Anda di halaman 1dari 8

PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN GEDUNG FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Ebel Raja Sinar Sianipar


Prodi Diploma III - Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan
E-mail: ebelsianipar.02@gmail.com

Abstrak

Kebutuhan akan bangunan gedung untuk berbagai aktifitas semakin meningkat dari
waktu ke waktu. Pesatnya pembangunan gedung - gedung baru pada umumnya tidak disertai
dengan peningkatan kegiatan pemeliharaan dan perawatan. Pemeliharan dan perawatan
bangunan sangat penting dan perlu setelah bangunan tersebut selesai dibangun dan
dipergunakan. Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menjaga,
memperbaharui, dan memperbaiki semua fasilitas yang ada sebagai bagian dari suatu bangunan,
baik fasilitas layanan maupun lingkungan sekitar bangunan agar tetap berada pada kondisi sesuai
standar yang sudah berlaku dan mempertahankan kegunaan serta nilai dari bangunan tersebut.
Pemeliharaan dibagi menjadi 2 (dua) tipe yaitu pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala.
Pemeliharaan rutin yaitu pemeliharaan yang dilakukan setiap hari untuk menjaga komponen-
komponen bangunan gedung tetap baik. Misalnya membersihkan saluran air, halaman dan lain-
lain. Pemeliharaan berkala yaitu pemeliharaan yang dilaksanakan pada interval atau waktu
tertentu yang telah direncanakan sebelum dan bertujuan untuk mengurangi kemungkinan adanya
kerusakan. Ruang lingkup pemeliharaan dan perawatan yaitu meliputi pembersihan, perbaikan,
dan pemeriksaan. Untuk mengetahui tingkat kerusakan pada bangunan gedung Fakultas Teknik
Universitas Jember perlu di lakukan survey lapangan guna untuk melihat dan mencari data
kerusakan. Data kerusakan akan dicatat pada form checklist agar mempermudah untuk
pengambilan dan pengolahan data. Setelah data kerusakan dan data perencanaan pemeliharaan
dan perawatan pada bangunan di ketahui, kemudian dihitung biaya pemeliharaan dan perawatan
gedung. Untuk mengetahui harga satuan bahan berdasarkan analisa harga satuan (AHS).
Kata Kunci: Pemeliharaan, Perawatan, Perbaikan

Abstract
Need buildings for various activities is increasing from time to time. The rapid
construction of new buildings are generally not accompanied by an increase in maintenance and
care activities. Maintenance building is very important and necessary after the building was
completed and used. Maintenance is an activity that is done to maintain, update, and fix all
existing facilities as part of a building, both environmentally and service facilities around the
building in order to remain in the state according to standards that already apply and maintain
the usability and value of the building. Maintenance is divided into two (2) types: regular
maintenance and periodic maintenance. Routine maintenance is carried out daily maintenance
to keep components of the building good remains. For example, cleaning drains, pages and
others. Periodic maintenance is maintenance undertaken at specific time intervals or planned
before and aim to reduce the possibility of damage. The scope of maintenance and care which
includes cleaning, repair, and inspection. To determine the level of damage to buildings ,

1
Faculty of Engineering at the University of Jember need to do field surveys in order to see and
search for file destruction . Damage file will be recorded on the form checklist to make it easier
for retrieval and file processing . After know the destruction of file and planning file
maintenance and upkeep on the building , then calculated the cost of maintenance and upkeep of
the building . To determine the unit price of materials based on analysis of unit price ( AHS ) .
Keywords: Maintenance,Repair

