PROPOSAL
Oleh :
NIM : 2019870063
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................3
B. Rumusan Masalah 6...................................................
C. Tujuan Masalah 6...................................................
D. Manfaat Penelitian 7...................................................
E. Definisi Penelitian 7
F. Asumsi 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh
dunia. Olah raga ini sangat universal. Selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga
digemari para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak Sejak tahun 1990 an
olah raga ini mulai digunakan untuk para wanita meskipun sebelumnya olah raga ini
Olah raga ini melibatkan 11 orang dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang
dalam suatu pertandingan harus melawan satu team lainnya. Lapangan . para pemain
sepak bola memperebutkan sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga
Olah raga ini menjadi sangat menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah
bola dilapangan dengan menggunakan kaki tetaspi juga terlihat gaya-gaya permainannya
dalam memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh
karena olah raga ini melibatkan banyak orang tentunya kerjasama team yang baik
olah raga ini. Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras untuk menjadi atlet
berteriak “ goal” dapat dipastikan akan mengangkat tangan, berdiri, wajah mendongak,
mulut terbuka lebar, mata berbinar-binar, hati berbunga-bunga dan diakhiri dengan
tengok kanan, tengok kiri sambil mengulurkan tangan dan suara gemuruh . hal ini
sungguh kontradiksi dengan sebagian orang yang ada di tempat yang sama yang tidak
bisa berteriak” goal..” Mereka duduk diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di
depat mulut, sambil menggit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak
langkat, mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu ada di
dalam permaianan sepak bola, baik di kampong, halaman rumah, sekolah , lapangan kecil
Olah raa ini juga dilakukan anak kecil, anak-anak, remaja , pemuda , orang dewasa,
priba bahkan wanita. Sepakbola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosik desa
Sepak bola merupakan olah raga yang simple, sederhana dan murah. Bahkan
hamper tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yuang professional, olah raga
ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga lainnya. Untuk mengelola dan
menghidupi sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak
sepak bola dikatakan hamper tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang
dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah lapang. Benda bulat yang disebut bola itu
bisa bola yang mahal, (bola karet), bola plastic, jeruk bali (keprok) atau jerami, kertas,
serabut kelapa, yang pengelola harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan
anak asuhnya, mau belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan
Bila dikaji bersama pola permainan sepak bola. Itu sederhana, pola permainan
strategi ini, keahlian dan keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan
lawan, sangat diperlukan oleh individu pemain untuk diterapkan dalam kerja sama
antara pemain.
Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan tubuh,
kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus dimiliki para
pemain untuk mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang
menarik untuk dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan
kelincahan ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena
Mempunyai kecepatan dan kelincahan yang lebih, bagi setiap pemain merupakan
mudah dan sukses untuik mencetak gol, dan mempertahankan kemasukan bola. Dengan
yang digiring bagaikan lekat di kaki dan tentu mudah melewati halangan lawan dan tidak
Berdasarkan uraian-uraian diatas , cabang olah raga bola sepak bola menarik
untuk dikaji bersama sehingga perkembangan sepak bola Indonesia semakin diminati
masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar dengen club-club di negeri luar. Sedangkan
masalah yang khusus menarik untuk dibahas bersama dengan judul “ Meningkatkan
Kelincahan dan Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas V SDN 02 Paku
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa
2. Mengetahui pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat
Penjas.
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini , maka perlu
untuk melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru atau
pelatih.
Dorongan dan keamanan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang dijaring
Hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah
F. Asumsi
1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas V SDN 02 Paku Jaya dapat
2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September semester ganjil tahun ajaran 2021-
2022
3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan permaiann sepak bola.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Permainan sepak bola berasal dari Inggris. Pada tanggal 26 Oktober 1963 terdapat
Federasi sepak bola dunia yaitu Federaion Internasional the Foodball Association (FIFA)
Bangsa Indonesia mengenal permainan sepak bola dari bangsa Belanda. Pada
Permainan sepak bola termasuk permainan bola besar. Sepak bola dimainkan di
lapangan rumput oleh dua regu atau dua kesebelasan yang saling berhadapan. Tujuan
adalah memainkan bola dengan menggunakan kaki ataupun dengan seluruh anggota
Jasmani SLTP 3, Slamet, 26) maka untuk kelincahan dan kecepatan yang diprediksikan
berpengaruh terhadap kemampuan menggiring bola, berpatokan pada hakekat
permainan yang menitik beratkan pada pertahanan dan nilai tersendiri bagi penonton)
jika mereka memahami betul akan peraturan permainan sepak bola, sikap yang dilarang
untuk dilakukan dalam permainawn, tentu mereka akan terlihat lincah, cepat dan
atraktif.
teknik menghadang lawan, teknik mengendalikan lawan, teknik merebut bola. Dengan
pemain dalam melakukan unsure kelincahan dan kecepatan. Baik pada saat sendirian,
permainan.
B Teknik Dasar Permainan Sepak Bola
Ada beberapa teknik dasar dalam permainan sepak bola yang harus dikuasai oleh
menghentikan bola.
1. Menendang Bola
Pemain sepak bola harus mampu melakukan gerakan menendang bola dengan
baik dan benar sesuai dengan fungsi atau bagian kaki yang akan digunakan. Pada
Teknik menendang dengan kaki bagian dalam dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Sikap permulaan
Posisi badan harus dengan bola. Salah satu kaki menumpu di samping bola
dengan ujung kaki mengarah ke depan serta lututnya sedikit ditekuk dan badan
agak condng ke depan. Kaki sepak (tending) dibuka ke luar selebar 90° hingga
mata kaki mengarah ke depan bola. Pandangan dipusatkan pada bola yang
dengan menggunakan kaki bagian dalam tepat pada titik pusat tendang hingga
3. Sikap akhir
Gerakan selanjutnya diikut oleh gerak lanjut dari kaki tendang yang diimbangi
1. Sikap permulaan
Sikap badan di belakang bola yang menyudut ± 30°. Kemudian pada saat akan
kaki tendang bola ke belakang. Badan sedikit condong ke depan dan kedua
3. Sikap akhir
Sikap akhir tendangan dukung oleh gerak lanjut tendang yang diikuti anggota
badan seluruhnya.
1. Sikap permulaan
Pemain berdiri agak ke belakang di samping bola dengan jarak kaki tumpu lebih
2. Gerakan
3. Sikap akhir
Sikap akhir dari tendangan diikuti dengan gerak lanjut kaki tendang dan diikuti
2. Mengontrol Bola
Mengontrol bola adalah suatu upaya untuk meguasai bola sebelum bola
dihentikan oleh kaki. Dalam upaya mengontrol bola pemain harus dalam kondisi siap
dengan pengamanan yang tepat agar dapat menguasai bola sepenuhnya. Setelah bola
mengontrol bola dan mendekati bola yang sedang bergerak. Bola tersebut
dihentikan dengan telapak kaki, dengan cara menyongsong bola yang datang,
Pada umumnya menghentikan bola dengan punggung kaki dilakukan jika bola jauh
dari udara. Cara menghentikan bola dengan punggung kaki sebagai berikut:
1. Pemain bergerak ke arah bola
2. Tepat di bawah bola melambung, angkatlah kaki ke depan atas yang digerakkan
3. Tahan bola dengan menggunakan kaki dengan sedikit sentuhan atau tarikan.
3. Dalam posisi seimbang, dada dibuka leher dan kedua tangan melebar
4. Tahan bola yang tepat di dada dengan sedikit sentuhan atau berikan ke
belakang
4. Angkat salah satu kaki yang akan digunakan, kemudian tekuk lutut hingga
Menahan bola dengan menggunakan perut dapat dilakukan apabila posisi bola
dengan sentuhan atau menarik perut kebelakang dan jatuhkan bola antara
3. Menggiring Bola
kaki untuk menuju daerah pertahanan lawan dan untuk mengelak penjagaan lawan.
Ada beberapa cara menggiring bola yaitu menggiring bola menggunakan
punggung kaki bagian dalam dan menggiring bola menggunakan punggung kaki
bagian luar.
1. Sikap permulaan
Posisi badan agak condong ke depan, punggung kaki bagiand alam dekat bola,
paha sedikit ditekuk dan kaki kiri digunakan untuk bertumpu. Untuk letak kaki
tumpu di samping bola dengan sedikit lutut dan kedua lengan menjaga
keseimbangan.
2. Gerakan
Pemain bergerak ke depan sambil menggiring bola, kaki dan bola sekali-kali
bersentuhan, dan kedua kaki selalu dekat dengan bola. Sesuai irama langkah
dengan bola.
1. Sikap permulaan
Salah satu kaki ditempatkan didepan dengan pergelangkan kaki sedikit diputar
kedala, lutuk agak ditekuk dan kaki lainnya sebagai tumpuan. Sikap badan
sedikit condong ke depat dan berat badan berada di kaki belakang dengan
2 Gerakan
Pemain bergerak ke depan dengan kedua kaki selalu berdekatan dengan bola.
Persentuhan bola dengan kaki tepat pada bagian kaki bagian luar.
4. Menyundul Bola
Menyundul bola adalah saat upaya mengambil bola yang melayang di udara
Daerah pernekaan bola dan kepala pada saat akan melakukan sebuah sundulan
adalah kening, karena kening merupakan bagian yang terkuat dari kepala.
1. Sikap permulaan
2. Gerakan
Bergeraklah mendekati bola setelah berjarak satu meter antara kepala dan
tumpuan kaki.
1. Sikap permulaan
Pemain berdiri dalam posisi seimbnag menghadap kearah bola yang datang.
Kedua kaki di buka sejajar dan pandangan kea rah bola. Kedua lengan terbuka
2. Gerakan
menyudul bola.
Merebut bola adalah usaha untuk menguasai atau menghadang bola dari
pengguasaan lawan. Hal itu biasanya dilakukan ketika pemain sedang berada dalam
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemain dalam mererbut bola, yaitu:
Gerakan tanpa bola, sebenarnya sangat penting dan menentukan dalam suatu
serangan. Dengan gerakannya, pemain tanpa bola dapat menciptakan berbagai keadaan
yang menguntungkan bagi pihaknya. Pemain sepak bola modern sekarang ini dimainkan
dengan cara bermain dnegan rajin bergerak. Pemain yang tidak mampu bergerak
dengan cepat dan rajin, tidak akan pernah dapat menjadi pemain baik.
Membebaskan diri dari lawan dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Dengan gerak yang tiba-tiba sehingga lawan ketinggalan untuk bertindak dan
bebeas.
2. Pemain dapat juga menciptakan “ posisi bebas” tersebut dengan berhentik tiba-tiba
3. Atau pemain mencoba ‘ melelahkan” lawan dengan ara terus menerus berlari,
4. Dapat berpura-pura tidak aktif, seperti kelelahan atau seakan—akan tidak berminat,
Berlari ke tempat kosong dapat dilakukan dalam berbagai bentuk . setiap bentuk
2. Berlari menjauhi “ daerah bola” dengan maksud untuk dapat menerima operan jauh.
3. pemain penyerang depan bergerak mundur, berlari telah melepaskan diri dari
4. Pemain yang berlari dengan kencang kearah pertahanan lawan dan menuju kearah
lapangan tengah.
Pemain yang menguasai bola, sebelum bola tersbut dioperkan kepada temannya
akan melakukan gerakan dengan bola, baik itu berupa “ berlari dengan bola” aau
gerakan menggiring bola. Memang terdapat sedikit perbedaan antara “ berlari dengan
bola” dan menggiring bola. Berlari dengan bola selalu dalam jangkauan. Langkah konstan
dan tidak terlalu sering menyentuh bola. Sedangkan menggiring bola adalah mengubah
Wall Pass atau operan satu-dua memang merupakan gerak yang sangat
sederhana dari dua orang pemain. Pemain A mengoper bola pada b, kemudian lari ke
posisi baru. Pemain B tanpa menahan bola mengoper kembali kepada A yang
menerima bola tersebut pada posisi baru. Walaupun sederhanam namun diperlukan
latihan yang tekun dan sungguh-sungguh dari pemain. Diperlukan kecerdikan dari
pemberi bola pertama untuk mencari “ lobang” kemana dia bisa berlari untuk
saat dalam melakukan operan kedua yang akuran, sehingga pemberi operan pertama
dapat “ bertemu” bola pada posisi baru saat yang tepat. Perlu diingat bahwa pemain
yang melakukan operan yang pertama kemudian “ pelari” yang harus mencari posisi
baru yang kosong untuk menerima operan kedua dari temannya. Pelari inilah yang
2. Lemparan ke Dalam
maka lemparan ke dalam dapat menjadi awal dari serangan yang berbahaya.
Terutama sekali jika lemparan ke dalam ini terjadi di daerah pertahaan lawan.
3. Tendangan Penjuru
yaitu
Dalam permainan sepak bola dikenal tiga bariasan pemain yaitu (1) Barisan
Penyerang, (2) Barisan Pemain lapangan tengah (3) barisan pertahanan (pemain
belakang). Pemain belakang atau barisan pertahanan ini mempunyai “ tugas utama” ,
serangan lawan. Dalam menjalankan tugas utama ini, terdapat cara-cara, tugas, pola
Hal ini diperlukan agar dalam menjalankan kegiatan sebagai pemain bertahan,
pertahanan itu terlaksana dengan terkoordinir dan terpola serta merupakan gerakan
yang paling pantas dilakukan di daerah pertahanan adalah penjagaan orang per
orang. Dalam hal ini setiap pemain bertanggung jawab untuk menjaga seorang
pemain lawan. Penjaga yang lebih diutamakan adalah penjagaan dilakukan secara
ketat, dan diminta tidak perlu lawan dapat ditinggalkan. Dari pada pikir seperti inilah
daerah (zone) tertentu di daerah pertahanan. Setiap lawan yang masuk ke daerah
tersebut menjadi urusan dari men- tackle pemain lawan yang masuk ke daerahnya.
Begitu lawan meninggalkan daerahnya urusan diambil alih oleh pihak bertahan lain,
3. Penjagaan Gabungan
Penjagaan gabungan adalah cara penjagaan terpadu antara satu lawan dengan
penjagaan daerah. Artinya stiap pemain menjaga lawan tertentu, akan tetapi jika
lawan tersebut tiba-tiba menukar posisinya dengan pemain lawan. Maka “ jagaanya”
dapat diserahkan kepada teman lain dan segala menjaga pemain lainnya.
Dengan kata lain tidak perlu “ mengikuti” lawan yang harus dijaganya terus-
menerus. Untuk pelaksanaan ini tentu saja diperlukan pengertian dan kerjasama yang
baik sesama pemain bertahan. Sebab sering mengalami adanya tukar menukar posisi
Latihan bermain sepak bola mempunyai berbagai tujuan khusus, antara lain
dapat (1) meningkatkan penguasaan keterampilan teknis dalam situasi bermain (2)
melatih dan menerapkan teknik tertentu, (3) melatih kerja sama yang baik bagian
atau unit tertentu, maupun tim secara keseluruhan dan (4) meningkatkan kualitas
fisik.
Teknik dasar yang telah dipelajari seperti menggiring bola, mengoper bola, cara
menerima bola, menembak dan sebagainya diterapkan lagi dalam bentuk latihan
bermain. Dalam hal ini kita dihadapkan dengan situasi permainan yang sebenarnya.
Artinya dalam mengolah bola akan senantiasa berhadapan dengan lawan inilah yang
menjadi tujuan latihan. Apabila siswa telah mampu menguasai situasi tersebut, maka
dapat dikatakan telah menguasai teknik sepak bola sebenarnya. Maksudnya siswa
tidak saja menguasai teknik sepak bola konteks latihan teknik tetapi telah menguasai
dapat dikuasai tanpa penerapan di lapangan, terutama dalam situasi permainan. Hal
dengan melatih unsur-unsur tersebut terbina pula kerjasama antara pemain dalam
teknik, strategi dan gerakan tertentu serta melatih kerjasama. Siswa juga dalam
meningkatkan kondisi fisik yang sesuai degan tuntutan permainan sepak bola.
F. Metode Demonstrasi
Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat memiliki
guru atau pelatih yang ditunjuk, setelah didemonstrasikan, siswa diberi kesempatan
melakukan latihan keterampilan seperti yang diperagakan oleh guru atau pelatih.
Metode demonstrasi ini sangat efektif menolong siswa mencari jawaban atas
pertanyaan seperti Bagaimana Prosesnya? Terdiri dari unsur apa? Cara mana yang paling
hanya mendengar ceramah atau membaca di dalam buku , karena siswa memperoleh
7. Bila beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada siswa dapat dijawab
1. Demonstrasi akan merupakan metode yang todak wajar bila alat yang
2. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah aktivitas dimana
para siswa dapat ikut bereksperimen dan menjalankan aktivitas itu pengalaman
pribadi
METODOLOGI PENELITIAN
ini juga termasuk penelitian dskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik
Menurut Oja dan Sumarjan (dalam titik sugiarti, 1997:8) ada 4 macam bentuk
penelitian tindakan, yaitu (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian
tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simulatif terinteratif dan (4) penelitian
dengan guru mata diklat dan di dalam proses belajar mengajar dikelas yang bertinak
sebagai pengajar adalah guru mata diklat sedangkan peneiti bertindak sebagai
Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di
kelas dimana peneliti secara penuh terlibat dala penelitian mulai dari perencanaan,
Dalam penelitian ini peneliti bekerja sama dengan guru mata diklat, kehadiran
seluruh siswa dan bisa mendapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
3. Subyek penelitian
Ajaran 2021-2022
B. Rancangan Penelitian
Pelatih Proyek PGSM, PK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
Sedangkan menurut Mukhlis (2003:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang
PTK terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action (tindakan),
dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh
pengamat
dikenal perilaku yang sama ( alur kegiatan yang sama0 dan membahas satu sub
C. Instrumen Penelitian
1. Silabus
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masig
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan guru untuk mengamati aktivitas siswa
5. Tes praktek
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui prestasi belajar yang dicapai sisw juga untuk memperoleh respon
siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses
pembelajran
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
X=
∑X
∑N
Dengan X = Nilai rata-rata
∑N = Jumlah siswa
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
(Depdikbud, 1994) yaitu siswa telah tuntas belajar bila di kelas tersebut
mendapat 85% yang telah mencapai daya serap dari sama dengan
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
P=
∑ Siswayangtuntasbelajar x 100 %
∑ siswa
3. Untuk lembar observasi
X =P 1 +¿ ¿ ¿
2
Dimana : P1 = pengamatan 1 dan P2 = pengamat 2
X
x100%
%= ∑X dengan
∑X = Jumlah Rata-rata
P1 = Pengamat 1
P2 = Pengamat 2
5. Untuk menghitung persentase angket digunakan rumus sebagai berikut:
Z
P=
n dimana P = Persentase
N = Jumlah responden
a. Ranah Psikomotor
direncanakan, yaitu antara 1-3 (1= kurang tepat, 2 = cukup dan 3 = tepat) untuk
(4 +12)
=8
- Medium skor adalah : 2
- Dibuat rentang skor dan dikonversi menjadi nilai rapor sebagai pedoman
penilaian.
b. Ranah Afektif
direncakanakan yaitu antara 1-4 (1= kurang baik, 2 cukup baik, 3 = baik, 4 =
( 3+12)
=7,5
- Medium skor adalah : 2
- Dibuat rentang skor dan dikonversi menjadi nilai rapor sebagai pedoman
penilaian.
Bachrie, Eddy, dkk. 1982. Buku Kerja Pelatih Sepakbola Remajai. Bandung;
Binacipta
Betty, C. Eric. 1987. Latihan Sepakbola Metode Baru Pertahanan. Bandung; Pioner
Jaya
Remmy, Muchtar. 1992 . Olah Raga Pilihan Sepak Bola, Jakarta; Depdikbud Dirjen
Dikti
Sajono, 1986. Pembinaan dan Kondisi fisik, Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti