Anda di halaman 1dari 9

peta jalan (peta jalan jamak) Sebuah peta dengan representasi visual dari jalan yang

digunakan untuk perjalanan mobil dan navigasi. Sebuah peta jalan mungkin berisi data yang
relevan lainnya, seperti medan atau kereta api jalan. (Kiasan) rencana tindakan, meletakkan
tindakan masa depan peserta. (Komputasi) Sebuah representasi terstruktur objek selama
periode waktu untuk menampilkan rencana pengembangan. Peta jalan yang digunakan dalam
bisnis untuk perencanaan strategis dan komunikasi.

Sebuah peta jalan atau peta rute adalah peta yang terutama menampilkan jalan dan jaringan
transportasi daripada geografis alam informasi. Ini adalah jenis Peta navigasi yang umumnya
meliputi batas-batas politik dan label, sehingga juga merupakan jenis peta politik. Selain jalan
dan batas-batas, peta jalan sering termasuk tempat tujuan , seperti bisnis terkemuka atau
bangunan, situs pariwisata,taman dan fasilitas rekreasi, hotel dan restoran, serta bandara dan
stasiun kereta api. Sebuah peta jalan mungkin juga mendokumentasikan non-otomotif rute
transit, walaupun sering ini ditemukan hanya pada peta transit.

Sebuah roadmap teknologi adalah rencana yang cocok tujuan jangka pendek dan jangka
panjang dengan spesifik teknologi  solusi untuk membantu memenuhi tujuan tersebut.Ini
adalah rencana yang berlaku untuk produk baru atau proses, atau untuk sebuah teknologi
baru. 
Mengembangkan peta jalan memiliki tiga penggunaan utama.Ini membantu mencapai
konsensus tentang satu set kebutuhan dan teknologi yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan tersebut, menyediakan mekanisme untuk membantu perkembangan teknologi
proyeksi, dan menyediakan kerangka kerja untuk membantu merencanakan dan
mengkoordinasikan perkembangan teknologi. 

Road Map atau peta jalan dalam arti kiasan maupun dalam arti harfiah adalah alat untuk
memberikan petunjuk jalan agar sampai ke tujuan yang dikehendaki secara efektif dan
efisien, tanpa harus tersesat kesana kemari sebelum akhirnya mungkin juga sampai atau
bahkan tidak pernah akan sampai sama sekali.

Unsur terpenting dari sebuah peta jalan adalah di mana sekarang kita berada dan ke mana
tujuan sementara dan / atau tujuan akhir yang ingin dicapai. Setelah ke dua titik posisi
tersebut diketahui, tinggal dihubungkan dengan garis lurus yang merupakan lintasan paling
pendek perjalanan yang akan dilalui. Tetapi sering kali kondisi ideal adanya garis lurus
tersebut belum atau tidak mungkin dilakukan oleh adanya hambatan alam yang masih sukar
diatasi atau hambatan situasional berkenaaan terbatasnya fasiltas buatan manusia. Oleh
karena itu, dimungkinkan membuat belokan garis namun tetap diupayakan optimalisasi
efisiensi dan efektivitas perjalanan yang masih dimungkinkan dan dapat dipertanggung
jawabkan.
Setelah peta jalan telah selesai dibuat dan ditetapkan sebagai komitmen para pihak, yang
kadang-kadang ditetapkan secara tertulis dalam fakta integritas, maka perjalanan dimulai,
yakni perjalanan dari titik awal (starting point) menuju titik akhir (ending point). Perjalanan
ini tentunya akan membutuhkan waktu dalam jumlah tertentu, yang tergantung jarak tempuh
dan kecepatan perjalanan. Jumlah jarak yang dicapai dan / atau satuan waktu yang sudah
dihabiskan disebut progres atau kinerja perjalanan, sementara sisa jarak dan / atau waktu
yang masih perlu ditempuh merupakan sisa komitmen yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Perjalanan saya ke Brussels saat ini, sesungguhnya terkait dengan road map atau peta jalan
dalam arti kiasan dan juga dalam arti sesungguhnya. Arti kiasan, karena berkenaan dengan
presentasi saya tentang "Decent Work Country Profile in Indonesia". Di mana, inti dari
presentasi saya adalah menjelaskan tentang " National Assessment on Decent Work" sebagai
titik awal (starting point) perjalanan "Decent Work for Indonesia", dan "Decent Work
Indicator" sebagai titik akhir (ending point) tujuan yang akan dicapai, serta "Way forward"
sebagai upaya nyata untuk sampai ketujuan akhir tersebut.

