Mahasiswa Ekstra kampus (OMEK) dalam meneguhkan Identitas
kewargaan (IMM, HMI, PMII Kabupaten Ponorogo. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi gerakan organisasi
mahasiswa ekstra kampus Omek dalam meneguhkan identitas kewargaan Kabupaten Ponorogo. Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi atau
Wawancara pada studi lapangan (Field Research) dan studi pustakan (Bibliography Studi) di lokasi penelitian
yaitu Kabupaten Ponorogo. Data yang telah dikumpulkan ditelah atau di Analisisis dengan menggunakan analisis
deskriptif kaulitatif yang bersifat ekploratif, yaitu dengan menggambarkan keadaan dan penganalisaan data yang
diperoleh dari studi lapangan dengan cara menjelaskan dan menerangkan kenyataan objektif penelitian yang
didapat dari hasil Observasi dan Wawancara di lapangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1.) Gerakan
organisasi mahasiswa ekstra kampus (OMEK) dalam meneguhkan identitas kewargaannya Kabupaten Ponorogo)
yaitu: (a.) Pergerakan OMEK selain memperjuangakan aspirasi masyarakat terkait kesenjangan yang ada, disisi
lain bertujuan untuk mendapatkan pengakuan pemerintah, masyarakat maupun kalangan mahasiswa (b.)
Perjuangan OMEK dalam mendapatkan keadilan sosial yaitu gerakan-gerakan OMEK yang menuntut keadilan
sosial merupakan reaksi gerakan organisasi ekstra terhadap distribusi kesejahteraan terkait masyarakat yang
ekonomi yang dibawah dari rata-rata/lemah.(c.) Perjuangan OMEK dalam mendapatkan representasi politik,
yang secara substantifnya pada pemenuhan kebutuhan kepada masyarakat kepada pemerintah.(2.) Faktor-faktor
yang mempengaruhinya yaitu: (a) Mahasiswa lebih mudah bergerak untuk digerakan, hal itu disebabkan
mahasiswa memiliki cukup waktu dalam melihat persoalan kebijakan pemerintah pusat maupun daerah.(b) Salah
satu bentuk kekecewaan mahasiswa dan masyarakat terhadap kinerja elite politik yang buruk yang selama ini
terjadi secara berulang-ulang (3.) Kendala-kendala yang dihadapi yaitu: (a.) Kurangnya kemampuan dalam
menciptakan metode aksi (b.) Kurangnya koordinasi antara organisasi/lembaga agar menciptakan potensi kekuatan
untuk mewujudkan perubahan sosial. (c.) kurangya pembinaan kekuatan atau membangun jaringan pergerakan.
(d.) kurangya kordinasi antara organisasi.

Kata kunci: Konsep Kewargaan, Dimensi Kewargaan, Politik Organisasi.

How to cite: Siami (2020). Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Dalam Meneguhkan Identitas
Kewargaan (Studi Kasus: Organisasi Hmi Pmii Imm Kabupaten Ponorogo). Jurnal Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, 4(2): 124-131.

© 2020 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved

ISSN : 2614-1434 (Print)


ISSN : 2614-4409 (Online)
125 Siami, Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Dalam Meneguhkan
Identitas Kewargaan (Studi Kasus: Organisasi Hmi Pmii Imm Kabupaten Ponorogo)

