Enam Pondasi
Enam Pondasi
Enam Pondasi
DAFTAR ISI
PONDASI PERTAMA................................................................................... 1
PONDASI KEDUA ....................................................................................... 2
PONDASI KETIGA ....................................................................................... 4
PONDASI KEEMPAT ................................................................................... 4
PONDASI KELIMA ...................................................................................... 6
PONDASI KEENAM .................................................................................... 8
i
Enam Pondasi
﷽
ِ ن عَبۡدِ ال ۡو ََّها
:ب رَحِم َه ُ الله ُ تَع َالَى ُ ۡ خ مُح ََّمد ُ ب َّ ل
ُ ۡ الشي َ قَا
Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahullah berkata:
PONDASI PERTAMA
َ اص الدِي ِن لِله ِ تَع َالَى وَحۡدَه ُ ل َا شَر ِي
.ُ ك لَه ُ َ ِإخۡل:ُل الۡأَ َّول
ُ ۡالۡأَ ص
Mengikhlaskan agama untuk Allah ta’ala semata, tidak ada sekutu
bagiNya.
1
Enam Pondasi
ل م ِنۡ وُجُوه ٍ ش ََّتى بِك َلَا ٍم
ِ ۡن هذ َا الۡأَ ص
ِ ن فِي بَيَا
ِ كوۡنُ أَ كۡ ث َر ُ الۡقُر ۡآ
َ َو
PONDASI KEDUA
ِ التف َُّر
ق َّ نِ َ وَنَهَ ى ع،َِاع فِي الدِين ِ أَ م َر الله ب ِالۡاجۡ تِم:الثانِي َّ ل ُ ۡالۡأَ ص
ُ َ
. فَبَيَّنَ الله ُ هذ َا بَيَان ًا شَاف ِيًا ت َ ۡفهَم ُه ُ الۡع َو َ ُّام،ِ ف ِيه
Allah memerintahkan untuk bersatu di dalam agama ini dan melarang
dari berpecah belah di dalam agama. Allah telah menjelaskan hal ini
dengan penjelasan yang memuaskan yang orang awam dapat
memahaminya.
2
Enam Pondasi
.ن تَف ََّرقُوا و َاخۡ تَلَف ُوا قَب ۡلَنَا فَه َل َكُوا
َ وَنَهَان َا أَ ۡن نَكُونَ ك َال َّذ ِي
Dan Allah telah melarang kita menjadi seperti orang-orang yang
berpecah belah dan berselisih sebelum kita, sehingga mereka binasa.
ِ التف َُّر
ق َّ ن ِ وَذَك َر َ أَ َّنه ُ أَ م َر ال ۡمُسۡل ِمِينَ ب ِالۡاجۡ تِم
ِ َ و َنَهَاه ُ ۡم ع،َِاع فِي الد ِين َ
.ِ ف ِيه
Dan Allah menyebutkan bahwa Dia memerintahkan kaum muslimin
untuk bersatu di dalam agama dan melarang mereka dari berpecah
belah dalam agama.
اب ف ِي
ِ َ َب ال ۡع ُج َ ِ َت بِه ِ ال ُّس َّنة ُ م
ِ ن الۡعَج ۡ ضوۡح ًا م َا وَرَد
ُ ُ و َي َز ِيدُه ُ و
.َذلِك
Dan seluruh dalil As-Sunnah tentangnya semakin menambah jelas dari
keanehan yang paling aneh dalam perkara itu.
ِ ث َُّم صَار َ الۡأَ مۡرُ ِإلَى أَ َّن الۡاف ۡتِر َاقَ فِي ُّأصُو
ُ ل الدِي ِن و َفُر ُوعِه ِ ه ُو َ ال ۡعِلۡم
.ٌمج ۡن ُون
َ ق أَ ۡو ِ وَصَار َ الۡأَ مۡر ب ِالۡاجۡ تِم
ٌ َاع ل َا يَق ُولُه ُ ِإ َّلا زِنۡدِي ُ
Dan sehingga tidaklah orang yang memerintahkan untuk bersatu kecuali
ia dianggap sebagai orang yang zindiq atau gila.
3
Enam Pondasi
PONDASI KETIGA
َالطاع َة ُ لم َِنۡ ت َأَ َّم َر
َّ الس ۡم ُع و ِ أَ َّن م ِنۡ تَمَا ِم ا ۡلإجۡ تِم: ُالثال ِث
َّ َاع َّ لُ ۡا ۡلأَ ص
ِ
.عَلَي ۡنَا و َلَو ۡ ك َانَ عَب ۡدًا ح َبَش ًِّيا
Sesungguhnya termasuk kesempurnaan persatuan adalah mendengar
dan taat kepada orang yang memimpin kita, walaupun ia adalah budak
Habasyah (Ethiopia).