Perjalanan saya ke Brussels dalam arti sesungguhnya adalah perjalanan dari Jakarta Indonesia
sebagai titik awal, dan Brussels Belgia sebagai titik akhirnya. Tetapi karena persoalan
hambatan situasional, mungkin teknis penerbangan seperti faktor kelelahan crew pesawat dan
pengisian bahan bakar, serta pertimbangan ekonomi berkenaan dengan pengisian tempat
duduk pesawat dan lain-lain, maka perjalanan memerlukan transit terlebih dahulu di Abu
Dhabi. 

Perjalanan Jakarta - Abu Dhabi selama kurang lebih 7 jam 45 menit, dan perjalanan Abu
Dhabi - Brussels selama kurang lebih 7 jam tentunya sebuah perjalanan panjang dan
melelahkan, sehingga hampir seluruh penumpang berkali kali tidur dan bangun silih berganti
selama dalam perjalanan. Hal menarik dan sangat manusiawi adalah ketika terjaga dari tidur
selalu ingin tahu kira-kira sudah sampai di mana dan berapa jauh dan berapa lama lagi
sampai di Brussels. 

Untungnya, di depan setiap kursi penumpang tersedia peta jalan atau road map, yang mampu
menjawab keinginan tahu tersebut. Lalu, ketika penumpang mengetahui perjalanan masih
jauh, maka Ia dapat memutuskan aktivitas yang kiranya mampu mengisi waktu yang masih
tersisa. Berbeda dengan Pilot dan Cabin Crew, dengan mengetahui progres perjalanan,
mereka akan menyusun aktivitas apa yang diperlukan (way forward) yang menjamin
kenyamanan dan keselamatan penumpang hingga sampai tujuan.

Serupa arti sesungguhnya dari road map atau peta jalan itulah, "Decent Work" yang sudah
dibuat melalui "Decent Work Country Profile" menjadi alat monitoring tentang progres atau
kinerja yang akan dicapai dalam satuan waktu yang ditentukan. Di sini selaku pilotnya adalah
Pemerintah yang berhak membuat "legal framework" dalam rangka mencapai setiap "Decent
Work Indicator", sementara "employer" dapat disebut sebagai "cabin crew" yang sekaligus
merangkap sebagai penumpang juga, sementara "employee" adalah penumpangnya yang
akan menikmati "decent work" sebagai tujuan akhir perjalanan. 
Perjalanan dari Jakarta-Indonesia ke Brussels-Belgia dalam arti sebenarnya, yang road map
atau peta jalannya kasat mata, dapat tersesat atau ketinggalan pesawat, apalagi perjalanan
"decent work Indonesia" yang road map atau peta jalannya bersifat abstrak dan penuh
ketergantungan dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kata kuncinya adalah menetapkan peta
jalan secara cermat, lalu melaksanakannya secara sungguh-sungguh, serta selalu melakukan
pengendalian terhadap semua kegiatan secara konprehensif, serta berupaya meningkatkan
capaian kinerja melebihi dari sasaran yang telah ditetapkan. (S.Sumas /
sugiartosumas@nakertrans.go.id / NEWSLEDGE),

Unsur simbol perhubungan yang dipetakan antara lain: jalan, jalan kereta api, jembatan,
stasiun, terminal bis, lapangan terbang dan obyek-obyek lain yang berkaitan.

Simbol jalan, khususnya jalan raya, digambarkan dengan garis ganda berwarna hitam dengan
warna isian merah. Semakin tinggi kelas jalan maka semakin lebar simbolnya. Garis tunggal
dan putus-putus menunjukkan tingkat kelas jalan tersebut yang lebih rendah, misalnya jalan
lain dan jalan setapak.

Sesuai dengan spesifikasi teknis Peta Rupabumi Indonesia, kelas jalan dibagi menjadi
lima, yaitu: 

 Jalan arteri, yaitu setara jalan negara (yang menghubungkan antar ibukota propinsi),
jalan propinsi (yang menghubungkan antar ibukota kabupaten), jalan bypass, jalan
lingkar dan jalan bebas hambatan (jalan tol).
 Jalan kolektor, yaitu setara jalan kabupaten (menghubungkan antar kecamatan).
 Jalan lokal, yaitu jalan di dalam kota.
 Jalan lain-lain, yaitu setara jalan kecamatan (yang menghubungkan antar desa).
 Jalan setapak, yaitu jalan kecil yang penting (misalnya di tengah hutan atau di atas
gunung) namun bukan untuk lalu lintas kendaraan bermotor.