PENDAHULUAN kelompok dalam masyarakat yang


Kebebasan warga Negara dalam tingkatannya lebih tinggi di bandingkan
bidang politik sangat penting karena dapat dengan siswa. Mahasiswa juga dikatakan
mewujudkan kebebasan mengeluarkan sebagai insan intelektual yang dididik untuk
pikiran untuk menyatakan pendapat serta menjadi sarjana. Mahasiswa memiliki peran
kebebasan berserikat kebebasan tersebut sebagai pengontrol kebijakanpemerintah,
merupakan faktor penentu untuk baik pemerintah pusat maupun pemerintah
menumbuhkan kehidupan yang demokratis daerah di mana pemerintah memanfaatkan
(Cholisin, 2004:101) dalam beroposisi juga kekuasannya demi mementingkan
menjadi bagian dari hak dasar setiap warga kepentingannya sehingga mahasiswa turun
negara untuk mengambil posisi di luar aksi (demostrasi) untuk menyuarakan hak-
pemerintah serta melakukan kontrol atau hak rakyat.
ktirik terhadap kebijakan pemerintah. Gerakan Mahasiswa adalah
Kesemua itu menggambarkan adanya Gerakan penegakan keadilan terhadap hak-
demokrasi kewargaan, dimana setiap warga hak rakyat biasanya di lakukan setiap
negara memiliki sikap dan hak dalam mahasiswa melalui gerakan demonstrasi.
berpendapat sebagai warga negara, serta Gerakan Mahasiswa dapat diartikan sebagai
mampu menunjukkan partisipasinya dalam Gerakan pembaharuan seacara illegal yang
kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam bekerja sama terhadap masyarakat serta
kebebasan berpendapat memiliki berbagai organisasi yang lain. Menurut Wright
macam, namun disini dijelaskan salah (Muhammad, 2007: 24) menjelaskan suatu
satunya ialah mengritisi kebijakan bentuk sistem gerakandari aktivitas yang
pemerintah melalui pergerakan mahasiswa. dikoordinasi oleh dua orang atau lebih
Gerakan mahasiswa merupakan untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan
bagian dari sejarah pergolakan politik di menurut Schein (Arni, 2007:23) yang
Indonesia, dan sebenarnya sudah menyatakan bahwa Gerakan mahasiswa
berlangsung lama, sejak jaman colonial adalah suatu Gerakan rasional atau kegiatan
pemerintah belanda, mengumumkan yang mengharuskan secara Bersama dalam
kebijakan politik etis, yakni nampak tanggung jawab. Dari pendapat di atas dapat
bertujuan “mulia” untuk membalas budi disimpulkan bahwa Gerakan Mahasiswa
kepada bangsa bangsa yang dijajahnya. merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
Gerakan mahasiswa tidak lepas dari, peran sekelompok orang atau lebih untuk
mahasiswa. Mahasiswa adalah suatu mencapai tujuan bersama.
Jurnal Edupedia Universitas Muhammadiyah Ponorogo 4(2)(2020): 124-131 126

Gerakan kemahasiswaan dapat Muhammadiyah ketika diketuai oleh KH.


dikatakan juga sebagai wadah Ahmad Badawi.
pengembangan kegiatan ekstra kulikuler Sedangkan Organisasi HMI
mahasiswa di perguruan tinggi atau (Himpunan Mahasiswa Islam) adalah
dimasyarakat yang meliputi bidang gerakan organisasi mahasiswa islam yang
keilmuan, penalaran, bakat, minat, dan didirikan di yogakarta pada tanggal 5
kegemaran mahasiswa sendiri. Menurut Februari 1997 betepatan pada tanggal
keputusan Mentri Pendidikan dan Rabiul’awal 1366 H, yang diprakarsai oleh
Kebudayaan Republik Indonesia No Lafran Pane dan beserta teman-temanya
155/U/1998, dijelaskan bahwa Gerakan mahasiswa lain dari Sekolah Tinggi Islam
organisasi mahasiswa ekstra kampus (STI) sekarang menjadi Universitas Islam
merupakan wahana dan sarana Indonesia (UII). Tujuannya untuk
pengembangan diri mahasiswa untuk mempertahankan Negara Republik
menamakan sikap ilmiah, pemahaman Indonesia dan mempertinggi derajat rakyar
tentang arah profesi dan sekaligus Indonesia dan menegakan ajaran agama
meningkatkan kerja sama, serta islam.
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan. PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam
Gerakan Organisasi mahasiswa Indonesia) merupakan gerakan organisasi
ekstra kampus terdiri dari beberapa di islam lahir pada tanggal 17 April 1960
antaranya misalnya IMM (Ikatan bertepatan tanggal 21 Syawal 1379 H, yang
Mahasiswa Muhammdiyah), HMI diproklamirkan di Balai Pemuda Surabaya
(Himpunan Mahasiswa Islam), PMII dengan ketua umum Mahbub Junaidi. PMII
(Persgerakan Mahasiswa Islam indonesia). dilahirkan dari organisasi besar Nahdatul
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ulama (NU) yang merupakan salah satu
merupakan Gerakan organisasi mahasiswa organisasi yang berperan dalam mengawal
islam yang memiliki hubungan struktural dan mengkritisi kebijakan pemerintah di
dengan organisasi Muhammadiyah. IMM indonesia.Berdasarkan pengamatan
juga sebagai organisasi ortom yang lapangan melalui masyarakat atau
didirikan di yogakarta pada tanggal 14 Mahasiswa Kabupaten Ponorogo bahwa
Maret 1964 M bertepatan 29 Syawal 1384 adanya masalah kebakaran di pasar
H, yang di pelopori oleh beberapa pemuda Songgolangit yaitu pihak pemerintah yang
diantaranya: Djasman Al-Kindi, Rosyad tidak mengganti rugi secara merata kepada
Sholeh, dan Soedibyo Markoes dan masyarakat, ada yang sebagian di bayarkan
diresmikan oleh pimpinan pusat dan ada yang tidak di bayarkan sesuai
127 Siami, Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Dalam Meneguhkan
Identitas Kewargaan (Studi Kasus: Organisasi Hmi Pmii Imm Kabupaten Ponorogo)

dengan harapan masyarakat setempat. dan Studi Lapangan.Proses Studi pustaka


Selain itu ada permasalah RUU KPK dan dan studi lapangan dilakukan dengan
RUKHP di ponorogo sehinga dari berbagai mengumpulkan data sekunder dari berbagai
pihak organisasi Mahasiswa ekstra Kampus sumber seperti: buku, jurnal, artikelilmiyah,
seperti IMM, HMI dan PMII melakukan literature, dan pemberitaan masa online
demostrasi dikantor Pemerintah Legislatif subjek penelitian adalah gerakan
Kabupaten Ponorogo dalam menyuarakan mahasiswa ekstra kampus dikabupaten
keadilan yang sesungguhnya yang sudah ponorogo peneliti bermaksud untuk
diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara mengungkap fenomena sosial pada gerakan
republic demi kesejatraan orang banyak. mahasiswa ekstra kampus (OMEK) dalam
meneguhka identitas kewargaan
METODE PENELITIAN dikabupaten ponorogo.
Jenis Penelitian Ini Adalah
Penelitian Deskriptif Kualitatif Karena HASIL DAN PEMBAHASAN
Menggunakan Instrumen Pokok Berupa Berdasarkan hasil penelitian yang
Wawancara Dokumentasi Dengan dilakukan gerakan mahasiswa ekstra
Mengenal Gerakan Organisasi kampus dalam menguhkan Identitas
Mahasiswaekstra kampus Dikabupaten kewargaan IMM HMI PMII Kabupaten
Ponorogo Tersebut Dan Mengumpulkan Ponorgo. Menurut keputusan mentri
Beberapa Data Yang Terkait Untuk pendidikan dan kebudayaan republic
Mendeskripsikan Fenomena Yang Terjadi Indonesia no. 155/U/1998 disebutkan
Disuatu Daerah. Penelitian ini dilaksanakan bahwa Gerakan organisasi Mahasiwa ekstra
di Kabupaten Ponorogo, ingin melihat kampus adalah merupakan gerakan yang
gerakan organisasi mahasiswa ekstra berlatar belakang kemahasiswaan yang
kampus (OMEK) dalam meneguhkan berdirinya di luar wewenang kampus.
identitas kewargaan (IMM, HMI, PMII Istilah Gerakan Mahasiswa ekstra kampus
Kabupaten Ponorogo).penelitian ini muncul sebagai wujud eksistensi
dilaksanakan pada bulan April-Mei 2020. mahasiswa sebagai kaum intelektual yang
Dalam mengkaji gerakan organisasi menyuarakan keadilan bagi rakyat
mahasiswa ekstra kampus (OMEK) dalam Indonesia yang tertindas pada zaman orde
meneguhkan identitas kewargaan IMM baru.Walaupunkeberadaannya diluar
HMI PMII Kabupaten ponorogo.Penelitian lembaga kemahasiswaan kampus, Gerakan
ini menggunakan pendekatan Studi pustaka organisasi ekstra kampus turut berperan
Jurnal Edupedia Universitas Muhammadiyah Ponorogo 4(2)(2020): 124-131 128

dalam pendampingan kebijakan- eric dkk 2018) Munculnya beberapa


kebijakanyang dikeluarkan oleh kampus Gerakan organisais mahasiswa ekstra
maupun kebijakan pemerintah demi kampus di Indonesia tidak lain adalah untuk
menegakan suatu mengkiritisi terhadap kebijakan pemerintah
keadilan.Gerakanorganisasi mahasiswa yang tidak pro secara demokrasi sehingga
ekstra kampus ini sangat penting baik di memunculkan Gerakan perlawanan
lingkungan kampus maupun di lingkungan terhadap berbagai masalah yang menyagkut
masyarakat.gerakan tersebut biasanya yang kehidupan kampus maupun kalangan
dilaksanakan oleh mahasiswa yang masyarakat yang sering dianggap dan tidak
mengekuti organisasi mahasiswa ekstra berpihak terhadap masyarkat.
kampus seperti kegiatan diskusi, literasi, Kepedulianya dalam merespon masalah
bakti sosial demontsrasi, dan lain-lain masalah social politik yang terjadi dan
Gerakan Organisasi mahasiswa ekstra berkembang ditengah masyarakat
kampus (IMM, HMI, PMII). Memiliki khususnya dilingkungan masyarakat
empat gerakan yang dijadikan sebagai bahkan bisa dikatakan, bahwa Gerakan
landasan gerakan yaitu: mahasiswa adalah Gerakan pembahruan
1. Gerakan politik dalam mewujudkan nilai nilai identitas
2. Gerakan sosial dan keagamaan kewargaan terhadap orientasi pada nilai
3. Mencetak generasi intelektual nilai ideal dan kebenaran sehingga
mengadakan seminar-seminar dan mahasiswa peka dan peduli terhadap
kajian ilmiah) persoalan persoalan dilingkunganya
4. Menjaga ideologi masing-masing terutama menyangkut bentuk bentuk
organisasi. pelanggaran dan penyelewengan
Gerakan mahasiswa ekstra kampus kekuasaan.
adalah Gerakan perjuangan yang menuntut
keadilan terhdap hak hak masyarakat, KESIMPULAN
Gerakan Gerakan jenis ini merupakan Berdasarkan uraian yang telah
gerakan yang menuntut keadilan social dikemukakan dalam pembahasan hasil
merupakan reaksi terhadap distribusi penelitian gerakan organisasi mahasiswa
kesejahteraan yang timpang.Seringkali ekstra kampus (OMEK) dalam meneguhkan
Gerakan ini bukan saja menghendaki identitas kewargaannya (IMM, HMI, PMII
pemerataan social danekonomi, tapi bahkan Kabupaten Ponorogo)" sesuai dengan
memperjuangkan perubahan yang bersifat rumusan msalah dan tujuan penelitian,
sistemik dan revolusi social. (Stokke dan maka di simpulkan sebagai berikut:
129 Siami, Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Dalam Meneguhkan
Identitas Kewargaan (Studi Kasus: Organisasi Hmi Pmii Imm Kabupaten Ponorogo)

