Bab I
Proses Bisnis
MATERI
Definisi Bisnis
Definisi Proses
Definisi System
Proses Bisnis
adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel,
oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam
organisas
Keterangan :
Evaluasi :
Jelaskan yang dimaksud dengan Bisnis
Jelaskan yang dimaksud dengan proses
Jelaskan yang dimaksud dengan proses bisnis
Bab II
Sistem Informasi
MATERI
1. Definisi sistem
2. Definisi informasi
3. Definisi sistem informasi
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui fungsi system
2. Mengetahui fungsi informasi
3. Mengetahui system informasi
Tujua
n
Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang
(terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya
nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
3. Relevan
informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah
kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik
perusahaan.
4. Ekonomis
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi
merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
f. Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.
Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan system
2. Berikan contohnya system
3. Apa yang dimaksud dengan informasi
4. Berikan contoh informasi sebanyak 5
5. Apa yang dimaksud dengan system informasi
Bab III
Analisa Sistem
MATERI
1. Mengidentifikasikan masalah
2. Memahami kerja system
3. Analisa system
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Dapat mengidentifikasikan masalah
2. Memahami kerja system
3. Dapat menganalisa system
3.1 Pendahuluan
Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya
Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.
Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena
kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari
sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
•Stock
•SDM
Identify •Keuangan
•Laporan
•dll
1. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu
pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan
sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis
sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah
biaya persediaan meningkat. Dari subyek masalah ini, maka dapat diidentifikasi
penyebab terjadinya masalah biaya persediaan yang meningkat ini adalah karena :
_ persediaan di gudang telalu banyak (over stock) dan
_ pembelian barang tidak ekonomis.
2. Penyebab masalah adalah barang yang dikirim sering tidak sesuai. Titik keputusan
yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Kebenaran data di faktur” di bagian billing. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang tercantum di faktur
bila faktur salah.
b. “Kelengkapan faktur yang didukung dengan laporan pengiriman” di bagian billing.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan
yang dikirim bila bagian billing tidak menerima laporan pengiriman.
3. Penyebab masalah adalah otorisasi pemberian kredit yang kurang benar. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah “dukungan
informasi untuk pemberian kredit” di bagian kredit.
4. Penyebab masalah adalah kurang tersedianya laporan yang berkualitas. Titik keputusan
yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah “proses pembuatan laporan”
di bagian akuntansi. Titik keputusan ini dapat mengakibatkan laporan tidak tepat
waktunya bila proses pembuatan laporan lama, laporan tidak tepat nilainya bila
pengendalian output tidak ada atau lemah.
jenis data yang ingin diperoleh. Jenis data yang ingin diperoleh dapat berupa data
tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem,
atau input dan output yang digunakan oleh sistem. Penelitian yang menggunakan
teknik wawancara dan observasi tepat digunakan untuk lokasi data yang
menyebar dan mahal bila harus dikunjungi satu persatu. Penelitian yang
menggunakan teknik pengambilan sampel lebih tepat digunakan untuk
mengumpulkan input atau output sistem yang mempunyai jumlah banyak.
Sama halnya dengan wawancara yang telah diatur jadwalnya tersendiri, observasi
yang akan dilakukan juga sebaiknya dibuatkan jadwal tersendiri. Demikian juga
dengan jadwal pengambilan sampel sebaiknya juga diatur tersendiri.
3. Analisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan oleh analis sistem
yang masih baru. Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis system yang masih
baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.
Menganalisis Keandalan
Keandalan menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam suatu
kegiatan. Semakin andal berarti semakin sedikit kesalahan yang dilakukan. Untuk
menganalisis keandalan ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaanpertanyaan
berikut :
_ Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing- masing operasi diminimumkan ?
_ Apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali ?
Menganalisis Dokumen
Untuk menganalisis dokumen yang digunakan di sistem lama dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
_ seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada ?
_ apakah masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif ?
_ apakah tembusan-tembusan dari dokumen perlu ?
Menganalisis Laporan
Untuk menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
Menganalisis Teknologi
Untuk menganalisis teknologi yang sudah digunakan di sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
_ apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam bentu personil, peralatan dan
fasilitas lainnya) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi
penundaan yang berarti ?
EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan definisi analisis sistem menurut persepsi anda !
2. Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem di dalam tahap analisis
sistem ?
3. Mengapa identifikasi penyebab masalah merupakan tahap yang paling penting dalam
tahap analisis sistem ? jelaskan dengan ilustrasi ?
4. Mengapa memahami kerja dari sistem yang ada/berjalan diperlukan ? jelaskan !
5. Mengapa penelitian harus direncanakan jadwalnya ? jelaskan !
Bab IV
Desain Sistem Secara Umum
MATERI
1. Desain output
2. Desain input
3. Desain database
4. Desain control
5. Desain teknologi
4.1 Pendahuluan
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut
dengan desain sistem (systems design). Desain system dapat dibagi dalam dua bagian,
yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci
(detailed systems design) desain sistem secara umum disebut juga dengan desain secara
makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara
phisik (physical system design) atau desain internal (internal design).
1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini
berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan
dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang
didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis
sistem.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh
komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat
keras,perangkat lunak dan pengendalian intern.
fungsi di sistem informasi ecara logika akan bekerja. Logical model dapat digambar
dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus dari data di diagram
arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary). Sketsa dari
physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik
akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan prosedur-prosedur ini
merupakan bagian dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan
mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Suatu prosedur
merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem
(systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini.
Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem informasi juga dapat digabung dengan
bagan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara
sistem informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan. Pada tahap desain secara
umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk
dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang
didesain adalah :
Desain Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah output
ini kadang-kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari macammacam jenis.
Output dapat berupa hasil di media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil
di media lunak (berupa tampilan di layar video). Disamping itu output dapat berupa hasil
dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu media
seperti tape, disk atau kartu. Yang akan dimaksud dengan output pada tahap desain ini
adalah output yang berupa tampilan di media keras atau di layar video.
TIPE OUTPUT
FORMAT OUTPUT
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau
pabrik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Akan tetapi
sekarang dengan kemampuan teknologi komputer yang dapat menampilkan bentuk
grafik, maka output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan, terutama ooutput untuk
keperluan manajemen tingkat menengah ke atas.
output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah
tembusannya, distribusinya dan periode output.
Desain Input
Bila berpikir tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input (input device)
yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya. Alat input
dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung (online input device).
Alat input langsung merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU,
misalnya adalah keyboard, mouse, touch screen dan lain sebagainya. Alat input tidak
langsung adalah alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan CPU, misalnya KTC
(key-to-card), KTT (key-to-tape) dan KTD (key-to-disk).
PROSES INPUT
Tergantung dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua
atau tiga tahapan utama, yaitu :
1. Penangkapan data (data capture)
Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang
dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan
bukti transaksi.
2. Penyiapan data (data preparation)
Yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca
oleh mesin (machine readable form, misalnya kartu plong, pita magnetik atau disk
magnetik)
3. Pemasukan data (data entry)
Merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.
Contoh proses input :
TIPE INPUT
Input dapat dikelompokkan ke dalam :
1. Input ekstern (external input)
Adalah input yang berasal dari luar organisasi, seperti misalnya faktur pembelian,
kwitansi-kwitansi dari luar organisasi.
Desain Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat
lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang
penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para
pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database
system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu system informasi yang
mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam macam di dalam suatu
organisasi.
Untuk tahap desain database secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang diperlukan oleh system informasi. File-file
database yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada desain model yang digambarkan
dalam bentuk diagram arus data. Langkah-langkah desain database secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru File yang dibutuhkan
dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
2. Menentukan parameter dari file database Setelah file-file yang dibutuhkan telah
dapat ditentukan, maka parameter dari file selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi :
- tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya
- media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
- organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau file akses
langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan atau
hubungan.
- Field kunci dari file.
Desain Kontrol
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-
kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Pengendalian yang
diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahankesalahan atau kecurangan-
kecurangan). Pengendalian intern juga dapat digunakan untuk melacak kesalahan-
kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, analis dan perancang sistem harus
memikirkan pengendalian yang ada atau yang akan diterapkannya. Sistem informasi
sebagai sistem yang terbuka (open system) tidak bisa dijamin sebagai suatu system yang
bebas dari kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan. Apabila system tersebut
dilengkapi dengan suatu pengendalian yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-
hal yang negatif tersebut, maka sistem akan dapat terus melangsungkan hidupnya. Suatu
sistem harus dapat melindungi dirinya sendiri. Pengendalian yang baik merupakan cara
bagi suatu sistem informasi untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam
pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).
d. Dokumentasi operasi
Berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedur-prosedur mengoperasikan
program. Dokumentasi ini sangat berguna bagi operator.
e. Dokumentasi data
Berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang digunakan
oleh sistem informasi. Dokumentasi data dapat dalam bentuk kamus data.
Dokumentasi data banyak dibutuhkan oleh Database Administrator dan
pemeriksa sistem.
baca ulang (dual read check), pemeriksaan validitas (validity check) dan
pemeriksaan kesalahan lain-lain (miscellaneous errors check).
4. Pengendalian keamanan fisik
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan. Bila
pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara mestinya, maka dapat
mengakibatkan :
- menurunnya operasi kegiatan
- membahayakan sistem
- hilangnya atau menurunnya pelayanan kepada langganan
- hilangnya harta kekayaan milik perusahaan
5. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap data yang
tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak dan tidak diakses oleh
orang yang tidak berhak. Beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan
untuk maksud ini, diantaranya :
- dipergunakan data log
- proteksi file
- pembatasan pengaksesan (access restriction)
- data backup dan recovery
6. Pengendalian komunikasi
Jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk
mentransmisikan data dari satu tempat ke tempat lain, analis sistem harus
memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan
untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk
menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut. Pengendalian ini
ditujukan untuk menangani kesalahan transmisi dan keamanan data sewaktu
transmisi.
PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses
pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi (application control) dapat
dikategorikan ke dalam :
Desain Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu engendalian
dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau brainware).
4. Simpanan luar.
Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam direct-access storage device (DSSD)
atau alat simpanan pengaksesan langsung dan sequential-access storage device
(SASD) atau alat simpanan pengaksesan urut.
Untuk perangkat keras, jumlah dari teknologi dapat ditentukan darai waktu yang
tersedia dan waktu standar masing-masing operasi yang akan menggunakan
teknologi ini. Untuk perangkat lunak, jumlah dari teknologi ini dapat ditentukan
dari jumlah perangkat keras yang dibutuhkan.
Tekanan-tekanan Desain
Tekanan-tekanan desain (design forces) adalah tekanan-tekanan (forces) yang harus
dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat mengenai
sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan design forces yang
ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek system informasi.
Ambilah contoh desain suatu mobil sebagai analoginya. Semua mobil terdiri dari blok-
blok bangunan yang sama, yaitu sebuah bodi mobil, interiornya, instrumen-instrumennya,
kendali kemudi (kemudi, pedal rem, pedal gas dan lain sebagainya), roda-roda, gandar-
gandar dan suatu mesin yang terbentuk dari suatu unit tenaga, sumber energi, transmisi-
transmisi dan gear-gear. Akan tetapi karena adanya sejumlah tekanan-tekanan desain,
bentuk dan isi dari blok-blok bangunan mobil ini telah berubah dari waktu ke waktu.
Sebagai misalnya, pengendalian polusi, keamanan yang ditingkatkan dan pemakaian
bahan bakar yang harus lebih hemat memaksa mobil untuk didesain kembali
keseluruhannya. Beberapa industri mobil beberapa tahun yang lalu kurang
memperhatikan pada pemenuhan selera pasar dan banyak yang merancang mobil yang
tidak dapat diterima oleh konsumen. Setelah pabrikpabrik mobil ini berhenti merancang
mobil tersebut dan mulai merancang kembali dengan memperhatikan design forces,
mereka mendapatkan kembali jalur pemasarannya. Kesadaran akan design forces dan
mengikutinya dengan pasti telah mengembalikan pabrik-pabrik mobil ini kepada operasi
yang menguntungkan.
Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah design forces yang
mempengaruhi kerjanya, yaitu :
Integrasi (integration)
Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unit di dalam organisasi. Suatu
sistem informasi yang ada di antara unit-unit organisasi atau departemen departemen
harus dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan baik. Teknologi komunikasi data
dapat diterapkan untuk maksud integrasi ini. Integrasi ini perlu, karena organisasi
harus dipandang sebagai satu kesatuan unit sistem. Sasaran dari sistem informasi
adalah untuk menyediakan informasi multilevel, cross-functional,
tepat waktu, akurat, relevan kepada semua komponen organisasi. Oleh karena itu,
sistem informasi yang terpadu perlu dirancang di dalam organisasi.
Database dan teknologi merupakan blok bangunan sistem informasi kunci untuk
mencapai integrasi ini. Secara ideal, desain dari database harus menyimpan semua
data yang ada dalam suatu simpanan yang tunggal untuk keperluan semua orang atau
departemen yang mempunyai hak untuk mengaksesnya. Dengan kemampuan
teknologi komunikasi yang sekarang ada, maka jumlah data yang besar yang berasal
dari lokasi lokal atau lokasi jarak jauh dapat ditangkap, dimanipulasi dan
ditransmisikan dengan cepat. Semua data ini kemudian dapat disimpan di database
dalam direct access storage device (misalnya hard disk) yang dapat diakses lewat
terminal-terminal baik di lokasi lokal atau lokasi jarak jauh tersebut. Elemen-elemen
data ini secara logika telah terintegrasi dalam suatu database yang umum.
1. Query
Secara query, pemakai sistem dapat mengakses data yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.
2. Desain Layar
Suatu desain layar yang baik harus jelas, tidak melompat-lompat dan tidak
berisi dengan informasi yang tidak relevan.
3. Umpan balik
Dalam sistem online, aspek yang penting dalam umpan balik (feed back)
adalah waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user
memasukkan data dengan respon yang diberikan oleh sistem. Masalah umum
yang sering terjadi adalah response time yang lama, sehingga user menjadi
jemu dan kehilangan konsentrasinya. Jika waktu respon melebihi 10 detik,
suatu berita seharusnya ditampilkan secara periodik yang menunjukkan
kepada user bahwa sistem sedang bekerja. Sebagai misalnya suatu sistem
sedang melakukan perhitungan yang cukup lama, katakanlah 50 detik, maka
sebaiknya ditampilkan berita “Tunggu sebentar, sedang memproses sekitar 50
detik”, sehingga user mengetahui bahwa sistem sedang bekerja dan tidak
mengira bahwa sistem macet (hang).
4. Bantuan
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami
kesulitan atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya. Desain
sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapat meminta
bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh user.
a. pencegahan kesalahan
sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada user
tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan kesalahan
yang seharusnya tidak perlu terjadi. Misalnya sistem dapat menampilkan
instruksi “Nilai yang sah adalah diantara 1-25” pada waktu user memasukkan
unit barang yang dijual.
b. pendeteksian kesalahan
jika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengidentifikasikan
kesalahannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini, seperti
misalnya “Fatal error, sistem diberhentikan” atau berita “kode salah!!!”.
c. pembetulan kesalahan
jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka system
harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat mengkoreksinya.
Demikian juga bila data yang salah terlanjur direkamkan ke database, maka
sistem juga harus dapat menyediakan cara untuk membetulkannya.
6. Desain workstation
Banyak penelitian ergonomics (ergo = kerja, nomics = studi tentang, ergonomics =
studi tentang kerja) yang berhubungan dengan menggunakan sistem computer yang
dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari mebel, tata letak kantor, suara
dan penerangan. Untuk desain workstation, beberapa hal perlu dipertimbangkan,
yaitu mengenai ukuran, warna dan posisi tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran
dari mebel dan tata letak keyboard. Desain workstation ini akan mempengaruhi
kenyamanan dan kelelahan dari kerja user.
a. Keandalan (reliability)
Menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu
proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan.
b. Ketersediaan (availability)
Berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user
c. Keluwesan (flexibility)
Menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan user yang berubah.
d. Skedul instalasi (installation schedule)
Terdiri dari periode waktu antara saat organisasi sadar untuk membutuhkan dan
saat sistem informasi ini diterapkan. Selama waktu ini, analis sistem harus dapat
mendesain sistem terbaik dalam batas waktu yang dibutuhkan.
e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential)
Beberapa sistem tidak mempunyai umur yang diperkirakan, karena pada saat
diterapkan sistem ini sudah usang. Seringkali juga sistem telah berhasil di
instalasi dan berjalan dengan baik, tetapi karena sistem tidak mempunyai potensi
untuk bertumbuh, maka sistem juga akan lekas usang. Sistem harus didesain
1. Sifat organisasi
Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya
berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau perusahaan
tansportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan
perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu,
untuk mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu
organisasi yang tertentu, pertama kali yang perlu dipahami adalah sifat
organisasi tersebut.
2. Tipe organisasi
Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini :
- organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungjawab untuk area
fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia atau keuangan.
- Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab terhadp
semua fungsi dalam divisinya
- Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggungjawab
bersama terhadap suatu fungsi dan suatu proyek atau program kerja Untuk
masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang lainnya kebutuhan
informasinya juga berbeda.
3. Ukuran organisasi
Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan
informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang
dibutuhkan.
4. Struktur organisasi
Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi. Sebagai misalnya, tanggungjawab terhadap manajemen
persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu
organisasi atau dapat berada pada tanggungjawab departemen pembelian di
organisasi lainnya. Dari struktur organisasinya, maka dapat ditentukan
departemen mana yang membutuhkan informasi persediaan ini, apakah
departemen produksi atau departemen pembelian. Departemen produksi
biasanya lebih membutuhkan informasi mengenai ketersediaan persediaan,
perputaran persediaan dan kualitasnya, sedang departemen pembelian lebih
membutuhkan informasi mengenai harga persediaan dan informasi tentang
pemasok. Pengendalian mutu sebagai contoh yang lainnya untuk suatu organisasi
dapat berupa tanggungjawab departemen produksi, tetapi untuk organisasi
lainnya dapat berada pada tanggungawab departemen yang terpisah.
(economic feasibility), kelayakan hukum (law feasibility atau legal feasibility), kelayakan
operasi (operatioanl feasibility), dan kelayakan skedul (schedule feasibility). Walaupun
kelayakan-kelayakan ini telah dinilai pada tahap perencanaan sistem, tetap dalam tahap
desain sistem juga harus dipertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yang
direncanakan di tahap perencanaan system mungkin di tahap desain sistem mengalami
perubahan-perubahan.
EVALUASI
1. Jelaskan arti dari desain sistem !
2. Jelaskan maksud dan tujuan dari desain sistem !
3. Jelaskan tujuan dari desain sistem secara umum !
4. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan pada saat desain output secara
umum ? jelaskan !
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan proses dari input !
6. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain input secara umum !
7. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain database secara umum !
8. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain teknologi secara umum !
9. Jelaskan secara singkat jenis-jenis pengendalian secara umum !
10. Jelaskan secara singkat tekanan-tekanan desain yang nantinya mempengaruhi
kerja sistem apabila telah selesai !
Bab V
Data Flow Diagram ( DFD )
MATERI
1. Pengertian DFD
2. Diagram Nol
3. Diagram Konteks
4. Diagram Detil
(bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur
adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).
ARUS DATA
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data
ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem
d. Masukan untuk komputer
e. Komunikasi ucapan
f. Surat-surat atau memo
g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan disamping garis panahnya.
Dua buah arus data ini, yaitu order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan
sebagai arus data yang tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan
pembayaran sebagai berikut ini
Bila dua buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti mempunyai
tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat digambarkan sebagai
berikut ini :
Pada gambar terlihat bahwa arus data order penjualan mempunyai sebanyak 3 tembusan,
yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke proses pembuatan faktur, tembusan
permintaan barang yang mengalir ke kesatuan luar gudang dan tembusan kredit yang
mengalir ke proses verifikasi kredit. Konsep arus data yang menyebar ini menunjukkan
bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan permintaan barang dan tembusan kredit
merupakan arus data yang mempunyai struktur elemen yang sama, karena merupakan
hasil dari tembusan arus data order penjualan.
Arus data pengiriman merupakan hasil dari gabungan arus data faktur dan slip
pengepakan. Arus data mengumpul ini jarang dibuat di DFD dan sebagai penggantinya
dapat digambarkan sebagai berikut ini
Bab VI
Kamus Data
MATERI
1. Pengertian kamus data
2. Mengidentifikasikan Struktur data
6.1 Pendahuluan
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan
data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan
digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap
analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu
tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input,
merancang laporau-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di
DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya
saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih
terinci dapat dilihat di KD. Gambar berikut ini menunjukkan hubungam antara DFD
dengan KD.
1 2
2. Alias
Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis
karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen
satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut
bukti penjualan.sebagai faktur, sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan
permintaan persediaan. Balk faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai
struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
3. Bentuk data.
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir :
- dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di
suatu dokumen atau formulir;
- hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat
di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan
komputer;
- hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam
bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan bleb proses penerimanya;
- hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini
biasanya berbentuk suatu variabel;
- dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:
• dokumen dasar atau formulir;
• dokumen hasil cetakan computer
• laporan terecetak;
• tampilan di layar monitor;
• variabel;
• parameter;
• field.
Bentuk dari data ini perlu dicatat di KD, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan
KD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. KD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang
bentuk input sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan
tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang output
yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
tampilan di layar monitor akan digunakan juga untuk merancang tampilan layar yang
akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program. K D yang
mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan, dokumen
cetakan komputer, tampilan di layar monitor, variabel dan field akan digunakan untuk
merancang database.
4. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di KD supaya memudahkan mencari arus data ini di
DFD.
5. Penjelasan.
Untuk lebih memperjelas lagi tentang Anakna dari arus data yang dicatat di KD, maka
bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan ten-tang arus data tersebut.
Sebagai misalnya nama dari arus data adalah TEMBUSAN PERMINTAAN
PERSEDIAAN, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan
untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD
karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke
sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus
dihasilkan.
7. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak
dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang
mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang
terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar
yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data apa
saja.
Contoh:
KD untuk arus data TEMBUSAN PERMINTAAN PERSEDIAAN dapat dibuat dari
DFD sebagai berikut:
Faktur
tembusan
Tembusan kredit
permintaan 1.4
Gudang persediaan Membuat Pengiriman
Faktur
penjualan
Kamus data
Nama arus data : Tembusan permintaan persedian
Alias : Faktur
Tembusan Jurnal
Tembusan Krediat
Bentuk data : Dokumen cetakan computer
Arus data : Proses 1.4 - gudang
Proses 1,4 - Pengiriman
Penjelasan : Tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang
dari gudang
Periode : Setiap kali terjadi penjualan
Volume : Volume rata-rata tiap hari adalah 100 dan volume puncak
150
Struktur data :
Kode langganan
Nama langganan
Tanggal penjualan
Nomor faktur
Satu sampai dengan maksimal 10 kali
Kode barang
Nama barang
Unit jual
Harga satuan
Total harga
Total penjualan
Potongan penjualan
Pajak penjualan
Total dibayar
Jenis penjualan
EVALUASI
1. Jelaskan definisi dan kegunaan dari Kamus Data !
Bab VII
Flowchart
MATERI
1. System flowcart
2. Dokumen flowchart
6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan
dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Bab VIII
DESAIN SISTEM TERINCI
MATERI
1. Desain output
2. Desain input
TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS
1. Mendesain output
2. Mendesain input
NOTICE REPORT
Notice report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini
harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya
permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung
ditangani.
EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya
digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal
bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan
Contoh dari laporan ini adalah :
VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari laporan ini adalah :
COMPARATIVE REPORT
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen
tahun berjalan dengan tahun-tahun sebclumnya. Contoh dari comparative report adalah
sebagai berikut:
13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan Bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh pemakainya.
14. Isi laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi. Bentuk-bentuk laporan yang selalu
berubah akan menyebabkan kebingungan bagi mereka yang menggunakannya.
16. Laporan harus berguna
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan
Dokumen Dasar
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar
kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar
sangat penting di dalam arus data di sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat
membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut ini.
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3. Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan
satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari
formulirformulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau
departemendepartemen yang membutuhkannya.
5. Dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi
yang sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan).
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung back up) dari
file-file data di komputer.
Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik.
Berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar yang
baik, sebagai berikut ini.
1. Kertas yang dipergunakan.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan
digunakan, yaitu sebagai berikut ini.
a. Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
b. Penampilan dari dokumen dasar.
c. Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
d. Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa oleh
pemakainya).
e. Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau
mengandung asam).
f. Metode pengisian data di dokumen dasar tesebut, ditulis tangan atau dicetak
dengan mesin.
g. Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat di dokumen dasar.
2. Ukuran dari dokumen dasar.
Usahakan ukuran dari dokumen dasar berupa ukuran dari kertas yang standar
dan banyak dijual. Ukuran kertas yang umum adalah ukuran kuarto (81/2" x
11") dan ukuran folio (81/2" x 14"). Jika dokumen dasar lebih kecil dari ukuran
kertas standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak
membuang kertas, misalnya ukuran kertas standar dibagi 2, dibagi 3, dibagi 4
dan sebagainya.
3. Warna yang digunakan.
Penggunaan warna akan membantu di dalam mengidentifikasikan dengan cepat
dokumen dasar yang dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang
datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon. Warna yang baik
ini adalah warna yang cerah. Warna-warna gelap, seperti misalnya biru tua,
hijau tua, merah tua, coklat, ungu, hitam dan lain sebagainya sebaiknya
dihindari untuk digunakan.
4. Judul dokumen dasar.
Dokumen dasar harus diberi judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan
dari dokumen dasar tersebut. Judul harus sesingkat mungkin tetapi jelas. Bila
dokumen dasar akan digunakan oleh pihak-pihak luar perusahaan, selain judul
yang ada, maka nama perusahaan sebaiknya juga dicantumkan.
5. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya.
Nomor dokumen dasar dapat diletakkan di pojok bawah kiri atau di pojok
bawah kanan (jangan di atas kiri, karena tertutup bila distaples dan jangan di
atas kanan, karena dapat membingungkan dengan nomor urut dokumen dasar).
Nomor dokumen dasar ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan sumber
dan jenisnya. Misalnya nomor dokumen dasar PJ-FO1 dapat menunjukkan
bahwa sumbernya dari departemen penjualan (ditunjukan oleh kode PJ) dan
jenisnya adalah faktur penjualan model ke 1 (ditunjukkan oleh kode FOl).
6. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar, nomor unit dari masing-masing dokumen
dasar biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu
untuk tujuan pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang
bila nomornya meloncat), untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
7. Nomor dan jumlah halaman.
Bila dokumen dasar terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman
harus diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang
hilang dapat diketahui. Misainya halaman pertama dapat diberi nomor halaman
1-3 (menunjukkan halaman pertama dari sejumlah 3 halaman), halaman ke dua
diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya
diletakkan pada sebelah kanan atas.
8. Spasi.
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus
diperhatikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang dicetak
dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan dengan spasi
yang dibuat oleh mesin.
9. Pembagian area.
Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa,
sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data.
Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area
organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan
area nomer.
REFERENSI
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta,
1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems :
Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second
Edition,Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-
Based
7. Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979