Anda di halaman 1dari 5

Denah dan Peta

1. Pengertian
a. Denah
Denah merupakan sebuah peta berukuran kecil yang menunjukkan dan
menggambarkan detail lokasi dari suatu bangunan. Denah biasanya merupakan
tampak atas dari sebuah bangunan. Jika sebuah bangunan dipapas melintang,
maka gambar tampak atas dari bangunan tersebut dapat disebut sebuah denah.
b. Peta
Peta adalah gambaran permukaan bumi yang ditampilkan pada suatu bidang datar
dengan skala tertentu.Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai
dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar
komputer. Istilah peta berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau
kain penutup meja. Namun secara umum pengertian peta adalah lembaran seluruh
atau sebagian permukaan bumi pada bidang datar yang diperkecil dengan
menggunakan skala tertentu. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari
suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut
kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek
pada peta dalam keadaan yang sebenarnya. Kumpulan dari beberapa peta disebut
atlas.
2. Cara membaca denah dan peta
Berikut dibawah ini langkah – langkah atau cara membaca denah, yaitu sebagai
berikut :

1. Bacalah terlebih dahulu judul denah tersebut, biasanya letaknya di bagian tengah atas.
2. Terus Perhatikan suatu keterangan-keterangan atau legenda yang menjelaskan simbol
pada denah yang ada.
3. Lalu Baca juga hubungan antara bagian denah, baik yang berupa jalan maupun berupa
bangunan-bangunannya.
4. Ajukan segala hal yang ingin kita ketahui dari denah tersebut.
5. Baca juga keseluruhan isi dari denah untuk mencari sebuah jawaban atas berbagai
pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan.

TEKNIK MEMBACA PETA


Prinsipnya: “menentukan posisi dari arah perjalanan dengan membaca peta dan
menggunakan tehnik orientasi dan resection, bila keadaan memungkinkan”
1. Titik awal: Kita harus tahu titik keberangkatan kita, baik itu dipeta maupun di
lapangan. Plot titik tersebut di peta dan catat koordinatnya.
2. Tanda Medan: Gunakan tanda medan yang jelas (punggungan yang menerus,
aliran sungai, tebing, dll) sebagai guide line atau pedoman arah perjalanan. Kenali
tanda medan tersebut dengan menginterprestasikan peta.
3. Arah Kompas: Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita. Apakah
sesuai dengan arah punggungan atau sungai yang kita susuri.
4. Menaksir Jarak: Dalam berjalan, usahakan selalu menaksir jarak dan selalu
memperhatikan arah perjalanan. Kita dapat melihat kearah belakang dan melihat
jumlah waktu yang kita pergunakan. Jarak dihitung dengan skala peta sehingga
kita memperoleh perkiraan jarak di peta. Perlu diingat, bahwa taksiran kita itu
tidak pasti.
10′ x 10′ untuk peta 1:50.000
20′ x 20′ untuk peta 1:100.000
Untuk peta ukuran 20′ x 20′ disebut juga LBD, sehingga pada 20′ pada garis
sepanjang khatulistiwa (40.068) merupakan paralel terpanjang.
40.068km: (360° : 20′) = 40.068 km: (360° : 1/3) = 40.068 km: (360° x 3)
40.068km : 1080 = 37,1km
Jadi 20′ pada garis sepanjang khatulistiwa adalah 37,1 km. Jarak 37,1 km kalau
digambarkan dalam peta skala 1 : 50.000 akan mempunyai jarak: 37,1 km =
3.710.000 cm. Sehingga dipeta: 3.710.000 : 50.000 akan mempunyai jarak: 37,1
km = 3.710.000 : 50.000 = 74,2 cm.
Akibatnya 1 LBD peta 20′ x 20′ skala 1:50.000 di sepanjang khatulistiwa
berukuran 74,2 x 74,2 cm. Hal ini tidak praktis dalam pemakaiannya.
5. Lembar Peta
Dikarenakan LBD tidak praktis pemakaiannya, karena terlalu lebar. Maka tiap
LBD dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran masing-masing 10′ x 10′ atau 37,1 x
37,1 cm. Tiap-tiap bagian itu disebut lembar peta atau sheet, dan diberi huruf A,
B, C, D. Jika skala peta tersebut 1:50.000, maka peta itu mempunyai ukuran
50.000 x 37,1 = 1.855.000cm = 18,5km.
6. Penomoran Lembar Peta
Meridian (garis bujur) yang melalui Jakarta adalah 106° 48′ 27,79″ BT dipakai
sebagai meridian pokok untuk penomoran peta topografi di Indonesia. Jakarta
sebagai garis bujur 0.
3. Kegunaan denah dan peta
- DENAH
A. Mudah dalam Mencari Lokasi
Denah sangat memudahkan kita atau bagi para pembaca memahami
lokasi yang ada sehingga bisa sampai ke tempat tujuan dengan aman dan
benar.
Salah satu contohnya yang paling mudah adalah denah lokasi suatu tempat
atau denah undangan.
Pada denah suatu tempat, maka sangat mudah untuk kita lalui. Denah ini
sangat sederhana jadi bagi orang awampun mudah untuk mengamati dan
mengambil kesimpulannya.
Sama halnya dengan denah suatu undangan, yang biasanya berada atau
diletakkan di sisi bagian belakang undangan. Denah undangan ini juga sangat
sederhana, bagi tamu yang belum hapal bisa dengan mudah menuju ke lokasi.

B. Meminimalisir Kebingungan
Di dalam suatu denah memang terlihat begitu sederhana, namun
apabila kita perhatikan, ternyata denah sangat membantu kita.
Jika denah dari lokasi suatu tempat, maka kita akan dengan sangat mudah
mengamatinya dan mengambil kesimpulan, jalan mana yang akan diambil
karena memakan waktu yang lebih singkat.
Terutama, sangat membantu bagi ruas jalan perkotaan atau denah di
perkotaan, ini bisa membuat lebih efisien lagi. Berbeda jika di desa,
kemungkinan hanya sedikit jalan dan hanya jalan utama saja yang akan
diambil.
Jika di dalam denah undangan suatu lokasi, biasanya di dalam denahnya
terdapat arah (dengan simbol tanda panah) untuk memudahkan tamu datang
lebih cepat dan lebih efisien. Sehingga bisa menghemat waktu juga.

C. Sarana Pengukuran Mutlak dalam Skala Pembangunan


Denah juga sangat bermanfaat bagi sang arsitektur, mandor dan para pekerja.
Dengan denah pembangunan ini, maka bisa dengan mudah mengetahui berapa
ukuran panjang, lebar maupun tinggi yang harus dibuat.
Dengan memperhatikan denah, maka untuk kesalahan sangat kecil, bahkan
hampir tidak terjadi kesalahan. Jadi, bangunan akan sesuai dengan denah yang
telah dibuat.

D. Kemudahan dalam Instalasi


Contoh yang paling familiar dalam kemudahan instalasi ini adalah denah
rumah.
Denah rumah bisa mempermudah bagi para pekerja dan saat instalasi.
Contohnya saat ingin memasang kabel, meletakkan televisi, meletakkan meja
belajar dan masih banyak lagi lainnya manfaat dari denah saat instalasi
perabotan rumah yang ada.
- PETA
1) Menunjukkan Lokasi Suatu Tempat
Peta sangat membantu kita apabila akan bepergian atau hanya sekadar
ingin tahu saja.
Salah satu contohnya saja begini. Ibaratkan kita adalah orang Purwokerto,
Jawa Tengah, dan akan berkunjung ke rumah saudara di Yogyakarta. Maka
kita bisa dengan mudah di mana letak Yogyakarta tersebut.
Dengan peta, kita juga bisa tahu ternyata bepergian ke Yogyakarta itu sudah
beda provinsi, dari Jawa Tengah menuju ke Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peta juga bisa diaplikasikan untuk seluruh Indonesia, maupun seluruh dunia.
Jika kita ingin pergi ke Medan, maka kita bisa tahu letak Medan itu di mana.
Hal yang sama juga ditunjukkan apabila kita ingin pergi ke Maluku, maka
sebelum pergi, kita bisa melihat Maluku terlebih dahulu di mana letaknya.
Untuk kondisi luar negeri, semisal dari Jakarta, Indonesia akan pergi ke
Bangkok, Thailand, maka kita bisa dengan mudah memilih jalur udara yang
lebih efisien ke arah utara. Kita juga bisa mengetahui sebenarnya di mana
letak Bangkok, Thailand tersebut.
2) Menunjukkan Arah Menuju Suatu Tempat
Peta juga sangat memudahkan bagi kita untuk bisa menuju ke suatu
tempat dengan arah yang sudah ditentukan sebelumnya.
Arah dalam suatu tempat ini bisa seperti :
 Melewati arah barat
 Melewati arah timur
 Melalui jalur utara
 Melalui jalur selatan
 Melalui jalur air
Contoh mudahnya, apabila kita ingin menuju ke suatu tempat, dan ada 2
pilihan, yakni melalui jalur utara maupun jalur selatan, maka kita bisa
mencoba mengambil kesimpulan.
Ambil jalur yang tidak mudah macet, jalannya yang bagus dan waktu yang
didapat untuk sampai ke tujuan bisa lebih efisien. Inilah kesimpulan yang akan
diambil oleh kita apabila hendak bepergian dengan menggunakan transportasi
pribadi, seperti sepeda motor atau mobil.