1. Gerakan organisasi mahasiswa ekstra Salah satu bentuk kekecewaan


kampus (OMEK) dalammeneguhkan mahasiswa dan masyarakat terhadap
identitas kewargaannya (IMM, HMI, kinerja elite politik yang buruk yang
PMII Kab. Ponorogo) yaitu: (a) selama ini terjadi secara berulang-
Pergerakan (OMEK), selain ulang.(c) Hadirnya organisasi dapat
memperjuangakan aspirasi masyarakat dijadikan sebagai wadah proses
terkait kesenjangan yang ada, disisi lain pembelajaran dalam menyikapi
bertujuan untuk mendapatkan persoalan yang ada, sehingga hadirnya
pengakuan pemerintah,masyarakat kasus-kasus tersebut melakukan aksi
maupun kalangan mahasiswa. (b) dengan menginginkan sebuah
Perjuangan (OMEK) dalam perubahan.
mendapatkan keadilan sosial yaitu 3. Kendala-kendala yang dihadapi
gerakan-gerakan(OMEK)yang gerakanorganisasi mahasiswa ekstra
menuntut keadilan sosial merupakan kampus (OMEK) dalam meneguhkan
reaksi gerakan organisasi ekstra identitas kewargaannya (IMM, HMI,
terhadap distribusi kesejahteraan terkait PMII Kab. Ponorogo), yaitu: (a)
masyarakat yang ekonomi yang Kurangnya kemampuan dalam
dibawah dari rata-rata lemah. (c) menciptakan metode aksi yang
Perjuangan (OMEK) dalam merupakan kombinasi dari aksi massa
mendapatkan representasi politik, yang dan aksi intelektual, sehingga gerakan
secarasubstantifnya pada pemenuhan tidak hanya tertuju pada struktur
kebutuhan kepada masyarakat kepada kekuasaan yang bermasalah, tetapi
pemerintah. perlunya pembentukan opini politik
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi sebagai aksi informasi dan penyadaran
gerakan organisasi mahasiswa ekstra publik.(b) Diduga terjadinya
kampus (OMEK) dalam meneguhkan kepentingan Individu Kelompok
identitas kewargaannya (IMM, HMI, dengan mengatasnamakan organisasi,
PMII Kab. Ponorogo),yaitu: (a) sehingga gerakan mahasiswa kurang
Mahasiswa lebih mudah bergerak untuk dipercaya oleh masyarakat.
digerakan, hal itu disebabkan (c)kurangnya koordinasi antara
mahasiswa memiliki cukup waktu organisasi lembaga agar menciptakan
dalammelihat persoalan kebijakan potensi kekuatan yang ada dan dapat
pemerintah pusat maupun daerah.(b) dimanfaatkan untuk mewujudkan
Jurnal Edupedia Universitas Muhammadiyah Ponorogo 4(2)(2020): 124-131 130

perubahan social yang dikehendaki Individu Menjadi Organizer,


bersama dalam pergerakan, serta (Yogyakarta: KLINIK)
Hambali, (2007) Ideologi dan Strategi
Persoalan ekonomi. Dengan kurangnya
Muhammadiyah, (Yogyakarta:
anggaran untuk melakukan pergerakan Suara Muhammadiyah).
bertujuan untuk menyewa alat alat J. Winardi, SE, (2006).Teori organisasi dan
pengorganisasian. Divisi Buku
kelengkapan,
Perguruan Tinggi. PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarata. ISBN
DAFTAR PUSTAKA 979-421-944-4
Andrew Heywood, Almond dalam Hijri Koentjaraningrat, (1997).Metode-metode
Syana. (2016). Politik Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT
Pemekaran di Indonesia. Gramedia Pustaka Utama).
Malang: UMM Press. Lukman Amin, (2014). Gerakan Demokrasi
Arikunto, (2002) Prosedur Penelitian: Deliberatif Organisasi Ekstra
Suatu Pendekatan Praktis, Kampus Unesa. Program Studi
(Jakarta: PT Bima Karya). Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial,
Budiarjo, Miriam, (1977). Dasar-dasar Universitas Negeri Surabaya.
Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia. Dody Rudianto (2010), Gerakan
Mahasiswa (dalam perspektif
David Easton, (1984). Kerangka Kerja
perubahan politik nasional) Jakarta:
Analisis Sistem Politik Jakarta,
PT Golden Cintra Mandala Pratama
Bina Aksara.
Sugiyono, (2010).Metodepenelitian
Dindin Abdul Muiz Lidinillah.
kuantitatif kualitatif dan R&D,
Perencanaan Strategis untuk
Jakarta:Grasindo.
Organisasi Kemahasiswaan
Sumadi Suryabrata, (1998) Metodologi
(Tasikmalaya:UPI,2013).
Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo
Endang Herawan. dkk, (2007). Teori
Persada. 1998
Organisasi Jurusan Administrasi
Suharsimi Arikunto, (2002). Prosedur
Pendidikan Fakultas Ilmu
Penelitian: Suatu Pendekatan
Pendidikan,Universitas Pendidikan
Praktis, (Jakarta: PT Bima Karya).
Indonesia.
Ginanjar, (2017) Organisasi Mahasiswa
Eric Hiariej dan Kristian Stokke (2018)
Ekstra Kampus Islam Di Universitas
Politik Kewargaan Di Indoensia.
Airlangga (Pandangan Tentang
Diterbitkan oleh Yayasan Pustaka
Wacana Prospek Demokrasi Dan
Obor Indonesia, Bekerja sama
Relasi Negara Agama).Jurnal
Dengan PolGov Fisipol UGM dan
Politik Muda, Vol. 6, No. 2, April –
Universitas Oslo, Norwegia. ISBN:
Juli 2017.
978-6O2-433-6O2-8. Email:
Satryo Soemantri Brodjonegoro,
yayasan_obor@cbn.net.id
POLBANGMAWA(Pola
Eman Hermawan, (2000) Menjadi Kader
Pengembangan
Pergerakan: Dari Simpatisan
Kemahasiswaan)(Jakarta:Departem
Menjadi Kader Militan, Dari
enPendidikanRI,2005).
131 Siami, Gerakan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus (Omek) Dalam Meneguhkan
Identitas Kewargaan (Studi Kasus: Organisasi Hmi Pmii Imm Kabupaten Ponorogo)

Syaefuddin, (2015) Organisasi Ekstra kembali-datangi-kantor-dpdr-


Kampus dan Kepemimpinan ponorogo-sampaikan-aspirasi/
Mahasiswa Prespektif Sosiologis Diakses pada tanggal: 28/Juni/2020
(Studi Kaderisasi Pada PMII, HMI, http://www.lpmalmillah.com/2019/
dan KAMMI) Skripsi. Yogyakarta: 09/aliansi-mahasiswa-ponorogo-
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan desak-agar.html
Keguruan Universitas Islam Negeri Diakses pada tanggal: 29/Juni/2020
Sunan Kalijaga. 2015. https://nusantaranews.co/berjalan-
Zainal C. Airiangga,“Peran Forum alot-akhirnya-ketua-dprd-
Komunikasi Mahasiswa Universitas ponorogo-temui-demonstran/
Indonesia Dalam Pembentukan Diakses pada tanggal: 29/Juni/2020
Senat Mahasiswa Universitas https://m.solopos.com/demo-
Indonesia 1986-1992” mahasiswa-ponorogo-hasilkan-5-
(Skripsi,Universitas Indonesia poin-kesepakatan-dengan-dprd-
Fakultas Ilmu Budaya). 1020733
Diakses pada tanggal: 28/Juni/2020 Diakses pada tanggal: 30/Juni/2020
https://www.dprd- https://id.wikipedia.org/wiki/Kabup
ponorogo.go.id/ratusan-mahasiswa- aten_Ponorogo Siti Khofifa (2019),
Usaha Kesejatraan social
organisas ekstra kampus

Anda mungkin juga menyukai