PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam pekerjaan konstruksi beton, terdapat tiga komponen utama yang
harus,direncanakan dengan matang, karena hal tersebut akan mempengaruhi
keberhasilan,suatu pekerjaan struktur, terutama untuk struktur core wall.
Ketiga komponen itu,tersebut adalah campuran beton, penulangan beton, dan
formwork atau bekisting. Dari ketiga komponen tersebut memiliki perannya
masing- masing dalam hal efektif,dan efisiennya sebuah metode pelaksanaan
struktur bangunan khususnya core wall.
Dalam hal pengecoran dan perawatan beton, juga memiliki peran sendiri
yang begitu penting. Perencanaan campuran beton merupakan kunci
dihasilkannya beton yang baik, berawal dari proporsi campuran beton yang
baik dan didukung oleh factor yang lainnya, yaitu pencampuran, pengecoran,
pemadatan, dan perawatan beton paska pengecoran. Perawatan beton (curing)
adalah suatu proses untuk menjaga tingkat kelembaman dan temperature ideal
untuk mencegah hidrasi yang berlebihan serta menjaga agar hidrasi terjadi
secara berkelanjutan. Curing dapat dipahami secara umum sebagai perawatan
beton, yang bertujuan untuk menjaga supaya beton tidak terlalu cepat
kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaman dan suhu beton,
segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total setting tercapai.
2. Frame Walls
Merupakan dinding geser yang menahan beban lateral,
dimana beban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok
dibangun di antara baris kolom. ( gambar 2.1 b).
3. Core Walls
Merupakan dinding geser yang terletak di dalam wilayah
inti pusat dalam gedung, yang biasanya diisi tangga atau poros lift.
Dinding ini terletak pada inti pusat bangunan yang memiliki fungsi ganda,
sehingga menjadi pilihan ekonomis pada pembangunan gedung tinggi.
( gambar 2.1 c).
Gambar 2 1. (a) Bearing Walls, (b) Frame Walls, (c) Core Walls
Saran
Perlu dilakukan studi yang lebih mendalam untuk menghasilkan
perencanaan struktur dengan mempertimbangkan aspek teknis, ekonomi, dan
estetika, sehingga diharapkan perencanaan dapat dilaksanakan mendekati kondisi
sesungguhnya di lapangan dan hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan
perencanaan yaitu kuat, ekonomis dan tepat waktu dalam pelaksanaannya
Pada umumnya proses pengerjaan yang dilakukan sudah baik dan sesuai
ketentuan. Namun, untuk beberapa pekerjaan seperti pemasangan tulangan, dan
perataan beton saat pengecoran,pekerja yang ada bisa dikatakan kurang, sehingga
durasi pekerjaan menjadi lebih panjang. Disarankan jumlah pekerja ditambah,
agar pekerjaan bisa menjadi lebih cepat dan efisien.
http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-shear-wall-dan-core-lift
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/11/shear-wall-pengertian-jenis-
dan.html
https://www.slideshare.net/affbarry/presentasi-kerja-praktek-65586945
Panitia Pembaharuan Peraturan Beton Bertulang Indonesia. 1971. Peraturan
Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I – 2. Bandung: Direktorat Penyelidikan
Masalah Bangunan.
Anonymous. 2008.Shear Wall. http://www.HAKI.com..
Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan. 2002. SNI-03-1726-2002 Tata Cara
Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung. Badan
Standardisasi Nasional
Panitia Teknik Konstruksi dan Bangunan. 2002. SNI-03-2847-2002 Tata Cara
Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi
Nasional
Wang, C. K. dan Charles G Salmon. 1985. Desain Beton Bertulang Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Wang, C. K. dan Charles G Salmon. 1985. Desain Beton Bertulang Jilid 2.
Jakarta: Erlangga.
Purwono, Rachmat. 2005. Perencanaan Struktur beton Bertulang Tahan
Gempa. Surabaya : itspress.
Purwono, Rachmat, dkk. 2007. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk
Bangunan Gedung SNI-03-2847-2002 Dilengkapi Penjelasan (S-2002).
Surabaya : itspress.