3) Menunjukkan Ketinggian Suatu Tempat


Ketinggian suatu tempat di dalam peta sangatlah beragam. Ada yang
ketinggiannya di bawah permukaan laut, dataran rendah, dataran tinggi,
pegunungan dan lain sebagainya.
Jika kita melihat pada peta, biasanya wilayah dengan warna lokasi hijau,
menjelaskan bentuk gambaran dataran rendah.
Berbeda dengan warna kuning biasanya menunjukkan dataran tinggi.
Beda juga halnya dengan warna oren, yang biasanya menunjukkan
pegunungan.
Untuk warna merah atau bahkan cokelat kehitaman, biasanya menunjukkan
lereng gunung yang sangat tinggi di sekitar gunung.

4) Menunjukkan Kedalaman Air Laut


Di dalam peta, warna air laut atau samudera berbeda-beda dan ini
terlihat dengan sangat jelas.
Apabila warna air laut tersebut berwarna cenderung cerah, maka air laut
tersebut dangkal tidak terlalu dalam.
Berbeda dengan warna air laut yang cenderung agak gelap, maka air laut ini
memiliki kedalaman yang sangat dalam, sehingga berbahaya jika kita pergi ke
sini sendirian tanpa ditemani oleh siapapun yang ahli.
Jika bermain di wilayah atau daerah pantai itu masih diperbolehkan karena
kedalamannya tidak terlalu dalam jadi masih bisa ditoleransi untuk berenang.

5) Mengetahui Data dari Suatu Wilayah


Di dalam peta, tidak hanya menunjukkan letak atau kondisi suatu
wilayahnya saja, namun juga bisa menunjukkan atau kita bisa mendapatkan
data dari peta.
Kita bisa mengetahui dengan jelas di mana wilayah yang padat penduduk dan
masih jarang penduduk apabila kita ingin pindah rumah atau pergi ke kota
lain.Banyak penduduk identik dengan wilayah perkotaan, sementara itu
penduduk yang masih jarang identik dengan wilayah pedesaan.
6) Mengetahui Kondisi dari Suatu Wilayah
Kondisi suatu wilayah atau tempat bisa diketahui dengan mudah
melalui peta dengan cara membacanya.
Salah satu contohnya adalah Indonesia. Indonesia tepat berada di garis
khatulistiwa sehingga Indonesia ini memiliki 2 musim saja, yakni musim
kemarau dan musim hujan.
 Musim kemarau (April - September)
 Musim hujan (September - April)
Berbeda kondisinya apabila dengan negara yang ada di sebelah utara dan di
sebelah selatan yang hampir dekat dengan kutub, maka akan memiliki 4
macam musim, yaitu :
 Musim semi (21 Maret - 21 Juni)
 Musim panas (21 Juni - 23 September)
 Musim gugur (23 September - 21 Desember)
 Musim dingin (21 Desember - 21 Maret)
Apabila kita ingin merasakan musim dingin, maka kita diharuskan bepergian
ke benua Eropa atau ke benua Australia untuk tahu seperti apa musim dingin
yang berlangsung.

Mengetahui Kondisi dari Suatu Wilayah Dengan peta, kita bisa


menyimpulkan daerah yang mudah dan memiliki potensi untuk didirikan
usaha.
Apabila kita ingin membuat kebun strawberry maka yang cocok adalah di
dataran tinggi yang memiliki suhu rendah dan dingin.
Sedangkan jika kita ingin membuka usaha ikan, seperti pengasapan ikan bisa
dengan di wilayah sekitar pantai. Tidak hanya ikan saja, garam juga bisa
dengan mudah dilakukan.

Jadi, kesimpulan manfaat atau fungsi peta dan denah ini adalah menunjukkan suatu
lokasi berdasarkan kenyataan.
Orang-orang yang membaca dan melihatnya sehingga tidak akan bingung dan mudah untuk
menuju ke suatu lokasi dengan cepat dan mudah.

Anda mungkin juga menyukai