HENDRA (d17 Files Merged)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 89

BAB

IPENDAHULUA

1.1 LatarBelakang

Kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat berharga di dalam

kehidupansehingga peran serta masyarakat diperlukan untuk dapat meningkatkan

derajatkesehatan,begitupulakesehatanjiwayangsampaisaatinimasihmenjadipermas

alahan yang cukup signifikan di dunia termasuk di Indonesia.

PentingnyakesehatanjiwainidituangkanpulapadaUUNo.18Tahun2014TentangKese

hatan Jiwa. Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu

dapatberkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu

tersebutmenyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja

secaraproduktif,dan mampu memberikan kontribusiuntuk komunitasnya.

Menurut World Health Organization (2017) pada umumnya gangguan

mentalyang terjadiadalahgangguankecemasandangangguan depresi.

Diperkirakan4,4%daripopulasiglobalmenderitagangguandepresidan3,6%gangguan

kecemasan. Jumlah penderita depresi meningkat lebih dari 18% antara tahun

2005dan2015.Depresimerupakanpenyebabterbesarkecacatandiseluruhdunia.Lebih

dari 80% penyakit yang dialami orang-orang yang tinggal di negara

yangberpenghasilanrendah dan menengah (WHO, 2017).

Gangguan jiwa dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Hasil analisis

dariWHOsekitar450jutaorangmenderitagangguanjiwatermasukskizofrenia.

1
2

Skizofrenia menjadi gangguan jiwa paling dominan dibanding gangguan

jiwalainnya.Penderitagangguanjiwasepertigatinggaldinegaraberkembang,8dari

10orangyangmenderitaskizofreniatidakmendapatkanpenangananmedia.

Gejala skizofrenia muncul pada usia 15-25 tahun lebih banyak ditemukan

padalaki-laki dibandingperempuan (Ashtukrkar&Dixit, 2013).

MenurutYosep&Sutini(2016)padapasienskizofrenia,70%pasienmengalami

halusinasi. Halusinasi adalah gangguan penerimaan pancaindra tanpastimulasi

eksternal (halusinasi pendengaran, penglihatan, pengecapan,

penciuman,danperabaan).Halusinasimerupakansalahsatugejalagangguanjiwapadai

ndividu yang ditandai dengan perubahan persepsi sensori persepsi;

merasakansensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan, atau

penghiduan.Pasienmerasakanstimulusyangsebenarnyatidakada(Keliat,2014).

StuartdanLaraiadalamYosep(2016)menyatakanbahwapasiendenganhalusinasid

engandiagnosamedisskizofreniasebanyak20%mengalamihalusinasipendengaranda

npenglihatansecarabersamaan,70%mengalamihalusinasipendengaran,20%mengala

mihalusinasipenglihatan,dan10%mengalamihalusinasi lainnya.

MenurutRiskesdas2018yangdilakukanolehKementrianKesehatanRepublik

Indonesia menyimpulkan bahwa prevalensi bervariasi dimana

prevalensirumahtanggadenganARTgangguanjiwaskizofreniaataupsikosismenurutp

rovinsi yang memiliki angka gangguan jiwa tertinggi adalah provinsi Bali

(11%)danterendahprovinsiKepulauanRiau(3%).Untukproporsirumahtanggayang
3

memiliki ART gangguan jiwa skizofrenia atau psikosis yang pernah

dipasungdalam rumah tangga sebanyak (14%) dan tidak sebanyak (86%),

sedangkan

yangpernahmelakukanpasungtigabulanterakhirsebanyak(31,5%)dantidaksebanyak

(68,5%).

Berdasarkan data pasien yang diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit

JiwaDaerahAtmaHusadaMahakamSamarindapadatahun2016terdapatpasiensebany

ak 249 orang, dengan presentase 38% yang mengalami halusinasi, 5%

yangmengalamihargadirirendah,15%yangmenarikdiri,1%yangmengalamiwaham,

35% yang mengalami perilaku kekerasan, dan 6% yang mengalami

defisitperawatan diri. Dan pada bulan Januari sampai bulan Mei tahun 2017

mencatatrata-rata pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada

MahakamSamarindasebanyak168orang,denganpersentase36%yangmengalamihalu

sinasi, 4% yang mengalami harga diri rendah, 13% yang mengalami isolasisosial,

1%yang mengalamiwaham, 32%yang mengalami perilaku

kekerasan,dan5%yangmengalami defisit perawatan diri.

DaridataPuskesmasJuandapadatahun2015terdapat42orangdengangangguan

kejiwaan, dimana pada beberapa pasien memiliki lebih dari 1

diagnosakeperawatan.Halusinasi27 orang, RPK 14 orang, DPD

13orang,hargadirirendah 9 orang, isolasi sosial8 orang, ketidakberdayaan 3 orang,

depresi berat 2orang,dan resiko bunuhdiri 1 orang.

Terdapat beberapa faktor penyebab klien kambuh dan perlu dirawat di

rumahsakit,menurutSullinger1988dalam(Yosep&Sutini,2016)pertamayaituklien
4
1.2 RumusanMasalah

Berdasarkanuraianmasalahpadalatarbelakangdiatas,makarumusanmasalah

dalam studi kasus iniadalah bagaimana asuhan keperawatan pada

pasiengangguanpersepsisensori:halusinasipendengaranterintegrasidengankeluarga

diWilayah KerjaPuskesmas JuandaKotaSamarinda.

1.3 TujuanPenulisan

1.3.1 TujuanUmum

Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmenggambarkansecaraumumtentangasu

hankeperawatanpadapasiengangguanpersepsisensori:halusinasipendengarant

erintegrasidengankeluargadiWilayahKerjaPuskesmasJuandaKotaSamarinda.

1.3.2 TujuanKhusus

1.3.2.1 Untukmelakukanpengkajianterhadappasiendankeluargadengangangguanp

ersepsi sensori : halusinasipendengaran.


5

1.3.2.2 Untukmerumuskandiagnosakeperawatanpadapasiendankeluargadenganga

ngguan persepsisensori :halusinasi pendengaran.

1.3.2.3 Untukmenyusun perencanaan

keperawatanpadapasiendankeluargadengangangguan persepsisensori

:halusinasi pendengaran.

1.3.2.4 Untukmelaksanakanintervensikeperawatanpadapasiendankeluargadengan

gangguan persepsisensori :halusinasi pendengaran.

1.3.2.5 Untukmengevaluasipadapasiendankeluargadengangangguanpersepsisens

ori: halusinasi pendengaran.

1.4 ManfaatPenulisan

1.4.1 BagiPenulis

Hasil dari studi kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

danpengalamanbagipenelitidalammelaksanakanstudikasus,khususnyadalam

melakukanasuhankeperawatanpadapasiengangguanpersepsisensorihalusinasi

pendengaranterintegrasi dengankeluarga.

1.4.2 BagiTempatPenulisan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya

agardapatmenambahreferensiperpustakaansebagaibahanacuanpenelitianyang

akan datang.

1.4.3 BagiPerkembanganIlmuKeperawatan

Hasil studi kasus ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan

bagiperkembangan keperawatan jiwa dan sebagai acuan untuk

meningkatkanpengetahuandanpemahamantentangasuhankeperawatanpadapa

sien
6

gangguanpersepsisensori:halusinasipendengaranterintegrasidengankeluarga.
BAB

IITINJAUANPUSTAK

2.1 KonsepDasarHalusinasi

2.1.1 DefinisiHalusinasi

Halusinasiadalahpersepsiklienyangsalahterhadaplingkungantanpastimulus

yang nyata, memberi persepsi yang salah atau pendapat tentang sesuatutanpa ada

objek atau rangsangan yang nyata dan hilangnya kemampuan

manusiauntukmembedakanrangsanganinternalpikirandanrangsanganeksternal(Tri

melia,2011).

Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang

dialamioleh pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara,

penglihatan,pengecapan,perabaan,ataupenghiduaantanpaadanyastimulusyangnyata

(Keliat,2014).

Halusinasi adalah gangguan persepsi tentang suatu objek atau gambaran

danpikiran yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan dari luar yang dapat

meliputisemuasistem penginderaan (Dalami, Ermawati dkk 2014).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

halusinasiadalah adanya gangguan persepsi sensori tentang suatu objek atau

gambaran

danpikiranseringterjadiyangdialamiolehpasiengangguanjiwaberupasuara,
7
8

penglihatan,pengecapan,perabaan,ataupenghiduandenganpersepsiyangsalaht

erhadap lingkungan tanpastimulusyangnyata.

2.1.2 Jenis-JenisHalusinasi

MenurutTrimeilia(2011)jenis-jenishalusinasiadalahsebagaiberikut:

1) Halusinasipendengaran(auditory)

Mendengarsuarayangmembicarakan,mengejek,mentertawakan,mengancam,

memerintahkan untuk melakukan sesuatu (kadang-kadang halyang

berbahaya). Perilaku yang muncul adalah mengarahkan telinga padasumber

suara, bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,

menutuptelinga,mulut komat-kamit, danadagerakan tangan.

2) Halusinasipenglihatan(visual)

Stimuluspenglihatandalambentukpancarancahaya,gambar,orangataupanorama

yangluasdankompleks,bisayangmenyenangkanataumenakutkan. Perilaku

yang muncul adalah tatapan mata pada tempat tertentu,menunjukkearah

tertentu,ketakutan padaobjekyangdilihat.

3) Halusinasipenciuman(olfactory)

Tercium bau busuk, amis, dan bau yang menjijikan, seperti bau darah,

urineataufesesataubauharumsepertiparfum.Perilakuyangmunculadalahekspres

i wajah seperti mencium dengan gerakan cuping hidung,

mengarahkanhidungpadatempat tertentu, menutup hidung.


9

4) Halusinasipengecapan(gustatory)

Merasamengecapsesuatuyangbusuk,amisdanmenjijikan,sepertirasadarah,

urine atau feses. Perilaku yang muncul adalah seperti mengecap,

mulutsepertigerakan mengunyah sesuatu,seringmeludah, muntah.

5) Halusinasiperabaan(taktil)

Mengalami rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus yang terlihat,

sepertimerasakan sensasi listrik dari tanah, benda mati atau orang. Merasakan

adayang menggerayangi tubuh seperti tangan, binatang kecil dan makhluk

halus.Perilaku yang muncul adalah mengusap, menggaruk-garuk atau

meraba-

rabapermukaankulit,terlihatmenggerakkanbadansepertimerasakansesuaturaba

an.

6) Halusinasisinestetik

Merasakanfungsitubuh,sepertidarahmengalirmelaluivenadanarteri,makanan

dicerna atau pembentukan urine, perasaan tubuhnya melayang diatas

permukaan bumi. Perilaku yang muncul adalah klien terlihat

menataptubuhnya sendiri dan terlihat seperti merasakan sesuatu yang aneh

tentangtubuhnya.

2.1.3 Etiologi

2.1.3.1 Faktorpredisposisi

MenurutYosep(2010)faktorpredisposisikliendenganhalusinasi:

1) Faktorperkembangan
10

Tugasperkembanganklienterganggumisalnyarendahnyakontroldankehangatan

keluarga menyebabkan klien tidak mampu mandiri sejak kecil,mudahfrustasi,

hilangpercayadiri dan lebih rentahterhadap stress.

2) Faktorsosiokultural

Seseorangyangmerasatidakditerimadilingkungannyasejakbayiakanmerasadisi

ngkirkan,kesepian,dantidakpercayapadalingkungannya.

3) Faktorbiologis

Mempunyai pengaruh terhadap terjadinya gangguan jiwa. Adanya stres

yangberlebihan dialami seseorang maka di dalam tubuh akan dihasilkan suatu

zatyang dapat bersifat halusinogenik neurokimia. Akibat stres

berkepanjanganjanganmenyebabkan teraktivitasnyaneurotransmitter otak.

4) Faktorpsikologis

Tipe kepribadian lemah dan tidak bertanggung jawab mudah terjerumus

padapenyalahgunaan zat adiktif. Hal ini berpengaruh pada ketidakmampuan

kliendalam mengambil keputusan yang tepat demi masa depannya. Klien

lebihmemilihkesenangansesaat danlari darialam nyatamenuju alamhayal.

5) Faktorgenetikdanpolaasuh

Penelitianmenunjukkanbahwaanaksehatyangdiasuholehorangtuaskizofreniace

nderungmengalamiskizofrenia.Hasilstudimenunjukanhubunganyangsangat

berpengaruh padapenyakitini.

2.1.3.2 Faktorpresipitasi

1) Perilaku
11

Respons klien terhadap halusinasi dapat berupa curiga, ketakutan,

perasaantidak aman, gelisah, bingung, perilaku menarik diri, kurang

perhatian, tidakmampu mengambil keputusan serta tidak dapat membedakan

keadaan yangnyatadan tidak nyata.

MenurutRawlinsdanHeacock(1993)mencobamemecahkanmasalahhalusinasib

erlandaskanatashakikatkeberadaanseorangindividusebagaimakhlukyangdiban

gunatasdasarunsur-unsurbio-psiko-sosio-spritual.Sehinggahalusinasi

dapatdilihat dari limadimensiyaitu :

(1) Dimensi fisik

Halusinasidapatditimbulkanolehbeberapakondisifisiksepertikelelahanyan

gluarbiasa,penggunaanobat-obatan,demamhinggadelirium, intoksikasi

alkohol dan kesulitan untuk tidur dalam waktu yangsama.

(2) Dimensiemosional

Perasaan cemas yang berlebihan atas dasar problem yang tidak

dapatdiatasi merupakan penyebab halusinasi itu terjadi, isi daari

halusinasidapat berupa perintah memaksa dan menakutkan. Klien tidak

sangguplagi menentang perintah tersebut hingga dengan kondisi tersebut

klienberbuatsesuatu terhadapkekuatan tersebut.

(3) Dimensiintelektual

Dalamdimensiintelektualinimenerangkanbahwaindividudenganhalusinasi

merupakan usaha dari ego sendiri untuk melawan impuls

yangmenekan,namunmerupakansatuhalyangmenimbulkankewaspadaan
12

yangdapatmenagmabilseluruhperhatiankliendanjarangakanmengontrolse

muaperilaku klien.

(4) Dimensi sosial

Klien mengalami gangguan interaksi sosial dari fase awal dan

comfortingklienmenganggapbahwahidupbersosialisasidialamnyatasangat

membahayakan.Klienasikdenganhalusinasinya,seolah-

olahiamerupakantempatuntukmemenuhikebutuhanakaninteraksisosial,co

ntoh diri dan harga diri yang tidak didapatkan dalam dunia nyata.

Isihalusinasi dijadikan ancaman, dirinya atau orang lain individu

cenderungkeperawatankliendenganmengupayakansuatuprosesinteraksiya

ngmenimbulkanpengalamaninterpersonalyangmemuaskan,sertamengusah

akan klien tidak menyendiri sehingga klien selalu

berinteraksidenganlingkungannyadanhalusinasi tidak berlangsung.

(5) Dimensispritual

Secara spritual klien halusinasi mulai dengan kehampaan hidup,

rutinitas,tidak bermakna, hilangnya aktivitas ibadah dan jarang berupaya

secaraspritual untuk menyucikan diri, irama sirkardiannya terganggu,

karena iasering tidur larut malam dan bangun sangat siang. Saat

terbangun terasahampa dan tidak jelas tujuan hidupnya. Ia sering memaki

takdir

tetapilemahdalamupayamemjemputrezeki,menyalahkanlingkungandanora

nglainyangmenyebabkan takdirnyamemburuk.

2.1.4 RentangResponsNeurobiologi

Tabel2.1Rentangresponsneurologi
13

ResponAdaptif ResponMaladaptif

 Pikiranlogis  Pikiran  Kelainanpikiran

 Persepsiakurat  Halusinasi
terkadangmenyimp
 Emosiko  Tidak
ang
nsisten
 Ilusi mampumengature
 Perilakusosial
 Emosionalberlebi mosi
 Hubungan
han/dengan  Ketidakteraturan
sosial
pengalamankuran  Isolasisosial

 Perilakuganjil

 Menarikdiri

(Dalami,Ermawatidkk2014)

Keterangan:

1) Respon adaptif adalah respon yang yang dapat diterima oleh norma-

norma sosial budaya yang berlaku. Dengan kata lain individu

tersebutdalambatasnormaljikamenghadapisuatumasalahakandapatmem

ecahkanmasalah tersebut.

(1) Pikiranlogisadalahpandanganyangmengarahpadakenyataan.

(2) Persepsiakurat adalahpandanganyangtepatpadakenyataan.

(3) Emosikonsistendenganpengalamanyaituperasaanyangtimbuldaripe

ngalaman ahli.
14

(4) Perilakusosialadalahsikapdantingkahlakuyangmasihdalambataskew

ajaran.

(5) Hubungansosialadalahprosessuatuinteraksidenagnoranglaindanling

kungan.

2) Responpsikosialmeliputi

(1) Prosespikirtergangguadalahprosespikiryangmenimbulkangangguan

(2) Ilusiadalahmissinterpretasiataupenilaianyangsalahtentangpenerapa

nyangbenar-benarterjadi(objeknyata)karenarangsanganpancaindera

(3) Emosiberlebihanatauberkurang

(4) Perilaku tidak biasa adalah sikap dan tingkah laku yang

melebihibataskewajaran

(5) Menarik diri yaitu percobaan untuk menghindar interaksi

denganoranglain

3) Responmaladaptifadalahresponindividudalammenyelesaikanmasalahya

ngmenyimpangdarinorma-normasosialbudayadanlingkungan,adapun

respon maladaptif ini meliputi:

(1) Kelainanpikiranadalahkeyakinanyangsecarakokohdipertahankanwa

laupuntidakdiyakiniolehoranglaindanbertentangandengan

kenyataan sosial.

(2) Halusinasi merupakan persepsi sensoriyang salah atau

persepsieksternalyangtidakrealitaatau tidak ada.


15

(3) Kerusakan proses emosi adalah perubahan sesuatu yang timbul

darihati.

(4) Perilaku tidak terorganisir merupakan suatuperilaku yang

tidakteratur.

(5) Isolasi sosial adalah kondisi sendirian yang dialami oleh

individudan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai

suatukecelakaanyangnegatifmengancam.

2.1.5 TahapanProsesTerjadinyaHalusinasi

MenurutYosep(2010)danTrimeilia(2011)tahapanhalusinasiadalimafaseyaitu:

1) StageI(SleepDisorder)

Fase awal seseorang sebelum muncul

halusinasi.Karakteristik:

Klienmerasabanyakmasalah,inginmenghindardarilingkungan,takutdiketahui

orang lain bahwa dirinya banyak masalah. Masalah makin terasasulit karena

berbagai stressor terakumulasi, misalnya kekasih hamil, terlibatnarkoba,

dikhianati kekasih, masalah di kampus, di drop out, dst. Masalahterasa

menekan karena terakumulasi sedangkan support sistem kurang danpersepsi

terhadap masalah sangat buruk. Sulit tidur berlangung terus-

menerussehinggaterbiasamenghayal.Klienmenganggaplamunan-

lamunanawaltersebutsebagai pemecahan masalah.

2) Stage II(ComfortingModerate LevelofAnxiety)

Halusinasisecaraumumiaterimasebagaisesuatuyangalami.
16

Karakteristik:

Klienmengalamiemosiyangberlanjut,sepertiadanyaperasaancemas,kesepian,pe

rasaanberdosa,ketakutandanmencobauntukmemusatkanpemikiran pada

timbulnya kecemasan. Ia beranggapan bahwa

pengalamanpikirandansensorinyadapatiakontrolbilakecemasannyadiatur,dala

mtahapan ini ada kecenderungan klien merasa nyaman dengan

halusinasinya.Perilaku yang muncul biasanya dalah menyeringai atau tertawa

yang

tidaksesuai,menggerakkanbibirnyatanpamenimbulkansuara,gerakanmatacepat

,responverballamban,diamdandipenuhiolehsesuatuyangmengasyikkan.

3) Stage III (Condemning Severe Level of

Anxiety)Secara umum halusinasi sering

mendatangi klien.Karakteristik:

Pengalaman sensori klien menjadi sering datang dan mengalami bias.

Klienmulaimerasatidakmampumengontrolnyadanmulaiberupayauntukmenjag

a jarak antara dirinya dengan objek yang dipersepsikan klien. Klienmungkin

merasa malu karena pengalaman sensorinya tersebut dan menarikdiri dari

orang lain dengan intensitas watu yang lama. Perilaku yang

munculadalahterjadinyapeningkatansistemsyarafotonomyangmenunjukkanans

ietas atau kecemasan, seperti : pernafasan meningkat, tekanan darah

dandenyutnadi menurun, konsentrasi menurun.

4) StageIV(ControlingSevereLevelofAnxiety)

Fungsisensorimenjaditidakrelevandengankenyataan.
17

Karakteristik:

Klienmencobamelawansuara-

suaraatausensoriabnormalyangdatang.Kliendapatmerasakankesepianbilahalusi

nasinyaberakhir.Darisinilahdimulaifasegangguanpsikotik.Perilakuyangbiasan

yamunculyaituindividucenderungmengikutipetunjuksesuaiisihalusinasi,kesuli

tanberhubungandenganoranglain,rentangperhatianhanyabeberapadetik/menit.

5) StageV (ConcueringPanic LevelofAnxiety)

Klien mengalami gangguan dalam menilai

lingkungannya.Karakteristik:

Pengalamansensorinyaterganggu.Klienmulaiterasaterancamdengandatangnya

suara-suara terutama bila klien tidak dapat menuruti ancaman

atauperintahyangiadengardarihalusinasinya.Halusinasidapatberlangsungselam

aminimalempatjamatauseharianbilaklientidakmendapatkankomunikasiterapeu

tik.Terjadigangguanpsikotikberat.Perilakuyangmuncul adalah perilaku

menyerang, risiko bunuh diri atau membunuh,

dankegiatanfisikyangmerefleksikanisihalusinasi(amuk,agitasi,menarikdiri).

2.1.6 MekanismeKoping

MenurutDalamidkk(2014)mekanismekopingadalahperilakuyangmewakili

upaya untuk melindungi diri sendiri dari pengalaman yang

menakutkanberhubungandengan responneurobiologi maladaptifmeliputi:


18

1) Regresi, menghindari stress, kecemasan dan menampilkan perilaku

kembaliseperti apa perilaku perkembangan anak atau berhubungan dengan

masalahprosesinformasi dan upaya untuk menanggulangiansietas.

2) Proyeksi, keinginan yang tidak dapat ditoleransi, mencurahkan emosi

padaorang lain karena kesalahan yang dilakukan diri sendiri (sebagai upaya

untukmenjelaskankerancuan persepsi).

3) Menarikdiri,reaksiyangditampilkandapatberupareaksifisikmaupunpsikologis,re

aksifisikyaituindividupergiataularimenghindarisumberstressor, misalnya

menjauhi polusi, sumber infeksi, gas beracun dan lain-lain.Sedangkan reaksi

psikologis individu menunjukan perilaku apatis, mengisolasidiri,tidak

berminat, seringdisertai rasatakutdanbermusuhan.

2.2 KonsepAsuhanKeperawatan

2.2.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses

keperawatan(Direja,2011).Tujuanpengkajianadalahmengumpulkan,mengorganisas

ikandan
19

mencatatdata-datayangmenjelaskanrespontubuhmanusiayang

diakibatkanolehmasalah kesehatan (Ali, 2009).

Kegiatanutamadalamtahappengkajianiniadalahpengumpulandata,pengelomp

okan data, dan analisis data guna perumusan diagnosis keperawatan.Metode yang

digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara,

observasi,pemeriksaanfisiksertastudidokumentasi(Asmadi,2008).Datayangdikump

ulkanmerupakandatapasiensecaraholistik,meliputiaspekbiologis,psikologis, sosial

dan spiritual yang kemudian yang akan dikelompokkan kembalimenjadi menjadi

data subjektif dan data objektif (Direja, 2011). Menurut Keliat(2012), data

objektif yaitu data yang dapat secara nyata melalui observasi ataupemeriksaan

langsung oleh perawat. Sedangkan data subjektif yaitu data yangdisampaikan

secara lisan oleh klien dan keluarganya. Data ini didapat

melaluiwawancaraperawat kepadaklien dan keluarganya.

Dalam keperawatan jiwa, seorang perawat diharapkan memiliki

kesadaranatau kemampuan tilik diri (self awereness), kemampuan mengobservasi

denganakurat, berkomunikasi dengan terapeutik, dan kemampuan berespon secara

efektifkarenahaltersebutmerupakankunciutamadalammenumbuhkanhubungansalin

g percaya dengan pasien. Hubungan saling percaya antara perawat

denganpasienakanmemudahkanperawatdalammelaksanakanasuhankeperawatan(Y

usufdkk, 2015).

Stuart dan Sundeen dalam Yusuf dkk (2015) menyebutkan bahwa

faktorpredisposisi,faktorpresipitasi,penilaianterhadapstressor,sumberkoping,dan
20

kemampuan koping yang dimiliki pasien adalah aspek yang harus digali

selamaproses pengkajian. Menurut Yusuf, dkk (2015), pengkajian pada pasien

denganhalusinasiterdiri dari:

2.2.1.1 Faktorpredisposisi

1) Faktorperkembangan

Hambatanperkembanganakanmenggangguhubunganinterpersonalyangdapat

meningkatkan stress dan ansietas yang dapat berakhir dengan

gangguanpersepsi. Pasien mungkin menekan perasaannya sehingga

pematangan fungsiintelektualdan emosi tidak efektif.

2) Faktorsosialbudaya

Berbagai faktor di masyarakat yang membuat seseorang merasa

disingkirkanatau kesepian, selanjutnya tidak dapat diatasi sehingga muncul

akibat beratsepertidelusi dan halusinasi.

3) Faktorpsikologis

Hubungan interpersonal yang tidak harmonis, serta peran ganda atau

peranyangbertentangandapatmenimbulkanansietasberatberakhirdenganpengin

gkaranterhadap kenyataan, sehingga terjadihalusinasi.

4) Faktorbiologis

Strukturotakyangabnormalditemukanpadapasiengangguanorientasirealitas,

serta dapat ditemukan atropik otak, pembesaran ventikal,

perubahanbesar,sertabentuk sel kortikal dan limbik.


21

5) Faktorgenetik

Gangguan orientasi realitas termasuk halusinasi umumnya ditemukan

padapasien skizofrenia. Skizofrenia ditemukan cukup tinggi pada keluarga

yangsalah satu anggota keluarganya mengalami skizofrenia, serta akan lebih

tinggijikakeduaorangtuanyamengalami skizofrenia.

2.2.1.2 Faktorpresipitasi

1) Stressorsosialbudaya

Stressdankecemasanakanmeningkatbilaterjadipenurunanstabilitaskeluarga,per

pisahandenganorangyangpentingataudiasingkandarikelompokdapat

menimbulkan halusinasi.

2) Faktorbiokimia

Berbagaipenelitiantentangdopamin,norepinetrin,indolamin,sertazathalusigenik

didugaberkaitandengangangguanorientasirealitastermasukhalusinasi.

3) Psikologis

Intensitaskecemasanyangekstremdanmemanjangdisertaiterbatasnyakemampua

nmengatasimasalahmemungkinkanberkembangnyagangguanorientasirealitas.P

asienmengembangkankopinguntukmenghindarikenyataanyangtidak

menyenangkan.

4) Perilaku

Perilakuyang perludikajipada

pasiendengangangguanorientasirealitasberkaitandenganperubahanprosespikir,a

fektif persepsi,motorik, dansosial.


22

2.2.2 PohonMasalah

Pasien biasanya memiliki lebih dari satu masalah keperawatan.

Sejumlahmasalah pasien akan saling berhubungan dan dapat digambarkan sebagai

pohonmasalah (Yusuf dkk. 2015). Untuk membuat pohon masalah, minimal harus

adatiga masalah yang berkedudukan sebagai penyebab (causa), masalah utama

(coreproblem), dan akibat (effect). Menurut Damaiyanti (2014), pohon masalah

padapasienhalusinasi adalahsebagai berikut :

Gambar2.1PohonMasalah

Risiko perilaku kekerasan (diri sendiri, oranglain,lingkungan dan verbal)


Effect

Gangguanpersepsisensori:halusinasi

CoreProblem

IsolasiSosial

Causa

2.2.3 Diagnosakeperawatan

Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinis tentang respon aktual

ataupotensialdariindividu,keluarga,ataumasyarakatterhadapmasalah
23

kesehatan/proseskehidupan.RumusandiagnosisyaituPermasalahan(P)berhubungan

dengan Etiologi (E) dan keduanya ada hubungan sebab akibat

secarailmiah(Carpenito dalamYusufdkk. 2015).

Rumusan diagnosis keperawatan jiwa mengacu pada pohon masalah

yangsudah dibuat. Menurut Dalami dkk (2014), diagnosa keperawatan klien

denganhalusinasipendengaran adalah sebagai berikut:

1) Gangguanpersepsisensori:Halusinasipendengaran

2) Isolasisosial

3) Resikoperilakukekerasan

2.2.4 Intervensikeperawatan

Intervensi/perencanaanmerupakansuatupetunjuktertulisyangmenggambarka

nsecaratepatrencanatindakankeperawatanyangdilakukanterhadap klien sesuai

dengan kebutuhannya berdasarkan diagnosis keperawatan.Tahap perencanaan ini

memberikan kesempatan kepada perawat, klien, keluargaklien dan orang terdekat

klien untuk merumuskan rencana tindakan keperawatangunamengatasi

masalahyangdialami olehklien (Asmadi, 2008).

Nursalam(2008)menyebutkanstandardalampendokumentasianperencanaan

keperawatanadalahberdasarkandiagnosakeperawatan,disusunmenurut urutan

prioritas, rencana tindakan mengacu pada tujuan dengaan

kalimatperintah,terincidanjelassertamenggambarkanketerlibatanpasien/keluarga.

Untuk membuat rencana tindakan pada pasien gangguan jiwa,

mahasiswadisarankanmembuatLaporanPendahuluandanStrategiPelaksanaan(LPSP

),
24

yang berisi tentang proses keperawatan dan strategi pelaksanaan tindakan

yangdirencanakan(Yusufdkk. 2015).

Laporan pendahuluan ditulis mulai dari pengertian, rentang respon,

faktorpredisposisi,faktorpresipitasi,menifestasiklinis,mekanismekoping,sumberko

ping,pengkajianumum,pohonmasalah,diagnosakeperawatan,danfokusintervensi.Se

dangkanLPSPadalah uraiansingkattentang

satumasalahyangditemukan,terdiridarikondisipasien,masalahkeperawatanpasien,tu

juan,tindakandan strategi pelaksanaan(Yusuf,dkk. 2015).

2.2.5 TindakanKeperawatan

Tindakankeperawatanadalahtahapketikaperawatmengaplikasikanrencana

asuhan keperawatan guna membantu klien mencapai tujuan yang telahditetapkan

(Carpenito dalam Yusuf, dkk. 2015). Sebelum tindakan

keperawatandiiimplementasikan, perawat perlu memvalidasi apakah rencana

tindakan yangditetapkanmasihsesuaidengankondisipasiensaatini(hereandnow)

(Yusufdkk. 2015).

Dalamasuhankeperawatanjiwa,untukmempermudahpelaksanaantindakan

keperawatan maka perawat perlu membuat strategi pelaksanaan

tindakankeperawatan yang meliputi SP pasien dan keluarga (Trimeilia, 2011). SP

dibuatmenggunakan komunikasi terapeutikyang terdiri dari fase orientasi, fase

kerja,danterminasi (Yusufdkk. 2015).

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara

sadar,mempunyai tujuansertakegiatannyadipusatkan

untukkesembuhanpasien(Farida
25

dan Yudi, 2010). Terdapat 3 fase dalam dalam komunikasi terapeutik, dimana

fasepertama yaitu fase orientasi yang menggambarkan situasi pelaksanaan

tindakanyang akan dilakukan, kontrak waktu dan tujuan pertemuan yang

diharapkan. Fasekerja berisi beberapapertanyaan yang akan diajukan untuk

pengkajian

lanjut,pengkajiantambahan,penemuanmasalahbersamadan/ataupenyelesaiantindak

an. Fase terminasi merupakan saat untuk mengevaluasi tindakan yang

telahdilakukan, menilai keberhasilan atau kegagalan dan merencanakan untuk

kontrakwaktupertemuan selanjutnya. (Yusufdkk. 2015).

2.2.5.1 Tindakankeperawatanpada pasien

Tabel2.2Strategipelaksanaantindakankeperawatanpadaklien

Strategi
Tujuantindakan Tindakankeperawatan
pelaksanaan

1. Klien SP1 1.SP 1 : Membantu


dapatmengenal klienmengenal
ihalusinasiyan halusinasi,menjelaskan cara
gdialaminya. mengontrolhalusinasi,menga
2. Klien jarkanklien mengontrol
dapatmengont halusinasidengan
rolhalusinasin menghardikhalusinasi.
ya.
3. Klien SP2 2.SP 2 : Melatih
mengikutiprogra klienmengontrol
mpengobatan halusinasidenganberca
secaraoptimal kap-
cakapbersamaoranglai
n.

3.SP 3 : Melatih klien


26

SP3 mengontrolhalusinasi
denganmelaksanakan
aktivitasterjadwal.

4.SP4 : Melatih klienminum


SP4 obatsecarateratur.

(Keliat,2014)

2.2.5.2 Tindakankeperawatanpadakeluarga

Tabel2.3Strategipelaksanaantindakankeperawatanpadakeluarga

Strategi
Tujuantindakan Tindakankeperawatan
pelaksanaan

1. Keluarga SP1 1. SP 1
dapatterlibat
keluarga :Memberikan
dalamperawatan
pendidikankesehatan
klien,baikdirumahs
akitmaupundi tentangpengertian
rumah.
halusinasi,jenishalusina
2. Keluarga
siyangdialamiklien,tand
dapatmenjadi
sistempendukungy adan
angefektifuntukkli
gejalahalusinasidan cara-
en.
caramerawatklien

halusinasi.

SP2 2. SP2keluarga: melatih

keluargapraktikmerawat
27

klien langsung di

hadapanklien.

Memberikesempatan

kepadakeluarga

untukmemperagakan

caramerawat klien

denganhalusinasi

langsung dihadapanklien.

SP3 3.

SP3keluarga:Membuatpe

rencanaan

pulangbersamakeluarga.

2.2.5.3 Tindakankeperawatansaatkunjungankeluarga

Tabel2.4Fase-fasedanaktifitaskunjunganrumah(Rasmun,2009)

Fase Aktifitas

1.Faseinisiasi - Klarifikasisumberrujukanuntukk
unjunganrumah
- Klarifikasitujuankunjunganker
umah
- Desainkunjunganrumah
28

2.Faseprakunjungan - Lakukankontakdengan keluarga


- Satukanpersepsitentangtujuank
unjungankeluarga
- Apakeinginankeluargadarik
unjunganrumah
- Buatjadwalkunjungan
- Telaahrujukan/reference
3.Fasedi dalamrumah - Memperkenalkandiri,identitasd
iridan profesional
- Interaksisosial
- TetapkanhubunganP&K
- Implementasikan
proseskeperawatan
4.Faseterminasi - Telaah(evaluasi)kunjungan
dengankeluarga
- Rencanauntukkunjungan
berikutnya
5.Fasepaskakunjungan - Catatanhasilkunjungan
- Rencanakunjunganberikutnya
2.2.6 Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan dan

prosesberkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan yang telah

dilakukankepadaklien.MenurutKeliat(2014),evaluasiterhadapmasalahkeperawatan

halusinasimeliputikemampuanpasiendankeluarganyasertakemampuankeluarga

dalam merawat pasien halusinasi. Beberapa hal yang harus

dievaluasiadalahsebagai berikut (Trimeilia, 2011):

(1) Apakah klien dapat mengenal halusinasinya, yaitu isi halusinasi, situasi,

waktudanfrekuensi munculnyahalusinasi.
29

(2) Apakahkliendapatmengungkapkanperasaannyaketikahalusinasimuncul.

(3) Apakah klien dapat mengontrol halusinasi dengan menggunakan empat

carabaru,yaitumenghardik,menemuioranglaindanbercakap-

cakap,melaksanakanaktivitasterjadwal dan patuh minumobat.

Apakahkeluargadapatmengetahuipengertianhalusinasi,jenishalusinasi

yangdialamipasien,tandadangejalahalusinasi,dancara–caramerawatpasienhalusinasi.
Apakahkeluargadapatmerawatpasienlangsungdihadapanpasien.

Apakahkeluargadapatmembuatperencanaanfollowup danrujukanpasien.
BAB

IIIMETODEPENELITIA

3.1 DesainPenelitian

Penulisan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain karya tulis ilmiah

dalambentukstudikasusuntukmengeksplorasimasalahasuhankeperawatanklienden

gan gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran di Wilayah

KerjaPuskesmasJuanda.Pendekatanyangdigunakanadalahpendekatanasuhankeper

awatanyangmeliputipengkajian,diagnosakeperawatan,perencanaan,pelaksanaan,d

an evaluasi.

3.2 SubyekPenelitian

Subyekdalamstudikasusiniadalahduaorangkliendengangangguanpersepsisenso

riyangmengalamihalusinasipendengarandiWilayahKerjaPuskesmasJuanda.

Dengan kriteria subyek :

3.2.1 Keluargaintiatau(orangyangmerawatklien)yangtinggalbersama6bulanterak

hir.

3.2.2 Keluargayangtinggaldalamsaturumahdanterlibatdalamperawatansehari-

hari.

3.2.3 Keluarga mampu berbahasa Indonesia dengan baik

40
41

3.2.4 Keluargamempunyaianggotayangmengalamimasalahkesehatanjiwaganggu

anpersepsi sensori : halusinasipendengaran.

3.2.5 Klienmerupakan priaatau wanitayangberusia18-58 tahun.

3.3 BatasanIstilah(DefinisiOperasional)

Studikasusdenganmenggunakanasuhankeperawatanadalahrangkaianproses

keperawatan individu pada klien yang di diagnosa mengalami gangguanpersepsi

sensori : halusinasi pendengaran dengan melalui pengkajian, menetapkandiagnosa

keperawatan, menyusun perencanaan, melakukan tindakan

keperawatansertamelakukan evaluasi padapasien.

3.4 LokasidanWaktuPenelitian

3.4.1 Waktu

Penelitianiniakandilaksanakanselama6hari.

3.4.2 Tempat

Penelitian ini dilakukan pada keluarga pasien dengan gangguan

persepsisensori : halusinasi pendengaran di Wilayah Kerja Puskesmas

Juanda KotaSamarinda.

3.5 ProsedurPenelitian

Penulisan inidiawalidengan penyusunan proposal usulan penulisan karyatulis

ilmiah oleh mahasiswa dengan menggunakan metode studi kasus, setelahdisetujui

oleh pembimbing maka dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan data.Data yang

diperoleh berupa hasil pengukuran, observasi, wawancara,

pemberianasuhankeperawatan kepadakasusyangdijadikansubyek studi kasus.


42

3.6 MetodedanInstrumenPengumpulanData

3.6.1 TeknikPengumpulanData

3.6.1.1 MengurusperijinandenganinstitusiterkaityaituDinasKesehatanKotaSamari

ndadan Puskesmas JuandaKotaSamarinda.

3.6.1.2 MengambildatapasienjiwadiPuskesmasJuandaatauRawatJalanRumahSaki

tJiwaAtma Husada.

3.6.1.3 Mengambilsubyeksesuaikriteriasubyekyangtelahditetapkan.

3.6.1.4 Menjelaskan tujuan, manfaat, dan dampak dari penelitian yang

dilakukankepada calon responden.

3.6.1.5 Memintacalonrespondenuntukmenandatanganilembarinformedconsent

sebagai bukti persetujuan penelitian.

3.6.1.6 Melakukanpengkajianawalperawatanpasienterintegrasikeluargadenganga

ngguan jiwa.

3.6.1.7 Memberikan intervensi model peran keluarga kepada responden selama

6haridengan lama15 menit setiap pertemuan.

3.6.1.8 Subyekdimintauntukmempraktikkanstrategipelaksanaankeluargaterhadap

anggota keluarganya.

3.6.1.9 Mengukurkemampuanrespondendalammerawatpasien.Gangguanpersepsi

sensori : halusinasi pendengaran dengan menggunakan lembarobservasi.

3.6.1.10 Dilanjutkan terapi keluarga yang sama dan seterusnya sampai

intervensikeperawatandengan terapi keluargatahap 6.

3.6.1.11 Melakukanpengolahandata
43

3.6.1.12 Menyajikanhasilpengolahandataatauhasilpenelitiandalambentuknarasidan

tabel.

3.6.2 InstrumenPengumpulanData

Instrumentpengumpulandatayangdigunakanadalahmenggunakanformatpen

gkajianasuhan keperawatandengan kasus halusinasi.

PENGKAJIANKEPERAWATAN KESEHATANJIWA
GRAMSTUDIILMUKEPERAWATANUNIVERSITASBRAWIJA

RUANGRAWAT : TANGGALDIRAWAT :

I. IDENTITASKLIEN

Inisial : (L/P)TanggalPengkajian:
Umur :
RMNo.:
Alamat :
Pekerjaan:
Informan :

II. ALASANMASUK

III. FAKTORPREDISPOSISI
1. Pernahmengalamigangguanjiwadimasalalu? Ya Tidak

Bilayajelaskan

2. Pengobatanse
belumnya Berhasil Kurang TidakBerhasil
berhasil
44

3.

Pelaku/usia Korban/usia Saksi/usia


Aniayafisik

Aniayaseksual

Penolakan

Kekerasandalamkeluarga

TindakanKriminal

JelaskanNo.1,2,3 :
MasalahKeperawatan :

4. Adakahanggotakeluargayangmengalami Ya

TidakGangguanJiwa?

Gejala Riwayat
HubunganKeluarga Pengobatan/pe
rawatan

MasalahKeperawatan :

5. Pengalamanmasalalulainyangtidakmenyenangkan(bio,psiko,sosio,kulturalspiritual):

_
45

MasalahKeperawatan:

IV. FISIK
1. Keadaanumum:
2. Tandavital: TD:
N: S: P:

3. Ukur: TB:
BB: Turun Naik

4. Keluhanfisik:
Tidak Yajelaskan……………………

……………………………………………………………………………………………..
5. Pemeriksaanfisik:

MasalahKeperawatan:

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram:

2. Konsepdiri :
a. Citratubuh:

b. Identitas:

c. Peran:

d. Idealdiri:

e. Harga

diri:MasalahKeperawatan:

3. HubunganSosial:
a. Orangyangberarti:
46

b. Peransertadalamkegiatankelompok/masyarakat:

c. Hambatandalamberhubungandenganoranglain:

MasalahKeperawatan:
4. Spiritual&kultural
a. Nilaidankeyakinan:

b. Kegiatanibadah:

MasalahKeperawatan:

VI. STATUSMENTAL

1. Penampilan
Tidakrapi Caraberpakaiantid
ak
Penggunaanpakaiantida sepertibiasanya
k sesuai

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap

Inkoheren Apatis Lambat

Membisu TidakMampuMemulaiPembicaraan

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:

3. AktivitasMotorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimase Tremor Kompulsif

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:

4. AlamPerasaan
Sedih Ketakutan PutusAsa Khawatir

Khawatir GembiraBerlebihan

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:
47

5. Afek
Datar Tumpul Labil TidakSesuai

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:

6. InteraksiSelamaWawancara
Bermusuhan TidakKooperatif

MudahTersi
nggung

Kontak Defensif Curiga


MataKurang
Jelaskan:

MasalahKeperawatan:
7. Persepsi
Halusinasi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Pembauan Lain-lainsebutkan…………

Jelaskan:

MasalahKeperawatan:
48

FORMATDATAKELUARGA

IdentitasKeluarga

Nama :

Usia :

Jenis kelamin

Pendidikan

terakhir:Alamat :

Penghasilan :

□≤Rp500.000 ฀Rp500.000–Rp □Rp1.000.000– □≥Rp3.000.000


1.000.000 Rp3.000.000
Daftaranggota:

Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
Kelamin Keluarga
49

Pengetahuanterhadapgangguankesehatanjiwa:

□ Kurang ฀ Cukup ฀ Baik ฀Sangatbaik

3.7 AnalisisData

Analisisdata menggunakanNursingCarePlan dimanamencakup :

1. Membuatdaftarmasalah

Daftar masalah yang di dapat berdasarkan hasil pengkajian klien

halusinasipendengaran.

2. Membuatdaftardiagnosa

Denganberdasarkanmasalahyangditemukanpadaklienhalusinasipendengara

n.

3. Membuat rencana asuhan

keperawatanSesuaidengandiagnosayang

ditemukan.

4. MelakukanImplementasikeperawatan

Melakukanimplementasikeperawatansesuaidenganperencanaanyangtelahdi

rencanakan.

5. Evaluasi

Mengevaluasikliendankeluargauntukmenentukankeberhasilandariperencan

aandan implementasi.
BABIV

HASILSTUDIKASUSDANPEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian beserta pembahasannya yang

meliputipenjabaran data umum dan data khusus serta analisis mengenai

peningkatan

perankeluargadalammerawatsebelumdansesudahimplementasimodelperankeluarag

a pada klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran

diwilayahkerjaPuskesmasJuandaSamarinda.

4.1 HasilStudiKasus

4.1.1 GambaranLokasiPenelitian

StudikasusinidilakukandiwilayahkerjaPuskesmasJuandayangterletakdiJalanJ

uanda8GangSalakIIINo.5,KelurahanAirHitam,KecamatanSamarinda Ulu. Saat ini

Puskesmas Juanda memiliki wilayah kerja 2

kelurahanyaitu;KelurahanAirHitamdanKelurahanGunungKelua,Samarinda,Kalim

antanTimur.PuskesmasJuandayangberdirisejaktahun1994dalamperkembangannya

selaluberperanaktifdalampembangunankesehatanmasyarakat yang ada di wilayah

kerjanya baik yang berupaya kesehatan

wajibmaupunupayakesehatanpengembangan.

PuskesmasJuandamempunyaibanyaknyapelayananyangdiberikandimasing-

masing poli yaitu poli KB, poli KIA, poli anak, poli imunisasi dan gizi,poli

pengobatan dan tindakan, poli lansia, poli gigi dan ruang apotik serta

ruanglaboratorium.

50
51

Pada studi kasus ini yang digunakan adalah kunjungan terhadap

keluargadenganmenerapkanasuhankeperawatansertaanalisismengenaipeningkatan

peran keluarga dalam merawat sebelum dan sesudah implementasi model

perankeluarga pada klien gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran di

wilayahkerjaPuskesmas JuandaKotaSamarinda

4.1.2 GambaranSubyekStudiKasus

Dalam studi kasus ini dipilih dua keluarga sebagai klien studi kasus

yangsudahsesuai dengan kriteriayangditetapkan.

Subyek1

Subyek 1 adalah keluarga Tn. M yang beralamat di Jalan Juanda 7 RT.

14No. 32, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu. Subyek adalah

keluargayang merawat klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. Nama

klien Ny.S istri dari Tn. M berusia 54 tahun, beragama islam, dengan pendidikan

terakhirSD. Penampilan cukup rapi dan bersih. Klien mengalami halusinasi sejak

± 10tahun yanglalu.

Awalnya klien mengalami keguguran, karena kegugurannya sejak saat

ituklienmerasasedihdankehilanganamatterdalam.Klienseringmenyendirisehingga

terkadang klien mendengar suara bisikan, suara bisikan terdengar sepertisuara

anaknya itu memanggil klien “mamak” dan suara itu muncul ketika kliensedang

melamun dan duduk sendirian. Sejak saat itu keluarga memutuskan

untukmembawa dan memeriksakan klien ke fasilitas keseharan terdekat. Selama

inikeluargahanyamampumemenuhipemberianobatsecarateraturdan
52

mendampingi Ny. S ke fasilitas kesehatan. Selama ini keluarga tidak

mengetahuibahwaNy.Smengalamihalusinasisehinggakeluargatidakmemberikanper

awatanterkait halusinasi.

Subyek2

Subyek 2 adalah keluarga Tn. G yang beralamat di Jalan Jambu 7 RT.

06,Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu. Subyek adalah keluarga

yangmerawat klien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi. Nama pasien Tn.

Hanak dari Tn. G, Tn. H anak ke 5 dari 7 bersaudara, berusia 34 tahun,

beragamaislam, pendidikan terakhir SD namun dulu sempat masuk pesantren ± 3

bulandikarenakantidakbetahdipesantrenklienkeluar.Penampilankliencukuprapidan

bersih,kontak mata kurang saatdiajakberbicara.Klien

berbicaralambatdengannadalemah.

Tn. H mengalami gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran ±

17tahunsejaktahun2002.Awalnyaklienmendengarbisikansuara-suara,sukamarah-

marah dan terkadang juga mengamuk serta sering menyubitin salah satuanggota

keluarganya. Sejak saat itu keluarga memutuskan membawa klien keRumah Sakit

Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam dan klien sempat dirawat dirumah sakit

selama ± 1bulan. Selama ini keluarga hanyamampu memenuhipemberian obat

secara teratur dan mendampingi Tn. H ke fasilitas kesehatan.Selama ini keluarga

tidak mengetahui bahwa Tn. H mengalami gangguan persepsisensori halusinasi

pendengaran sehingga keluarga tidak memberikan perawatanterkaitdengan

halusinasi.
53

4.1.3 DataAsuhanKeperawatan

4.1.3.1 Pengkajian

Tabel 4.1 Fokus Pengkajian Klien Gangguan Persepsi Sensori


HalusinasiPendengaran
TerintegrasidenganKeluargadiWilayahKerjaPuskesmasJuanda
PENGKAJIAN
I. IdentitasKlien
Inisial :Ny.S
Umur :54Tahun
Informan :Kliendan keluarga
Pendidikan : SD
TanggalPengkajian :28Maret 2019

II. AlasanMasuk
Keluarga mengatakan Ny. S mulai mengalami masalah
kesehatanjiwa ± 10 tahun sejak klien mengalami keguguran.Klien
saat inijarangmendengarsuara-
suarabisikandanhanyasesekalimendengar.

III.FaktorPredisposisi
1. Pernahmengalamigangguanjiwadimasalalu?
Ya √ Tidak

Bilaya,jelaskan..........................................................................
Klien
1 2. Pengobatansebelumnya?
Berhasil Kurang Tidakb

Berhasil erhasil
Jelaskan:klientelahmampuberadaptasidenganlingkungansekitarn
ya namun terkadang gejala-gejala halusinasinya masihterdengar
Masalahkeperawatan:gangguanpersepsisensorihalusinasipendeng
aran

3. Adakahanggotakeluargayangmengalami gangguanjiwa?
Ya  Tidak

Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

4. Pengalaman masa lalu yang tidak


menyenangkan?Ya Tidak

Jelaskan:klienpernahmengalamikeguguran
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan
IV. Fisik
1.Keadaan
umum : Composmentis
2.Tandavital :TD:120/80mmhg N: 85x/i S: 36,5 c P: 20x/i
3. Ukur :TB:160cm BB:63kg turun naik
4.Keluhan
Fisik :  Tidak Ya,alasannya
5.Pem. Fisik :
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

V. Psikososial
1. Genogram
2. Konsepdiri
a. Citra tubuh:Klienmengatakanmenyukaisemuabagiantubuhnya.
b. Identitas:Klienseorangperempuanberusia54tahun,seorang istri
dari Tn. M, dan seorang ibu darianak-anaknya
c. Peran : Klien berperan sebagai istri dan ibu,
aktivititaskliensehari-sehari adalahpenjual
sayur
d. Ideal diri:Klienmengatakaningin menjalani hidupnormal
e. Harga diri: Klien mengatakan ingin sembuh sehingga
dapatmenjalanikehidupanya
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

3. HubunganSosial
a. Orang yangberarti:
Suamidananak
b. Peransertadalamkegiatankelompok/masyarakat:
Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok
dalammasyarakat.
c. Hambatandalamberhubungandenganoranglain:
Klienmengatakandapatberhubungandenganorangyangadadi
sekitarnya.
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

4. Spiritual&Kultural
a. Nilai&Keyakinan:
Klienberagamaislam,Klienmengatakanorang-
orangdilingkungkannyamemahamitentangpenyakityangdimili
kinya.
b. KegiatanIbadah:
Klienmengatakanrutinshalat jikasedangtidaksakit.
55

VI. StatusMental
1. Penampilan
Tidakrapi Penggunaanpakaian Cara
tidaksesuai

berpakaintida
k

sepertibiasan
nya
Jelaskan:penampilankliensesuai,rapidanterlihatbersihMas
alahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap

Inkoheren Apatis Lambat

Membisu

TidakmampumemulaipembicaraanJelaskan: klien dapat


berbicarajelasdanlancar
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

3. Aktivitas Motorik
Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimase Tremor

Kompu
lsif
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

4. AlamPerasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembiraberlebihan
Jelaskan:klienmengatakanperasaannyabiasa-
biasasajaMasalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawa
tan

5. Afek
Datar √ Tumpul Labil Tidak
sesuaiJelaskan:klien

terlihatmenunjukkanreaksiemosiketikaditanyatentangkegiatanseh
ari-harinya
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

6. InteraksiSelamaWawancara
56

Bermusuhan Tidakkooperatif Mudah


tersinggung
Kontak mata Defensif Curiga
kurang
57

Jelaskan : selama wawancara klien terlihat


kooperatifMasalahkeperawatan:tidakadamasalahkeper
awatan

7.Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecap Pembauan Lain-


lainsebut
kan
Jelaskan : klien mengatakan mendengar suara seperti ada
yangmemanggilnya“mamak”,suaraituterkadangmunculketikaklie
nsedangmelamun dan sendirian
Masalahkeperawatan:gangguanpersepsisensorihalusinasipendeng
aran
I. IdentitasKlien
Inisial : Tn. H
Umur :34 Tahun
Informan :KliendanKeluarga
Pendidikan : SD
TanggalPengkajian :28Maret 2019

II. AlasanMasuk
Keluarga mengatakan Tn. H mengalami masalah kesehatan jiwa
±17 tahun yang lalu. Saat ini klien sudah jarang mendengar suara-
suarabisikansertaklienrutin mengkonsumsi obatyangdiberikan.

III.FaktorPredisposisi
1. Pernahmengalamigangguanjiwadimasalalu?
Ya Tidak
Klien 
2
Bilaya,jelaskan:klienpernahmasukRSJDsebelumnya

2. Pengobatansebelumnya?
Berhasil Kurang Tidak
 berhasil Berhasil
Jelaskan:klientelahmampuberadaptasidenganlingkungansekitarn
ya namun terkadang gejala-gejala halusinasinya masihterdengar
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

3. Adakahanggotakeluargayangmengalami gangguanjiwa?Ya
 Tidak

Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan
58

4.Pengalamanmasalaluyangtidakmenyenangkan?
Ya  Tidak

Masalahkeperawatan:tidakmasalahkeperawatan

IV. Fisik
1.KeadaanUmum :Composmenthis
2. TandaVital N: 90x/i P: 20x/i
:TD:90/70mmhg
S:36,
0C
3. Ukur :TB:172cm BB:53kg Turun naik
4. Keluhan Tidak Ya,alasannya
:Fisik 
5. Pemeriksaan
:Fisik
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

V. Psikososial
1. Genogram
2. Konsepdiri
a. Citratubuh :Tn.Hmengatakanmenyukaisemuabagiananggota
tubuhnya
b. Identitas :Klienseorang laki-
lakiberusia34tahundanmerupakananak ketiga
c. Peran : Klien berperansebagaiseorang
anakdankiniklienhanyaberaktivitasdi rumahsaja
d. Idealdiri :Klien mengatakaningin sembuh
e. Hargadiri :Klien mengatakan ingin sembuh
daripenyakitnya.
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

3. HubunganSosial
a. Orang yangberarti:
Orangtua
b. Peransertadalamkegiatankelompok/masyarakat:
Kliendankeluargamengatakanklientidakmemilikikegiatank
elompok dalam masyarakat.
c. Hambatandalamberhubungandenganoranglain:
Klienmengatakantidakmemilikimasalahberhubungandenga
norangdisekitarnyadanorangdilingkungannyamemahamite
ntangpenyakityangklienmiliki.
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

4. Spiritual&Kultural
a. Nilai&Keyakinan:
Klien beragama islam, Klien mengatakan orang-
orangdilingkungkannya memahami tentang
penyakit yang
59

dimilikinya.
b. KegiatanIbadah:
Klien mengatakan terkadang ia melakukan
shalatMasalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

VI. StatusMental
1. Penampilan
Tidakrapi Penggunaanpakaian Caraberpakai
tidaksesuai ntidak

sepertibiasan
nya

Jelaskan : klien berpenampilan sesuai, rapi, dan


bersihMasalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawata
n

2. Pembicaraan
Cepat Keras Gagap

Inkoheren Apatis √ Lambat

Membisu Tidakmampumemulaipembicaraan
Jelaskan:Kliensaatdiajakberbicara,berbicaralambatdengannadale
mah dan terkadangsukaberbicara ngelantur
Masalahkeperawatan:tidakadamaslahkeperawatan

3. Aktivitas Motorik
 Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimase Tremor Kompu


lsif
Jelaskan: klien terlihatlesu
Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

4. AlamPerasaan
Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembiraberlebihan
Jelaskan : klien mengatakan perasaannya biasa-biasa
sajaMasalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

5. Afek
Datar √ Tumpul Labil Tidaksesuai

Jelaskan:klien

terlihatmenunjukkanreaksiemosiketikaditanyatentangkegiatanseh
ari-harinya
60

Masalahkeperawatan:tidakadamasalahkeperawatan

6.InteraksiSelamaWawancara
Bermusuhan Tidakkooperatif Mudah
tersinggung

Kontak mata Defensif Curiga


 kurang
Jelaskan: selamawawancarakontakmataklienkurang
Masalahkeperawatan

7.Persepsi
 Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecap Pembauan Lain-lain


sebutkan
Jelaskan:klienmengatakanmendengarsuara
sepertiadamauperang,suaraituterkadangmunculsaa
t klien sedang sendirian.
Masalah keperawatan : tidak
masalahkeperawatan

Tabel4.2PengkajianDataKeluarga

PengkajianData Keluarga
IdentitasKeluarga1 :Tn.M
Nama :61tahun
Umur :Laki-laki
Jenis :SMA
kelaminPendidikan :JalanJuanda 7 RT.14No. 32
terakhirAlamatPen :
ghasilan □Rp500.000– ฀ Rp1.000.000– □≥Rp
□≤Rp500.000 Rp1.000.000 Rp3.000.000 3.000.000

JenisK Hubungan
Daftaranggota:
No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
elamin Keluarga
1 Tn.M Laki-laki Suami 61 th SMA Petani
2 Ny.S Perempuan Istri 54 th SD Wiraswasta
3 Tn.S Laki-laki Anak 25 th SMK Tidakbekerja
4 Tn.S Laki-laki Anak 19 th SMA Swasta
5

Pengetahuanterhadap gangguankesehatanjiwa:
61

□ Kurang ฀ Cukup ฀ Baik ฀Sangatbaik

IdentitasKeluarga 2
Nama :Tn.M
Umur :68tahun
Jeniskelamin :Laki-laki
Pendidikanterakhir :SMP
Alamat :JalanJambu7 RT.06
Penghasilan :
□≤Rp500.000 □Rp500.000– ฀ Rp1.000.000– □≥Rp
Rp 1.000.000 Rp3.000.000 3.000.000
Daftaranggota:
JenisK Hubungan
No Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
elamin Keluarga
1 Tn.M Laki-laki Suami 68 th SMP Wiraswata
2 Ny.H Perempuan Istri 61 th SD IRT
3 Tn.H Laki-laki Anak 34 th SD TidakBekerja
4 Tn.I Laki-laki Anak 24 th SMA Tidakbekerja
5

Pengetahuanterhadap gangguankesehatanjiwa:
□ Kurang ฀ Cukup ฀ Baik ฀Sangatbaik

Setelahdilakukanpengkajianmakadilakukananalisadatakliengangguanperse

psisensori halusinasiterintegrasi dengankeluargasebagaiberikut :

Tabel4.3 AnalisaData

DataPengkajian
MasalahKeperawatan
Klien 1 Klien 2
DataSubjektif: DataSubjektif:

Klienmengatakanjikalagi Klienmengatakanbelum
sendiri atau mendengar suara-
sedangmelamuniamende suarabisikan.
ngarsuara-suara Gangguanpersepsi
Keluargaklien sensori:halusinasi
bisikanyangmemanggiln mengatakan klien
ya“mamak”. seringberbicarasendiri.
DataObjektif: DataObjektif:

Klienkooperatif Klienkooperatif
62

Terdapatkontakmatas Kontakmatakurangsaatb
aatbebicara erbicara

Klien Klien
berpenampilansesuai, berpenampilansesuai,
rapi dan terlihatbersih rapi dan terlihatbersih

Klien saat Klien saat


diajakberbicara,ber diajakberbicara,
bicaralancar berbicaralambat dengan
nadalemah dan
terkadangsukaberbicara
ngelantur
Data Subjektif Data Subjektif
:Keluarga :Keluargamengatakan
mengatakanbelum hanya
mengetahuitentanggan mengetahuibahwa
gguanjiwayang klien
dialami memilikigangguanjiw
Kurang
olehanggotakeluargan a
pengetahuankeluar
ya
ga
mengenalmasalahk
esehatan
DataObjektif: DataObjektif:
Pada saat Pada saat
ditanyakeluargaterlihatbi ditanya,keluarga terlihat
ngung bingungdan ragu
dalammenjawab
Data Subjektif Data Subjektif
:Keluarga :Keluarga
mengatakanbelum mengatakanbelum
mengetahuibagaimanaca mengetahuibagaimanaca
ramerawatkliendenganh ramerawatkliendenganh
Ketidakmampuankelu
alusinasi alusinasi
arga
merawatanggotakelua
Data Objektif Data Objektif
rgayangsakit
:Keluarga :Keluarga
terlihatbingung saat terlihatbingung saat
diberipertanyaanbagai diberipertanyaanbagai
manacara merawat manacara merawat
kliendenganhalusinasi kliendenganhalusinasi
63

Tabel 4.4 Pohon Masalah Klien Gangguan Persepsi Sensori


HalusinasiPendengaran
Klien 1 Klien 2
Resiko menciderai diri sendiri, Resiko menciderai diri sendiri,
oranglaindan lingkungan oranglaindan lingkungan
↑ ↑
Halusinasi(coreproblem) Halusinasi(coreproblem)
↑ ↑
Isolasisosial:menarik diri Isolasisosial:menarik diri
↑ ↑
Hargadirirendah(causa) Hargadirirendah(causa)
↑ ↑
Mekanismekopingtidakefektif(causa Mekanismekopingtidakefektif(causa
) )

4.1.3.2 DiagnosaKeperawatan

Diagnosakeperawatanyangmunculpadaklienberdasarkandatapengkajianyan

g didapatyaitugangguanpersepsisensori:halusinasi,kurangpengetahuan keluarga

mengenal masalah kesehatan, ketidakmampuan keluargamerawatanggota

keluargayangsakit.
64

Tabel 4.5 Hasil observasi atau pengamatan awal kemampuan


keluargadalammerawatkliendengan
gangguanpersepsisensorihalusinasipendengaran.

ASPEKPENILAIAN SKORPENILAIAN
KEMAMPUAN SUBJEK1 SUBJEK2
NO
Mengenalmasalahkesehatankeluarga
0 0
a.Menyebutkanpengertianhalusinasi
0 0
1 b.Menyebutkanpenyebabhalusinasi
0 0
c.Menyebutkanjenishalusinasiyangdialamiolehpasien
0 0
d.Menyebutkantandadangejalahalusinasipasien
Membuatkeputusantindakankesehatanyangtepat

2 1 1
a.Mempunyai sikappositifterhadapmasalahkesehatan
1 1
b.Mempercayaitenagakesehatanterhadap masalahkesehatan.
Memberiperawatanpadaanggotakeluargayangsakit
0 0
a.Memperagakanlatihancara memutuskanhalusinasipasien
0 0
3 b.Mengajakpasienbercakap-cakapsaatpasienberhalusinasi
0 0
c.Memantauaktivitassehari–harisesuaijadwalaktivitas
1 1
d.Memantaudanmemenuhi obatuntukpasien
Mempertahankansuasanarumahsehat
1 1
a. Sirkulasiudara yanglancar
0 1
b. Penerangansinaryangmemadai
4 c. Air yangbersih 1 1

1 1
d. Pembuanganlimbahyangterkontrol
0 1
e. Ruangantidaktercemar
MenggunakanfasilitaskesehatanyangadadiMasyarakat

a. Menyebutkansumber–sumberpelayanankesehatanyang 1 1
5 tersedia
1 1
b. Memanfaatkansumber –sumberpelayanankesehatanterdekat.
8 10
TOTALKEMAMPUAN
47% 58%
TOTALPRESENTASEKEMAMPUAN
*Ket : 0 = Aspek Kemampuan belum dapat
dilakukan1= AspekKemampuandapatdilakukan

Sumber: ModifikasiMubarak, dkk (2009)&Keliat, dkk2014


4.1.3.3 IntervensikeperawatanImplementasidanEvaluasi

Tabel4.6IntervensiKeperawatan ImplementasidanEvaluasipadaKlienGangguanPersepsiSensori Halusinasi

Tanggal Diagnosa Tujuan Intervensi Implementasi Evaluasi


Keperawatan
28Maret Gangguan Kliendapat 1.1 Melakukan 1.1MelakukanBHSP S:
2019 persepsi membina BHSPdengan dengankeluargadan Klien1
(hari1) sensori: hubungansaling keluarga klien - Klienmengatakan
halusinasi percaya 1.2 Perkenalkandiri 1.2Memperkenalkandiri namanyaNy. S
pendengaran dengansopan 1.3Menjelaskantujuan - Klien
1.3 Jelaskantujuan pertemuankeluarga mengatakanterkadang
pertemuan denganklien mendengarsuara bisikan
seperti adayg memanggil
dirinya“mamak”, suara
Kliendapat MelakukanSP1P itumuncul ketika
mengenal gangguanpersepsi kliensedang melamun
halusinasinya sensori:halusinasi danduduksendirian,suarai
pendengaran tumunculkadang-kadang
1.4 Identifikasijenis 1.4Menanyakanjenis Klien2:
halusinasiklien halusinasiapayang
- Klienmengatakan
1.5 Identifikasiisi klienrasakan
namanyaTn. H
halusinasiklien 1.5Menanyakan
- Klien mengatakan
bagaimanaisi
halusinasiklien dirinyahanya di
1.6 Identifikasi 1.6Menanyakan kapan rumahsaja
waktuhalusinasi waktuhalusinasi - Klien mengatakan
klien klien kadangmendengar suara
sepertiadamau perang,
suaraitu
munculnyapadasaat
64
1.7 Identifikasi 1.7 Menanyakan klienlagisendirian
frekuensihalusi berapafrekuensi
nasiklien halusinasiklien O:
1.8 Identifikasi 1.8 Menanyakanbaga - Klienkooperatif
situasiyangdap imana - Klien
atmenimbulkan situasiyang mampumenyebutkana
halusinasiklien dapatmenimbulk payangdiaalami
1.9 Identifikasi anhalusinasiklien
respon 1.9 Mengidentifikasiresp A:
klienterhadaph onklienterhadaphalus SP1P halusinasi
alusinasiklien inasiklien teratasisebagian

P:
Klien:
Ajarkan klien
caramengontrolhalusi
nasidengan
menghardikPerawat:
Lanjutkan SP1P
halusinasipadapertemuanb
erikutnya

S:
Kurangnyapen Keluargamampu Melakukan Klien1:
getahuankeluar memahamipenge SP1Kgangguan Keluarga
gadalam rtian persepsisensori : mengatakanbahwa
mengenal halusinasi,jenis halusinasipendeng mengerti
masalah halusinasiyang aran tentangpengertianhalusinas
2.1Diskusikan i,jenis
halusinasi yangdialami
65
dialami masalahyangdi 2.1 Mendiskusikan klien, tanda dan
klien,tanda dan rasakan masalahyangdi gejalahalusinasi,sertap
gejalahalusinasi, olehkeluargada rasakan rosesterjadinya
sertaprosesterjad lammerawatkli olehkeluargada halusinasiKlien2 :
inyahalusinasi en lammerawatkli Keluarga
2.2Beri en mengatakanbahwa
pendidikankeseha 2.2 Menjelaskanpengerti mengerti
tan anhalusinasi, tentangpengertianhalusinas
tentangpengertian jenishalusinasiyangdi i,jenishalusinasi yang
halusinasi, alami klien, dialamiklien, tanda dan
jenishalusinasi tandadangejalahalusi gejalahalusinasi, serta
yangdialami nasi,serta prosesterjadinya halusinasi
klien,tanda dan prosesterjadinyahalu
gejalahalusinasi, sinasi O:
sertaproses Keluargamampumeng
terjadinyahalusin ulangiyangtelahperaw
asi atjelaskan
A:
SP1Khalusinasiteratasis
ebagian

P:
LanjutkanSP1Khalusinasi

MelakukanSP1K S:

66
Ketidakmampu Keluarga gangguan Keluarga1:
an pahamtentang persepsisensori : Keluargamengatakantelah
anggotakeluarg caramerawat halusinasipendeng mengerti tentang
a kliendengangang aran caramerawat klien
dalammerawat guanpersepsi 3.1 Diskusikanmas halusinasiKeluarga2 :
anggotakeluarg sensori alahyangdirasa Keluargamengatakantelah
ayangsakit :halusinasipende kan mengerti tentang
ngaran olehkeluargada caramerawatklienhalusinas
lammerawatkli i
en O:
3.2 Jelaskan Keluarga
pengertian, mampumengulangiya
tandadan ngtelahperawatjelaska
gejalahalusinasi, n
danjenis dan
prosesterjadi A:
halusinasiyang SP1Khalusinasiteratasi
dialamiklien 3.3Menjelaskan
3.3 Jelaskan cara- kepadakeluargatenta P:
caramerawat ngcaramerawatklien LanjutkanSP2Khalusinasip
klienhalusinasi halusinasi adapertemuanberikutnya

29Maret Gangguanpe Klien Melakukan S:


2019 rsepsisensor dapatmengon SP1Pgangguan Klien1
(hari2) ihalusinasip : trolhalusinasi persepsisensori : - Klienmengatakanmampud
endengaran nya halusinasipendeng an mau berlatih
aran 1.10Mengajarkan caramenghardikhalusinasi
1.10Ajarkanklien kliencara - Klienmengatakanakan
menghardikh menghardikhalusina memasukancara
alusinasi si
67
1.11Anjurkan 1.11 menghardikkedalamk
klienmemasuka Menganjurkanklien egiatanhariannya
ncaramenghardi memasukancara Klien2
k kedalam menghardik - Klienmengatakanmampud
kegiatanharian kedalamkegiatanha an mau berlatih
rian caramenghardikhalusinasi
- Klienmengatakanakan
memasukan
caramenghardik ke
dalamkegiatanharianny
a

O:
Klien
mampumempraktikka
n
caramenghardikhalusi
nasi

A:
SP1Phalusinasiteratasi

P:
Klien:
Evaluasi kemampuan
kliendalam
menghardikhalusinasi
Perawat:
Lanjutkan SP2P
halusinasipadapertemuanb
68
erikutnya

69
30Maret Gangguanperse Klien Melakukan S:
2019 psisensori : dapatmengon SP2Pgangguan Klien1
(hari3) halusinasipe trolhalusinasi persepsisensori : - Klienmengatakanmampu
ndengaran nya halusinasipendeng mengendalikan
aran 1.1 Mengevaluasijadwal halusinasidengan cara
1.1 Evaluasi kegiatanklien yang ke duayaitu dengan
jadwalkegiatan 1.2 Melatih bercakap-cakap
harianklien klienmengendalikan - Klienmengatakanakanme
1.2 Latih halusinasi masukkan
klienmengendali dengancarabercakap caramengendalikanhalusi
kanhalusinasiden -cakap nasidengan cara
gancara bercakap-cakap ke dalam
bercakap-cakap kegiatanhariannya
denganoranglain Klien2
1.3 Anjurkan 1.3 Menganjurkanklien - Klienmengatakanmampu
klienmemasukka memasukkan mengendalikan
nkedalam kedalam halusinasidengan cara
kegiatanhariankli kegiatanharianklien yang ke duayaitu dengan
en bercakap-cakap
- Klienmengatakanakanme
masukkan
caramengendalikanhalusi
nasidengan cara
bercakap-cakap ke dalam
kegiatanhariannya

O:
Klienmampu

70
mempraktikkan
caramengendalikan
halusinasidengancarabercak
ap-cakap

A:
SP2Phalusinasiteratasi

P:
Klien:
Evaluasi kemampuan
kliencara
mengendalikanhalusinasi
dengan carabercakap-
cakap
Perawat:
Lanjutkan SP3P
Ketidakmampu Keluarga Melakukan halusinasipadapertemuanb
an dapatmengendali SP2Kgangguan erikutnya
anggotakeluarg kanhalusinasiden persepsisensori :
a gancara halusinasipendeng S:
dalammerawat menghardiksuara, aran 3.1 Melatih Keluarga1
anggotakeluarg keduaberbicara 3.1 Latih keluargamemprakti Keluargamengatakantelah
ayangsakit denganoranglain keluargamempr kkancaramerawat mengerti dan bisa
aktikkan cara kliendenganhalusin dalamcara merawat klien
merawatklien asi denganhalusinasi
denganhalusina Keluarga2
si. Keluargamengatakantelah
3.2 Latih 3.2 Melatihkeluarga mengerti dan bisa
keluargamelak dalamcaramerawatkliende
71
ukancara ngan
halusinasi

72
merawatlangsung melakukan
kepada caramerawat O:
klienhalusinasi langsungkepada Klien
klienhalusinasi mampumempraktikka
n
caramerawatklienden
ganhalusinasi

A:
SP2Khalusinasiteratasi

P:
LanjutkanSP3Khalusinasip
adapertemuanberikutnya
31Maret Gangguanperse Klien Melakukan S:
2019 psisensori : dapatmengon SP3Pgangguan Klien1
(hari4) halusinasipe trolhalusinasi persepsisensori : Klien mengatakan
ndengaran nya halusinasipendeng mampumengendalikan
aran 1.1 Mengevaluasijadwal halusinasidengan cara
1.1 Evaluasi kegiatanharianklien yang ke tigayaitu dengan
jadwalkegiatan 1.2 Melatih caramelakukankegiatanhar
harianklien klienmengendali ianKlien2
1.2 Latih kanhalusinasiden Klien mengatakan
klienmengendali gancara mampumengendalikan
kanhalusinasiden melakukankegiat halusinasidengan cara
gancara an yang ke tigayaitu dengan
melakukankegiat 1.3 Menganjurkanklien caramelakukankegiatanhar
an memasukkan ian
1.3 Anjurkan kedalamjadwal
klienmemasukk
73
anke

74
dalam kegiatanharian O:
jadwalkegiatan Klien
harian mampumempraktikkan
caramengendalikan
halusinasidengan cara
melakukankegiatan seperti
menontontv dan membantu
anggotakeluargayangadadir
umah

A:
SP3Phalusinasiteratasi

P:
Klien
Evaluasi kemampuan
kliendalammelakukankegiat
anhariannya
Perawat
Lanjutkan SP4P
halusinasipadapertemuanb
erikutnya
01Maret Gangguanperse Klien Melakukan S:
2019 psisensori : dapatmemanfaat SP4Pgangguan Klien1
(hari5) halusinasipe kanobatdenganb persepsisensori : Klien mengatakan
ndengaran aik halusinasipendeng mauminum obat secara
aran teraturKlien2
1.1 Evaluasi 1.1Mengevaluasijadwalk Klienmengatakan mau
jadwalkegiatan egiatan minumobat secarateratur
1.2 Berikan
75
pendidikankeseh 1.2 Memberikanpendidik
atanmengenaipe ankesehatanmengena O:
nggunaanobatse ipenggunaan Klienterlihatminumobatsecar
carateratur obatsecarateratur ateratur
1.3 Anjurkan
klienmemasukk 1.3 Menganjurkanklien A:
ankedalam memasukkan SP4Phalusinasiteratasi
jadwalkegiatan kedalam
harian jadwalkegiatanharia P:
n Klien
Anjurkan
klienmemasukkan
semuakemampuanyang
sudahdilatih ke dalam
jadwalkegiatan
hariannyaPerawat
- Evaluasijadwalkegiatanh
arianklien
- EvaluasiSP1Phalusinasi
- EvaluasiSP2Phalusinasi
- EvaluasiSP3Phalusinasi
- EvaluasiSP4Phalusinasi
- Anjurkan
klienmemasukkan
semuakemampuanyang
sudahdilatih dalam
jadwalkegiatanharianny
adan
dilakukansetiaphari

76
S:
Melakukan Keluarga1
Ketidakmampu Keluarga SP3Kgangguanpe - Keluarga
an pahamtentang rsepsisensori: mengatakantelah bisa
anggotakeluarg caramerawat halusinasipendeng membuatjadwal
a kliendengangang aran aktivitas untukklien
dalammerawat guanpersepsi 3.1 Bantu 3.1 Membantu - Keluarga
anggotakeluarg sensori keluargamembuat keluargamembuat mengatakanmengertija
ayangsakit :halusinasipende jadwalaktivitas di jadwalaktivitas di dwalminumobatklien
ngaran rumahtermasuk rumahtermasuk yaitujam
minumobat. minumobat 20.00 WITA
3.2 Bantu 3.2 Membantu sebelumtidur terdapat 1
keluargamengontr keluargamengontrol macamwarna orange
olhalusinasi halusinasi dengandosis½tabletsaja.
kliendengan kliendengan minum namaobat yang warna
minumobatsecarat obatsecara teratur orangeyaituCPZ
eraturdan danmasukan gunanyauntuk
masukandalam dalamjadwal menghilangkansuara-
jadwalkegiatanhar kegiatanharian suara dan
ian sudahmemasukannya
kedalamjadwal kegiatan
harianklien

Keluarga2
- Keluargamengatakan
telah bisa
membuatjadwalaktivi
tasklien
- Keluarga
77
mengatakanmengertija
dwalminum

78
obatklien yaitupagijam
08.00setelahmakandanm
alam jam 20.00sebelum
tidur, dengandosis obat
½ tablet obatclorilex
untukmengurangi
halusinasiyang terjadi
dan 1 tabletrisperidone
untukmembantuberfikirj
ernih dan rileks
dantidak tegang serta
marahberkurang dan
sudahmemasukkannya
kedalam jadwal
kegiatanharianklien.

O:
Klienterlihatmampumebuatj
adwalkegiatanharianklien

A:
SP3Khalusinasiteratasi

P:
- EvaluasiSP1K
- EvaluasiSP2K

79
-EvaluasiSP3K

02Maret Gangguanpe Klien Melakukan S:


2019 rsepsisensori dapatmengon evaluasiSPpasienga Klien1
(hari6) :halusinasip trolhalusinasi ngguanpersepsi Klien mengatakan
endengaran nya sensori mampumelakukan
:halusinasipendenga caramengendalikan
ran 1.1 Mengevaluasijadwal halusinasidengan cara
1.1 Evaluasi kegiatanharianklien menghardik,bercakap-
jadwalkegiatan 1.2 MengevaluasiSP1P cakap denganorang lain,
harianklien 1.3 MengevaluasiSP2P melakukankegiatan harian,
1.2 EvaluasiSP1P 1.4 MengevaluasiSP3P dan
1.3 EvaluasiSP2P 1.5 MengevaluasiSP4P minumobatsecarateratur
1.4 EvaluasiSP3P 1.6 Meminta
1.5 EvaluasiSP4P klienmemberi tanda Klien2
1.6 Beri tanda padakegiatanyangsu Klien mengatakan
padajadwal dahialakukan mampumelakukan
kegiatankemamp caramengendalikan
uan halusinasidengan cara
yangsudahdilatih 1.7 Menganjurkan menghardik,bercakap-
1.7 Anjurkan klienmemasukkan cakap denganorang lain,
klienmemasukkan semuakemampuany melakukankegiatan harian,
semuakemampuan angsudah dilatih dan
yangsudah dalamjadwal minumobatsecarateratur
dilatihdalam kegiatanhariannya
jadwalkegiatanhar dandilakukansetiaph O:
iannyadan ari -Klien
dilakukansetiaphar mampumempraktekkan
inya kembalicara-
caramengendalikan
80
halusinasidenganbenar

81
dan
mampumemasukkanny
a
kedalamjadwalkegaiata
nhariannya
-
Jadwalkegiatanharians
udah banyak
terisidengantandacenta
ng

A:
Klien1
SPpasienteratasi
Klien2
SPpasienteratasi

P:
Klien
Menganjurkanklienuntuktet
apmelakukancara-
Melakukan caramengendalikanhalusina
Kurangnyapen Keluargamampu SPKeluarga sisepertiyangsudah dilatih
getahuankeluar memahamipenge gangguanpersepsi
gadalammenge rtianhalusinasi, sensori S:
nalmasalah jenishalusinasi :halusinasipendeng Keluarga1
yang aran Keluarga mengatakan
dialamiklien, 2.1Evaluasi 2.1Mengevaluasi telahmengerti mengenai
sejauhmanapenget masalahyangdialami
ahuan anggota
82
keluarganyadantelah
memahamitentang

83
tanda dan keluarga kembali pengertian,tanda,dang
gejalahalusinasi, tentangmasalahy pengetahuankeluarga ejala
sertaprosesterjad angdialamiklien tentangmasalahyangd halusinasipendengara
inyahalusinasi 2.2Evaluasi ialamiklien n
sejauhmana 2.2 Mengevaluasi
keluargamengerti sejauhmana Keluarga2
tentangpengertian keluargamengerti Keluarga mengatakan
,tanda,dan tentangpengertian,tan telahmengerti mengenai
gejalahalusinasip da,dangejala masalahyang dialami
endengaran halusinasipendengara anggotakeluarganya dan
n telahmemahami
tentangpengertian,
tanda,dangejala
halusinasipendengaran

O:
Keluarga
mampumenjelaskankem
balidanmenjawab
pertanyaandenganjelasta
nparagu

A:
SPkeluargateratasi

P:-
Melakukanevaluasi
Ketidakmampu Keluargapaham SPKeluarga S:
Keluarga1
Keluargamengatakantelah
84
an tentang gangguan mampu melakukan
anggotakeluarg caramerawat persepsisensori : sesuaijadwal kegiatan
adalammerawa kliendengangang halusinasipendeng harian yangtelah dibuat dan
tanggotakeluar guanpersepsi aran keluargamerasa senang
gayangsakit sensori 3.1 Evaluasi 3.1Mengevaluasisejauh telahdiajarkancara-
:halusinasipende sejauhmana mana caramerawatklienhalusinasi
ngaran kemampuankelua kemampuanklien Keluarga2
rga dalam Keluarga mengatakan
dalammerawat merawatanggota telahmampumelakukansesu
anggotakeluargay keluargayangsakit aijadwal kegiatan harian
angsakit yangtelahdibuat
3.2 EvaluasiSP1K 3.2 MengevaluasiSP1K
3.3 EvaluasiSP2K 3.3 MengevaluasiSP2K O:
3.4 EvaluasiSP3K 3.4 MengevaluasiSP3K - Keluarga telah
3.5 Anjurkan 3.5Menganjurkanklien mampumemperagakan
klienmemasukka memasukkan kembalicara-cara
nsemuakemampu semuakemampuany mengendalikanhalusinas
an yangsudah angsudah dilatih i langsung
dilatihdalam dalamjadwal padaklienhalusinasi
jadwalkegiatanha kegiatanhariannya - Jadwalkegiatanhariank
riannya dandilakukan lien terlihat
dandilakukan setiapharinya penuhdengandiberi
setiapharinya tanda

A:
SPkeluargateratasi

P:
Anjurkan keluarga
untukmemantaujadwalkeg
85
iatan

86
harianklienyangtelahd
ibuatbersama

87
81

Tabel4.7 Hasilevaluasikemampuanpasienhalusinasidankeluarganya

Namaklien :Ny.S
Petunjuk :
Berilah tandachecklist ( )jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah
ini.Tuliskantanggal setiapdilakukansupervisi.

Tanggal
No. Kemampuan
28 29 30 31 01 02
A. Pasien
1. Mengenaljenishalusinasi √ √ √ √ √ √
2. Mengenalisihalusinasi √ √ √ √ √ √
3. Mengenalwaktuhalusinasi √ √ √ √ √ √
4. Mengenalfrekuensihalusinasi √ √ √ √ √ √
5. Mengenalsituasiyangmenimbulkanhalusinasi √ √ √ √ √ √
6. Menjelaskanresponsterhadaphalusinasi √ √ √ √ √ √
7. Mampumenghardikhalusinasi √ √ √ √ √
8. Mampubercakap-cakapjikaterjadihalusinasi √ √ √ √
9. Mambuatjadwalkegiatanharian √ √ √
10. Melakukankegiatanhariansesuaijadwal √ √ √
11. Minumobatsecarateratur √ √
B. Keluarga
1. Menyebutkanpengertianhalusinasi √ √ √ √ √ √
2. Menyebutkanjenishalusinasiyangdialami √ √ √ √ √ √
olehpasien
3. Menyebutkantanda dan gejala halusinasi √ √ √ √ √ √
halusinasipasien
4. Memperagakan latihan cara memutus √ √ √ √
halusinasipasien
5. Mengajakpasienbercakap-cakapsaatpasien √ √
berhalusinasi
6. Memantauaktivitassehari-haripasiensesuai √
jadwalaktivitas
7. Memantaudanmemenuhiobatuntukpasien √ √ √ √ √ √
8. Menyebutkan sumber-sumber pelayanan √ √ √ √ √ √
kesehatanyangtersedia
9. Memanfaatkan sumber-sumber pelayanan √ √ √ √ √ √
kesehatanterdekat
82

Namaklien :Tn. H
Petunjuk :
Berilah tandachecklist ( )jika pasien mampu melakukan kemampuan dibawah
ini.Tuliskantanggal setiapdilakukansupervisi.

Tanggal
No. Kemampuan
28 29 30 31 01 02
A. Pasien
1. Mengenaljenishalusinasi √ √ √ √ √ √
2. Mengenalisihalusinasi √ √ √ √ √ √
3. Mengenalwaktuhalusinasi √ √ √ √ √ √
4. Mengenalfrekuensihalusinasi √ √ √ √ √ √
5. Mengenalsituasiyangmenimbulkanhalusinasi √ √ √ √ √ √
6. Menjelaskanresponsterhadaphalusinasi √ √ √ √ √ √
7. Mampumenghardikhalusinasi √ √ √ √ √
8. Mampubercakap-cakapjikaterjadihalusinasi √ √ √ √
9. Mambuatjadwalkegiatanharian √ √ √
10. Melakukankegiatanhariansesuaijadwal √ √ √
11. Minumobatsecarateratur √ √
B. Keluarga
1. Menyebutkanpengertianhalusinasi √ √ √ √ √ √
2. Menyebutkanjenishalusinasiyangdialami √ √ √ √ √ √
olehpasien
3. Menyebutkantanda dan gejala halusinasi √ √ √ √ √ √
halusinasipasien
4. Memperagakan latihan cara memutus √ √ √ √
halusinasipasien
5. Mengajakpasienbercakap-cakapsaatpasien √ √
berhalusinasi
6. Memantauaktivitassehari-haripasiensesuai √ √
jadwalaktivitas
7. Memantaudanmemenuhiobatuntukpasien √ √ √ √ √ √
8. Menyebutkan sumber-sumber pelayanan √ √ √ √ √ √
kesehatanyangtersedia
9. Memanfaatkan sumber-sumber pelayanan √ √ √ √ √ √
kesehatanterdekat
83

4.2 Pembahasan

Dari hasil asuhan keperawatan klien halusinasi terintegrasi dengan

keluargamelalui proses asuhan keperawatan yang dilakukan selama6 hari

diperoleh hasiladanyaperbedaankemampuan perankeluargapadakeluarga1

dankeluarga2.

Pada klien dan keluarga 1, setelah dilakukannya implementasi serta

evaluasiselama6harididapatkandatabahwadalampemberianstrategipelaksanaantind

akankeperawatanmaupunstrategipelaksanaankeluargadidapatkanhasilkurang

berhasil, yaitu keluarga 1 telah mampu meningkatkan pengetahuan perankeluarga

dalam merawat anggota keluarga dengan halusinasi tetapi tidak

mampudalammenerapkannyapadaklien1(Ny.S)namunpadaklien1terjadipeningkat

an kemampuan dalam cara mengontrol halusinasinya, hal ini dibuktikandengan

cara klien telah mampu mengenal jenis halusinasi, isi halusinasi,

waktuhalusinasi,frekuensihalusinasi,mengenalsituasiyangdapatmenimbulkanhalus

inasinya,menjelaskanresponterhadaphalusinasinya,mampumengendalikanhalusina

sidengancaramenghardik,bercakap-cakapdenganoranglain, dan minum obat

secarateratur.

Sedangkan pada klien dan keluarga 2, setelah dilakukannya

implementasiserta evaluasi selama 6 hari didapatkan data bahwa dalam

pemberian

strategipelaksanaantindakankeperawatanmaupunstrategipelaksanaankeluargadida

patkanhasilberhasil,yaitukeluarga1initelahmampumeningkatkanpengetahuan dan

menerapkan peran keluarga dalam merawat anggota keluargadengan halusinasi

dan pada klien 2 juga terjadi peningkatan kemampuan

dalamcaramengontrolhalusinasi,halinidibuktikandengancaraklientelahmampu
84

mengenal jenis halusinasi, isi halusinasi, waktu halusinasi, frekuensi

halusinasi,mengenal situasiyang dapat menimbulkan halusinasinya,

menjelaskanresponterhadaphalusinasinya,mampumengendalikanhalusinasidengan

caramenghardik,bercakap-cakap denganoranglain, danminum obat secarateratur.

Penelitian ini sesuai dengan pendapat Nursalam (2011) yang

menyatakanbahwa keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat

ditentukanoleh pemilihanmetode asuhan keperawatan profesional dengan

semakin denganmeningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan

keperawatan dan

tuntuntanperkembanganIPTEKmakametodesistempemberianasuhankeperawatanh

arus efektif dan efisien. Hal ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya

tentangtingkat keberhasilan pada klien bahwa menurut Mubarak dkk (2009)

keluargadapat melaksanakan perawatan atau pemeliharaan kesehatan dapat dilihat

daritugas keluarga yaitu : mengenal masalah kesehatan keluarga, membuat

keputusantindakan kesehatan yang tepat, memberikan perawatan pada anggota

keluargayang sakit, mempertahankan suasana rumah yang sehat, menggunakan

fasilitaskesehatanyangadadimasyarakat.Keluargadianggapsangatpentingdalampen

yembuhan pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi

pendengaranyangdirawat di rumah.

Hal ini juga diperkuat oleh teori Keliat (2011) yang menyatakan

keluargamerupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan asuhan

keperawatanpada klien halusinasi. Keluarga yang mendukung secara konsisten

akan

membuatpasienmampumempertahankanpengobatansecaraoptimal.Demikianjugab

ila
85

keluarga tidak mampu merawat klien maka klien akan kambuh bahkan

untuksembuhakan sulit.

Dalam hal ini penulis berasumsi bahwa keberhasilan asuhan

keperawatanpada klien 1 (Ny. S) dipengaruhi oleh adanya keinginanyang kuat

dari

klienuntuksembuh,sedangkanpadakeluargaklien1dinyatakankurangberhasildalam

menerapkanstrategipelaksanaanyangtelahdiajarkaninidisebabkankarenafaktorkesi

bukankeluarga,sehinggakeluargatidakdapatmemantausecara rutin jadwal kegiatan

sehari-hari klien dan saat ditanya kembali tentangbagaimana cara merawat klien

dengan halusinasi, keluarga klien 1 menjawabdenganragu-

ragusehinggamasihdibantuolehpenulisuntukmengingatkankembali bagaimanacara

merawat kliendenganhalusinasi. Kemudian pada klien2 (Tn. H) dinyatakan

berhasil dalam menerapkan kembali strategi pelaksanaanyang telah diberikan

disebabkan karena adanya pengalaman klien yang pernahdirawat di rumah sakit

sehingga strategi pelaksanaan bukan merupakan hal yangbaru bagi klien dan

keinginan yang kuat untuk sembuh juga turut mendukungkeberhasilan pada klien

2 dalam melaksanakan strategi pelaksanaan, sedangkanpada keluarga klien 2

dinyatakan berhasil dalam menerapkan strategi pelaksanaanyang telah diberikan

ini disebabkan oleh pengetahuan yang dimiliki keluargacukup baik sehingga

keluarga dapat mudah memahami dan menerapkan tentangstrategi pelaksanaan

yang diberikan oleh penulis dan pada saat ditanya tentangcara merawat klien

dengan halusinasi keluarga klien 2 dapat menjawab denganbaikpadasetiap

pertanyaanyangdiberikan.
86

Darikesimpulandiatas,makapenulisdapatmemberikanbeberapasaranuntu

kperawatyaituagartetapmelakukanstrategipelaksanaankeluargapadapasiendan

keluargapenderitagangguanpersepsisensorihalusinasi, agar dapat sesering

mungkin melakukan kunjungan rumah untukdapat mengontrol pasien dengan

gaungguan jiwa yang ada di wilayah kerjapuskesmas. Saran bagi

pengembang dan studi kasus selanjutnya yaitu

agardapatmenggunakanhasilstudikasusinisebagaidasarpengembanganstrategi-

strategilainnya,khususnyadalammenanganipasiengangguanpersepsi sensori :

halusinasi. Saran bagi keluarga yaitu diharapkan keluargamampu untuk

melakukan tindakan yang mandiri untuk perawatan pasien dirumah dengan

strategi pelaksanaan halusinasi, dan klien diharapkan

untukmandiridalammelakukanstrategipelaksanaanuntukmengendalikanhalusi

nasi terkhususnya minum obat tanpa ada keluarga di rumah. Saran

bagimasyarakat yaitu diharapkan masyarakat di lingkungan tempat tinggal

pasiendapat mendukung dan ikut serta dalam melakukan perawatan pasien

dengangangguanpersepsisensori:halusinasiuntukmenerimapasiensepertimasy

arakat pada umumnya dan tidak mengucilkan pasien. Saran bagi

pasienyaitudiharapkanpasienataukliendapatterusberlatihdanmenerapkanstrate

gi pelaksanaan yang telah diberikan oleh penulis sesuai dengan

jadwalkegiatanharianyangtelah dibuat bersama.


BAB

VKESIMPULANDANSARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanpaparanfokusstudidanpembahasantentangasuhankeperawatan

pada klien gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaranterintegrasi

dengan keluarga setelah dilakukan strategi pelaksanaan

keluargahalusinasiselama6haridansetiapharidilakukanterapi±

30menitdandievaluasididapatkanhasilyangmeningkatdibandingsebelumdilakuk

anintervensibaik padaklien dankeluarga1 maupunklien dankeluarga2.

5.2 Saran

5.2.1 BagiPerawatdanPuskesmas

Dapat memberikan saran agar tetap melakukan strategi

pelaksanaankeluargapadapasiendankeluargapenderitagangguanpersepsisensori:

halusinasi pendengaran, agar dapat sesering mungkin melakukan

kunjunganrumah untuk dapat mengontrol pasien gangguan jiwa yang ada di

wilayah kerjaPuskesmas.

5.2.2 BagiPengembangdanStudiKasusSelanjutnya

Hasil studi kasus agar dapat digunakan sebagai dasar

pengembanganstrategi-

strategilainnya,khususnyadalammenanganipasiengangguanpersepsisensori :

halusinasi pendengaran.

87
88

5.2.3 BagiKeluarga

Diharapkan keluarga mampu untuk melakukan tindakan yang

mandiriuntuk perawatan klien di rumah dengan strategi pelaksanaan

halusinasi,

dankliendiharapkanuntukmandiridalammelakukanstrategipelaksanaanuntuk
mengendalikanhalusinasiterkhususnyaminumobattanpaadakeluargadi

rumah.

5.2.4BagiMasyarakatSekitar

gkungantempattinggalpasiendapat
ammelakukanperawatanpasiendengangangguanpersepsisensori:halusinasi,untukmenerimapasiensepertimasyarakatpadaum

liendapatterusberlatihdanmenerapkanstrategi pelaksanaan yang telah diberikan oleh penulis sesuai dengan jadwalkegiatan
DAFTARPUSTAKA

Ali, Z. 2009. Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:

EGC.Asmadi.2010.KonsepDasar Keperawatan.EdisiI.Jakarta: EGC.

Balitbang Kemenkes RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS


Jakarta:BalitbangKemenkesRI

Damaiyanti,Iskandar.2014.AsuhanKeperawatanJiwa.CetakanKedua.
Bandung:PT.RefikaAdimata

Direja,A.H.S.2011.BukuAjarAsuhanKeperawatanJiwa.Yogyakarta:NuhaMedika.

Ernawati,dkk.2014.AsuhanKeperawatanKlienDenganGangguanJiwa.
CetakanKedua.JakartaTimur:CV.TransInfoMedia

Friedman.2010.BukuAjarKeperawatanKeluarga:Riset,Teori,danPraktek.
Edisike-5.Jakarta:EGC.

Gusti Salvari. 2013. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta


Timur:CVTransInfo Media

Keliat, Budi Ana. 2014. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa.


Jakarta:EGC

Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep


danAplikasi. Jakarta: SalembaMedika

Mubarak, dkk. 2009. Konsep Keluarga. Diakses pada taggal 27 November


2018.http://respiratory.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31780/Chapte
r%200II.pdf?sequence=4
Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian
IlmuKeperawatan.Jakarta: SalembaMedika.

Nursalam.2011.ManajemenKeperawatanAplikasidalamPraktekKeperawatanProfe
sional.Edisi 3.Jakarta: SalembaMedika.

Putri, Vevi dan Trimusarofah. 2018. Pengaruh Penerapan Strategi


PelaksanaanKeluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Pasien
Halusinasi DiKotaJambi Tahun 2017. Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No. 1.
Diakses tanggal 23 September
2018.http://jab.stikba.ac.id/index.php/jab/article/viewFile/
57/49

Rasmun. 2009. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi


DenganKeluarga.Cetakan Kedua. Jakarta: CV SagungSeto

Setiadi.2008.Ciri-ciriKeluarga.

Diaksestanggal26November2018.http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jt
ptunimus-gdl-rahmadsant-6733-2babiia-r.pdf

Trimeilia. 2011. Asuhan Keperawatan Klien Halusinasi. Jakarta Timur:


CV.TransInfo Media

Yuandari. 2018. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Peran


KeluargaSebagai Ceregiver Pasien Skizofrenia” Jurnal of Borneo
Holistic Health,Volume1 No.1 Juni2018 hal27-42. diaksespadatanggal26
November
2018
http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/borticalth/article/download/377/256

Yusuf,dkk.2015.BukuAjarKeperawatanKesehatanJiwa.Jakarta:SalembaMedika.

Anda mungkin juga menyukai