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan bangunan gedung melaksanakan pemeliharaan dan perawatan


untuk berbagai aktifitas semakin meningkat bangunan gedung dengan baik dan teratur
dari waktu ke waktu. Pesatnya agar umur bangunan dapat lebih panjang dan
pembangunan gedung - gedung baru pada sesuai perencanaan serta nilai ekonomis dari
umumnya tidak disertai dengan peningkatan bangunan dan komponen – komponen lain
kegiatan pemeliharaan dan perawatan. yang ada di dalamnya dapat tercapai.. Tanpa
Pemeliharan dan perawatan bangunan sangat adanya kegiatan pemeliharaan dan
penting dan perlu setelah bangunan tersebut perawatan bangunan, fungsi suatu bangunan
selesai dibangun dan dipergunakan. akan mengalami penurunan seiring
Bangunan di kampus Fakultas Teknik berjalanya waktu. Atas dasar itu perlu
Universitas Negeri Medan diperlukan dilakukan identifikasi kondisi bangunan
pemeliharaan secara terencana agar gedung Fakultas Teknik Universitas Jember
kelancaran dan kenyamanan kegiatan agar dapat diketahui kondisi atau tingkat
mahasiswa dalam melakukan perkuliahan kerusakan pada bangunan gedung Fakultas
dapat dilaksanakan dengan baik. Di Teknik Universitas Jember, serta dapat
Indonesia masih banyak gedung – gedung diketahui pula estimasi biaya pemeliharaan
untuk pendidikan yang kurang terawat, dan dan perawatan bangunan gedung tersebut.
pada akhirnya gedung – gedung tersebut
akan mengalami kerusakan. Dari data
Kementrian Pendidikan Nasional, sepanjang
KAJIAN TEORI
tahun 2012 terdapat 418.418 ruang kelas
untuk pendidikan tingkat dasar dan A. BANGUNAN GEDUNG
menengah pertama di Indonesia mengalami Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil
kerusakan. Salah satu faktor kerusakan pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan
gedung tersebut adalah kurangnya tempat kedudukannya, sebagian atau
pemeliharaan dan perawatan bangunan seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
gedung tersebut (kemendiknas). Termasuk tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai
bangunan di kampus Fakultas Teknik tempat manusia melakukan kegiatannya,
Universitas Jember diperlukan pemeliharaan baik untuk hunian atau tempat tinggal,
secara terencana agar kelancaran dan kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,
kenyamanan kegiatan mahasiswa dalam kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan
melakukan perkuliahan dapat dilaksanakan khusus (Undang – Undang Republik
dengan baik. Mempertahankan fungsi dan Indonesia Nomor 28 Tahun 2002) .
kegunaan bangunan secara utuh dengan
upaya yang harus dilakukan adalah dengan

2
B. PEMELIHARAAN D. TUJUAN PEMELIHARAAN DAN
Maintenance dalam bahasa inggris PERAWATAN GEDUNG
diterjemahkan pemeliharaan, dalam kamus Bangunan gedung kuliah yang terawat
besar bagasa indonesia diartikan menjadi
dan terpelihara secara teratur akan
dan merawat baik – baik. Menurut The
Committee on Building Maintenance mempunyai daya tahan yang lebih lama
definisi pemeliharaan adalah suatu kegiatan sehingga lebih ekonomis dan para
yang dilakukan untuk menjaga, mahasiswa akan menjadi lebih produktif
memperbaharui, dan memperbaiki semua dalam melaksanakan perkuliahan
fasilitas yang ada sebagai bagian dari suatu dibandingkan dengan gedung yang kurang
bangunan, baik fasilitas layanan maupun terawat dan terpelihara. Bangunan gedung
lingkungan sekitar bangunan agar tetap
perkuliahan yang terpelihara secara teratur
berada pada kondisi sesuai standar yang
sudah berlaku dan mempertahankan juga akan memberikan kenyamanan,
kegunaan serta nilai dari bangunan tersebut. kesehatan, dan keamanan bagi mahasiswa
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan dan pengguna gedung lainnya.
Umum Nomor: 24/PRT/M/2008 tentang Secara umum, tujuan utama dari proses
pedoman pemeliharaan dan perawatan pemeliharaan dan perawatan bangunan
bangunan gedung pemeliharaan bangunan gedung adalah :
gedung adalah kegiatan menjaga keandalan
1. Untuk memperpanjang usia
bangunan gedung beserta prasarana dan
sarananya agar bangunan gedung selalu laik bangunan gedung.
fungsi (preventive maintenance). 2. Untuk menjamin ketersediaan
Dari definisi di atas, dapat di simpulkan perlengkapan yang ada dan juga
bahwa pemeliharaan bangunan beserta mendapatkan keuntungan dari
elemen didalamnya sangat penting dan perlu investasi yang maksimal.
dilakukan setelah bangunan tersebut 3. Untuk menjamin keselamatan
dibangun dan dipergunakan untuk kegiatan.
manusia yang menggunakan
Sehingga bangunan dapat memberikan
kepuasan dan kenyamanan bagi bangunan tersebut.
penggunaanya. 4. Operasional dari setiap peralatan
atau perlengkapan dalam
C. PERAWATAN menghadapi situasi darurat seperti
Menurut Peraturan Menteri kebakaran.
Pekerjaan Umum Nomor: 24/PRT/M/2008
tentang pedoman pemeliharaan dan E. LINGKUP PEMELIHARAAN DAN
perawatan bangunan gedung, perawatan PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
bangunan gedung adalah kegiatan
memperbaiki dan mengganti bagian 1. Lingkup Pemeliharaan Bangunan Gedung
bangunan gedung, komponen, bahan Pekerjaan pemeliharaan meliputi jenis
pembersihan, perapihan, pemeriksaan,
bangunan, dan prasarana dan sarana agar
pengujian, perbaikan dan penggantian bahan
bangunan gedung tetap laik fungsi (currative atau perlengkapan bangunan gedung, dan
maintenance). kegiatan sejenis lainnya berdasarkan
pedoman pengoprasian dan pemeliharaan
bangunan gedung. Adapun komponen

