Anda di halaman 1dari 1

Informasi yang salah ini disebarkan dalam bentuk video di berbagai media sosial.

Di Indonesia
juga

banyak beredar video ini terutama menyebar di grup-grup WhatsApp. Dalam video ditampilkan orang-
orang yang mengaku setelah vaksinasi, benda logam seperti koin dan magnet kulkas menempel ke lengan
mereka. Orang-orang dalam video itu mengklaim bahwa vaksin telah menyebabkan efek ini.

Salah satu versi teori bahkan mengklaim bahwa unsur magnet sengaja ditambahkan ke vaksin untuk
membuat bahan-bahannya bergerak ke seluruh tubuh.

Teori konspirasi ini lalu dibantah secara luas, salah satunya menurut Centers for Disease Control and
Prevention di Amerika Serikat. Mereka menyatakan vaksin COVID-19 tidak mengandung logam atau
bahan apa pun yang akan menghasilkan medan magnet.

Carl Fichtenbaum, seorang spesialis penyakit menular di University of Cincinnati College of Medicine
mengatakan, jika ada kemungkinan magnetisme yang disebabkan oleh vaksin COVID-19, tentu saja ini
akan muncul dalam uji coba awal.

"Yang menarik bagi saya adalah saya belum pernah melihat siapa pun meletakkan kompas di lengan
mereka karena kompas jika berada di bawah medan magnet akan terganggu," tambahnya.

Baca artikel detikinet, "5 Teori Konspirasi yang Terbukti Konyol Secara Sains" selengkapnya
https://inet.detik.com/science/d-5876363/5-teori-konspirasi-yang-terbukti-konyol-secara-sains.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai