Anda di halaman 1dari 2

Nama : Alfinurin Quthbi Aisya

Prodi : Ilmu Komunikasi

Angkatan : 2021

ESAI DESKRIPSI DIRI

Dalam kepercayaan yang saya anut, nama adalah doa bagi kehidupan seorang manusia.
Saya diberi nama Alfinurin Quthbi Aisya dengan harapan dapat menjadi seribu cahaya
pemimpin bagi kehidupan saya sendiri. Saya lahir sebagai seorang bungsu dengan dua kakak
laki-laki yang jarak umurnya cukup dekat satu sama lain. Berasal dari keluarga menengah di
Tegal, ayah saya adalah seorang pensiunan pengawas Departemen Agama, dan ibu saya
adalah seorang PNS yang sampai sekarang masih mengajar menjadi seorang guru SMP.
Keluarga adalah lingkungan yang memiliki andil paling besar dalam membentuk saya
menjadi manusia seperti sekarang ini. Tumbuh di tengah keluarga yang cukup harmonis,
banyak nilai-nilai yang dapat saya serap, seperti nilai keimanan, keikhlasan, dan dedikasi
penuh dalam mencapai tujuan.

Saat ini saya sedang menempuh semester pertama di program studi S1 Ilmu Komunikasi
di Universitas Negeri Yogyakarta. Meskipun untuk saat ini saya belum memberikan
kontribusi sebagai seorang mahasiswa, saat menjadi seorang siswa, saya cukup berperan aktif
di berbagai kegiatan dan organisasi. Saya terdaftar menjadi siswa jurusan IPS di MAN 2
Kudus sejak 2018 sampai 2021. Saat kelas 10 dan 11, saya terdaftar menjadi sekretaris kelas.
Saya juga menjadi anggota pengurus Ikatan Remaja Musholla (IRMUSH) saat duduk di
bangku kelas 11. Di tahun 2019, saya terpilih menjadi salah satu anggota Saka Wanabakti
Kwartir Cabang Kudus bersama beberapa rekan lain sebagai perwakilan sekolah. Selain itu,
saya telah bergabung di ekstrakurikuler jurnalistik sejak kelas 10, dan menjadi wakil
koordinator divisi reporter pada tahun pelajaran 2019-2020.

Saya sudah tertarik di dunia tulis menulis sejak kecil. Dimulai sejak orang tua saya
menjadikan sebuah ruangan kecil menjadi perpustakaan mini untuk anak-anaknya, saya
menjadi tertarik untuk banyak membaca. Bacaan saya saat kecil terbatas pada buku-buku
seperti KKPK atau majalah bobo, lalu setelah beranjak dewasa, saya memperluas jangkauan
buku yang saya baca, dari komik, novel-novel romansa, sampai buku-buku non fiksi.
Meskipun tidak dipublikasikan, saya cukup banyak menulis cerpen dan sajak untuk konsumsi
pribadi. Selain membaca dan menulis, musik juga sudah ada di kehidupan saya sejak kecil.
Ayah saya banyak memutarkan lagu-lagu Ebiet G Ade, saya tumbuh dengan mendengarkan
lagu-lagu beliau. Selain itu, saya banyak mendengarkan lagu-lagu dari Barat dan Korea. Saya
juga memiliki ruang tersendiri dalam hati saya sebagai pengagum English Heritage dan
Dinasti Ayyubiyah pada masa Shalahuddin Al-Ayyubi.

Saya menganggap penuh perhatian, terpercaya, dan dedikasi sebagai salah satu kekuatan
saya. Kemampuan saya dalam tetap bersikap netral saat terjadi perpecahan dalam kelompok
juga saya sadari saat kelas saya mengalami perbedaan pendapat. Saya berusaha
mendengarkan pendapat semua orang dengan sabar dan menjadi penghubung komunikasi dua
kelompok. Meskipun begitu, teman-teman saya mengatakan jika saya terlalu mengutamakan
orang lain dan sulit menolak permintaan. Saya pribadi menyadari jika saya terlalu kritis pada
diri sendiri dan perfeksionis. Terkadang saya akan merasa cemas setelah menyelesaikan
sesuatu karena merasa masih ada yang harus diperbaiki. Sampai sekarang saya sedang
berusaha merefleksikan diri dengan menghargai perjuangan diri sendiri dibandingkan terus
fokus apakah saya sudah sempurna atau tidak.

Saya memiliki beberapa alasan kenapa memutuskan untuk mendaftarkan diri di


UKM EKSPRESI. Pertama, saya ingin mempelajari dunia jurnalistik lebih mendalam.
Meskipun bergabung di klub jurnalistik sekolah selama 2 tahun dan beberapa kali
meliput serta mengedit berita, saya menyadari jika saya bahkan belum seujung kuku
para jurnalis dan reporter profesional. Karena itu saya berharap dapat belajar banyak
di UKM EKSPRESI. Kedua, saya menyadari jika bertemu banyak orang dan menjalin
relasi adalah hal yang penting. Saya dapat mendapatkan banyak pelajaran dan bekerja
di luar zona nyaman jika saya bertemu dan berbagi kisah dengan orang-orang berlatar
belakang jurnalistik atau publikasi. Dan yang terakhir, saya dapat bergabung dalam
pers universitas dan memberikan kontribusi untuk almamater barang satu sentimeter
saja.

“Hidup ini adalah petualangan. Semua orang memiliki petualangannya masing-masing, maka
jadilah seorang petualang yang melakukan yang terbaik” (Tere Liye, Matahari)

Dalam hidup, kita tidak cukup hanya belajar dari buku materi, bertemu dengan
banyak orang dan mengembangkan gaya hidup yang aktif adalah sebuah pengalaman
yang tak ternilai. Seperti kalimat yang saya kutip dari novel Matahari (2016) karya
Tere Liye, saya ingin menjadi seorang petualang dengan banyak pengalaman, dengan
begitu, saya dapat hidup tanpa menyesali apapun. Saya berharap dapat
mengembangkan potensi diri dan tumbuh bersama UKM EKSPRESI.

Anda mungkin juga menyukai