3
bangunan gedung menurut Peraturan 6. Memelihara bangunan agar
Menteri Pekerjaan Umum Nomor: difungsikan sesuai dengan
24/PRT/M/2008 antara lain: penggunaan yang direncanakan.
a. Arsitektural
1. Memelihara secara baik dan teratur c. Mekanikal
jalan keluar sebagai sarana 1. Memelihara dan melakukan
penyelamat bagi pemilik dan pemeriksaan berkala sistem tata
pengguna bangunan. udara, agar mutu udara dalam
2. Memelihara secara baik dan teratur ruangan tetap memenuhi persyaratan
unsur-unsur tampak luar bangunan teknis dan kesehatan yang
sehingga tetap rapih dan bersih. disyaratkan meliputi pemeliharaan
3. Memelihara secara baik dan teratur peralatan utama dan saluran udara.
unsur-unsur dalam ruang serta 2. Memelihara dan melakukan
perlengkapannya. pemeriksaan berkala sistem distribusi
4. Menyediakan sistem dan sarana air yang meliputi penyediaan air
pemeliharaan yang memadai dan bersih, sistem instalasi air kotor,
berfungsi secara baik, berupa sistem hidran, sprinkler dan septik
perlengkapan atau peralatan tetap tank serta unit pengolah limbah.
dan alat bantu kerja. 3. Memelihara dan melakukan
5. Melakukan cara pemeliharaan pemeriksaan berkala sistem
ornamen arsitektural dan dekorasi transportasi dalam gedung, baik
yang benaroleh petugas yang berupa lif, eskalator, travelator,
mempunyai keahlian dan kompetensi tangga, dan peralatan transportasi
di bidangnya. vertikal lainnya.
b. Struktural d. Tata ruang luar
1. Memelihara secara baik dan teratur 1. Memelihara secara baik dan teratur
unsur-unsur struktur bangunan kondisi dan permukaan tanah dan
gedung dari pengaruh korosi, cuaca, halaman luar bangunan gedung.
kelembaban, dan pembebanan di luar 2. Memelihara secara baik dan teratur
batas kemempuan struktur, serta unsur – unsur pertamanan di luar dan
pencemaran lainnya. di dalam bangunan gedung, seperti
2. Memelihara secara baik dan teratur vegetasi (landscape), bidang
unsur – unsur pelindung struktur. perkerasan (hardscape),
3. Melakukan pemeriksaan berkala perlengkapan ruang luar (landscape
sebagai bagian dari perawatan fumiture), saluran pembuangan,
preventif. pagar dan pintugerbang, lampu
4. Mencegah dilakukan perubahan dan penerangan luar, serta pos/gardu
penambahan fungsi kegiatan yang jaga.
menyebabkan meningkatnya beban 3. Menjaga kebersihan di luar
yang bekerja pada bangunan gedung, bangunan gedung, pekarangan dan
di luar batas beban yang lingkungannya.
direncanakan. 4. Melakukan cara pemeliharaan taman
5. Melakukan cara pemeliharaan dan yang benar oleh petugas yang
perbaikan struktur yang benar oleh mempunyai keahlian dan kompetensi
petugas yang mempunyai keahlian di bidangnya.
dan kompetensi di bidangnya. 5.

4
e. Tata graha dinding, toilet dan perlengkapan
1. Pemeliharaan kebersihan (cleaning kantor.
service) Progam kerja pemeliharaan
kerja gedung meliputi progam kerja 2. Lingkup Perawatan Bangunan Gedung
harian, mingguan, bulanan, dan Pekerjaan perawatan meliputi perbaikan
tahunan yang bertujuan untuk dan penggantian bagian bangunan,
memelihara kebersihan gedung yang komponen, bahan bangunan, dan prasarana
meliputi kebersihan public area, dan sarana berdasarkan dokumen rencana
office area, dan toilet area serta teknis perawatan bangunan gedung, dengan
kelengkapannya. mempertimbangkan dokumen pelaksanaan
2. Pemeliharaan dan perawatan hygiene konstruksi. Adapun lingkup pemeliharaan
service Progam kerja hygiene service bangunan gedung yaitu:
meliputi progam pemeliharaan dan a. Rehabilitasi
perawatan untuk pengharum ruangan Memperbaiki bangunan yang telah
dan anti septik yang memberikan rusak sebagian dengan maksud
kesan bersih, harum, sehat meliputi menggunakan sesuai dengan fungsi
ruang kantor, lobby, lif, ruang rapat, tertentu yang tetap, baik arsitektur
maupun toilet yang disesuaikan maupun struktur bangunan gedung tetap
dengan fungsi dan keadaan ruangan. dipertahankan seperti semula, sedang
3. Pemeliharaan pest control Progam utlitas dapat berubah.
kerja pelaksanaan pemeliharaan dan b. Renovasi
perawatan pest control bisa Memperbaiki bangunan yang telah
dilakukan setiap tiga bulan atau rusak berat sebagian dengan maksud
enam bulan dengan pola kerja menggunakan sesuai fungsi tertentu
bersifat umum, berdasarkan volume yang dapat tetap atau berubah, baik
gedung secara keseluruhan dengan arsitektur, struktur maupun utilitas
tujuan untuk menghilangkan hama bangunannya.
tikus, serangga, dan dengan cara c. Restorasi
penggunaan pestisida, Memperbaiki bangunan yang telah
penyemprotan, pengasapan, atau rusak berat sebagian dengan maksud
fumigasi, baik indoor maupun menggunakan untuk fungsi tertentu
outdoor untuk memberikan yang dapat tetap atau berubah dengan
kenyamanan kepada pengguna tetap mempertahankan arsitektur
gedung. bangunannya sedangkan struktur dan
4. Progam general cleaning Progam utilitas bangunannya dapat berubah.
pemeliharaan kebersihan yang d. Tingkat Kerusakan
dilakukan secara umum untuk 1. Perbaikan dan penggantian dalam
sebuah gedung dilakukan untuk tetap kegiatan perawatan bangunan
menjaga keindahan, kenyamanan gedung dengan tingkat kerusakan
maupun performance gedung yang sedang dan berat dilakukan setelah
dikerjakan pada hari - hari tertentu dokumen rencana teknis perawatan
atau pada hari libur yang bertujuan bangunan gedung disetujui oleh
untuk mengangkat atau mengupas pemerintah daerah.
kotoran pada suatu objek tertentu, 2. Kerusakan bangunan adalah tidak
misalnya lantai, kaca bagian dalam, berfungsinya bangunan atau
komponen bangunan akibat

