Anda di halaman 1dari 2

Aku Ingin Menjadi Penulis NU Online

Nama saya Moh. Ibnu Abdillah Sutio, kegiatan sehari-hari saya yakni sebagai mahasiswa
aktif semester VII, Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan , Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember.

Ketertarikan saya pada dunia tulis-menulis memang telah muncul sejak saya berada
dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kala itu, namun hanya sebatas catatan-catatan
kecil yang berisi pengalaman-pengalaman yang saya lalui pada kehidupan sehari-hari dan
kemudian saya tulis di buku pribadi milik saya. Kegiatan menulis semacam itu intens saya
lakukan hingga saya memasuki dunia akademisi dengan banyak belajar tentang teknik-tekni dan
kaidah kepenulisan yang baik dan benar, mulanya saya ingin mengembangkan skill saya dalam
hal tulis-menulis dengan cara bergabung dengan media pers mahasiswa, namun saya kurang
tertarik untuk bergabung didalamnya, karena sepemahaman saya saat itu media pers mahasiswa
“sekop” nya, hanya sekedar dilingkup kampus saja.

Tidak berhenti disana, untuk terus berusaha agar dapat mengembangkan skill saya dalam
kegiatan tulis-menulis, saya juga tidak segan untuk melakukan kosultasi dengan beberapa senior
atau kakak tingkat saya di kampus, hingga satu saat saya mendapat kesempatan untuk bisa
menggeluti dunia jurnalistik yang tentunya sesuai dengan skill tulis-menulis yang saya miliki.
Saat itu saya berkesempatan magang menjadi jurnalis di “SOROTPUBLIK.COM” media
pertama yang menjadi tempat awal belajar saya tentang dunia jurnalistik, syukur banyak ilmu
yang saya dapatkan disana. Namun itu tidak berlangsung lama karena terkendala beberapa
masalah, sehingga saya tidak melanjutkan untuk menggelutinya.

Bagi saya, menulis sendiri adalah sebuah ketenangan dan rasanya akan sia-sia jika harus
panjang lebar berteriak-teriak agar orang lain menuruti apa yang kita inginkan walaupun apa
yang kita inginkan itu baik bagi kita dan mereka. Jadi apa salahnya kita tulis? Bicara hanya
mampu menghabiskan setengah jam, itu pun sudah terlalu lama terasa. Tetapi dengan menulis,
tulisan itu akan abadi bahkan ketika kita berhenti untuk menuliskannya, seperti yang dikatakan
oleh Pramoedya Ananta Toer “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis,
ia akan hilang dari masyarakan dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”.
Sangat jauh berbeda bukanantara menulis dan berbicara? Namun saya tidak hanya ingin menjadi
seorang penulis. saya juga ingin menjadi seorang jurnalis yang berkompeten dan profesional.
Harapan saya selanjutnya yaitu dapat menjadi jurnalis NU Online yang benar-benar
memegang teguh kebenaran dan menyalurkan lidah masyarakat yang terputus. Maka dari itu,
menulis adalah modal utama bagi saya untuk menjadi seorang jurnalis, serta keinginan saya
untuk menjadi menjadi jurnalis NU Online agar dapat menambah wawasan seputar dunia
jurnalistik, menambah pengalaman yang tentunya berbeda dari sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai