Anda di halaman 1dari 6

RESPON PUBLIK ISSN: 2302-8432

VOL. XIII NO. 1 TAHUN 2019 HAL 18-23

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT


( Studi Kasus di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo )

Ilma Kholidah, Yaqub Cikusin, Roni Pindahanto Widodo


E-mail: ilmakholidah92@gmail.com
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Admiministrasi, Universitas Islam Malang,Jl. MT
Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia
LPPM Unisma Jl. MT Haryono 193 Malang, 65144, Indonesia

ABSTRAK
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Strategi juga merupakan perluasan misi guna menjembatani
organisasi dengan lingkungannya, biasanya dikembangkan untuk isu strategis, dimana menjelaskan respon organisasi
terhadap pilihan kebijakan pokok. Strategi secara umum akan gagal, pada saat organisasi tidak memiliki konsisten antara
apa yang dilakukan dan apa yang diusahakan. Seperti halnya dalam peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang sampai
saat ini masih sering mendapatkan berbagai komentar dari masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang ada peneliti
mengambil rumusan masalah sebagai berikut: bagaimana strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di
Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo, apa saja kendala-kendala yang mempengaruhi strategi peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
strategi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian kualitatif
yang dimaksud adalah untuk mengetahui fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, dan penelitian
deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara
sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo sudah terbilang cukup baik, dan sesuai dengan
keinginan masyarakat. peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo mengalami peningkatan
yang bagus dan dapat memenuhi keinginan masyarakat yang akan berobat ke Puskesmas Sedati. kendala-kendala yang
terjadi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo tidak menjadi hambatan bagi
pihak puskesmas untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang ada di Pukesmas Sedati
Kata Kunci : Kualitas, Pelayanan Publik

I. PENDAHULUAN masyarakat, dan meningkatkan penanganan masalah


Latar Belakang Masalah kesehatan di daerah bencana.
Pelayanan kesehatan merupakan hak dasar Di sisi lain, kualitas, pemerataan, dan
masyarakat yang harus dipenuhi dalam pembangunan keterjangkauan pelayanan kesehatan juga masih rendah.
kesehatan. Hal tersebut harus dipandang sebagai suatu Kualitas pelayanan menjadi kendala karena tenaga medis
investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya sangat terbatas dan peralatan kurang memadai. Dari sisi
manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta jumlah, rasio tenaga kesehatan terhadap jumlah
memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan penduduk yang harus dilayani masih rendah.
kemiskinan. Keterjangkauan pelayanan terkait erat dengan jumlah
Berbagai permasalahan penting dalam pelayanan dan pemerataan fasilitas kesehatan. Pada tahun 2002,
kesehatan antara lain disparitas status kesehatan; beban untuk setiap 100.000 penduduk hanya tersedia 3,5
ganda penyakit; kualitas, pemerataan dan Puskesmas. Itu pun sebagian penduduk, terutama yang
keterjangkauan pelayanan kesehatan; pelindungan tinggal daerah terpencil, tidak memanfaatkan Puskesmas
masyarakat di bidang obat dan makanan; serta perilaku karena keterbatasan sarana transportasi dan kendala
hidup bersih dan sehat. Beberapa masalah penting geografis.
lainnya yang perlu ditangani segera adalah peningkatan Perilaku masyarakat juga sering tidak mendukung
akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan, hidup bersih dan sehat. Hal ini dapat terlihat dari
penanganan masalah gizi buruk, penanggulangan wabah meluasnya kebiasaan merokok, rendahnya pemberian air
penyakit menular, pelayanan kesehatan di daerah susu ibu (ASI) eksklusif, tingginya prevalensi gizi
bencana, dan pemenuhan jumlah dan penyebaran tenaga kurang dan gizi lebih pada balita, serta kecenderungan
kesehatan. meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, penderita
Sebagai tindak lanjut, pembangunan kesehatan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif
diarahkan untuk meningkatkan pemerataan dan (Napza), dan kematian akibat kecelakaan.
keterjangkauan pelayanan kesehatan, meningkatkan Selain permasalahan mendasar seperti itu, dalam
kualitas pelayanan kesehatan, meningkatkan perilaku sepuluh bulan terakhir, paling tidak terdapat lima isu
hidup bersih dan sehat, meningkatkan upaya pencegahan penting di bidang kesehatan yang perlu penanganan
dan pemberantasan penyakit, meningkatkan keadaan gizi segera, yaitu penjaminan akses penduduk miskin
terhadap pelayanan kesehatan, penanganan masalah gizi
18
buruk, penanggulangan wabah penyakit menular,
pelayanan kesehatan di daerah bencana, dan pemenuhan Rumusan Masalah
jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan. 1. Bagaimana Strategi peningkatan kualitas
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Indonesia pelayanan kesehatan masyarakat di Puskesmas
diamanatkan bahwa Kesehatan merupakan salah satu Sedati Kabupaten Sidoarjo?
aspek dari hak asasi manusia, yaitu sebagaimana yang 2. Apa saja kendala-kendala yang mempengaruhi
tercantum dalam pasal 28 H ayat (1) : “ Setiap orang Strategi peningkatan kualitas pelayanan
berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal kesehatan masyarakat di Puskesmas Sedati
dan mendapat lingkungan hidup yang baik dan sehat, Kabupaten Sidoarjo?
serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan “.
Peran pihak penyelenggara pelayanan merupakan Tujuan Penelitian
salah satu faktor kunci keberhasilan, disini yang Sesuai dengan rumusan masalah yang
dimaksudkan adalah pemerintah. Selaku pihak dijelaskan diatas maka peneliti dapat menyimpulkan
penyelenggara, pemerintah telah menyediakan beberapa tujuan dari penelitian ini, diantaranya :
sarana/fasilitas kesehatan yang banyak dimanfaatkan
masyarakat salah satunya adalah puskesmas. Puskesmas 1. Untuk mengetahui Strategi peningkatan
sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat di
Kabupaten/Kota maka Puskesmas berperan puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis 2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang
operasional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan mempengaruhi Strategi peningkatan kualitas
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas
tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Sedati Kabupaten Sidoarjo
Puskesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan
disini memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar Manfaat Penulisan
terhadap pemerintah agar mampu memberikan Manfaat penelitian ini dapat dirasakan oleh berbagai
pelayanan jasa kesehatan yang berkualitas. Dimana pihak, diantaranya :
sesuai dengan kenyataan dilapangan menunjukkan a. Secara Teoritis
bahwa pada dasarnya masih terdapat suatu kekurangan 1. Bagi Penulis
pada pihak pemberi pelayanan kesehatan, seperti Sebagai pengetahuan bagi penulis tentang
misalnya kurangnya keramahan petugas, terjadi
kurangnya dukungan dana, sehingga terjadi suatu Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan
ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang Kesehatan Masyarakat.
diberikan karena tidak sesuai dengan keinginan yang 2. Bagi mahasiswa
diharapkan oleh pelanggan. Sebagai pengetahuan bagi mahasiswa lain
Untuk itu pihak puskesmas perlu mengadakan dalam memahami Strategi Peningkatan
suatu upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat.
kepada masyarakat. Jika dilihat dari keadaan dilapangan,
upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan yang perlu 3. Bagi Universitas Islam Malang
dilakukan oleh puskesmas antara lain dengan cara : Sebagai referensi bagi pihak-pihak lain yang
peningkatan kemampuan pegawai, pembinaan disiplin tertarik pula untuk meneliti Strategi
pegawai, peningkatan sarana dan prasarana pelayanan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan
peningkatan keramahan petugas dan meningkatkan Masyarakat.
tingkat kepercayaan masyarakat. Kelima poin ini sangat
penting dan dapat mewakili daripada dimensi kualitas
pelayanan guna keberhasilan tercapainya peningkatan b. Secara Praktis
kualitas pelayanan kesehatan. 1. Bagi Pemerintah
Setiap puskesmas dituntut untuk selalu Sebagai bahan informasi bagi pemerintah,
meningkatkan profesionalisme dari para pegawainya serta dapat dijadikan masukan bagi
serta meningkatkan fasilitas/sarana kesehatannya untuk pemerintah setempat.
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna 2. Bagi Masyarakat
jasa layanan kesehatan, Kabupaten Sidoarjo merupakan Memberikan informasi kepada masyarakat
salah satu daerah yang melakukan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan di puskesmas melalui strategi setempat tentang peningkatan kualitas
“puskesmas idaman“. Agar penyelenggaraan kesehatan pelayanan.
dapat berjalan dan terlaksana dengan baik, perlu
didukung oleh sarana dan prasarana yang berupa sumber
daya kesehatan, pelayanan kesehatan dan sarana II. METODE PENELITIAN
pelayanan harus tersedia sehingga mudah diakses oleh Jenis Penelitian
masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti pendekatan penelitian deskriptif kualitatif, dimana
tertarik untuk mengambil judul “Strategi Peningkatan metode ini menekankan pada proses penelusuran data
Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat di atau informasi hingga dirasakan telah cukup digunakan
Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo”. untuk membuat suatu interprestasi. Pengamatan yang
19
dilakukan sampai pada pemahaman secara mendalam, a) Kepala Puskesmas Sedati
sehingga tidak terjerat dalam pengetahuan tentang suatu b) Pegawai Puskesmas
informasi yang dianggap sudah final. Menurut Sugiono 2. Data Sekunder
(2007:1) metode penelitian adalah metode yang Data sekunder yaitu data yang
digunakan untuk memudahkan peneliti dalam diperoleh dari laporan, dokumen, maupun
mengumpulkan data yang sesuai dan tepat dalam buku teks yang terdapat pada instansi
penelitiannya. Puskesmas maupun pada kepustakaan yang
Kesesuaian dan ketepatan data sangat berhubungan dengan masalah penelitian yang
dipengaruhi oleh metode yang dipakai oleh penelitinya. dibahas. Dalam penelitian ini sumber data
Tujuan metode penelitian adalah dapat membantu sekunder diperoleh dari: Dokumen-dokumen
peneliti dalam menghasilkan penelitian yang objektif dan yang diarsipkan oleh Puskesmas Sedati
dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan atas data Kabupaten Sidoarjo.
yang diperoleh. Metode penelitian pada dasarnya adalah E. Teknik Pengumpulan Data
merupakan cara ilmiah untuk tujuan dan penggunaan Berikut peneliti paparkan kejelasan masing-
tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah masing instrumen yang dapat dipergunakan dalam
metode kualitatif. proses penelitian kualitatif :
Lokasi Penelitian 1. Observasi
Dari Puskesmas yang ada disetiap Kecamatan Observasi atau pengamatan adalah
Sedati peneliti memutuskan situs penelitian ini berada di pengambilan data dengan menggunakan
Puskesmas Sedati Kabupaten yang berlokasi di Jl. pengamatan secara langsung terhadap objek
Senopati No.3-7 Betro Telepon. 8917452 — Sedati yang diteliti dan merupakan pencatatan
61253 SIDOARJO. Peneliti memilih Puskesmas Sedati fenomena yang dilakukan secara sistematis.
sebagai tempat penelitian, pertama, karena : Observasi dapat dilakukan secara langsung
1. Peneliti pernah datang ke puskesmas sedati guna maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini
melakukan pemeriksaan, sehingga sedikit banyak peneliti menggunakan observasi yang dilakukan
mengetahui apa saja yang dikeluhkan masyarakat. dengan melihat aktifitas pelayanan di Puskesmas
2. Lokasi yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal Sedati Kabupaten Sidoarjo.
saudara peneliti, sehingga memudahkan dalam 2. Wawancara
proses pengambilan data yang dibutuhkan untuk Wawancara adalah teknik pengumpulan
bahan skripsi. data dengan cara mengadakan tanya jawab
Fokus Penelitian secara langsung dengan pihak yang bersangkutan
1. Mengidentifikasi Kualitas pelayanan kesehatan dengan permasalahan yang diangkat dalam
masyarakat di Puskesmas Sedati Kabupaten penelitian guna mendapatkan data dan
Sidoarjo. keterangan yang berlandaskan kepada tujuan
2. Mengidentifikasi peningkatan pelayanan kesehatan penelitian. Adapun wawancara yang digunakan
di Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo. dalam penelitian ini adalah wawancara
3. Mengidentifikasi Kendala-kendala peningkatan terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.
pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Sedati 1) Wawancara terstruktur adalah
Kabupaten Sidoarjo. wawancara yang ditetapkan sendiri
Sumber Data dengan mengajukan pertanyaan-
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif pertanyaan yang telah dibuat oleh
ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data peneliti/pewawancara.
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Dalam 2) Wawancara tidak terstruktur adalah
penelitian ini sumber data diperoleh dari: kegiatan wawancara yang berlangsung
1. Data Primer dan mengalir seperti biasa tanpa
Data yang diperoleh dari sumber memberlakukan kategori apapun yang
asli yang memiliki informasi atau data dapat membatasi responden dalam
tersebut. Data primer ini dapat disebut juga memberikan pernyataan-pernyataan saat
sebagai subyek dan informan penelitian. di lokasi penelitian.
Untuk memperoleh data primer, yang 3. Dokumentasi
menjadi sumber informasi dalam penelitian Dokumentasi adalah teknik pengambilan
ini adalah tokoh-tokoh yang terkait langsung dan pengumpulan data yang berasal dari arsip,
dengan masalah Peningkatan kualitas dokumen-dokumen, maupun data yang relevan
pelayanan kepada masyarakat di puskesmas, yang berkaitan dengan masalah penelitian.
yaitu: Teknik Analisis Data
20
Teknik analisa data menggunakan model analisis adalah untuk dapat secara jelas memotret data yang
interaktif Miles dan Huberman. Mode interaktif ini telah disampaikan subjek dan mencocokkan dengan
terdiri dari tiga hal utama : (1) Reduksi data; (2) informasi yang mereka sampaikan.
Penyajian data; dan (3) Penarikan Kesimpulan/verifikasi.
Ketiga kegiatan tersebut merupakan kegiatan jalin- III. PEMBAHASAN
menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah 1. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan
pengumpulan data. Kesehatan Masyarakat
Strategi yang dilakukan Puskesmas Sedati
dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
dengan menerapkan dimensi kualitas jasa, yaitu
sebagai berikut :
1. Puskesmas memiliki alat-alat yang modern
2. Ruang rawat bersih, rapi, dan nyaman
3. Fasilitas yang mendukung pelayanan
Puskesmas lengkap (seperti: apotek,
laboratorium, dll)
Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif Miles dan 4. Lingkungan Puskesmas bersih, menarik,
Huberman (1992) nyaman, dan adanya penunjuk arah untuk
(Sumber: Muhammad Idrus, 2009) tiap ruangan
5. Menu makanan enak dan tidak
Berikut penjelasan Model Analisis Interaktif Miles dan membosankan
Huberman: 6. Pelayanan pemeriksaan yang cepat dan
(1) Pengumpulan data tepat
Pada tahap ini peneliti melakukan proses pengumpulan 7. Ketepatan jadwal kunjungan perawat
data dengan menggunakan teknik pengumpulan data 8. Ketepatan jadwal kunjungan dokter
yang telah ditentukan sejak awal. 9. Ketepatan jadwal istirahat
(2) Reduksi Data 10. Ketepatan waktu lama pengobatan
Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,
pemusatan perhatian pada penyederhanaan, Kualitas pelayanan merupakan salah satu bagian
pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul
dari strategi manajemen pemasaran. Kualitas pelayanan
dari catatan-catatan tertulis dari lapangan. Reduksi data telah menjadi satu tahap faktor dominan terhadap
berlangsung secara terus menerus sejalan pelaksanaan keberhasilan suatu organisasi. Pengembangan kualitas
penelitian berlangsung, dan hingga laporan akhir sangat didorong oleh kondisi persaingan antar
penelitian lengkap dapat tersusun. perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan perekonomian
(3) Penyajian Data dan sosial budaya masyarakat. Kualitas pelayanan
Penyajian data dimaknai oleh Miles dan Huberman menjadi suatu keharusan dlakukan perusahaan agar
dalam Idrus (2009:110) sebagai sekumpulan informasi dapat mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan
tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan pelanggan.
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Proses penyajian Kualitas pelayanan merupakan salah satu bagian
data belum berakhir sebelum laporan akhir penelitian dari strategi manajemen pemasaran. Kualitas pelayanan
lengkap dapat tersusun sehingga kegiatan display tidak telah menjadi satu tahap faktor dominan terhadap
boleh berhenti sebelum yakin bahwa semua yang keberhasilan suatu organisasi. Pengembangan kualitas
seharusnya diteliti telah dipaparkan atau disajikan. sangat didorong oleh kondisi persaingan antar
(4) Penarikan Kesimpulan/verifikasi
Tahap akhir proses pengumpulan data adalah verifikasi perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan perekonomian
dan sosial budaya masyarakat. Kualitas pelayanan
dan penarikan kesimpulan. Proses verifikasi hasil menjadi suatu keharusan dlakukan perusahaan agar
temuan dapat berlangsung singkat dan dilakukan oleh dapat mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan
peneliti sendiri, yaitu dilakukan secara selintas dengan pelanggan.
mengingat hasil-hasil temuan terdahuludan melakukan
cek silang (cross check) dengan temuan lainnya.
A. Kualitas Pelayanan Kesehatan
Teknik Keabsahan Data
Dalam upaya mengobjektifkan hasil temuan, Masyarakat
Kualitas pelayanan ini dapat diartikan sebagai
seorang peneliti harus dapat menunjukkan bahwa tingkat kepuasan tamu atau konsumen. Sedangkan
datanya valid dan reliable. Dalam penelitian kualitatif hal tingkat kepuasan tamu ini sendiri dapat diperoleh dari
tersebut dapat dicapai dengan melakukan triangulasi perbandingan atas jenis pelayanan yang nyata diterima
data dan informan. Artinya peneliti harus melakukan oleh konsumen dengan jenis pelayanan yang diharapkan
klarifikasi tentang hasil temuannya pada orang ketiga, oleh konsumen. Jenis kualitas pelayanan yang baik
atau pada orang yang sama dalam waktu yang berbeda. adalah jenis pelayanan yang memuaskan dan sesuai
Jika informasi yang diterima, baik oleh orang lain atau dengan pelayanan yang diharapkan oleh konsumen.
orang yang sama, namun dalam waktu yang berbeda Namun jika pelayanan ini dapat melampaui harapan
tetap menghasilkan informasi yang sama, data konsumen, maka jenis kualitas pelayanan ini dapat
dinyatakan “jenuh”. Dalam penelitian kualitatif juga
dapat ditempuh dengan cara memperpanjang masa dikategorikan sebagai pelayanan yang sangat berkualitas
atau sangat memuaskan. Sedangkan jenis kualitas
observasi. Idrus (2009:27) mengatakan Tujuannya
21
pelayanan yang buruk adalah jenis pelayanan yang C. Kendala-kendala dalam peningkatan
berada jauh di bawah standar atau tidak sesuai dengan pelayanan kesehatan
ekspekstasi pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Kendala dapat didefinisikan sebagai segala
Tjiptono (2011:59) menyatakan bahwa : “ sesuatu yang menghambat suatu sistem untuk kinerja
kualitas pelayanan jasa adalah tingkat keunggulan yang yang lebih tinggi. Ada dua tipe pokok kendala, yaitu
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan batasan fisik dan batasan non fisik. Batasan fisik adalah
tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan”. batasan yang berhubungan dengan kapasitas mesin,
Goeth dan Davis yang dikutip Tjiptono sedangkan non fisik berupa permintaan terhadap produk
(2012:51) menyatakan bahwa: “ kualitas merupakan dan prosedur kerja (fogarty, 1991).
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan Puskesmas memiliki fungsi yang sangat vital
produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang karena sebagai ujung tombak pemerintah dalam
memenuhi atau melebihi harapan”. mewujudkan masyarakat yang sehat melalui
Kualitas pelayanan adalah segala sesuatu yang penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat di
diharapkan konsumen agar perusahaan dapat memenuhi bidang kesehatan. Mengingat vitalnya fungsi puskesmas,
keinginan dan kebutuhan konsumen. Kualitas pelayanan maka puskesmas dituntut untuk dapat memberikan
publik adalah totalitas dari kemampuan pihak pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Setiap
penyelenggara pelayanan dalam memberikan layanan instansi memiliki tujuan serta standartnya sendiri.
akan produk (barang atau jasa) maupun layanan Peningkatan kualitas dikatakan berhasil apabila telah
administrasi kepada pelanggan/masyarakat yangdapat memenuhi standart penilaian keberhasilan pencapaian
memenuhi kebutuhan dan dapat memberikan kepuasan tujuan. Dari penelitian yang dilakukan peneliti, peneliti
kepada pelanggan berdasarkan kesesuaian. telah mengidentifikasi kendala-kendala peningkatan
Berdasarkan temuan penelitian kualitas kualitas pelayanan Puskesmas sedati. Kendala-kendala
pelayanan pada Puskesmas Sedati sudah terbilang cukup tersebut antara lain :
baik dan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat. 1. Minimnya anggaran di Puskesmas Sedati
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa suatu kualitas Anggaran menjadi hal utama yang harus
pelayanan sangat penting dalam suatu instansi seperti diperhatikan jika ingin meningkatkan sarana
Puskesmas, dikarenakan tanpa adanya kualitas yang baik dan prasarana, pelayanan dsb. Namun
dan bagus puskesmas tidak akan mendapatkan dikarenakan minimnya anggaran pihak
dukungan positif untuk tetap berkembang dan terus puskesmas pun merasa kurang maksimal dalam
menunjukkan kemajuan yang pesat. meningkatkan kualitas pelayanan.
B. Peningkatan Pelayanan Kesehatan 2. Kurangnya tenaga medis
Peningkatan pelayanan memang sangat Salah satu kendala yang dialami puskesmas ialah
penting bagi puskesmas, dengan adanya peningkatan kurangnya tenaga medis untuk memenuhi pelayanan
dalam pelayanan maka masyarakat pun akan merasa pengobatan terhadap pasien. Jika sebagian tenaga medis
nyaman dan puas apabila berobat ke puskesmas. bertugas diluar puskesmas, maka pelayanan pengobatan
Semakin baik dan berkualitasnya pelayanan puskesmas di puskesmas akan kualahan. Karena di Puskesmas
maka akan membuat masyarakat pun puas berobat Sedati pasien yang datang setaip harinya hampir kurang
disana, dikarenakan pelayanannya yang cepat, ramah, lebih 300 pasien. Dari segi jenis tenaga, di Puskesmas
nyaman dan berkualitas akan menjadikan puskesmas Sedati masih belum mempunyai tenaga apoteker,
mendapat respon positif dan tentunya bisa berkembang perekam medis, sanitarian, tenaga akuntansi dan tenaga
dengan lebih baik. Dalam proses pemberian pelayanan pranata komputer. Dari segi jumlah, masih banyak
sudah ada standart yang ditetapkan, maka jika pelayanan membutuhkan tambahan para medis, yaitu perawat,
sudah sesuai dengan SOP (Standart Operational bidan, perawat gigi dan analis.
Procedur) pelayanan pun sudah dianggap baik dan
memenuhi kriteria. IV. PENUTUP
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Kesimpulan
peningkatan pelayanan menjadi hal yang sering 1. Kualitas pelayanan di Puskesmas Sedati sudah
mendapatkan protes dari masyarakat, dikarenakan cukup baik sesuai dengan yang keinginan dan
masyarakat merasa pelayanan yang diberikan kurang. kebutuhan masyarakat, hal ini dapat terlihat
Hal itu terjadi dikarenakan tenaga medis di Puskesmas dari kualitas pelayanan dengan tersedianya
Sedati masih belum mencukupi dan fasilitas yang belum berbagai macam pelayanan kesehatan sesuai
lengkap membuat pasien kurang nyaman. Namun dengan Standart Operational Procedur (SOP)
peningkatan pelayanan akan terus direalisasikan sesuai yang ada dan sudah ditetapkan di Puskesmas
dengan apa yang diinginkan masyarakat supaya Sedati.
puskesmas mendapatkan citra baik dan berkualitas. 2. Peningkatan pelayanan di Puskesmas Sedati
Pelayanan di Puskesmas Sedati sudah sesuai dengan sudah mengalami kemajuan yang bagus,
SOP yang ada. SOP yang dijelaskan merupakan tugas kenyamanan pasien pun akan selalu
yang harus dilaksanakan oleh petugas puskesmas dalam diperhatikan dan diutamakan oleh pihak
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Petugas Puskesmas.
Puskesmas Sedati telah melakukan tugas mereka sesuai 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh
dengan SOP yang ada dengan baik. Puskesmas Sedati Kabupaten Sidoarjo dalam
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut:
22
1) Minimnya anggaran Henry, Nicholas. 1995. Administrasi Negara dan
2) Kurangnya tenaga medis. Masalah-masalah Publik. Jakarta: PT.
Saran RajaGrafindo Persada
Sebagai salah satu tannggungjawab pelayanan Miles, Methew. B. And Micheal Huberman. 1992.
kepada masyarakat maka pelayanan harus dilakukan Analisis Data Kualitatif. Universitas
sebaik dan seoptimal mungkin, sudah seharusnya Indonesia:UI-Press
dilakukan peningkatan kualitas pelayanan di Puskesmas Moleong, J. Lexi. 2013. Metodologi Penelitian
Sedati Kabupaten Sidoarjo. Dengan harapan agar juga Kualitatif. Jakarta : Rosda.
mampu memberikan tingkat kepuasan kepada Moenir, 2002. Manajemen Pelayanan Umum
masyarakat, sehingga akan meningkatkan kepercayaan Indonesia.Bumi.Aksara. Jakarta
Puskesmas Sedati dimata masyarakat. Berikut beberapa Robert. 1996. Pelayanan Publik, PT. Gramedia Pustaka
saran yang peneliti dapat berikan : Utama
a. Saran Praktis Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
1. Bagi pemerintah. Penelitian ini dapat
Bandung : Alfabeta.
meningkatkan kualitas pelayanan secara terus
Tangkilisan, Nogi Hessel. 2005. Manajemen Publik.
menerus agar pelayanan lebih baik dan
PT. Gramedia
berkualitas dalam rangka menjaga kepuasan
Tjiptono, Fandy. 2011. Kualitas Jasa : Pengukuran,
dan kenyamanan pasien, sehingga masyarakat
Keterbatasan dan Implikasi Manajerial, Jakarta
dapat menerima pelayanan kesehatan yang
Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis
diselenggarakan oleh pemerintah ini.
Paradigma Sehat. Jakarta: CV Sagung Seto
2. Bagi Puskesmas Sedati.
Sumber Jurnal dan Skripsi :
a. Meningkatkan ketersediaan sarana dan
Winda. 2015. “Strategi Dinas Kesehatan dalam
prasarana yang dapat menunjang
Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan
kenyamanan pasien selama proses
melalui Metode CRC (Citizen Report Card) di
berlangsungnya pelayanan.
Kota Surabaya.”
b. Memaksimalkan ketersediaan sumber
Rosyidah. 2013. “Strategi meningkatkan kualitas
daya yang ada di Puskesmas Sehingga
pelayanan kesehatan maternal Strategies for
pelaksanaan pelayanan dapat berjalan
improving the quality of health care In maternal
lebih baik dan efektif.
health.”
c. Menjaga agar kondisi ruang pelayanan
Rinnasa. 2013. “Strategi Peningkatan Kualitas
tetap dalam keadaan yang bersih
Pelayanan Kesehatan Menggunakan Intergrasi
sehingga masyarakat selalu merasa
Metode Fuzzy Servqual.”
nyaman.
Riski Editya Tri Aminingrum. 2012. “Strategi
d. Selalu menjaga sikap dan keramahan
Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan di
terhadap pasien supaya pasien merasa
Pusat Kesehatan Masyarakat Idaman Mojoagung
dihargai.
Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang”
Sumber Undang-Undang :
b. Saran Akademis
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Pasal 1 ayat
1. Bagi mahasiswa administrasi, agar dapat
(1), Tentang Kesehatan
melakukan penelitian lebih mendalam
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 28 H
mengenai strategi peningkatan kualitas
ayat (1), Tentang Kesehatan
pelayanan kesehatan masyarakat.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
2. Bagi penulis dapat melakukan penelitian
Pelayanan Publik
dengan aspek yang diteliti tidak hanya strategi
Undang-Undang Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
peningkatan kualitas pelayanan saja, tetapi
Kesehatan Masyarakat
dapat melibatkan aspek lain seperti upaya
Keputusan MENPAN No. 63 Tahun 2004, Tentang
penguatan strategi peningkatan kualitas
Standar Pelayanan Publik.
pelayanan kesehatan masyarakat serta
hambatan-hambatannya.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A, 1996. Menjaga Mutu Pelayanan
Kesehatan:aplikasi prinsip lingkaran pemecahan
masalah,Sinar Harapan, Jakarta
23

Anda mungkin juga menyukai