Jembatan digambarkan bersilangan dengan sungai atau jalan lain. Pada bagian tepi jembatan
umumnya dibuat dengan garis yang tebal. Jika jembatan tersebut berupa titian maka
digambarkan ‘x’ pada bagian persilangannya. Sedangkan terowongan dan tambangan
digambar dengan garis putus-putus.
Gambar: Contoh Simbol Jalan Perhubungan

Jalan atau rel kereta api digambarkan dengan simbol garis tunggal berwarna hitam.
Umumnya hanya dibedakan dengan jalan kereta api rangkap dan jalan kereta api tunggal.
Kelas yang lebih rendah diberikan untuk jalan lori, yaitu dengan mengurangi ketebalan
garisnya.

1. Mudah dalam Mencari Lokasi

Denah sangat memudahkan kita atau bagi para pembaca memahami lokasi yang ada sehingga
bisa sampai ke tempat tujuan dengan aman dan benar.

Salah satu contohnya yang paling mudah adalah denah lokasi suatu tempat atau denah
undangan.

Pada denah suatu tempat, maka sangat mudah untuk kita lalui. Denah ini sangat sederhana
jadi bagi orang awampun mudah untuk mengamati dan mengambil kesimpulannya.

Sama halnya dengan denah suatu undangan, yang biasanya berada atau diletakkan di sisi
bagian belakang undangan. Denah undangan ini juga sangat sederhana, bagi tamu yang
belum hapal bisa dengan mudah menuju ke lokasi.

2. Meminimalisir Kebingungan
Di dalam suatu denah memang terlihat begitu sederhana, namun apabila kita perhatikan,
ternyata denah sangat membantu kita.

Jika denah dari lokasi suatu tempat, maka kita akan dengan sangat mudah mengamatinya dan
mengambil kesimpulan, jalan mana yang akan diambil karena memakan waktu yang lebih
singkat.

Terutama, sangat membantu bagi ruas jalan perkotaan atau denah di perkotaan, ini bisa
membuat lebih efisien lagi. Berbeda jika di desa, kemungkinan hanya sedikit jalan dan hanya
jalan utama saja yang akan diambil.

Jika di dalam denah undangan suatu lokasi, biasanya di dalam denahnya terdapat arah
(dengan simbol tanda panah) untuk memudahkan tamu datang lebih cepat dan lebih efisien.
Sehingga bisa menghemat waktu juga.

3. Sarana Pengukuran Mutlak dalam Skala Pembangunan

Denah juga sangat bermanfaat bagi sang arsitektur, mandor dan para pekerja.

Dengan denah pembangunan ini, maka bisa dengan mudah mengetahui berapa ukuran
panjang, lebar maupun tinggi yang harus dibuat.

Dengan memperhatikan denah, maka untuk kesalahan sangat kecil, bahkan hampir tidak
terjadi kesalahan. Jadi, bangunan akan sesuai dengan denah yang telah dibuat.

4. Kemudahan dalam Instalasi

Contoh yang paling familiar dalam kemudahan instalasi ini adalah denah rumah.

Denah rumah bisa mempermudah bagi para pekerja dan saat instalasi.

Contohnya saat ingin memasang kabel, meletakkan televisi, meletakkan meja belajar dan
masih banyak lagi lainnya manfaat dari denah saat instalasi perabotan rumah yang ada.
Manfaat Peta

Peta

1. Menunjukkan Lokasi Suatu Tempat

Peta sangat membantu kita apabila akan bepergian atau hanya sekadar ingin tahu saja.

Salah satu contohnya saja begini. Ibaratkan kita adalah orang Purwokerto, Jawa Tengah, dan
akan berkunjung ke rumah saudara di Yogyakarta. Maka kita bisa dengan mudah di mana
letak Yogyakarta tersebut.

Dengan peta, kita juga bisa tahu ternyata bepergian ke Yogyakarta itu sudah beda provinsi,
dari Jawa Tengah menuju ke Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peta juga bisa diaplikasikan untuk seluruh Indonesia, maupun seluruh dunia. Jika kita ingin
pergi ke Medan, maka kita bisa tahu letak Medan itu di mana.

Hal yang sama juga ditunjukkan apabila kita ingin pergi ke Maluku, maka sebelum pergi, kita
bisa melihat Maluku terlebih dahulu di mana letaknya.

Untuk kondisi luar negeri, semisal dari Jakarta, Indonesia akan pergi ke Bangkok, Thailand,
maka kita bisa dengan mudah memilih jalur udara yang lebih efisien ke arah utara. Kita juga
bisa mengetahui sebenarnya di mana letak Bangkok, Thailand tersebut.

2. Menunjukkan Arah Menuju Suatu Tempat

Peta juga sangat memudahkan bagi kita untuk bisa menuju ke suatu tempat dengan arah yang
sudah ditentukan sebelumnya.

Arah dalam suatu tempat ini bisa seperti :


Melewati arah barat

Melewati arah timur

Melalui jalur utara

Melalui jalur selatan

Melalui jalur air

Contoh mudahnya, apabila kita ingin menuju ke suatu tempat, dan ada 2 pilihan, yakni
melalui jalur utara maupun jalur selatan, maka kita bisa mencoba mengambil kesimpulan.

Ambil jalur yang tidak mudah macet, jalannya yang bagus dan waktu yang didapat untuk
sampai ke tujuan bisa lebih efisien. Inilah kesimpulan yang akan diambil oleh kita apabila
hendak bepergian dengan menggunakan transportasi pribadi, seperti sepeda motor atau mobil.

3. Menunjukkan Ketinggian Suatu Tempat

Ketinggian suatu tempat di dalam peta sangatlah beragam. Ada yang ketinggiannya di bawah
permukaan laut, dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan dan lain sebagainya.

Jika kita melihat pada peta, biasanya wilayah dengan warna lokasi hijau, menjelaskan bentuk
gambaran dataran rendah.

Berbeda dengan warna kuning biasanya menunjukkan dataran tinggi.

Beda juga halnya dengan warna oren, yang biasanya menunjukkan pegunungan.

Untuk warna merah atau bahkan cokelat kehitaman, biasanya menunjukkan lereng gunung
yang sangat tinggi di sekitar gunung.

4. Menunjukkan Kedalaman Air Laut

Di dalam peta, warna air laut atau samudera berbeda-beda dan ini terlihat dengan sangat jelas.
Apabila warna air laut tersebut berwarna cenderung cerah, maka air laut tersebut dangkal
tidak terlalu dalam.

Berbeda dengan warna air laut yang cenderung agak gelap, maka air laut ini memiliki
kedalaman yang sangat dalam, sehingga berbahaya jika kita pergi ke sini sendirian tanpa
ditemani oleh siapapun yang ahli.

Jika bermain di wilayah atau daerah pantai itu masih diperbolehkan karena kedalamannya
tidak terlalu dalam jadi masih bisa ditoleransi untuk berenang.

5. Mengetahui Data dari Suatu Wilayah

Di dalam peta, tidak hanya menunjukkan letak atau kondisi suatu wilayahnya saja, namun
juga bisa menunjukkan atau kita bisa mendapatkan data dari peta.

Kita bisa mengetahui dengan jelas di mana wilayah yang padat penduduk dan masih jarang
penduduk apabila kita ingin pindah rumah atau pergi ke kota lain.

Banyak penduduk identik dengan wilayah perkotaan, sementara itu penduduk yang masih
jarang identik dengan wilayah pedesaan.

6. Mengetahui Kondisi dari Suatu Wilayah

Kondisi suatu wilayah atau tempat bisa diketahui dengan mudah melalui peta dengan cara
membacanya.

Salah satu contohnya adalah Indonesia. Indonesia tepat berada di garis khatulistiwa sehingga
Indonesia ini memiliki 2 musim saja, yakni musim kemarau dan musim hujan.

Musim kemarau (April - September)

Musim hujan (September - April)


Berbeda kondisinya apabila dengan negara yang ada di sebelah utara dan di sebelah selatan
yang hampir dekat dengan kutub, maka akan memiliki 4 macam musim, yaitu :

Musim semi (21 Maret - 21 Juni)

Musim panas (21 Juni - 23 September)

Musim gugur (23 September - 21 Desember)

Musim dingin (21 Desember - 21 Maret)

Apabila kita ingin merasakan musim dingin, maka kita diharuskan bepergian ke benua Eropa
atau ke benua Australia untuk tahu seperti apa musim dingin yang berlangsung.

7. Mengetahui Daerah yang Berpotensi untuk Didirikan Usaha

Dengan peta, kita bisa menyimpulkan daerah yang mudah dan memiliki potensi untuk
didirikan usaha.

Apabila kita ingin membuat kebun strawberry maka yang cocok adalah di dataran tinggi yang
memiliki suhu rendah dan dingin.

Sedangkan jika kita ingin membuka usaha ikan, seperti pengasapan ikan bisa dengan di
wilayah sekitar pantai. Tidak hanya ikan saja, garam juga bisa dengan mudah dilakukan.

Jadi, kesimpulan manfaat atau fungsi peta dan denah ini adalah menunjukkan suatu lokasi
berdasarkan kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai