Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INFLASI DALAM PEREKONOMIAN ISLAM


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Islam

DOSEN PENGAMPU: Nazeri, M.E.Sy.

Di susun oleh:

KELOMPOK VIII:

1. ERIYA SAPUTRI 190261008

2. NADILA 190261022

PROGRAM STUDY EKONOMI SYARIAH ( ES) V B

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) TULANG BAWANG

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan mengenai “Inflasi Dalam Perekonomian Islam”. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Bapak Nazeri, M.E.Sy.
yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari


kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima
kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk
itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat
untuk kami dan untuk pembaca.

Tulang Bawang Barat, 05 November 2021

Kelompok VIII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah....................................................................................2

C. Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Sejarah dan Pengertian Inflasi................................................................3

B. Teori Inflasi Islam...................................................................................5

C. Macam-macam Inflasi.............................................................................5

D. Efek yang ditimbulkan dari Inflasi........................................................7

E. Langkah-langkah yang dilakukan Untuk Mengatasi Inflasi................8

F. Peran Bank Sentral................................................................................10

BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................11

B. Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inflasi merupakan suatu fenomena ekonomi yang sangat menarik untuk


dibahas terutama yang berkaitan dengan dampaknya yang luas terhadap
agregat makro ekonomi. Pertama, inflasi domestik yang tinggi menyebabkan
tingkat balas jasa yang riil terhadap aset finansial domestik semakin rendah
( bahkan seringkali negatif ).Sehingga dapat mengganggu mobilisasi dana
domestik dan bahkan dapat mengurangi tabungan domestik yang menjadi
sumber dana investasi. Kedua, dapat menyebabkan daya saing barang ekspor
berkurang dan dapat menimbulkan defesit dalam transaksi berjalan dan
sekaligus dapat meningkatkan hutang luar negeri. Ketiga, inflasi dapat
memperburuk distribusi pendapatan dengan terjadinya transfer sumber daya
dari konsumen dan golongan berpenghasilan tetap kepada produsen.
Keempat, inflasi yang tinggi dapat mendorong terjadinya pelarian modal
keluar negeri. Kelima, inflasi yang tinggi akan dapat mennyebabkan kenaikan
tingkat bunga nominal yang dapat mengganggu tingkat investasi yang
dibutuhkan untuk memacu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu.

Dua indikator kinerja perekonomian yang terus-menerus diamati adalah


inflasi dan pengangguran. Bagaimana kedua ukuran kinerja perekonomian ini
dapat saling berkaitan? Kita melihat bahwa tingkat pengangguran alamiah
bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga kerja, seperti peraturan upah
minimum, kekuasaan pasar serikat pekerja, peranan upah efisiensi dan
seberapa efektifnya proses pencarian kerja. Sebaliknya tingkat inflasi
terutama sekali bergantung pada jumlah uang yang beredar yang dikendalikan
oleh bank sentral, oleh sebab itu, pada jangka panjang, inflasi dan
pengangguran secara garis besar bukanlah dua masalah yang saling berkaitan
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas penulis menemukan


identifikasi masalah dari penelitian ini adalah:

1. Apakah terdapat pengaruh inflasi, aset finansial domestik semakin


rendah, sehingga dapat mengganggu mobilisasi dana domestik?
2. Apa yang menyebabkan daya saing barang ekspor berkurang, dan
menimbulkan defesit dalam transaksi sehingga meningkatkan hutang luar
negeri?
3. Pengaruh Inflasi dapat memperburuk distribusi pendapatan?
4. Masalah keterkaitan antara inflasi dan pengangguran?

C. Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang inflasi


baik itu macam-macam inflasi, faktor yang menyebabkan inflasi, efek yang
ditimbulkan langkah - langkah dalam mengatasi inflasi, dan peran dari bank
sentral terhadap inflasi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Pengertian Inflasi

Byzantium berusaha keras untuk mengumpulkan emas dengan


melakukan ekspor komoditasnya sebanyak mungkin ke negara-negara lain
dan berusaha mencegah impor dari negara-negara lain agar dapat
mengumpukan uang emas sebanyak-banyaknya. Tetapi yang terjadi pada
akhirnya orang-orang harus makan, membeli pakaian, mengeluarkan biaya
transportasi, serta juga menikmati hidup sehingga mereka akan
membelanjakan uang (kekayaan) yang dikumpulkannya tadi sehingga
akhirnya malah menaikkan tingkat harga komoditasnya sendiri. Spanyol
setelah era ‘conguistadores’ juga mengalami hal yang sama, begitu juga
dengan inggris setelah perang dengan napoleon (napoleonic war). Awal
inflasi mata uang dinar dimulai bahkan pada saat ketika Irak sedang dalam
masa puncak jayanya.

Revolusi Harga di Eropa terjadi sepanjang beberapa Abad, pola


kenaikan tingkat harga pertama kali tampak di Italia dan Jerman sekitar tahun
1470 (mengikuti wabah Black Death pada tahun 1349). Kemudian Inflasi
menyerang Eropa dalam Beberapa tahapan, dimulai dari Inggris dan Perancis
pada tahun 1480-an, meluas ke semenanjung Iberia pada dekade selanjutnya
dan menyerang Eropa Timur pada tahun 1500-an. Kenaikan tingkat harga
sangat cepat pada bahan-bahan mentah terutama makanan. Di inggris harga
kayu, ternak dan biji-bijian meningkat sampai 5 – 7 kali lipat dari tahun 1480
sampai tahun 1650, sementara itu barang harganya meningkat 3 kali lipat.
Kenaikan sebesar 700% selama 170 tahun itu juga dihitung secara Compound
hanya sebesar 1,2% pertahunnya, akan tetapi dilain sisi, gaji hanya
meningkat kurang dari ½-nya, sehingga masyarakat sangat mengalami
goncangan akibat tekanan inflasi. Daya beli uang dan gaji menurun dengan
tingkat yang di anggap sangat mencemaskan. Semuanya adalah akibat
gabungan dari penurunan produksi pertanian, pajak yang berlebih,

3
depopulasi, manipulasi pasar, high labor cost, pengangguran, kemewahan
yang berlebihan, dan sebab-sebab lainnya, seperti perang yang
berkepanjangan, embargo, dan pemogokan pekerja. Pada tahun 1870,
Perancis juga mengalami Inflasi. Diduga ada hubungan besar antara kenaikan
tingkat Inflasi dengan kenaikan produksi Emas. Menurut Michael Chevalier
(seorang ekonom Perancis pada abad ke-19), pada tahun 1859 mengatakan
bahwa pertambahan penawaran emas akibat ditemukannya tambang-tambang
emas baru sehingga mengakibatkan. turunnya harga emas relatif yang akan
membawa pada turunnya nilai riil emas (inflasi) atau naiknya tingkat harga
seluruh barang kecuali emas.
Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang
yang bersifat umum dan terus-menerus. Inflasi adalah proses kenaikan harga-
harga secara terus-menerus yang bersumber dari terganggunya keseimbangan
antara arus uang dan barang. Milton Friendman mengatakan inflasi bisa terjadi
dimana saja dan selalu merupakan fenomena moneter.1
Dari pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan
suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi secara
sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, melainkan
diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia. Kenaikan harga ini berlangsung
secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi harga barang tersebut jika
tidak ditemukannya solusi pemecahan penyimpangan– penyimpangan yang
menyebabkan terjadinya inflasi tersebut.Perlu diingat bahwa kenaikan harga dari
satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi. Inflasi sendiri terjadi kenaikan
harga,bersifat umum,berlangsung secara terus menerus dan terjadi secara
bersamaan.2

B. Teori Inflasi Islam


Menurut para ekonom Islam, inflasi sangat berakibat buruk bagi
perekonomian karena:
1
Mathew Bishop, Ekonomi Panduan Lengkap dari A-Z,(Yogyakarta:Baca,2010),157
2
Pratama Raharja dan Mandala manarung,Teori Ekonomi Makro Suatu Pengantar Edisi
Keempat , (Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UniversitasIndonesia, 2008),165

4
1. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang, terutama terhadap fungsi
tabungan (nilai simpan), fungsi dari pembayaran dimuka, dan fungsi
dari unit penghitungan. Orang harus melepaskan diri dari uang dan aset
keuangan akibat dari beban inflasi tersebut. Inflasi juga telah
mengakibatkan terjadinya inflasi kembali atau dengan kata lain self
feding inflation.
2. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari
masyarakat (turunnya marginal propensity to save).
3. Meningkatkan kecendrungan untuk berbelanja terutama untuk non
primer dan barng barang mewah (naiknya marginal propensity to
consume).
4. Mengarahkan investasi pada hal-hal yang non produktif yaitu
penumpukan kekayaan (hoarding) seperti tanah, bangunan, logam
mulia, mata uang asing dengan mengorbankan investasi kearah
produktif seperti pertaniaan, industrial, perdagangan, transportasi, dan
lainnya.