5
penyusutan/berakhirnya umur maupun non-struktural
bangunan, atau akibat ulah manusia yang apabila setelah
atau perilaku alam seperti beban diperbaiki masih dapat
fungsi yang berlebih, kebakaran, berfungsi dengan baik
gempa bumi, atau sebab lain yang sebagaimana mestinya.
sejenis. 2) Biayanya maksimum
3. Intensitas kerusakan bangunan adalah sebesar 65% dari
dapat digolongkan atas tiga tingkat harga satuan tertinggi
kerusakan, yaitu: pembangunan bangunan
 Kerusakan ringan gedung baru yang berlaku,
1) Kerusakan ringan adalah untuk tipe/klas dan lokasi
kerusakan terutama pada yang sama.
komponen non struktural,  Perawatan khusus
seperti penutup atap, Untuk perawatan yang
langit-langit, penutup memerlukan penanganan
lantai, dan dinding pengisi. khusus atau dalam usaha
2) Perawatan untuk tingkat meningkatkan wujud
kerusakan ringan, bangunan, seperti kegiatan
biayanya maksimum renovasi atau restorasi,
adalah sebesar 35% dari besarnya biaya perawatan
harga satuan tertinggi dihitung sesuai dengan
pembangunan bangunan kebutuhan nyata dan
gedung baru yang berlaku, dikonsultasikan terlebih dahulu
untuk tipe/klas dan lokasi kepada instalasi teknik
yang sama. setempat.
 Kerusakan sedang 4. Penentuan tingkat kerusakan dan
1) Kerusakan sedang adalah perawatan khusus setelah
kerusakan pada sebagian berkonsultasi dengan instansi teknik
komponen non-struktural, setempat.
dan atau komponen 5. Persetujuan rencana teknis perawatan
struktural seperti struktur bangunan gedung tertentu dan yang
atap, lantai, dan lain-lain. memiliki kompleksitas teknis tinggi
2) Perawatan untuk tingkat dilakukan setelah mendapat
kerusakan sedang, pertimbangan tim ahli bangunan
biayanya maksimum gedung.
adalah 45% dari harga 6. Pekerjaan perawatan ditentukan
satuan tertinggi berdasarkan bagian mana yang
pembangunan bangunan mengalami perubahan atau
gedung baru yang berlaku, perbaikan.
untuk tipe/klas dan lokasi
yang sama. F. TIPE-TIPE PEMELIHARAAN &
 Kerusakan berat PERAWATAN BANGUNAN GEDUNG
1) Kerusakan berat adalah Kegiatan pemeliharaan dibedakan
kerusakan pada sebagian dalam 2 tipe, yaitu:
besar komponen a. Pemeliharaan rutin sehari-hari,
bangunan, baik struktural Pekerjaan rutin yang dilakukan

6
setiap hari untuk menjaga komponen bangunan terpisah akibat kegagalan
– komponen bangunan gedung tetap unsur pengikat dan 50% elemen
baik. Misalnya membersihkan utama mengalami kerusakan atau
saluran air, halaman dan lain – lain. tidak layak huni (Ditjen Cipta
b. Pemeliharaan rutin berkala, Karya, 2006).
Pemeliharaan ini dilaksanakan pada b. Katagori Kerusakan Arsitektur
interval atau waktu tertentu yang 1) Rusak ringan adalah kerusakan
telah direncanakan sebelum dan yang tidak menganggu fungsi
bertujuan untuk mengurangi bangunan dari segi arsitektur,
kemungkinan adanya kerusakan seperti kerusakan pada pekerjaan
(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum finishing, yaitu mengelupasnya cat
Nomor: 24/PRT/M/2008). yang tidak menimbulkan gangguan
fungsi dan estetika serta tidak
G. KLASIFIKASI JENIS KERUSAKAN menimbulkan bahaya sedikitpun
Pada jurnal ini digunakan panduan kepada penghuni.
untuk mengklasifikasikan jenis kerusakan 2) Rusak sedang adalah kerusakan
untuk setiap pengamatan komponen yang dapat mengganggu fungsi
bangunan dikelompokan menjadi 3 kondisi bangunan dari segi arsitektur
yaitu rusak ringan (Rr), rusak sedang (Rs) (fungsi, kenyamanan, estetika),
dan rusak berat (Rb). Batasan mengenai seperti kerusakan pada bagian
ketiga jenis kerusakan tersebut didefinisikan bangunan yaitu pecahnya kaca pada
sebagai berikut : jendela dan pintu yang dapat
a. Katagori Kerusakan Struktur mengurangi estetika bangunan dan
1) Rusak ringan adalah kerusakan mengurangi kenyaman pada
pada komponen Struktur yang tidak penghuni.
mengurangi fungsi layan (kekuatan, 3) Rusak berat adalah kerusakan yang
kekakuan dan daktilitas) struktur sangat mengganggu fungsi dan
secara keseluruhan, yaitu retak estetika bangunan serta
kecil pada balok, kolom dan mengakibatkan hilangnya rasa
dinding yang mempunyai lebar nyaman dan dapat menimbulkan
celah antara 0,075 hingga 0,6 cm. bahaya kepada penghuni (Ditjen
2) Rusak sedang adalah kerusakan Cipta Karya, 2006).
pada komponen struktur yang dapat c. Katagori Kerusakan Utilitas
mengurangi kekuatan tetapi 1) Rusak ringan adalah rusak kecil
kapasitas layak secara keseluruhan atau tidak berfungsinya sub
dalam kondisi aman, yaitu retak komponen utilitas yang tidak akan
besar pada balok, kolom dan menimbulkan gangguan atau
dinding dengan lebar celah lebih mengurangi fungsi komponen
besar dari 0,6 cm. 3. Rusak berat utilitas, misalnya pada instalasi
adalah kerusakan pada komponen listrik yaitu padamnya salah satu
struktur yang dapat mengurangi lampu pada ruangan.
kekuatannya sehingga kapasitas 2) Rusak sedang adalah kerusakan
layan struktur sebagian atau seluruh atau tidak berfungsinya sub
bangunan dalam kondisi tidak komponen utilitas yang
aman, yaitu terjadi apabila dinding menimbulkan gangguan atau
pemikul beban terbelah dan runtuh, mengurangi fungsi komponen

7
utilitas, misalnya pada instalasi
telepon yang mengalami gangguan
di salah satu ruangan yang
menyebabkan matinya saluran
telepon diruangan tersebut.
3) Rusak berat adalah rusak atau tidak
berfungsinya sub komponen utilitas
yang dapat menimbulkan gangguan
berat atau mengakibatkan tidak
berfungsinya secara total komponen
utilitas. (Ditjen Cipta Karya, 2006).

KESIMPULAN
Setalah dari penjelasan diatas maka
dapat di simpulkan sebagai berikut:
a. Kondisi bangunan gedung yang
digunakan untuk mengklasifikasi jenis
kerusakan komponen – komponen
bangunan sehingga dapat di ketahui cara
pemeliharaan dan perawatan tersebut.
Adapun kriteria tingkat kerusakan
meliputi rusak ringan, rusak sedang dan
rusak berat. Setelah komponen gedung
diklasifikasikan sesuai kondisi
bangunan gedung, dilakukan
pemeliharaan berdasarkan kegiatan
pemeliharaan yang dibedakan dalam 2
tipe, yaitu: pemeliharaan rutin dan
pemeliharaan berkala.
b. Volume kerusakan yang digunakan
untuk perawatan bangunan gedung yang
mengalami kerusakan dan untuk
menghitung biaya pemeliharaan dan
perawatan.

DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:
24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan
Gedung, 2008

Anda mungkin juga menyukai