.)ِ ل بِه
ُ َ ۡف الۡعَم
َ فَكَي
Kemudian pondasi ini tidak diketahui oleh kebanyakan orang yang
mengaku punya ilmu, lalu bagaimana bisa mengamalkannya.
PONDASI KEEMPAT
.ِ و َال ۡف ِ ۡقه ِ و َالۡفُقَه َاء،ِ بَيَانُ ال ۡعِلۡم ِ و َال ۡع ُلَمَاء:الراب ِ ُع
َّ لُ ۡالۡأَ ص
Penjelasan ilmu dan ulama, penjelasan fiqih dan ahli fiqih.
4
Enam Pondasi
Dan penjelasan orang-orang yang menyerupai mereka padahal bukan
termasuk mereka.
ِ ل فِي أَ َّو
ِ ل سُورَة ِ الۡبَق َرَة ِ م ِنۡ قَو ۡلِه َ ۡو َق َ ۡد بَيَّنَ الله ُ تَع َالَى هذ َا الۡأَ ص
.]١٢٢ :[البقرة
Dan sungguh Allah ta’ala telah menjelaskan pondasi ini di awal surah Al-
Baqarah, dari firmanNya yang artinya: “Hai Bani Israil, ingatlah akan
nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepada kalian…” (QS. Al-Baqarah:
40) sampai firmanNya sebelum penyebutan Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
yang artinya: “Hai Bani Israil…” (QS. Al-Baqarah: 122).
ُ وَصَار َ ال ۡعِلۡم ُ و َال ۡفِقۡه ُ ه ُو َ ال ۡبِدَع،ِث َُّم صَار َ هذ َا أَ غۡرَبُ الۡأَ شۡ يَاء
َّ و
. َُالضلَال َات
Akan tetapi, kemudian pondasi ini menjadi hal yang paling asing,
sehingga ilmu dan fikih dianggap sebagai bid’ah dan kesesatan.
5
Enam Pondasi
ُ وَصَار َ ال ۡعِلۡم ُ الَّذ ِي ف َرَضَه،ل
ِ ِق ب ِالۡبَاط
ِ َ ۡس الۡح
ُ وَخِيَار ُ م َا عِنۡد َه ُ ۡم لَب
PONDASI KELIMA
و َت َ ۡفرِ يق ُه ُ بَيۡنَه ُ ۡم،ِسب ۡح َانَه ُ ل ِأَ وۡلِيَاء ِ الله
ُ ِ بَيَانُ الله:ِس
ُ ل الۡخا َم
ُ ۡالۡأَ ص
.ِو َبَيۡنَ ال ۡمُتَش َبِهِينَ بِه ِ ۡم م ِنۡ أَ عۡد َاء ِ الله ِ و َال ۡمُنَاف ِق ِينَ و َالۡف َُّجار
Penjelasan Allah subhanahu wa ta’ala tentang wali-wali Allah dan
pembedaan Allah antara mereka dengan orang-orang yang menyerupai
mereka dari kalangan musuh-musuh Allah, orang-orang munafik, dan
orang-orang fajir.
6
Enam Pondasi
Dan mencukupi dalam masalah ini, satu ayat dari surah Ali ‘Imran ayat
31, yaitu firman Allah yang artinya, “Katakanlah, jika kalian mencintai
Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintai kalian.”
. لَو ۡم َة َ ل َآ ِئ ٍم
Dan satu ayat dalam surah Al-Maidah ayat 54, yaitu firman Allah yang
artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, siapa di antara kalian yang
murtad dari agamanya, kelak Allah akan mendatangkan kaum lain yang
Allah cinta kepada mereka dan mereka mencintai Allah. Mereka
bersikap lemah lembut kepada orang-orang mukmin dan bersikap keras
terhadap orang-orang kafir. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak
takut celaan para pencela.”
.
٦٣
Dan suatu ayat di dalam surah Yunus ayat 62-63, yaitu firman Allah yang
artinya, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tidak bersedih hati. Yaitu
orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.”
ِ ۡ و َأَ َّنه ُ م ِنۡ هُد َاة ِ الۡخَل،َ ث َُّم صَار َ الۡأَ مۡرُ عِنۡد َ أَ كۡ ثَر َ م َنۡ ي ََّدعِ ي ال ۡعِلۡم
ق
7
Enam Pondasi
،ل
ِ س
ُ الر ِ َ ِك اتب
ُّ اع ِ ۡالشر ِۡع ِإلَى أَ َّن الۡأَ وۡلِيَاء َ ل َا ب ُ َّد ف ِيه ِ ۡم م ِنۡ تَر
َّ ِوَح َُّفاظ
.ۡۡس مِنۡهُم
َ وَم َنۡ تَبِعَه ُ ۡم فَلَي
Kemudian, perkara ini berubah menurut sebagian besar orang yang
mengaku berilmu dan mengaku termasuk orang yang memberi petunjuk
manusia dan menjaga syariat. Yaitu bahwa wali-wali Allah itu harus
meninggalkan dari meneladani para rasul dan siapa saja yang mengikuti
para rasul berarti tidak termasuk wali Allah.
PONDASI KEENAM
نِ ك الۡقُر ۡآ
ِ ۡالشيۡط َانُ فِي تَر َّ ضعَه َا َ َ الشبۡهَة ِ َّالتِي و ُّ ر َُّد:ِس ُ الساد َّ ل ُ ۡالۡأَ ص
ُّ و
.َُالس َّنة َ ل َا يَعۡرِفُهُم َا ِإ َّلا ال ۡم ُجۡ تَهِد ُ ال ۡمُطۡلَق
Membantah syubhat yang telah setan letakkan supaya orang-orang
meninggalkan Al-Qur`an dan As-Sunnah dan supaya orang-orang
mengikuti pendapat-pendapat dan hawa nafsu yang berbeda-beda dan
bermacam-macam. Syubhat itu adalah bahwa Al-Qur`an dan As-Sunnah
tidak diketahui kecuali oleh mujtahid mutlak.
8
Enam Pondasi
حتۡم ًا ل َا ش َّ
َك ِض عَنۡهُم َا فَرۡضًا َ
ك فَل ۡيُعۡر ۡ ف َِإ ۡن ل َ ۡم يَكُ ِ
ن ال ِۡإنۡس َانُ كَذَل ِ َ
ل ف ِيه ِ ،وَم َنۡ طَلَبَ ال ۡهُد َى مِنۡهُم َا فَه ُوَِ :إ َّما زِنۡدِيقٌ ،و َِإ َّما
وَل َا ِإشۡ ك َا َ
ِ
ل صُع ُوبَة ِ ف َ ۡهمِهِم َا ،فَسُب ۡح َانَ الله و َب ِحَمۡدِه ِ ،ك َ ۡم بَيَّنَ الله ُ
مج ۡن ُونٌ؛ ل ِأَ جۡ ِ
َ
سب ۡح َانَه ُ ش َرۡعًا و َقَد َر ًا ،خ َلۡق ًا و َأَ مۡرا فِي ر َدِ هَٰـذِه ِ ُّ
الشبۡهَة ِ ال ۡمَل ۡع ُونَة ِ م ِنۡ ُ
ً
ات الۡع ََّامة ِ﴿ ،و َلَٰـك َِّن أَ كۡ ثَر َ
الضر ُور َِّي ِ
وُجُوه ٍ ش ََّتى بلََغ َ ۡ ِإلَى ح َدِ َّ
ي ِإ َّنا َ
جع َل ۡنَا فِيٓ أَ عۡنَٰـقِه ِ ۡم أَ غ ۡلَٰـل ًا فَه ِ َ ن ٧
أَ كۡ ثَرِه ِ ۡم فَه ُ ۡم ل َا يُؤۡم ِن ُو َ
ن َّاتب َ َع الذِك ۡر َ
ِإ َّنمَا تُنذِر ُ م َ ِ
ءأََ نذ َ ۡرتَه ُ ۡم أَ ۡم ل َ ۡم تُنذِرۡه ُ ۡم ل َا يُؤۡم ِن ُونَ ١٠
.]١١
Sehingga, jika seseorang tidak bersifat demikian, maka wajib dan harus
baginya untuk berpaling dari keduanya. Tidak perlu ragu dan bimbang.
Dan siapa saja yang mencari petunjuk dari Al-Qur`an dan As-Sunnah
akan dikatakan sebagai zindiq atau gila dengan alasan sulit untuk
memahami keduanya. Namun, Maha Suci Allah dan dengan memujiNya,
betapa banyak Allah subhanahu wa ta’ala telah menjelaskan secara
syar’i dan kenyataan yang terjadi, berupa penciptaan dan perintah
9
Enam Pondasi
dalam membantah syubhat yang terlaknat ini dari bermacam-macam
sisi sampai pada batas yang dapat dimengerti oleh keumuman manusia.
“Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Al-A’raf:
187). “Sungguh telah tetap keputusan atas kebanyakan mereka, karena
mereka tidak beriman. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di
leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu
mereka tertengadah. Dan telah Kami jadikan dinding di depan mereka
dan dinding di belakang mereka, lalu Kami tutup (mata) mereka
sehingga mereka tidak dapat melihat. Dan sama saja bagi mereka
apakah engkau memperingatkan mereka ataukah engkau tidak
memperingatkan mereka, mereka tidak akan beriman. Engkau hanyalah
memperingatkan orang yang mau mengikuti peringatan dan takut
kepada Yang Maha Penyayang walaupun dia tidak melihatNya. Maka
berilah kabar gembira kepadanya dengan ampunan dan pahala yang
mulia.” (QS. Yaasiin: 7-11).
10