Anda di halaman 1dari 97

MODUL KULIAH

AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

SISTEM INFORMASI BISNIS

JOKO SETIAWAN, SE., MM.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab I
Proses Bisnis

MATERI

Definisi Bisnis

Definisi Proses

Definisi System

Pengertian Proses Bisnis

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mempelajari topik ini mahasiswa diharapkan dapat:

Menjelaskan pengertian bisnis

Menjelaskan pengertian Proses Bisnis

Pengenalan Proses Bisnis


Definisi Bisnis
untuk menciptakan hasil yang memiliki nilai (value) untuk
seseorang konsumen yang membutuhkan hasil tersebut.
Definisi Proses
sekumpulan tindakan mulai dari masukan, kemudian
menambahkan nilai untuk mendapatkan keluaran yang

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

diinginkan. Ada awal, ada akhir, serta masukan dan


keluaran didefinisikan dengan jelas.

Proses Bisnis
adalah Sekumpulan tugas atau aktivitas untuk mencapai
tujuan yang diselesaikan baik secara berurut atau paralel,
oleh manusia atau sistem, baik di luar atau di dalam
organisas

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Diagram Skenario Proses Bisnis

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Keterangan :

Evaluasi :
Jelaskan yang dimaksud dengan Bisnis
Jelaskan yang dimaksud dengan proses
Jelaskan yang dimaksud dengan proses bisnis

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab II
Sistem Informasi

MATERI
1. Definisi sistem
2. Definisi informasi
3. Definisi sistem informasi
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mengetahui fungsi system
2. Mengetahui fungsi informasi
3. Mengetahui system informasi

2.1. Konsep Dasar Sistem


Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada prosedurnya dan
penekanan pada komponennya.
a. Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah :
suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

b. Suatu prosedur adalah :


suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya melibatkan
beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk
menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

c. Definisi lain dari prosedur adalah :


Urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa
yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan
bagaimana mengerjakannya.
Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah :
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.

d. Karakteristik sistem yaitu :


mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung,
masukan, keluaran, pengolah/proses, dan sasaran atau tujuan.

Tujua
n

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2.2. Konsep Dasar Informasi


Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya utama
seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan sumberdaya
yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan memahami
bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang berjalan,
namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam
menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.
Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi. Sehingga
informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi
yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai
tujuan.
a. Definisi informasi adalah :
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
b. Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan
kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili
suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa,
konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
gambar, bunyi atau kombinasinya.
c. Siklus informasi :
Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan
informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data
tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan
data (siklus informasi).

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

d. Kebutuhan informasi didasarkan pada :


1. kegiatan bisnis yang semakin komplek.
2. Kemampuan komputer yang semakin meningkat.
Output komputer berupa informasi dapat digunakan oleh manager, non manager
ataupun perorangan dalam suatu perusahaan.

e. Kualistas informasi tergantung pada tiga hal yaitu :


1. Akurat,
berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi
orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu
informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi
dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :
- Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-
sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan.
- Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
kebenaran.
- Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki
keamanan.
2. Tepat waktu

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang
(terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya
nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan
mengirimkannya.
3. Relevan
informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk
tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai
sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah
kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik
perusahaan.

4. Ekonomis
informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan
dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi


Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan
keputusan.
a. Definisi sistem informasi adalah :
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.
b. Definisi lain sistem informasi adalah :
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-
sasaran perusahaan.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2.4. Komponen Sistem Informasi


Komponen sistem informasi yang disebut blok bangunan yaitu :
blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok
kendali. Keenam blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
a. Blok masukan
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi, termasuk metode dan media
untuk memperoleh data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
b. Blok model
terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan
memanipulasi/mentranspormasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis
data untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c. Blok keluaran
produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang berkualitas.
d. Blok teknologi
merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama yaitu teknisi(brainware), perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang-orang yang mengetahui teknologi dan
membuatnya beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data,
spesialis telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi-
aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi perangkat keras berupa teknologi
masukan (semua perangkat yang digunakan untuk menangkap data seperti : keyboard,
scanner, barcode), teknologi keluaran (perangkat yang dapat menyajikan informasi
yang dihasilkan seperti : monitor, printer), teknologi pemroses (komponen CPU),
teknologi penyimpanan (semua peralatan yang digunakan untuk menyimpan data
seperti : magnetik tape, magnetik disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi
yang memungkinkan hubungan jarak jauh seperti internet dan ATM)
e. Blok basis data

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
f. Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.

2.5. Jenis-jenis Sistem Informasi


Sistem informasi dikembangkan untuk tujuan yang berbeda-beda, tergantung pada
kebutuhan bisnis. Sistem informasi dapat dibagi menjadi beberapa bagian (gambar1)
1. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk
memproses data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji
dan inventarisasi. TPS berfungsi pada level organisasi yang memungkinkan
organisasi bisa berinteraksi dengan lingkungan eksternal. Data yang dihasilkan
oleh TPS dapat dilihat atau digunakan oleh manajer.

2. Office Automation Systems (OAS) dan Knowledge Work Systems (KWS)


OAS dan KWS bekerja pada level knowledge. OAS mendukung pekerja data, yang
biasanya tidak menciptakan pengetahuan baru melainkan hanya menganalisis
informasi sedemikian rupa untuk mentransformasikan data atau
memanipulasikannya dengan cara-cara tertentu sebelum menyebarkannya secara
keseluruhan dengan organisasi dan kadang-kadang diluar organisasi. Aspek-aspek
OAS seperti word processing, spreadsheets, electronic scheduling, dan komunikasi
melalui voice mail, email dan video conferencing.
KWS mendukung para pekerja profesional seperti ilmuwan, insinyur dan doktor
dengan membantu menciptakan pengetahuan baru dan memungkinkan mereka
mengkontribusikannya ke organisasi atau masyarakat.
3. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

SIM tidak menggantikan TPS , tetapi mendukung spektrum tugas-tugas


organisasional yang lebih luas dari TPS, termasuk analisis keputusan dan pembuat
keputusan. SIM menghasilkan informasi yang digunakan untuk membuat
keputusan, dan juga dapat membatu menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis
yang sudah terkomputerisasi (basis data).
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber
data. DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat
keputusan diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang
eksklusif pembuat keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara
cerdas. Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya
dan menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai
kesimpulan logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran
AI untuk menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis.
Sistem ahli (juga disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan
menggunakan pengetahuan
seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu organisasi.
Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yaikni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan anatarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative
Work Systems (CSCW)
Bila kelompok, perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision support systems membuat
suatu solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

menyelesaikan masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat,


kuesioner, konsultasi dan skenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW
yang mencakup pendukung perangkat lunak yang disebut dengan “groupware”
untuk kolaborasi tim melalui komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses
seperti kantor.
tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat
ditaksir nilai efektivitasnya.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Contoh sistem informasi antara lain :


1. Sistem reservasi penerbangan, digunakan dalam biro perjalanan untuk melayani
pemesanan/pembelian tiket.
2. Sistem POS (Point Of Sale) yang diterapkan di pasar swalayan dengan dukungan
barcode reader untuk mempercepat pemasukan data.
3. Sistem layanan akademis yang memungkinkan mahasiswa memperoleh data akademis
dan mendaftar mata kuliah yang diambil pada tiap semester.
4. Sistem penjualan secara kredit agar dapat memantau hutang pelanggan yang jatuh
tempo.
5. Sistem smart card yang dapat digunakan tenaga medis untuk mengetahui riwayat
penyakit pasien.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Kemampuan utama sistem Informasi


1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
2. Menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil
tetapi mudah diakses.
4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia
dengan cepat dan murah.
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok
dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara
manual.
7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual

Evaluasi :
1. Apa yang dimaksud dengan system
2. Berikan contohnya system
3. Apa yang dimaksud dengan informasi
4. Berikan contoh informasi sebanyak 5
5. Apa yang dimaksud dengan system informasi

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab III
Analisa Sistem

MATERI
1. Mengidentifikasikan masalah
2. Memahami kerja system
3. Analisa system
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari topik ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Dapat mengidentifikasikan masalah
2. Memahami kerja system
3. Dapat menganalisa system

3.1 Pendahuluan
Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-
kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya
Atau secara lebih mudahnya, analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada
dengan tujuan untuk merancang sistem yang baru atau diperbarui.
Tahap analisis sistem ini merupakan tahap yang sangat kritis dan sangat penting, karena
kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Tugas utama analis sistem dalam tahap ini adalah menemukan kelemahan-kelemahan dari
sistem yang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

3.2 Analisis Sistem


a. Langkah-langkah Analisis Sistem
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
oleh analis sistem :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

•Stock
•SDM
Identify •Keuangan
•Laporan
•dll

Understand •Mema hami keluar masuk barang


•Mema hami dokumen barang

•Apa kah sistem sudah berjalan

Analyze dengan baik


•a pa kah sistem masih terdapat
kekurangan

•La poran penemuan a nalisis


Report •membuat rekomendasi untuk
perbaikan

1. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi (mengenal) masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan
dalam tahap analisis sistem. Masalah (problem) dapat didefinisikan sebagai suatu
pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan
sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itulah pada tahap analisis
sistem, langkah pertama yang harus dilakukan oleh analis sistem adalah

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

mengidentifikasi terlebih dahulu masalah-masalah yang terjadi. Tugas-tugas yuang


harus dilakukannya adalah sebagai berikut ini :
_ mengidentifikasi penyebab masalah
_ mengidentifikasi titik keputusan
_ mengidentifikasi personil-personil kunci
a. Mengidentifikasi penyebab masalah.
Seringkali organisasi menyadari masalah yang tejadi setelah sesuatu berjalan
dengan tidak benar. Permasalahan tidak akan muncul dengan sendirinya dan
mestinya ada sesuatu penyebab yang menimbulkannya. Sebagai ilustrasi, kita
mempunyai sebuah mobil yang jalannya tersendat-sendat. Keadaan ini merupakan
suatu masalah. Untuk mengatasi masalah ini, maka perlu diidentifikasi terlebih
dahulu apa penyebab yang mengakibatkan mobil tersebut jalannya tersendat-sendat.
Kalau analis sistem tidak dapat mengidentifikasi penyebab terjadinya masalah,
maka proses analisis sistem tidak akan berjalan dengan semestinya, yaitu tidak akan
efisien dan efektif. Kalau kita akan berusaha memperbaiki kerusakan mobil
tersebut, tetapi tidak dapat mengidentifikasi terlebih dahulu penyebab masalahnya,
maka proses perbaikan mobil tersebut tidak akan berjalan dengan efisien dan
efektif. Apakah kita akan membongkar mobil tersebut dengan melepas semua
komponennya untuk menemukan mengapa mobil tersebut jalannya tersendat-
sendat? tentunya ini merupakan pekerjaan analisis yang tidakbenar. Untuk kasus
mobil ini, dapat diidentifikasikan bahwa penyebab masalahnya adalah karena
proses pembakaran yang tidak sempurna, sehingga mengakibatkan jalannya mobil
tersendat-sendat. Pekerjaan analisis dapat dimulai dengan mengkaji ulang terlebih
dahulu subyek-subyek permasalahan yang telah ditemukan oleh analis sistem di
tahap perencanaan sistem. Sebagai misalnya, masalah yang terjadi adalah “biaya
persediaan meningkat dari tahun ke tahun”. Mengapa biaya persediaan meningkat ?
mengapa jalannya mobil tersendat sendat ? jawabannya adalah disebabkan oleh
pembakaran yang tidak sempurna. Demikian juga harus dicari jawaban mengapa

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

biaya persediaan meningkat. Dari subyek masalah ini, maka dapat diidentifikasi
penyebab terjadinya masalah biaya persediaan yang meningkat ini adalah karena :
_ persediaan di gudang telalu banyak (over stock) dan
_ pembelian barang tidak ekonomis.

b. Mengidentifikasi titik keputusan


Setelah penyebab terjadinya masalah dapat diidentifikasi, selanjutnya juga harus
diidentifikasi titik keputusan penyebab masalah tersebut. Pada kasus mobil yang
mempunyai masalah jalannya tersendat-sendat dan telah dapat diidentifikasi
penyebab terjadinya masalah ini adalah pembakaran yang kurang sempurna, maka
selanjutnya perlu diidentifikasi lebih lanjut titik keputusan yang menyebabkan
pembakaran menjadi tidak sempurna. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi
yang menyebabkan sesuatu terjadi. Ahli mesin mobil yang berpengalaman dapat
mengidentifikasikan titik keputusan dari pembakaran yang kurang sempurna
adalah terletak di proses pengapian busi, kerja dari platina dan atau injeksi bensin
di karburator. Dengan demikian ahli mesin mobil yang berpengalaman tidak akan
membongkar semua komponen dari mesin mobil itu, tetapi cukup memeriksa
pada titik-titik keputusan saja. Dengan demikian juga dengan analis sistem bila
telah dapat mengidentifikasi terlebih dahulu titik-titik keputusan penyebab
masalah , maka dapat memulai penelitiannya di titik-titik keputusan tersebut.
Sebagai dasar identifikasi titik-titik keputusan ini, dapat digunakan dokumen
sistem bagan alir formulir (paperwork flowchart atau form flowchart) bila
dokumentasi ini dimiliki oleh perusahaan. Secara analogi, ahli mesin mobil dapat
menggunakan buku manual pedoman mesin mobil bersangkutan untuk
mengidentifikasi titik-titik keputusan penyebab masalah pembakaran yang kurang
sempurna. Contoh bagan alir formulir untuk prosedur penjualan adalah sebagai
berikut :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Penjelasan dari titik-titik keputusan adalah antara lain sebagai berikut :


1. Penyebab masalah adalah pelayanan yang kurang baik kepada langganan. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Penanganan order langganan” di bagian order penjualan. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila waktu penanganan
order penjualan lama. Penanganan order penjualan merupakan proses pertama kali
menerima order dari langganan.
b. “Proses pembuatan order penjualan” di bagian order penjualan. Titik keputusan ini
dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses
pembuatan order penjualan juga lama. Proses pembuatan order penjualan adalah
proses membuat dokumen tertulis dari order langganan yang telah diterima
dengan tembusan-tembusannya berupa :
- tembusan untuk membuat faktur
- tembusan untuk catatan akuntasi (journal/register copy)
- tembusan untuk meminta barang dari gudang (stock request copy)
- tembusan untuk membuat slip pengepakan (packing slip) dan laporan
pengiriman (shipping notice)
- tembusan otorisasi kredit (credit copy)
- tembusan pemberitahuan kepada langganan bahwa order telah diterima
(acknowledgement copy atau advice copy)
c. “Proses evaluasi kredit” di bagian kredit. Titik keputusan ini dapat mengakibatkan
pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses evaluasi kredit lama dan
berbelit-belit.
d. “Proses pengambilan barang” di bagian gudang. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses pengambilan
barang lama.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

e. “Proses pembuatan dokumen pengiriman” (packing slip) dan laporan pengiriman


(shipping notice) di bagian pengiriman. Titik keputusan ini dapat mengakibatkan
pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses pembuatan dokumen dan
laporan pengiriman lama. Proses pengirimannya sendiri juga harus cepat sampai
barang diterima oleh langganan, tetapi proses ini tidak termasuk dalam ruang-
lingkup sistem pengendalian penjualan dan pemasaran (masuk dalam sistem
distribusi).
f. “Proses membuat faktur” di bagian billing. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila proses membuat
faktur lama.

2. Penyebab masalah adalah barang yang dikirim sering tidak sesuai. Titik keputusan
yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Kebenaran data di faktur” di bagian billing. Titik keputusan ini dapat
mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang tercantum di faktur
bila faktur salah.
b. “Kelengkapan faktur yang didukung dengan laporan pengiriman” di bagian billing.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan
yang dikirim bila bagian billing tidak menerima laporan pengiriman.
3. Penyebab masalah adalah otorisasi pemberian kredit yang kurang benar. Titik
keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah “dukungan
informasi untuk pemberian kredit” di bagian kredit.
4. Penyebab masalah adalah kurang tersedianya laporan yang berkualitas. Titik keputusan
yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah “proses pembuatan laporan”
di bagian akuntansi. Titik keputusan ini dapat mengakibatkan laporan tidak tepat
waktunya bila proses pembuatan laporan lama, laporan tidak tepat nilainya bila
pengendalian output tidak ada atau lemah.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2. Memahami Kerja Sistem


Langkah kedua dari tahap analisis sistem adalah memahami kerja dari system yang
ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara terinci bagaimana sistem
yang ada beroperasi. Untuk mempelajari operasi dari sistem ini diperlukan data yang
dapat diperoleh dengan cara melakukan penelitian. Bila di tahap perencanaan sistem
juga pernah dilakukan penelitian untuk memperoleh data, penelitian ini sifatnya adalah
penelitian pendahuluan (preliminary survey). Sedang pada tahap analisis sistem,
penelitian yang dilakukan adalah penelitian terinci (detailed survey).
Analis sistem perlu mempelajari apa dan bagaimana operasi dari sistem yang ada
sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan,
kelemahankelemahan dan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem untuk dapat
memberikan rekomendasi pemecahannya. Sejumlah data perlu dikumpulkan
menggunakan teknik pengumpulan data yang ada, yaitu wawancara, observasi, daftar
pertanyaan dan pengambilan sampel.
Langkah kedua dari tahap analisis sistem dapat terdiri dari beberapa tugas yang perlu
dilakukan, yaitu sebagai berikut ini :
a. Menentukan jenis penelitian
b. Merencanakan jadwal penelitian
✓ Mengatur jadwal wawancara
✓ Mengatur jadwal observasi
✓ Mengatur jadwal pengambilan sampel
c. Membuat penugasan penelitian
d. Membuat agenda wawancara
e. Mengumpulkan hasil penelitian

a. Menentukan jenis penelitian


Sebelum penelitian dilakukan, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis dari
penelitian untuk masing-masing titik keputusan yang akan diteliti. Jenis penelitian
(wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengambilan sampel) tergantung dari

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

jenis data yang ingin diperoleh. Jenis data yang ingin diperoleh dapat berupa data
tentang operasi sistem, data tentang perlengkapan sistem, pengendalian sistem,
atau input dan output yang digunakan oleh sistem. Penelitian yang menggunakan
teknik wawancara dan observasi tepat digunakan untuk lokasi data yang
menyebar dan mahal bila harus dikunjungi satu persatu. Penelitian yang
menggunakan teknik pengambilan sampel lebih tepat digunakan untuk
mengumpulkan input atau output sistem yang mempunyai jumlah banyak.

b. Merencanakan jadwal penelitian


Penelitian akan dilakukan di tiap-tiap lokasi titik keputusan yang akan diteliti.
Penelitian juga biasanya akan dilakukan oleh beberapa peneliti dan memakan
waktu yang cukup lama (harian, mingguan bahkan bulanan) supaya penelitian
dapat dilakukan secara efisien dan efektif, maka jadwal dari penelitian harus
direncanakan terlebih dahulu yang meliputi :
- dimana penelitian akan dilakukan;
- apa dan siapa yang akan diteliti;
- siapa yang akan meneliti;
- kapan penelitian dilakukan.
Dari jadwal penelitian yang telah dibuat, berikutnya dapat dikelompokkan ke
dalam jenis penelitiannya masing-masing. Untuk wawancara, selanjutnya jadwal
wawancara dapat diatur yang terdiri dari :
- tanggal wawancara akan dilakukan;
- jam wawancara untuk tiap-tiap harinya;
- yang melakukan wawancara;
- yang diwawancarai;
- lokasi letak wawancara akan dilakukan;
- topik dari wawancara yang akan dilakukan.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Sama halnya dengan wawancara yang telah diatur jadwalnya tersendiri, observasi
yang akan dilakukan juga sebaiknya dibuatkan jadwal tersendiri. Demikian juga
dengan jadwal pengambilan sampel sebaiknya juga diatur tersendiri.

c. Membuat penugasan penelitian


Setelah rencana jadwal penelitian selesai dibuat, maka tugas dari tiap-tiap anggota
tim analis sistem untuk melakukan penelitian telah dapat ditentukan. Koordinator
analis sistem dapat membuat surat penugasan kepada masing-masing anggota tim
analis sistem ini dengan menyertakan lampiran kegiatan penelitaian yang harus
dilakukan. Formulir ini biasanya tidak dilampirkan di laporan hasil analisis,
karena kurang bermanfaat bagi user atau manajemen. Formulir ini akan diberikan
kepada tiap-tiap peneliti yang bersangkutan.

d. Membuat agenda wawancara


Sebelum suatu wawancara dilaksanakan, akan lebih bijaksana bila waktu dan
materi wawancara ini direncanakan terlebih dahulu. Rencana ini dapat ditulis di
agenda wawancara dan dibawa selama wawancara berlangsung. Pewawancara
dapat melakukan wawancara dengan dasar agenda wawancara ini. Tujuan utama
pembuatan agenda wawancara yang akan digunakan dalam wawancara ini adalah
suapaya wawancara dapat diselesaikan tepat pada waktunya dan tidak ada materi
yang terlewatkan.

e. Mengumpulkan hasil penelitian


Fakta atau data yang diperoleh dari hasil penelitian harus dikumpulkan sebagai
suatu dokumentasi sistem lama. Dokumentasi dari hasil penelitian ini diperlukan
untuk beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
1. Membantu kelengkapan (aid to completeness)
Dengan digunakannya formulir-formulir standar untuk mencatat fakta, maka
data yang belum terkumpul akan terlihat.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2. . Membantu analisis (aid to analysis)


Data yang dicatat dalam bentuk tabel atau bagan memungkinkan sistem akan
lebih mudah dipahami dan dianalisis
3. Membantu komunikasi (aid to communication)
Formulir-formulir standar akan membantu anggota-anggota tim analis untuk
berkomunikasai dengan efektif satu dengan yang lainnya. Selain itu juga
dapat membantu komunikasi antara analis, pemrogram komputer, operator
dan pemakai system
4. Membantu pelatihan (aid to training)
Pelatihan akan lebih efektif bila dilampiri dengan bahan-bahan yang
diperlukan secara tertulis.

5. Membantu keamanan (aid to security)


Dokumentasi yang berisi dengan fakta terkumpul dapat diibaratkan sebagai
bestek rancangan gedung yang telah digambar oleh arsitek dan telah
dihitung oleh insinyur teknik sipil. Bila gedung yang akan dibangun tidak
sesuai dengan keinginan pemakai, atau ada perubahan-perubahan yang perlu
dilakukan atau misalnya gedung sudah dibuat mengalami kerusakan-
kerusakan, maka dengan adanya dokumentasi, perbaikan-perbaikan atau
modifikasi- modifikasi akan lebih mudah dilakukan.
Fakta-fakta yang perlu didokumentasikan dari hasil penelitian sistem lama
adalah sebagai berikut ini :
1. Waktu untuk melakukan suatu kegiatan
Data ini dapat diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada suatu
kegiatan.
2. Kesalahan-kesalahan melakukan kegiatan di sistem lama
3. Pengambilan sampel
4. Formulir- formulir dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem lama.
5. Elemen-elemen data

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

6. Teknologi yang digunakan di sistem lama


7. Kebutuhan-kebutuhan informasi pemakai sistem/manajemen

3. Analisis Sistem
Langkah ini dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang
telah dilakukan. Menganalisis hasil penelitian sering sulit dilakukan oleh analis sistem
yang masih baru. Pengalaman menunjukkkan bahwa banyak analis system yang masih
baru mencoba untuk memecahkan masalah tanpa menganalisisnya.

MENGANALISIS KELEMAHAN SISTEM


Analis sistem perlu menganalisis masalah yang terjadi untuk dapat menemukan jawaban
apa penyebab sebenarnya dari masalah yang timbul tersebut. Penelitian dilakukan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam :
Apa yang dikerjakan ?
Bagaimana mengerjakannya ?
Siapa yang mengerjakannya ?
Dimana dikerjakannya ?
Menganalisis kelemahan sistem sebaiknya dilakukan untuk menjawab pertanyaan :
Mengapa dikerjakan ?
Perlukah dikerjakan ?
Apakah telah dikerjakan dengan baik ?
Tentu saja pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam langkah menganalisis hasil
penelitian ini lebih terinci lagi dibandingkan dengan yang didaftar di atas. Sebagai
tambahan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut, suatu kriteria yang tepat masih diperlukan
untuk menilai sistem yang lama. Kriteria yang tepat ini dapat diperoleh dari asaran yang
diinginkan oleh sistem yang baru supaya efisien dan efektif. Wilkinson memberikan
sasaran yang harus dicapai untuk menentukan criteria penilaian sebagai berikut :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Relevance (sesuai kebutuhan)


Capacity (kapasitas dari sistem)
Efficiency (efisiensi dari sistem)
Timeliness (ketepatan waktu menghasilkan informasi)
Accessibility (kemudahan akses)
Flexibility (keluwesan sistem)
Accuracy (ketepatan nilai dari informasi)
Reliability (keandalan sistem)
Security (keamanan dari sistem)
Economy (nilai ekonomis dari sistem)
Simplicity (kemudahan sistem digunakan)
Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dan kriteria-kriteria ini, selanjutnya analis system
akan dapat melakukan analisis dari hasil penelitian dengan baik untuk menemukan
kelemahan-kelemahan dan permasalahan-permasalahan dari sistem yang ada.

Menganalisis Distribusi Pekerjaan


Distribusi dari pekerjaan menunjukkan beban dari masing-masing personil atau unit
organisasi dalam menangani kegiatan yang sama. Untuk keperluan menganalisis
distribusi dari pekerjaan dapat digunakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
_ apakah tugas dan tanggungjawab telah didefinisikan dan diterapkan dengan jelas ?
_ apakah tugas dan tanggungjhwab telah didistribusikan dengan efektif untuk
masing- masing personil dan unit-unit organisasi ?
dengan mengetahui beban dari masing-masing personil, maka dapat ditentukan personil
mana yang masih dapat diberi tambahan beban dan personil mana yang harus dikurangi
bebannya untuk dialihkan ke personil lain yang masih kurang bebannya.

Menganalisis Pengukuran Pekerjaan


Untuk menganalisis pengukuran pekerjaan ini dapat dilakukan dengan menjawab
pertanyaan-pertanyaan berikut ini :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

_ apakah kebijaksanaan dan prosedur telah dipahami dan diikuti ?


_ apakah produktifitas karyawan memuaskan ?
_ apakah unit-unit organisasi telah bekerja sama dan terkoordinasi dengan baik
menjaga arus data dengan lancar ?
_ apakah masing-masing kegiatan telah mencapai sasarannya ?
_ apakah terjadi operasi-operasi yang tumpang tindih ?
_ seberapa perlu hasil dari tiap-tiap operasi ?
_ apakah tedapat operasi yang menghambat arus data ?
_ apakah volume puncak dari data dapat ditangani dengan baik ?
_ apakah terdapat standar kinerja yang baik dan selalu dimutakhirkan ?

Menganalisis Keandalan
Keandalan menunjukkan banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam suatu
kegiatan. Semakin andal berarti semakin sedikit kesalahan yang dilakukan. Untuk
menganalisis keandalan ini dapat dilakukan dengan menjawab pertanyaanpertanyaan
berikut :
_ Apakah jumlah kesalahan yang terjadi di masing- masing operasi diminimumkan ?
_ Apakah operasi-operasi telah direncanakan dengan baik dan terkendali ?

Menganalisis Dokumen
Untuk menganalisis dokumen yang digunakan di sistem lama dapat dilakukan dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
_ seberapa perlu dokumen-dokumen yang ada ?
_ apakah masing-masing dokumen telah dirancang untuk penggunaan yang efektif ?
_ apakah tembusan-tembusan dari dokumen perlu ?

Menganalisis Laporan
Untuk menganalisis laporan yang sudah dihasilkan oleh sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

_ dapatkah laporan-laporan dipersiapkan dengan mudah dari file dan


dokumendokumen yang ada ?
_ apakah terdapat duplikasi di file, catatan-catatan dan laporan-laporan ?

Menganalisis Teknologi
Untuk menganalisis teknologi yang sudah digunakan di sistem lama dapat dilakukan
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
_ apakah fasilitas dari sistem informasi (dalam bentu personil, peralatan dan
fasilitas lainnya) cukup untuk menangani volume rata-rata data tanpa terjadi
penundaan yang berarti ?

4. Membuat Laporan Hasil Analisis Sistem


Setelah proses analisis sistem ini selesai dilakukan, tugas berikutnya dari analis sistem
dan timnya adalah membuat laporan hasil analisis. Laporan ini diserahkan kepada
steering committe (komite/panitia pengarah pengembangan sistem) yang nantinya akan
diteruskan ke manajemen. Pihak manajemen bersama-sama dengan panitia pengarah dan
pemakai sistem akan mempelajari temuan-temuan dan analisis yang telah dilakukan oleh
analis sistem yang disajikan dalam laporan ini. Tujuan utama dari penyerahan laporan ini
kepada manajemen adalah :
_ pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
_ meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan
dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
_ meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
_ meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan
selanjutnya (dapat berupa meneruskan ke tahap desain sistem atau
menghentikan proyek bila dipandang tidak layak lagi)

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

EVALUASI
1. Sebutkan dan jelaskan definisi analisis sistem menurut persepsi anda !
2. Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem di dalam tahap analisis
sistem ?
3. Mengapa identifikasi penyebab masalah merupakan tahap yang paling penting dalam
tahap analisis sistem ? jelaskan dengan ilustrasi ?
4. Mengapa memahami kerja dari sistem yang ada/berjalan diperlukan ? jelaskan !
5. Mengapa penelitian harus direncanakan jadwalnya ? jelaskan !

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab IV
Desain Sistem Secara Umum

MATERI
1. Desain output
2. Desain input
3. Desain database
4. Desain control
5. Desain teknologi

TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS


1. Dapat mengenal desain output
2. Dapat mengenal desain input
3. Dapat mengenal desain database
4. Dapat mengenal desain control
5. Dapat mengenal desain teknolog

4.1 Pendahuluan

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan
gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis
sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk system tersebut. Tahap ini disebut
dengan desain sistem (systems design). Desain system dapat dibagi dalam dua bagian,
yaitu desain sistem secara umum (general systems design) dan desain sistem terinci
(detailed systems design) desain sistem secara umum disebut juga dengan desain secara
makro (macro design). Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara
phisik (physical system design) atau desain internal (internal design).

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

4.2. Arti Desain Sistem


Dari sekian banyak yang memberikan pengertian mengenai arti desain sistem, akhirnya
desain sistem dapat diartikan sebagai berikut :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implentasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Sistem dibentuk dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa
atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang
utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat
lunak dan perangkat keras dari suatu system

4.3. Tujuan Desain Sistem


Tahap desain sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai
berikut :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Tujuan kedua ini
lebih condong pada desain sistem yang terinci, yaitu pembuatan rancang bangun
yang jelas dan lengkap untuk nantinya digunakan untuk pembuatan progam
komputernya.
Untuk mencapai tujuan ini, analis sistem harus dapat mencapai sasaran-sasaran
sebagai berikut :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

1. Desain sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. Ini
berarti bahwa data harus mudah ditangkap, metode-metode harus mudah diterapkan
dan informasi harus mudah dihasilkan serta mudah dipahami dan digunakan.
2. Desain sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang
didefinisikan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisis
sistem.
3. Desain sistem harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan
transaksi, pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh
komputer.
4. Desain sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk
masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,
simpanan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat
keras,perangkat lunak dan pengendalian intern.

4.4. Personil Yang Terlibat


Pekerjaan desain sistem dilakukan oleh analis sistem dan personil-personil teknik
lainnya, seperti misalnya spesialis pengendalian (controls specialists), personil penjamin
kualitas (quality assurance personil), spesialis komunikasi data (data communications
specialists) dan lain sebagainya.
Bagaimana dengan pemakai-pemakai sistem (users) ? apakah pemakai system juga harus
terlibat dalam tahap ini ? banyak orang yang setuju bahwa keterlibatan pemakai sistem
sangat penting selama tahap analisis sistem. Akan tetapi bagaimana di tahap desain
sistem ini ? banyak analis sistem yang mendesain sistem informasi tanpa partisipasi yang
berarti dari pemakai sistem. Hasil dari ketidak-terlibatan pemakai sistem ini akan
mengakibatkan kurang puasnya pemakai sistem terhadap cara system bekerja (bahkan
sistem tidak dapat memenuhi kebutuhan pemakai). Oleh karena alasan ini, maka pemakai
sistem seharusnya juga terlibat dalam tahap desain sistem. Pemakai sistem paling tidak

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

dapat mengkaji ulang komponen-komponen system informasi yang didesain, seperti


misalnya :
- pemakai sistem seharusnya mengkaji ulang tata letak (layout) dari semua laporan-
laporan dan bentuk-bentuk tampilan di layar terminal.
- Pemakai sistem juga seharusnya menilai arus percakapan dari dialog layar terminal.
- Pemakai sistem juga seharusnya menilai cara penangkapan data, pengolahan dari
data tersebut dan distribusi informasinya.

4.5. Desain Sistem Secara Umum


Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara
umum kepada user tentang sistem yang baru. Desain sistem secara umum merupakan
persiapan dari desain terinci. Desain secara umum mengidentifikasikan komponen-
komponen sistem informasi yang akan didesain secara rinci. Desain terinci dimaksudkan
untuk pemrogram komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasi sistem.
Tahap desain sistem secara umum dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai
dilakukan dan hasil analisis disetujui oleh manajemen. Seperti halnya arsitek yang akan
membangun rumah tempat tinggal, setelah arsitek selesai melakukan analisis, maka
arsitek mulai membuat sketsa secara garis besar kepada calon pemakai rumah. Sketsa ini
hanya dimaksudkan kepada calon pemakai rumah, bukan kepada ahli teknik dan insinyur-
insinyur teknik sispil yang akan membangun rumah ini. Desain terinci yang memuat
potongan-potongan gambar dengan ukuran-ukurannya yang terinci akan dibuat setelah
desain secara umum ini disetujui oleh calon pemakai rumah. Arsitek belum akan
menggambar detail bangunannya dengan ukurannya terinci sebelum bentuk dan susunan
rumah itu sendiri disetujui oleh calon pemakai rumah. Analisis sistem dapat mendesain
model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical systems dan logical
model. Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan alat yang tepat digunakan untuk
menggambarkan physical systems. Simbol-simbol bagan allir sistem ini menunjukkan
secara tepat arti fisiknya, seperti simbol terminal, hard disk, laporan-laporan. Logical
model dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

fungsi di sistem informasi ecara logika akan bekerja. Logical model dapat digambar
dengan menggunakan diagram arus data (data flow diagram). Arus dari data di diagram
arus data dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data (data dictionary). Sketsa dari
physical systems dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik
akan diterapkan. Pengolahan data dari sistem informasi berbasis komputer membutuhkan
metode-metode dan prosedur-prosedur. Metode-metode dan prosedur-prosedur ini
merupakan bagian dari model sistem informasi (model prosedur) yang akan
mendefinisikan urut-urutan kegiatan untuk menghasilkan output dari input yang ada.
Metode (method) adalah suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan. Suatu prosedur
merupakan rencana tahap demi tahap untuk menerapkan suatu metode. Bagan alir sistem
(systems flowchart) merupakan alat berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urut-urutan kegiatan dari sistem informasi berbasis komputer ini.
Seringkali gambar bagan alir sistem untuk sistem informasi juga dapat digabung dengan
bagan alir formulir dalam perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara
sistem informasi dengn sistem-sistem lainnya di perusahaan. Pada tahap desain secara
umum, komponen-komponen sistem informasi dirancang dengan tujuan untuk
dikomunikasikan kepada user bukan untuk pemrogram. Komponen sistem informasi yang
didesain adalah :

Desain Output
Output (keluaran) adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Istilah output
ini kadang-kadang membingungkan, karena output dapat terdiri dari macammacam jenis.
Output dapat berupa hasil di media keras (seperti misalnya kertas, microfilm) atau hasil
di media lunak (berupa tampilan di layar video). Disamping itu output dapat berupa hasil
dari suatu proses yang akan digunakan oleh proses lain dan tersimpan di suatu media
seperti tape, disk atau kartu. Yang akan dimaksud dengan output pada tahap desain ini
adalah output yang berupa tampilan di media keras atau di layar video.

TIPE OUTPUT

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Output dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe, yaitu :


1. Output Intern (internal output)
Adalah output yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan manajemen. Output
ini akan tetap tinggal di dalam perusahaan dan akan disimpan sebagai arsip atau
dimusnahkan bila sudah tidak digunakan lagi. Output jenis ini dapat berupa
laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan dan laporan-laporan lainnya.
2. Output Ekstern (external output)
Adalah output yang akan didistribusikan kepada pihak luar yang membutuhkannya.
Contoh output ekstern adalah faktur, check, tanda terima pembayaran dan lain
sebagainya. Banyak output ekstern ini dibuat di formulir yang sudah tercetak
sebelumnya (preprinted form) dan sistem informasi hanya menambahkan bagian-
bagian tertentu yang masih harus diisi.

FORMAT OUTPUT
Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau
pabrik. Yang paling banyak dihasilkan adalah output yang berbentuk tabel. Akan tetapi
sekarang dengan kemampuan teknologi komputer yang dapat menampilkan bentuk
grafik, maka output berupa grafik juga mulai banyak dihasilkan, terutama ooutput untuk
keperluan manajemen tingkat menengah ke atas.

LANGKAH-LANGKAH DESAIN OUTPUT SECARA UMUM


Desain output secara umum ini dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru
Output yang akan didesain dapat ditentukan dari diagram arus data, DAD, system
baru yang telah dibuat. Output di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu
proses ke kesatuan luar atau dari suatu proses ke proses lainnya.
2. Menentukan parameter dari output
Setelah output-output yang akan didesain telah dapat ditentukan, maka parameter
dari output selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi tipe dari

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah
tembusannya, distribusinya dan periode output.

Desain Input
Bila berpikir tentang input, biasanya juga akan berpikir tentang alat input (input device)
yang akan digunakan, semacam keyboard, card reader dan lain sebagainya. Alat input
dapat digolongkan ke dalam 2 golongan, yaitu alat input langsung (online input device).
Alat input langsung merupakan alat input yang langsung dihubungkan dengan CPU,
misalnya adalah keyboard, mouse, touch screen dan lain sebagainya. Alat input tidak
langsung adalah alat input yang tidak langsung dihubungkan dengan CPU, misalnya KTC
(key-to-card), KTT (key-to-tape) dan KTD (key-to-disk).

PROSES INPUT
Tergantung dari alat input yang digunakan, proses dari input dapat melibatkan dua
atau tiga tahapan utama, yaitu :
1. Penangkapan data (data capture)
Merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi akibat transaksi yang
dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan
bukti transaksi.
2. Penyiapan data (data preparation)
Yaitu mengubah data yang telah ditangkap ke dalam bentuk yang dapat dibaca
oleh mesin (machine readable form, misalnya kartu plong, pita magnetik atau disk
magnetik)
3. Pemasukan data (data entry)
Merupakan proses membacakan atau memasukkan data ke dalam komputer.
Contoh proses input :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

TIPE INPUT
Input dapat dikelompokkan ke dalam :
1. Input ekstern (external input)
Adalah input yang berasal dari luar organisasi, seperti misalnya faktur pembelian,
kwitansi-kwitansi dari luar organisasi.

2. Input intern (internal input)


Adalah input yang berasal dari dalam organisasi, seperti misalnya faktur penjualan,
order penjualan dan lain sebagainya.
Umumnya dokumen dasar yang akan didesain adalah dokumen dasar untuk data
capture input intern.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

LANGKAH-LANGKAH DESAIN INPUT SECARA UMUM


Yang perlu didesain secara rinci untuk input adalah bentuk dari dokumen dasar yang
digunakan untuk menangkap data, kode-kode input yang digunakan dan bentuk dari
tampilan input di alat input. Untuk tahap desain input secara umum, yang perlu dilakukan
oleh analis sistem adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input-input yang
akan didesain secara rinci tersebut. Langkah-langkah ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru
Input yang akan didesain dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
Input di DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke suatu proses dan
bentuk tampilan input di alat input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan
data.
2. Menentukan parameter dari input
Setelah input-input yang akan didesain telah dapat ditentukan, maka parameter dari
input selanjutnya juga dapat ditentukan. Parameter ini meliputi :
- bentuk dari input, dokumen dasar atau bentuk isian di alat input (dialog layar
terminal)
- sumber input
- jumlah tembusan untuk input berupa dokumen dasar dan distribusinya
- alat input yang digunakan
- volume input
- periode input

Desain Database
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar komputer dan digunakan perangkat
lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang
penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para
pemakainya. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database
system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu system informasi yang

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya dan
membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam macam di dalam suatu
organisasi.
Untuk tahap desain database secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis adalah
mengidentifikasi terlebih dahulu file-file yang diperlukan oleh system informasi. File-file
database yang dibutuhkan oleh sistem dapat dilihat pada desain model yang digambarkan
dalam bentuk diagram arus data. Langkah-langkah desain database secara umum adalah
sebagai berikut :
1. Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru File yang dibutuhkan
dapat ditentukan dari DAD sistem baru yang telah dibuat.
2. Menentukan parameter dari file database Setelah file-file yang dibutuhkan telah
dapat ditentukan, maka parameter dari file selanjutnya juga dapat ditentukan.
Parameter ini meliputi :
- tipe dari file : file induk, file transaksi, file sementara dan lain sebagainya
- media file : hard disk, diskette atau pita magnetik
- organisasi dari file : apakah file tradisional (file urut, ISAM atau file akses
langsung) atau organisasi database (struktur berjenjang jaringan atau
hubungan.
- Field kunci dari file.

Desain Kontrol
Suatu sistem merupakan subyek dari mismanajemen, kesalahan-kesalahan, kecurangan-
kecurangan dan penyelewengan-penyelewengan umum lainnya. Pengendalian yang
diterapkan pada sistem informasi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan (kesalahankesalahan atau kecurangan-
kecurangan). Pengendalian intern juga dapat digunakan untuk melacak kesalahan-
kesalahan yang sudah terjadi sehingga dapat dikoreksi.
Dalam pengembangan suatu sistem informasi, analis dan perancang sistem harus
memikirkan pengendalian yang ada atau yang akan diterapkannya. Sistem informasi

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

sebagai sistem yang terbuka (open system) tidak bisa dijamin sebagai suatu system yang
bebas dari kesalahan-kesalahan atau kecurangan-kecurangan. Apabila system tersebut
dilengkapi dengan suatu pengendalian yang berguna untuk mencegah atau menjaga hal-
hal yang negatif tersebut, maka sistem akan dapat terus melangsungkan hidupnya. Suatu
sistem harus dapat melindungi dirinya sendiri. Pengendalian yang baik merupakan cara
bagi suatu sistem informasi untuk melindungi dirinya dari hal-hal yang merugikan.
Pengendalian dalam sistem informasi dapat dikategorikan lebih lanjut ke dalam
pengendalian umum (general control) dan pengendalian aplikasi (application control).

PENGENDALIAN SECARA UMUM


Pengendalian secara umum merupakan pengendalian diluar aplikasi pengolahan
data yang terdiri dari :
1. Pengendalian organisasi
Pengendalian organisasi ini dapat dilakukan dengan cara melakukan pemisahan
tugas (segregatian of duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of
responsibilities) yang tegas.
2. Pengendalian dokumentasi
Dokumentasi ini penting untuk keperluan-keperluan sebagai berikut :
a. Mempelajari cara mengoperasikan sistem
b. Sebagai bahan training
c. Dasar pengembangan sistem lebih lanjut
d. Dasar bila akan memodifikasi atau memperbaiki sistem di kemudian hari
e. Materi acuan bagi pemeriksa system

Dokumentasi yang ada diantaranya dapat berupa :


a. Dokumentasi prosedur

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Dapat berisi prosedur-prosedur yang harus dilakukan pada suatu keadaan


tertentu, seperti misalnya prosedur pengetesan program, prosedur penggunaan
file, prosedur pembuatan backup dan restore dan lain sebagainya.
b. Dokumentasi sistem
Menunjukkan bentuk dari sistem pengolahan data yang digambarkan dalam
bagan alir sistem (system flowchart) atau diagram arus data.
c. Dokumentasi program
Menggambarkan logika dari program dalam bentuk bagan alir program
(program flowchart) atau dalam bentuk tabel keputusan (decision table) atau
dalam bentuk structured chart serta cetakan program. Dokumentasi program
sangat dibutuhkan oleh programmer bila akan memodifikasi atau
mengembangkan program.

d. Dokumentasi operasi
Berisi penjelasan-penjelasan cara dan prosedur-prosedur mengoperasikan
program. Dokumentasi ini sangat berguna bagi operator.
e. Dokumentasi data
Berisi definisi-definisi dari item-item data di dalam database yang digunakan
oleh sistem informasi. Dokumentasi data dapat dalam bentuk kamus data.
Dokumentasi data banyak dibutuhkan oleh Database Administrator dan
pemeriksa sistem.

3. Pengendalian perangkat keras


Pengendalian perangkat keras (hardware control) merupakan pengendalian yang
sudah dipasang di dalam komputer itu (built in) oleh pabrik pembuatnya.
Pengendalian ini dimaksudkan untuk mendeteksi kesalahan atau tidak
berfungsinya perangkat keras (hardware mulfunction). Pengendalian perangkat
keras dapat berupa pemeriksaan pariti (parity check), pemeriksaan gaung (echo
check), pemeriksaan baca setelah rekam (read after write check), pemeriksaan

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

baca ulang (dual read check), pemeriksaan validitas (validity check) dan
pemeriksaan kesalahan lain-lain (miscellaneous errors check).
4. Pengendalian keamanan fisik
Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan
terhadap perangkat keras, perangkat lunak dan manusia di dalam perusahaan. Bila
pengendalian keamanan fisik tidak dilakukan secara mestinya, maka dapat
mengakibatkan :
- menurunnya operasi kegiatan
- membahayakan sistem
- hilangnya atau menurunnya pelayanan kepada langganan
- hilangnya harta kekayaan milik perusahaan
5. Pengendalian keamanan data
Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap data yang
tersimpan di simpanan luar supaya tidak hilang, rusak dan tidak diakses oleh
orang yang tidak berhak. Beberapa cara pengendalian telah banyak diterapkan
untuk maksud ini, diantaranya :
- dipergunakan data log
- proteksi file
- pembatasan pengaksesan (access restriction)
- data backup dan recovery
6. Pengendalian komunikasi
Jika sistem informasi menggunakan suatu network komunikasi untuk
mentransmisikan data dari satu tempat ke tempat lain, analis sistem harus
memikirkan pengendalian untuk ini. Pengendalian komunikasi dimaksudkan
untuk menangani kesalahan selama proses mentransmisikan data dan untuk
menjaga keamanan dari data selama pengiriman data tersebut. Pengendalian ini
ditujukan untuk menangani kesalahan transmisi dan keamanan data sewaktu
transmisi.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

PENGENDALIAN APLIKASI
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang diterapkan selama proses
pengolahan data berlangsung. Pengendalian aplikasi (application control) dapat
dikategorikan ke dalam :

1. Pengendalian masukan (input control)


Mempunyai tujuan untuk meyakinkan bahwa data transaksi yang valid telah
lengkap, terkumpul semuanya serta bebas dari kesalahan sebelum dilakukan
proses pengolahannya.

2. Pengendalian pengolahan (processing control)


Tujuan dari pengendalian pengolahan ini adalah untuk mencegah
kesalahankesalahan yang terjadi selama proses pengolahan data yang dilakukan
setelah data dimasukkan ke dalam komputer. Kesalahan pengolahan dapat terjadi
karena program aplikasi yang digunakan untuk mengolah data mengandung
kesalahan.

3. Pengendalian keluaran (output control)


Keluaran (output) yang merupakan produk dari pengolahan data dapat disajikan
dalam dua bentuk utama, yaitu dalam bentuk hard copy dan dalam bentuk soft
copy. Dalam bentuk hard copy yang paling banyak dilakukan adalah berbentuk
laporan yang dicetak menggunakan alat cetak (printer) dan dalam bentuk soft
copy yang paling umum adalah berbentuk tampilan di layar terminal.

Desain Teknologi
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu engendalian

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu perangkat
keras (hardware), perangkat lunak (software) dan teknisi (humanware atau brainware).

TEKNOLOGI PERANGKAT KERAS


Teknologi perangkat keras komputer dapat terdiri dari :
1. Alat masukan
Alat masukan (input device/input unit/ input equipment) adalah alat yang
digunakan untuk menerima masukan data juga untuk memasukkan program.
2. Alat pemroses
Adalah alat dimana instruksi-instruksi program diproses untuk mengolah data
yang dimasukkan lewat alat input yang hasilnya akan ditampilkan di alat output.
Alat pemroses terdiri dari central processor unit (CPU) dan main memory.
3. Alat output
Output yang dihasilkan dari pengolahan data dapat digolongkan ke dalam :
a. Tulisan, terdiri dari huruf, kata, angka, karakter khusus dan simbol-simbol lain
b. Image, di dalam suatu bentuk grafik atau gambar
c. Suara, dalam bentuk musik atau omongan
d. Bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form), dalam bentuk
simbol yang hanya dapat dibaca dan dimengerti komputer.

4. Simpanan luar.
Simpanan luar dapat digolongkan ke dalam direct-access storage device (DSSD)
atau alat simpanan pengaksesan langsung dan sequential-access storage device
(SASD) atau alat simpanan pengaksesan urut.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

TEKNOLOGI PERANGKAT LUNAK


Perangkat lunak dapat dikategorikan ke dalam :
a. Perangkat lunak sistem operasi (operating system)
Yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan
dari sistem komputer
b. Perangkat lunak bahasa (language sofware)
Yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan instruksi-instruksi yang
ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat
dimengerti oleh komputer
c. Perangkat lunak aplikasi (application software)
Yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk
menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.

TEKNOLOGI KOMUNIKASI DATA


Network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih
sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi
membentuk satu sistem. Dengan network, komputer yang satu dapat menggunakan data
di komputer yang lain, dapat mencetak laporan di printer komputer yang lain, dapat
memberi berita ke komputer yang lain walaupun berlainan area.
Dalam tahap desain teknologi secara umum, yang perlu dilakukan oleh analis sistem
adalah mengidentifikasi jenis dari teknologi yang dibutuhkan dan jumlahnya yang
diperlukan oleh sistem informasi.
a. Menentukan jenis teknologi untuk sistem baru
Untuk teknologi perangkat keras, analis sitem harus menentukan terlebih dahulu
peralatan apa yang akan digunakan di masing-masing proses dalam system
informasi. Untuk perangkat lunak, analis sistem dapat menentukan terlebih dahulu
jenis kebutuhan dari system software dan application software.
b. Menentukan jumlah dari teknologi

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Untuk perangkat keras, jumlah dari teknologi dapat ditentukan darai waktu yang
tersedia dan waktu standar masing-masing operasi yang akan menggunakan
teknologi ini. Untuk perangkat lunak, jumlah dari teknologi ini dapat ditentukan
dari jumlah perangkat keras yang dibutuhkan.

Tekanan-tekanan Desain
Tekanan-tekanan desain (design forces) adalah tekanan-tekanan (forces) yang harus
dipertimbangkan dalam mendesain suatu sistem informasi supaya dapat mengenai
sasarannya. Supaya sukses, analis sistem harus mempertimbangkan design forces yang
ada dan bagaimana tekanan-tekanan ini mempengaruhi proyek system informasi.
Ambilah contoh desain suatu mobil sebagai analoginya. Semua mobil terdiri dari blok-
blok bangunan yang sama, yaitu sebuah bodi mobil, interiornya, instrumen-instrumennya,
kendali kemudi (kemudi, pedal rem, pedal gas dan lain sebagainya), roda-roda, gandar-
gandar dan suatu mesin yang terbentuk dari suatu unit tenaga, sumber energi, transmisi-
transmisi dan gear-gear. Akan tetapi karena adanya sejumlah tekanan-tekanan desain,
bentuk dan isi dari blok-blok bangunan mobil ini telah berubah dari waktu ke waktu.
Sebagai misalnya, pengendalian polusi, keamanan yang ditingkatkan dan pemakaian
bahan bakar yang harus lebih hemat memaksa mobil untuk didesain kembali
keseluruhannya. Beberapa industri mobil beberapa tahun yang lalu kurang
memperhatikan pada pemenuhan selera pasar dan banyak yang merancang mobil yang
tidak dapat diterima oleh konsumen. Setelah pabrikpabrik mobil ini berhenti merancang
mobil tersebut dan mulai merancang kembali dengan memperhatikan design forces,
mereka mendapatkan kembali jalur pemasarannya. Kesadaran akan design forces dan
mengikutinya dengan pasti telah mengembalikan pabrik-pabrik mobil ini kepada operasi
yang menguntungkan.
Perancang sistem informasi juga harus memperhatikan sejumlah design forces yang
mempengaruhi kerjanya, yaitu :

Integrasi (integration)

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Sistem informasi harus didesain terpadu diantara unit-unit di dalam organisasi. Suatu
sistem informasi yang ada di antara unit-unit organisasi atau departemen departemen
harus dapat berhubungan dan berkomunikasi dengan baik. Teknologi komunikasi data
dapat diterapkan untuk maksud integrasi ini. Integrasi ini perlu, karena organisasi
harus dipandang sebagai satu kesatuan unit sistem. Sasaran dari sistem informasi
adalah untuk menyediakan informasi multilevel, cross-functional,
tepat waktu, akurat, relevan kepada semua komponen organisasi. Oleh karena itu,
sistem informasi yang terpadu perlu dirancang di dalam organisasi.
Database dan teknologi merupakan blok bangunan sistem informasi kunci untuk
mencapai integrasi ini. Secara ideal, desain dari database harus menyimpan semua
data yang ada dalam suatu simpanan yang tunggal untuk keperluan semua orang atau
departemen yang mempunyai hak untuk mengaksesnya. Dengan kemampuan
teknologi komunikasi yang sekarang ada, maka jumlah data yang besar yang berasal
dari lokasi lokal atau lokasi jarak jauh dapat ditangkap, dimanipulasi dan
ditransmisikan dengan cepat. Semua data ini kemudian dapat disimpan di database
dalam direct access storage device (misalnya hard disk) yang dapat diakses lewat
terminal-terminal baik di lokasi lokal atau lokasi jarak jauh tersebut. Elemen-elemen
data ini secara logika telah terintegrasi dalam suatu database yang umum.

Jalur pemakai/sistem (user/system interface)


Sistem informasi berbasis komputer semakin melibatkan interaksi langsung antara
manusia sebagai pemakai sistem dengan mesin. Elemen yang kritis dari desain system
ini adalah jalur pemakai (user interface). Jalur ini terdiri dari layar terminal,
keyboard, alat-alat lainnya, bahasa komputer dan cara-cara lain supaya user dapat
bertukar input dan output dengan mesin. Terdapat beberapa pilihan untuk mendesain
user interface dan pemilihan ini tergantung pada faktor-faktor semacam pengalaman
serta tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh user. Terdapat beberapa pedoman
untuk hal ini, yaitu sistem harus fleksibel, konsisten dan harus mudah dikontrol oleh

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

user. Berikut ini merupakan elemen-elemen yang harus dipertimbangkan dalam


desain untuk memenuhi user interface :

1. Query
Secara query, pemakai sistem dapat mengakses data yang diperlukan untuk
mendapatkan informasi walaupun tidak tersedia program aplikasinya.

2. Desain Layar
Suatu desain layar yang baik harus jelas, tidak melompat-lompat dan tidak
berisi dengan informasi yang tidak relevan.

3. Umpan balik
Dalam sistem online, aspek yang penting dalam umpan balik (feed back)
adalah waktu respon (response time), yaitu waktu antara saat user
memasukkan data dengan respon yang diberikan oleh sistem. Masalah umum
yang sering terjadi adalah response time yang lama, sehingga user menjadi
jemu dan kehilangan konsentrasinya. Jika waktu respon melebihi 10 detik,
suatu berita seharusnya ditampilkan secara periodik yang menunjukkan
kepada user bahwa sistem sedang bekerja. Sebagai misalnya suatu sistem
sedang melakukan perhitungan yang cukup lama, katakanlah 50 detik, maka
sebaiknya ditampilkan berita “Tunggu sebentar, sedang memproses sekitar 50
detik”, sehingga user mengetahui bahwa sistem sedang bekerja dan tidak
mengira bahwa sistem macet (hang).

4. Bantuan
Pada waktu user sedang mengoperasikan sistem, seringkali mengalami
kesulitan atau tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan berikutnya. Desain
sistem yang baik harus menyediakan cara bagaimana user dapat meminta
bantuan kepada sistem untuk menjelaskan apa yang ingin diketahui oleh user.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Context sensitive help merupakan bantuan yang sering banyak digunakan


sekarang, yaitu system akan menampilkan bantuan bila diinginkan oleh user
pada posisi-posisi tertentu di layar.
5. Pengendalian kesalahan
Pengendalian kesalahan (control error) juga merupakan aspek yang penting
dalam user interface. Desain sistem harus mempertimbangkan pengendalian
kesalahan ini yang dapat berupa sebagai berikut :

a. pencegahan kesalahan
sedapat mungkin, sistem harus menyediakan instruksi yang jelas kepada user
tentang apa yang harus dilakukan sehingga user tidak melakukan kesalahan
yang seharusnya tidak perlu terjadi. Misalnya sistem dapat menampilkan
instruksi “Nilai yang sah adalah diantara 1-25” pada waktu user memasukkan
unit barang yang dijual.
b. pendeteksian kesalahan
jika suatu kesalahan terjadi, sistem harus dapat mengidentifikasikan
kesalahannya dengan jelas dan dapat menampilkan berita kesalahan ini, seperti
misalnya “Fatal error, sistem diberhentikan” atau berita “kode salah!!!”.
c. pembetulan kesalahan
jika suatu data yang dimasukkan salah sebelum data ini diolah, maka system
harus dapat memberi kesempatan kepada user untuk dapat mengkoreksinya.
Demikian juga bila data yang salah terlanjur direkamkan ke database, maka
sistem juga harus dapat menyediakan cara untuk membetulkannya.
6. Desain workstation
Banyak penelitian ergonomics (ergo = kerja, nomics = studi tentang, ergonomics =
studi tentang kerja) yang berhubungan dengan menggunakan sistem computer yang
dihubungkan dengan aspek fisik semacam desain dari mebel, tata letak kantor, suara
dan penerangan. Untuk desain workstation, beberapa hal perlu dipertimbangkan,
yaitu mengenai ukuran, warna dan posisi tampilan di layar terminal, ukuran-ukuran

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

dari mebel dan tata letak keyboard. Desain workstation ini akan mempengaruhi
kenyamanan dan kelelahan dari kerja user.

Tantangan-tantangan persaingan (competitive forces)


Sekarang ini organisasi telah masuk kedalam era persaingan yang tajam. Organisasi yang
ingin bertahan dan sekaligus berkembang di masa mendatang harus memikirkan
persaingan ini. Informasi merupakan salah satu senjata yang dapat membantu organisasi
untuk bersaing. Desain dari sistem informasi harus mempertimbangkan lingkungan-
lingkungan persaingan (competitive environments) yang ada. Lingkungan-lingkungan
persaingan ini dapat berupa manajemen, aneka ragam produk dan jasa, dan produktifitas.
Sistem informasi harus dapat menyediakan informasi bagi manajemen untuk melakukan
kegiatannnya.
Aneka ragam produk dan jasa (product and service differentiation) dapat berupa inovasi
baru, harga produk atau jasa, kualitas, garansi purna jual dan jasa-jasa lainnya. Sekarang
ini banyak organisasi yang menggunakan sistem informasi untuk dapat menguasai aneka
ragam dan jasa yang dibutuhkan oleh pasar. Organisasi yang tidak mengambil bagian dari
adaptasi persaingan ini akan tertinggal oleh pesaingnya. Sebagai contohnya adalah
organisasi bank. Desain sistem informasi untuk organisasi ini harus memikirkan aneka
ragam jasa yang dapat diterapkan, misalnya apakah perlu dipergunakan ATM sehingga
dapat memberikan pelayanan yang lebih memuaskan kepada para nasabahnya untuk
memenangkan persaingan.
Sistem informasi juga harus dapat membantu dalam hal produktivitas organisasi baik
produktivitas bagi manajemennya dan produktivitas bagi para pekerja lainnya.
Dengan sistem informasi, produktivitas manajemen dapat ditingkatkan, misalnya dengan
menyediakan cara penjadwalan yang lebih baik, pengurangan kerja-kerja teknis dan
ketidak-efisienan lainnya. Produktivitas ulang laporan-laporan secara manual kembali,
bagi personil-personil akuntansi dapat lebih produktif dengan menggunakan komputer
dan lain sebagainya.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Kualitas dan kegunaan informasi (information quality and usability)


Sistem informasi harus dapat menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu tepat pada
waktunya (timely), tepat nilainya (accurate) dan relevan (relevance).
Untuk dapat menghasilkan hal ini, maka informasi tersebut haruslah berguna bagi yang
akan memakainya.

Kebutuhan-kebutuhan sistem (systems requirements)


Kebutuhan-kebutuhan sistem (systems requirements) yang harus diperhatikan
dalam mendesain sistem informasi adalah :

a. Keandalan (reliability)
Menunjukkan seberapa besar sistem dapat diandalkan untuk melakukan suatu
proses yang dapat dipercaya dan dibutuhkan.
b. Ketersediaan (availability)
Berarti bahwa sistem mudah diakses oleh user
c. Keluwesan (flexibility)
Menunjukkan bahwa sistem mudah beradaptasi dengan memuaskan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan user yang berubah.
d. Skedul instalasi (installation schedule)
Terdiri dari periode waktu antara saat organisasi sadar untuk membutuhkan dan
saat sistem informasi ini diterapkan. Selama waktu ini, analis sistem harus dapat
mendesain sistem terbaik dalam batas waktu yang dibutuhkan.
e. Umur diharapkan dan potensi pertumbuhan (life expectancy and growth potential)
Beberapa sistem tidak mempunyai umur yang diperkirakan, karena pada saat
diterapkan sistem ini sudah usang. Seringkali juga sistem telah berhasil di
instalasi dan berjalan dengan baik, tetapi karena sistem tidak mempunyai potensi
untuk bertumbuh, maka sistem juga akan lekas usang. Sistem harus didesain

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

sesuai dengan yang dikehendaki oleh pemakai sistem, misalnya dikehendaki


umur sistem harus paling sedikit 5 tahun dan mampu bertumbuh bila terjadi
perubahanperubahan yang cukup signifikan.
f. Kemudahan dipelihara (maintainability)
Setelah sistem diterapkan, maka sistem harus dipelihara (misalnya hal-hal yang
tidak berfungsi harus dikoreksi, permintaan-permintaan khusus harus
dipertemukan dan peningkatan-peningkatan sistem secara umum harus
dilakukan). Kemudahan sistem untuk dirawat tergantung dari desainnya. Untuk
mudah dirawat, desain harus menggunakan nama data dan bahasa pemrograman
yang standar, pemrograman terstruktur dan moduler, konfigurasi sistem yang
standar dan dokumentasi standar yang lengkap. Kebutuhan-kebutuhan pengolahan
data (data processing requirements) Kebutuhan- kebutuhan pengolahan data (data
processing requirements) berhubungan dengan pekerjaan sistem secara terinci dan
dapat terdiri sebagai berikut ini :
a. Volume
Volume menunjukkan volume data yang terlibat dalam pengolahan data.
Volume menunjukkan jumlah dari data yang harus diproses dalam satu
periode waktu tertentu. Untuk menghitung jumlah dari volume dapat
dilakukan lewat banyaknya transaksi yang terjadi. Pengukuran lain dari
volume dapat dilihat dari banyaknya suatu fungsi pengolahan harus
dilakukan, misalnya suatu fungsi harus mengupdate 5 file serentak dengan
jumlah record-nya sebanyak 100 record.
b. Hambatan waktu pengolahan
Hambatan waktu pengolahan menunjukkan jumlah dari waktu yang
diijinkan atau yang dapat diterima saat data siap diproses sampai informasi
dihasilkan.
c. Permintaan perhitungan
Permintaan perhitungan merupakan model-model matematik yang harus

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

diterapkan (misalnya pemrograman linier) sehingga informasi dapat


dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan oleh user.

Faktor-faktor organisasi (organizational factors)


Terdapat lima buah faktor organisasi yang harus dipertimbangkan dalam desain
sistem, yaitu :

1. Sifat organisasi
Kebutuhan informasi untuk suatu organisasi dengan organisasi yang lainnya
berbeda. Misalnya perusahaan real estate, perusahaan asuransi, atau perusahaan
tansportasi berbeda dengan perusahaan manufaktur dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan. Demikian juga dengan perusahaan perdagangan besar dengan
perdagangan eceran juga berbeda kebutuhan informasinya. Oleh karena itu,
untuk mengidentifikasikan dan memahami kebutuhan informasi bagi suatu
organisasi yang tertentu, pertama kali yang perlu dipahami adalah sifat
organisasi tersebut.

2. Tipe organisasi
Tipe organisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ini :
- organisasi fungsional, yaitu setiap manajer bertanggungjawab untuk area
fungsi tertentu, semacam produksi, pemasaran, personalia atau keuangan.
- Organisasi divisional, yaitu tiap-tiap manajer divisi bertanggungjawab terhadp
semua fungsi dalam divisinya
- Organisasi matrik, yaitu beberapa manajer mempunyai tanggungjawab

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

bersama terhadap suatu fungsi dan suatu proyek atau program kerja Untuk
masing-masing tipe organisasi ini, satu dengan yang lainnya kebutuhan
informasinya juga berbeda.

3. Ukuran organisasi
Ukuran dari organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi kebutuhan
informasi. Semakin besar organisasi, semakin banyak informasi yang
dibutuhkan.

4. Struktur organisasi
Struktur internal organisasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi. Sebagai misalnya, tanggungjawab terhadap manajemen
persediaan dapat berada pada tanggungjawab departemen produksi di suatu
organisasi atau dapat berada pada tanggungjawab departemen pembelian di
organisasi lainnya. Dari struktur organisasinya, maka dapat ditentukan
departemen mana yang membutuhkan informasi persediaan ini, apakah
departemen produksi atau departemen pembelian. Departemen produksi
biasanya lebih membutuhkan informasi mengenai ketersediaan persediaan,
perputaran persediaan dan kualitasnya, sedang departemen pembelian lebih
membutuhkan informasi mengenai harga persediaan dan informasi tentang
pemasok. Pengendalian mutu sebagai contoh yang lainnya untuk suatu organisasi
dapat berupa tanggungjawab departemen produksi, tetapi untuk organisasi
lainnya dapat berada pada tanggungawab departemen yang terpisah.

5. Gaya manajemen (management style)

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Gaya manajemen juga mempunyai pengaruh terhadap bentuk dari system


informasi. Gaya manajemen yang otokratik (autocratic) lebih senang dengan
sistem informasi yang terpusat (centralized), sedang gaya manajemen yang
demokratik (democratic), lebih senang pada sistem informasi yang tersebar
(decentralized).

Kebutuhan-kebutuhan biaya-efektivitas (cost-effectiveness requirements)


Jika membeli suatu encyclopedias atau misalnya membeli buku ini, maka yang dibeli
tidak hanya sekadar bukunya saja, tetapi adalah informasi yang terkandung di dalamnya.
Suatu sistem informasi dikembangkan dengan biaya yang tidak sedikit. Suatu organisasi
mengembangkan sistem informasi bukan hanya menginginkan mendapatkan fisik dari
sistem informasi itu saja, tetapi lebih dari itu yaitu informasi yang dihasilkan darinya.
Dengan demikian desain sistem informasi perlu dipertimbangkan antara biaya untuk
memperolehnya dengan manfaat informasi yang dihasilkan.

Faktor-faktor manusia (human factors)


Analis sistem harus mencoba untuk dapat mendesain sistem yang dapat diterima oleh
semua pemakainya, tidak hanya satu atau dua orang pemakai saj. Untuk maksud ini,
sistem informasi harus dapat bersahabat dengan semua pemakainya, tidak sebaliknya
menyulitkan pemakai. Perlu diingat bahwa pada awalnya tidak semua manusia dalam
organisasi tertarik dan mendukung pengembangan sistem informasi. Sistem informasi
yang didesain dengan memperhatikan faktor-faktor manusianya akan didapatkan sistem
informasi dengan user interface yang baik dan dapat meningkatkan produktivitas
pemakainya.

Kebutuhan-kebutuhan kelayakan (feasibility requirements)


Lima macam kelayakan harus tetap diperhitungkan dalam desain system informasi. ima
macam kelayakan ini adalah kelayakan teknik (technical feasibility), kelayakan ekonomi

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

(economic feasibility), kelayakan hukum (law feasibility atau legal feasibility), kelayakan
operasi (operatioanl feasibility), dan kelayakan skedul (schedule feasibility). Walaupun
kelayakan-kelayakan ini telah dinilai pada tahap perencanaan sistem, tetap dalam tahap
desain sistem juga harus dipertimbangkan kembali, karena kemungkinan apa yang
direncanakan di tahap perencanaan system mungkin di tahap desain sistem mengalami
perubahan-perubahan.

EVALUASI
1. Jelaskan arti dari desain sistem !
2. Jelaskan maksud dan tujuan dari desain sistem !
3. Jelaskan tujuan dari desain sistem secara umum !
4. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan pada saat desain output secara
umum ? jelaskan !
5. Sebutkan dan jelaskan tahapan-tahapan proses dari input !
6. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain input secara umum !
7. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain database secara umum !
8. Sebutkan dan jelaskan langkah- langkah desain teknologi secara umum !
9. Jelaskan secara singkat jenis-jenis pengendalian secara umum !
10. Jelaskan secara singkat tekanan-tekanan desain yang nantinya mempengaruhi
kerja sistem apabila telah selesai !

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab V
Data Flow Diagram ( DFD )

MATERI
1. Pengertian DFD
2. Diagram Nol
3. Diagram Konteks
4. Diagram Detil

TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS


1. Menjelaskan mengetahui DFD dan symbol-simbolnya
2. Dapat membuat diagram Nol
3. Dapat membuat diagram konteks
4. Dapat membuat diagram Detil

5.1 Konsep Perancangan Terstruktur


Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik
perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua
contoh dari konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang
relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan
produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur,
permasalahan-permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari
sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya,
mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biaya
pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

(bebas kesalahan). Salah satu tools dan teknik dalam pengembangan sistem terstruktur
adalah menggunakan DFD (Data Flow Diagram = Diagram Arus Data, DAD).

5.2. Data Flow Diagram (DFD)


Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang
baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program
dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan
dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus
data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi
semacam ini untuk membuat model-model system matematika. Penggunaan notasi dalam
diagram arus data ini sangat membantu sekali
untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang
diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi
ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk
memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk
menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus
data (data flow diagram, DFD). DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat
telpon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan
(misalnya file kartu, microfile, harddisk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD
merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data
di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan
dokumentasi dari sistem yang baik.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

5.2 Komponen DFD


Beberapa komponen atau simbol yang digunakan DFD untuk maksu mewakili :
1. external entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
2. data flow (arus data)
3. process (proses)
4. data store (simpanan data)
KESATUAN LUAR
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem
dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output
kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity)
di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang
berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari
sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini :
a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan teatpi di luar sistem yang
sedang dikembangkan
b. Orang atau sekelompok orang di organisasis tetapi di luar sistem yang sedang
dikembangkan
c. Suatu organisasi atau orang uang berada di luar organisasi seperti misalnya
langganan, pemasok
d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan
e. Sumber asli dari suatu transaksi
f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh system Suatu kesatuan luar
dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu kotak dengan sisi kiri dan
atasnya berbentuk garis tebal, juga dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di
ujung kiri atas sehingga berbentu sebagai berikut :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

ARUS DATA
Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data
ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari
proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini :
a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem
d. Masukan untuk komputer
e. Komunikasi ucapan
f. Surat-surat atau memo
g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file
h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari arus data
dituliskan disamping garis panahnya.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Di dalam menggambar arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa konsep


penggambarannya sebagai berikut :
1. Konsep paket dari data (packet of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan yangsama,
maka harus dianggap sebagai suatu arus data yang tunggal. Mengapa ?
karena dua atau lebih data tersebut mengalir bersama-sama sebagai suatu paket.Data
yang mengalir bersama-sama harus ditunjukkan sebagai satu arus data, walaupun
misalnya terdiri dari beberapa dokumen. Contoh penggambaran arus data yang tidak
benar

Dua buah arus data ini, yaitu order langganan dan pembayaran harus ditunjukkan
sebagai arus data yang tunggal, yaitu sebagai arus data order langganan dan
pembayaran sebagai berikut ini

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bila dua buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan, berarti mempunyai
tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama, maka dapat digambarkan sebagai
berikut ini :

2. Konsep arus data menyebar (diverging data flow)


Arus data yang menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data yang sama dari
sumber yang sama ke tujuan yang berbeda.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Pada gambar terlihat bahwa arus data order penjualan mempunyai sebanyak 3 tembusan,
yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke proses pembuatan faktur, tembusan
permintaan barang yang mengalir ke kesatuan luar gudang dan tembusan kredit yang
mengalir ke proses verifikasi kredit. Konsep arus data yang menyebar ini menunjukkan
bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan permintaan barang dan tembusan kredit
merupakan arus data yang mempunyai struktur elemen yang sama, karena merupakan
hasil dari tembusan arus data order penjualan.

3. Konsep arus data mengumpul (converging data flow)


Arus data yang mengumpul menunjukkan beberapa arus data yang berbeda dari sumber
yang berbeda bergabung bersama-sama menuju ke tujuan yang sama

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Arus data pengiriman merupakan hasil dari gabungan arus data faktur dan slip
pengepakan. Arus data mengumpul ini jarang dibuat di DFD dan sebagai penggantinya
dapat digambarkan sebagai berikut ini

Konsep sumber dan tujuan arus data


Semua arus data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke suatu proses (dapat
salah satu atau kedua-duanya, yaitu berasal dari suatu proses menuju ke bukan suatu
proses atau berasal dari bukan suatu proses tetapi menuju ke suatu proses atau berasal
dari suatu proses dan menuju ke suatu proses). Konsep ini penting karena arus data
adalah salah satu dari hasil suatu proses atau akan digunakan untuk melakukan suatu
proses.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

5.4 Symbol-simbol DFD


No Simbol Keterangan Fungsi
1 Proses Fungsi yang mentransformasi
informasi, berada di dalam
lingkup sistem yang dimodelkan
Proses

2 Entitas Penghasil atau pengguna


informasi yang berada diluar
lingkup sistem yang dimodelkan

3 Alur data Objek data, anak panah


menunjukkan arah aliran
informasi

4 Data Store Tempat penyimpanan data yang


digunakan oleh
Data Store
Proses

5 Proses turunan Tanda (+) berarti menandakan di


1
dalam sebuah proses terdapat
turunana proses baru

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab VI
Kamus Data

MATERI
1. Pengertian kamus data
2. Mengidentifikasikan Struktur data

TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS


1. Menjelaskan pengertian kamus data
2. Menggunakan kamus data

6.1 Pendahuluan
Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data
dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan kebutuhan informasi dari
suatu sistem informasi. Dengan menggunakan KD, analis sistem dapat mendefinisikan
data yang mengalir di sistem dengan lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan
digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem. Pada tahap
analisis, KD dapat digunakan sebagai alat komunikasi
antara analis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu
tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem. Pada tahap perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input,
merancang laporau-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di
DFD. Arus data di DFD sifatnya adalah global, hanya ditunjukkan nama arus datanya
saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di DFD secara lebih
terinci dapat dilihat di KD. Gambar berikut ini menunjukkan hubungam antara DFD
dengan KD.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

1 2

KD berisi striktur data


yang mengalir dari
proses 1 ke proses 2

6.2 Isi Kamus Data


Apa yang perlu dicatat di kamus data? KD harus dapat mencerminkan keterangan yang
jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka KD harus memuat
hal-hal berikut ini.
1. Nama arus data.
Karena KD dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di DAD, maka nama dari arus
data juga harus dicatat di KD, sehingga mereka yang membaca DAD dan memerlukan
penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di DAD dapat langsung
mencarinya dengan mudah di KD.

2. Alias

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis
karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen
satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian pembuat faktur dan langganan menyebut
bukti penjualan.sebagai faktur, sedang bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan
permintaan persediaan. Balk faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai
struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.

3. Bentuk data.
Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir :
- dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya tercatat di
suatu dokumen atau formulir;
- hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya terdapat
di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil cetakan
komputer;
- hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya dalam
bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan bleb proses penerimanya;
- hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang mengalir ini
biasanya berbentuk suatu variabel;
- dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa:
• dokumen dasar atau formulir;
• dokumen hasil cetakan computer
• laporan terecetak;
• tampilan di layar monitor;
• variabel;
• parameter;
• field.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bentuk dari data ini perlu dicatat di KD, karena dapat digunakan untuk mengelompokkan
KD ke dalam kegunaannya sewaktu perancangan sistem. KD yang mencatat data yang
mengalir dalam bentuk dokumen dasar atau formulir akan digunakan untuk merancang
bentuk input sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk laporan
tercetak dan dokumen hasil cetakan komputer akan digunakan untuk merancang output
yang akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
tampilan di layar monitor akan digunakan juga untuk merancang tampilan layar yang
akan dihasilkan oleh sistem. KD yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk
parameter dan variabel akan digunakan untuk merancang proses dari program. K D yang
mencatat data yang mengalir dalam bentuk dokumen, formulir, laporan, dokumen
cetakan komputer, tampilan di layar monitor, variabel dan field akan digunakan untuk
merancang database.

4. Arus data.
Arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana data akan menuju.
Keterangan arus data ini perlu dicatat di KD supaya memudahkan mencari arus data ini di
DFD.

5. Penjelasan.
Untuk lebih memperjelas lagi tentang Anakna dari arus data yang dicatat di KD, maka
bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan ten-tang arus data tersebut.
Sebagai misalnya nama dari arus data adalah TEMBUSAN PERMINTAAN
PERSEDIAAN, maka dapat lebih dijelaskan sebagai tembusan dari faktur penjualan
untuk meminta barang dari gudang.

6. Periode.
Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode perlu dicatat di KD
karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

sistem, kapan proses dari program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus
dihasilkan.

7. Volume
Volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata dan volume puncak
dari arus data. Volume rata-rata menunjukkan banyaknya rata-rata arus data yang
mengalir dalam satu periode tertentu dan volume puncak menunjukkan volume yang
terbanyak. Volume ini digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar
yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat output.
8. Struktur data.
Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD terdiri dari item-item data apa
saja.
Contoh:
KD untuk arus data TEMBUSAN PERMINTAAN PERSEDIAAN dapat dibuat dari
DFD sebagai berikut:

Faktur
tembusan
Tembusan kredit
permintaan 1.4
Gudang persediaan Membuat Pengiriman
Faktur
penjualan

Kamus data
Nama arus data : Tembusan permintaan persedian
Alias : Faktur

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Tembusan Jurnal
Tembusan Krediat
Bentuk data : Dokumen cetakan computer
Arus data : Proses 1.4 - gudang
Proses 1,4 - Pengiriman
Penjelasan : Tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang
dari gudang
Periode : Setiap kali terjadi penjualan
Volume : Volume rata-rata tiap hari adalah 100 dan volume puncak
150
Struktur data :
Kode langganan
Nama langganan
Tanggal penjualan
Nomor faktur
Satu sampai dengan maksimal 10 kali
Kode barang
Nama barang
Unit jual
Harga satuan
Total harga
Total penjualan
Potongan penjualan
Pajak penjualan
Total dibayar
Jenis penjualan

EVALUASI
1. Jelaskan definisi dan kegunaan dari Kamus Data !

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

2. Jelaskan hal-hal yang harus dimuat dalam Kamus Data !


3. Buat ilustrasi penggunaan kamus data untuk menjelaskan arus data di DFD !

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab VII
Flowchart

MATERI
1. System flowcart
2. Dokumen flowchart

TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS


1. Menjelaskan pengertian flowchart
2. Dapat menggunakan system flowchart

7.1 Pedoman-pedoman dalam Membuat Flowchart


Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan
alir, analis sistem atau pemrogam dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut ini.
1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri
dari suatu halaman.
2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhirnya.
4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata
yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya:
- "Persiapkan" dokumen
- Hitung gaji
5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan
dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.

7.2 Jenis-jenis Flowchart


Ada lima macam bagan alir yang akan dibahas di modul ini, yaitu sebagai
berikut ini.
1. Bagan alir sistem (systems flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).

7.3 Systems Flowchart


Bagan alir sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan
apa yang dikerjakan di sistem. Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan
simbol-simbol yang tampak sebagai berikut ini.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

7.4 Document Flowchart


Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir ( f o rm
flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari
laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini
menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir
sistem. Berikut adalah contoh dari bagan alir dokumen suatu prosedur pembelian :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Bab VIII
DESAIN SISTEM TERINCI

MATERI
1. Desain output
2. Desain input
TUJUAN INSTRUKSI KHUSUS
1. Mendesain output
2. Mendesain input

8.1 Desain Output


Pada tahap desain output secara terinci, desain output ini hanya dimaksudkan untuk
menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk
sistem yang baru? Desain output secara terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan
ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari outputoutput tersebut? Desain output terinci
dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab
ini adalah untuk output berbentuk laporan di media keras. Desain output di media lunak
dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas di bab selanjutnya.

Macam-macam Bentuk Laporan


Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak
digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.

Laporan Berbentuk Tabel


Berikut ini adalah macam-macam laporan yang berbentuk tabel yang menekankan
kualitas isi serta kegunaannya :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

NOTICE REPORT
Notice report merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini
harus dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas, karena dimaksudkan supaya
permasalahan-permasalahan yang terjadi tampak dengan jelas sehingga dapat langsung
ditangani.

EQUIPOISED REPORT
Isi dari equipoised report adalah hal-hal yang bertentangan. Laporan ini biasanya
digunakan untuk maksud perencanaan. Dengan disajikannya informasi yang berisi hal-hal
bertentangan, maka dapat dijadikan sebagai dasar di dalam pengambilan keputusan
Contoh dari laporan ini adalah :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

VARIANCE REPORT
Macam laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan
dengan hasil kenyataannya atau sesungguhnya. Contoh dari laporan ini adalah :

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

COMPARATIVE REPORT
Isi dari laporan ini adalah membandingkan antara satu hal dengan hal yang lainnya.
Misalnya pada laporan rugi/laba atau neraca dapat dibandingkan antara nilai-nilai elemen
tahun berjalan dengan tahun-tahun sebclumnya. Contoh dari comparative report adalah
sebagai berikut:

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Laporan Berbentuk Graf-ik


Laporan yang berbentuk grafik atau bagan dapat diklasifikasikan diantaranya sebagai
bagan garis (line chart ), bagan batang (bar chart ) dan bagan pastel (pie chart)

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Pedoman Desain Laporan


1. Untuk laporan formal, sedapat mungkin dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu :
• Judul laporan.
• Tubuh laporan.
• Catatan kaki laporan yang dapat berisi ringkasan, subtotal atau grandtotal.
2. Untuk laporan-laporan yang penting, gunakanlah kertas yang berkualitas baik, tidak
mudah sobek serta tidak mudah kotor.
3. Untuk tiap-tiap batas tepi laporan (margin), sebaiknya diberi jarak 2 1/2 cm, sehingga
bila pinggir laporan tersobek tidak akan mengenai isi laporannya.
4. Gunakanlah spasi baris yang cukup, sehingga laporan mudah dibaca.
5. Untuk hal-hal yang ingin ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf besar, tebal, atau
digaris-bawahi.
6. Gunakanlah bentuk huruf cetak yang jelas dan tidak membingungkan serta hindari
pengguanaan font yang sulit untuk dimengerti.
7. Jika isi laporan menjelaskan suatu daftar urutan, gunakanlah tanda "." atau "- ". Bila
urutannya penting dapat dipergunakan tanda 1,2,3 dan seterusnya dan sajikan dalam
urutan yang terpenting.
8. Letakkanlah informasi yang mendetail di lampiran dan gunakanlah penunjuk yang
mudah dipahami untuk menjelaskan kepada pemakai laporan Ietak dari informasi
detail tersebut.
9. Usahakan di dalam laporan berisi keterangan-keterangan yang diperlukan yang
mungkin akan ditanyakan oleh pemakai laporan bila keterangan-keterangan tersebut
tidak ada.
10. Laporan untuk tingkat manajemen yang lebih tinggi, sebaiknya lebih tersaring dan
untuk tingkat manajemen yang lebih rendah lebih terinci.
11. Laporan harus dibuat dan didistribusikan tepat pada waktunya.
7 Desain Sistem Terinci (Output dan Input)
12. Laporan harus sederhana tetapi jelas.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

13. Laporan harus diungkapkan dalam bentuk dan Bahasa yang mudah dimengerti dan
dipahami oleh pemakainya.
14. Isi laporan harus akurat.
15. Laporan bilamana mungkin harus distandardisasi. Bentuk-bentuk laporan yang selalu
berubah akan menyebabkan kebingungan bagi mereka yang menggunakannya.
16. Laporan harus berguna
17. Biaya pembuatan laporan harus dipertimbangkan

Alat-alat Desain Output Terinci


Dua buah alat desain sistem dapat digunakan untuk desain output terinci, yaitu sebagai
berikut ini.
1. Printer layout form atau printer spacing chart atau printer layout chart merupakan
suatu bagan yang digunakan untuk menggambarkan sketsa bentuk dari output di
printer.
2. Kamus data output yang merupakan pengembangan dari kamus dari arus data.
Kamus data output digunakan untuk menjelaskan secara terinci tentang data yang
akan disajikan di laporan.

Mengatur Tata Letak Isi Output


Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output
untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain
yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai system maupun bagi programmer.
Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah
sesuai dengan yang dinginkan atau belum. Bagi programmer akan digunakan sebagai
dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer
membutuhan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang
harus disajikan suatu output.
Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak di printer dapat digunakan alat bagan
tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

8.2 Desain Input


Supaya tidak dihasilkan sampah, maka input yang masuk dalam sistem informasi harus
tidak boleh berupa sampah. Oleh karena itu desain input harus berusaha membuat suatu
sistem yang dapat menerima input yang bukan sampah. Desain input terinci dimulai dari
desain dokumen dasar sebagai penangkap input yang pertamakali. Jika dokumen dasar
tidak didesain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang.
Pada bab ini akan dibahas desain input terinci untuk perancangan dokumen dasar dan
kode-kode yang digunakan untuk input.

Dokumen Dasar
Dokumen dasar (source document) merupakan formulir yang digunakan untuk
menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar
kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah. Dokumen dasar
sangat penting di dalam arus data di sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat
membantu di dalam penanganan arus data sebagai berikut ini.
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
2. Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat.
3. Dapat mendorong lengkapnyg data, disebabkan data yang dibutuhkan disebutkan
satu persatu di dalam dokumen dasarnya.
4. Bertindak sebagai pendistribusi data, karena sejumlah tembusan dari
formulirformulir tersebut dapat diberikan kepada individu-individu atau
departemendepartemen yang membutuhkannya.
5. Dokumen dasar dapat membantu di dalam pembuktian terjadinya suatu transaksi
yang sah, sehingga sangat berguna untuk audit trail (pelacakan pemeriksaan).
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung back up) dari
file-file data di komputer.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

Untuk mencapai maksud tersebut, dokumen dasar harus dirancang dengan baik.
Berikut ini merupakan petunjuk-petunjuk di dalam perancangan dokumen dasar yang
baik, sebagai berikut ini.
1. Kertas yang dipergunakan.
Beberapa faktor harus dipertimbangkan di dalam pemilihan kertas yang akan
digunakan, yaitu sebagai berikut ini.
a. Lamanya dokumen dasar tersebut akan disimpan.
b. Penampilan dari dokumen dasar.
c. Banyaknya dokumen dasar tersebut ditangani.
d. Bagaimana menanganinya (secara halus, kasar, dilipat atau dibawa-bawa oleh
pemakainya).
e. Lingkungan-lingkungannya (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab atau
mengandung asam).
f. Metode pengisian data di dokumen dasar tesebut, ditulis tangan atau dicetak
dengan mesin.
g. Kemananan terhadap pudarnya data yang dicatat di dokumen dasar.
2. Ukuran dari dokumen dasar.
Usahakan ukuran dari dokumen dasar berupa ukuran dari kertas yang standar
dan banyak dijual. Ukuran kertas yang umum adalah ukuran kuarto (81/2" x
11") dan ukuran folio (81/2" x 14"). Jika dokumen dasar lebih kecil dari ukuran
kertas standar, sebaiknya dibuat ukuran yang merupakan kelipatan yang tidak
membuang kertas, misalnya ukuran kertas standar dibagi 2, dibagi 3, dibagi 4
dan sebagainya.
3. Warna yang digunakan.
Penggunaan warna akan membantu di dalam mengidentifikasikan dengan cepat
dokumen dasar yang dipergunakan. Warna yang baik adalah warna yang
datanya mudah dibaca, terutama bila menggunakan karbon. Warna yang baik

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

ini adalah warna yang cerah. Warna-warna gelap, seperti misalnya biru tua,
hijau tua, merah tua, coklat, ungu, hitam dan lain sebagainya sebaiknya
dihindari untuk digunakan.
4. Judul dokumen dasar.
Dokumen dasar harus diberi judul yang dapat menunjukkan jenis dan kegunaan
dari dokumen dasar tersebut. Judul harus sesingkat mungkin tetapi jelas. Bila
dokumen dasar akan digunakan oleh pihak-pihak luar perusahaan, selain judul
yang ada, maka nama perusahaan sebaiknya juga dicantumkan.
5. Nomor dokumen dasar.
Nomor dokumen dasar dapat digunakan untuk menunjukkan keunikannya.
Nomor dokumen dasar dapat diletakkan di pojok bawah kiri atau di pojok
bawah kanan (jangan di atas kiri, karena tertutup bila distaples dan jangan di
atas kanan, karena dapat membingungkan dengan nomor urut dokumen dasar).
Nomor dokumen dasar ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan sumber
dan jenisnya. Misalnya nomor dokumen dasar PJ-FO1 dapat menunjukkan
bahwa sumbernya dari departemen penjualan (ditunjukan oleh kode PJ) dan
jenisnya adalah faktur penjualan model ke 1 (ditunjukkan oleh kode FOl).
6. Nomor urut dokumen dasar.
Disamping nomor dokumen dasar, nomor unit dari masing-masing dokumen
dasar biasanya dicantumkan di pojok kanan atas. Nomor urut ini sangat perlu
untuk tujuan pengendalian (dapat diketahui bila ada dokumen dasar yang hilang
bila nomornya meloncat), untuk pelacakan pemeriksaan dan untuk pengarsipan.
7. Nomor dan jumlah halaman.
Bila dokumen dasar terdiri lebih dari satu halaman, maka tiap-tiap halaman
harus diberi nomor dan jumlah halamannya, supaya bila ada halaman yang
hilang dapat diketahui. Misainya halaman pertama dapat diberi nomor halaman
1-3 (menunjukkan halaman pertama dari sejumlah 3 halaman), halaman ke dua
diberi nomor 2-3 dan seterusnya. Nomor dan jumlah halaman ini biasanya
diletakkan pada sebelah kanan atas.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

8. Spasi.
Spasi antar baris dan spasi antar karakter pada dokumen dasar harus
diperhatikan, terutama bila dokumen dasar akan diisi dengan data yang dicetak
dengan mesin. Untuk spasi di dokumen dasar harus disesuaikan dengan spasi
yang dibuat oleh mesin.
9. Pembagian area.
Dokumen dasar harus dibentuk dengan pembagian area sedemikian rupa,
sehingga memudahkan untuk mencarinya guna pengisian atau pencarian data.
Pembagian area ini meliputi area judul, area halaman, area kontrol, area
organisasi, area obyek, area tubuh, area berita, area otorisasi, area jumlah dan
area nomer.

UNTUK KALANGAN SENDIRI


MODUL KULIAH
AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM

REFERENSI
1. Burch, J.G., System, Analysis, Design, and Implementation, Boyd & Fraser
Publishing Company, 1992.
2. Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET Yogyakarta,
1990.
3. John G. Burch, Jr, Felix R. Strater, Gary Grudnistski, Information Systems :
Theory and Practice, Second Edition, John Wiley & Sons, 1979
4. Meilir Page-Jones, The Practical Guide to Structured Systems Design, Second
Edition,Yourdon Press, Prentice Hall, 1988
5. I.T. Hawryszkiewycz, Introduction Systems Analysis and Design, Second
Edition, Prentice Hall, 1991
6. Raymond McLeod, Jr, Management Information System : A Study of Computer-
Based
7. Information Systems, Sixth Edition, Prenctice Hall, 1979

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Anda mungkin juga menyukai