C. Macam-macam Inflasi
1. Berdasarkan parah tidaknya inflasia. 
a Inflasi ringan (di bawah 10% setahun) Ciri dari inflasi ini adalah kenaikan
harga yang relative lambat dan berlangsung lambat. 
b Inflasi sedang (antara 10-50% per tahun)Inflasi ini ditandai dengan kenaikan
harga yang cukup besar dalamwaktu yang singkat.
c Inflasi berat ( antara 50-100% setahun)Pada tingkat ini, harga kebutuhan
masyarakat naik secara signifikan dansulit dikendalikan.
d Hiperinflasi (di atas 100% setahun)Jenis inflasi yang sangat jelas dirasakan
karena terjadi secara besar besaran.Laju inflasi dapat berbeda antar satu
negara dengan negara lainnyaatau dalam satu negara dalam waktu yang
berbeda. Atas dasar besarnyalaju inflasi maka Inflasi dapat di bagi ke dalam
tiga kategori yaitu :
 Inflasi merayap (creeping Inflation)Di tandai dengan laju inflasi yang
rendah ( kurang dari 10%  pertahun ).

5
Kenaikan harga berjalan secara lambat, dengan persentase yang kecil
serta dalam jangka yang relatif lama.
 Inflasi Menengah (galloping Inflation) Ditandai dengan laju inflasi
yang cukup besar dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai
sifat akselerasi (harga dalam waktu mingguan atau bulanan) efeknya
terhadap perekonomian lebih besar daripada inflasi yang merayap
(creeping inflation).
 Inflasi tinggi (Hyper inflation)Merupakan inflasi yang paling parah
akibatnya harga-harga naiksampai 5 atau 6 kali lipat. Masyarakat tidak
lagi berkeinginan untuk menyimpan uang sebab nilai uang merosot
dengantajamsehingga perputaran uang semakin cepat dan harga naik 
secara akselerasi.Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah
mengalami defisit anggaran belanja yang dibelanjakan dan ditutupi
dengan mencetak uang.
 
2. Berdasarkan awal mula terjadinya inflasia.
a Demand Inflation, karena permintaan masyarakat akan berbagai
barangterlalu kuat
b Cost Inflation, karena kenaikan biaya produksi
 Inflasi permintaan (demand inflasi) yang timbul karena
permintaanmasyarakat akan berbagai barang bertambah terlalu kuat
akibattingkat harga umum naik (misalnya karena bertambah-
nya pengeluaran perusahaan)
 Inflasi biaya (cost-Push inflation)Inflasi jenis ini timbul karena
kenaikan ongkos produksi. Inflasi inidikenal dengan istilah cost-push
inflation atau supply inflation.Untuk lebih jelasnya simak baik-baik
kurvadiatas.Apabila ongkos produksi ini misalnya disebabkan kenaikan
harga alat-alat produksiyang didatangkan dari luar negeri atau kenaikan
bahan mentahmaupun bahan baku.Adapun macam-macam biaya inflasi,
adalah biaya Inflasi yang diharapkan biaya Inflasi yang tidak
diharapkan.
 Inflasi campuranKedua mmacam inflasi yang telah dijelaskan di atas
jarang sekali di jumpai dalam praktik sehari-hari. Pada umumnya,

6
inflasi yang terjadidi berbagai negara merupakan campuran dari kedua
macam inflasitersebut. Inflasi campuran merupakan campuran antara
inflasi permintaan (demand-pull inflation) dan inflasi biaya (cost
pushinflation).
 
3. Berdasar asal dari inflasia.
a Domestic Inflation, Inflasi yang berasal dari dalam negeri adalah inflasi
yang berasal dari dalam negeri (domestik). Kenaikan harga disebabkan
karenaadanya perilaku masyarakat maupun perilaku pemerintah dalam
mengeluarkan kebijakan-kebijakan. Kenaikan harga-harga tejadi secara
absolut yang berdampak terjadinya inflasi atau semakin meningkatnyaangka
(laju) inflasi.
b Imported Inflation, Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang
terjadi di dalam negerikarena adanya pengaruh kenaikan harga dari luar
negeri. Kenaikan harga di dalam negeri terjadi karena dipengaruhi oleh
kenaikan harga dari luar negeri terutama barang-barang impor atau kenaikan
bahan baku industri yang masih belum dapat diproduksi di dalam neger.

D. Efek yang ditimbulkan dari Inflasi


1. Efek terhadap pendapatan (Equity Effect) Efek terhadap pendapatan sifatnya
tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang di untungkan dengan
adanya Inflasi. Seseorang yangmemperoleh pendapatan tetap akan dirugikan
oleh adanya inflasi.Misalnya seorang yang memperoleh pendapatan tetap
Rp. 500.000,00 pertahun sedang laju inflasi sebesar 10%, akan menderita
kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut, yakni
Rp.50.000,00.
2. Efek terhadap efisiensi (Efficiency Effect)Inflasi dapat pula mengubah pola
alokasi faktor-faktor produksi.Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan
permintaan akan berbagaimacam barang yang kemudian dapat mendorong
terjadinya perubahandalam produksi beberapa barang tertentu sehingga
mengakibatkan alokasifaktor produksi menjadi tidak efisien.
3. Efek terhadap Output (Output Effect)Dalam menganalisa kedua efek diatas
(Equity dan Efficiency Effect)digunakan suatu anggapan bahwa output

7
tetap. Hal ini dilakukan supayadapat diketahui efek inflasi terhadap
distribusi pendapatan dan efisiensidari jumlah output tertentu tersebut.
4. Inflasi dan Perkembangan Ekonomi. Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak
akanmenggalakan perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik 
menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka
pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk
tujuan spekulasi. Antaralain tujuan ini dicapai dengan pembeli harta-harta
tetap setiap tanah,rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka
menjalankan kegiatan investasi yang bersifat seperti ini, investasi produktif
akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun. Sebagai akibatnya
lebih banyak pengangguran akan terwujud.
5. Inflasi dan Kemakmuran masyarakat.Disamping menimbulkan efek buruk
di atas kegiatan ekonomi Negara, inflasi juga akan menimbulkan efek-
efek berikut kepada individu masyarakat:
 Inflasi akan menimbulkan pendapatan riil orang-orang
yang berpendapatan tetap. 
 Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.
 Memperburuk pembagian kekayaan.

E. Langkah-langkah yang dilakukan Untuk Mengatasi Inflasi


1. Kebijakan MoneterKebijakan ini adalah kebijakan yang berasal dari bank
sentral dalammengatur jumlah uang yang beredar melalui instrument-
instrumen moneter yang dimiliki oleh bank sentral. Melalui instrument ini
diharapkan peredaran uang dapat diatur dan inflasi dapat di kendalikan
sesuai denganyang telah ditargetkan sebelumnya. Terdapat tiga kebijakan
yang dapat ditempuh bank sentral dalam mengatur inflasi:
a. Kebijakan Diskonto.Kebijakan diskonto (discount policy) adalah
kebijakan bank sentraluntuk mempengaruhi peredaran uanng dengan
jalan menaikkan danmenurunkan tingkat bunga. Kaitannya dengan bank
syari'ah yaitu dengan jalan menaikkan dan menurunkan tingkat nisbah
bagi hasil. 
b. Operasi Pasar Terbuka. Yaitu dengan jalan membeli dan menjual surat-
surat berharga.

8
c. Kebijakan Persediaan Kas (cash ratio policy). Yaitu kebijakan bank
sentral untuk mempengaruhi peredaran uangdengan jalan menaikkan
dan menurunkan presentasi persediaan kas dari bank.

2. Kebijaksanaan Fiskal kebijaksanaan fiskal menyangkut pengaturan tentang


pengeluaran pemerintah serrta perpajakan yang secara langsung dapat mepe
ngaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga
Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal
yang berupa penguranganpengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan
dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
3. Kebijaksanaan yang berkaitan dengan Output.Kenaikan Output dapat
memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlahoutput ini dapat dicapai misalnya
dengan kebijaksanaan penurunan beamasuk sehingga impor barang
cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang didalam negeri
cenderung menurunkan harga.
4. Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing, ini
mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji atau pun upah (dengan 
demikian gaji / upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik maka gaji /
upah juga dinaikan.
5. Peningkatan Produksi,meski jumlah uang beredar bertambah jika di iringi
dengan peningkatan produksi,maka tidak akan menyebabkan inflasi. Bahkan
hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan ekonomi. 

F. Peran Bank Sentral


Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan
inflasi.Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan
tingkatinflasi pada tingkat yang wajar. Beberapa bank sentral bahkan

9
memilikikewenangan yang independen dalam artian bahwa kebijakannya tidak
bolehdiintervensi oleh pihak di luar bank sentral termasuk pemerintah.
Hal ini disebabkan karena sejumlah studi menunjukkan bahwa bank sentral
yangkurang independen-salah satunya disebabkan intervensi pemerintah
yang bertujuan menggunakan kebijakan moneter untuk mendorong perekonomian
akan mendorong tingkat inflasi yang lebih tinggi. Bank sentral umumnya
mengandalkan jumlah uang beredar dan/atau tingkat suku bunga sebagai
instrumen dalam mengendalikan harga. Selain itu, bank
sentral juga berkewajiban mengendalikan tingkat nilai tukar mata uang domestik.
Hal ini disebabkan karena nilai sebuah mata uang dapat bersifatinternal
(dicerminkan oleh tingkat inflasi) maupun eksternal (kurs). Saat ini pola
inflation targeting banyak diterapkan oleh bank sentral di seluruh dunia,termasuk
oleh Bank Indonesia.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Inflasi merupakan sebuah fenomena dimana terjadi kenaikan hargasecara
umum dan terus menerus. Inflasi dapat disebabkan karena beredarnya jumlah
uang yang terlalu banyak di masyarakat dan defisit anggaran belanja pemerintah.
Inflasi tertiggi yang pernah terjadi di Indonesia yaitu pada tahun1998, dimana
tingkat inflasi sebesar 77% yang dapat mempengaruhi efisiensi dan pendapatan.
Inflasi dapat dicegah dengan kebijakan moneter dankebijakan fiskal
yang berkaitan dengan Output, kebijakan penentuan harga dan
Indexing, kebijakan lain, perbaikan prilaku masyarakat. cara lain untukmengatasi
inflasi adalah dengan di berlakukannya uang ketat
meliputi peningkatan tingkat suku bunga, penjualan surat berharga, peningkatan
cadangan kas pengetatan pemberian kredit dan peningkatan tingkat suku bunga.

B. Saran
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun
penulisan ini jauh dari kata sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan
ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan kelompok kami, karena kami manusia
yang adalah tempat salah dan dosa, dan kami juga butuh saran/ kritikan agar bisa
menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
Kami juga mengucapkan terimakasih atas dosen Pembina kami yang telah
memberi kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara
dan bangsa.
 
 

11
DAFTAR PUSTAKA

 Herlambang, Tedy dkk. 2006.Teori Ekonomi dan Kebijakan. Jakarta:


PT.Gramedia Pustaka Utama
 Mathew Bishop, Ekonomi Panduan Lengkap dari A-Z,
(Yogyakarta:Baca,2010)
 Pratama Raharja dan Mandala manarung,Teori Ekonomi Makro Suatu
Pengantar Edisi Keempat,(Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2008)
 ToniHartono.2006.Mekanisme Ekonomi Dalam Konteks Ekonomi  Indonesi
a Bandung : PT remaja Rosda karya
 (www.bps.go.id/subject/3/inflasi.html#subjekViewTab3, 2019)
 (Data.Books.katadata.co.id/datapublish/2018/09/10/ekonomi-dan-inflasi-
2018- berbeda-dengan-1998)
 Hera Susanti inflasiet all,1995

12

Anda mungkin juga menyukai