DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1:
- Naufal Hawari
- Retta Tobing
- Sesilia Cassandra
- Silvia Rahmadani
- Zansisco Pardosi
- Zhaqina Anandita
Kelompok 1
Daftar Isi
BAB I....................................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................4
BAB II...................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Perencanaan Transportasi............................................................................................................5
2.2 Jaringan Transportasi...................................................................................................................6
2.3 Pengindraan Jauh untuk Kajian Transportasi...............................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................9
PENUTUP.............................................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................................9
3.2 Saran............................................................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................................10
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Menurut Avery and Berlin (1992) Penginderaan jauh diartikan sebagai suatu teknik
untuk mengumpulkan informasi mengenai obyek melalui analisis data yang dikumpulkan
melalui suatu perangkat yang tidak berhubungan langsung secara fisik dengan obyek
yang sedang dikaji. Penginderaan jauh berbeda dengan banyak perangkat lain yang
bersifat in-situ sensing yang bersinggungan secara langsung dengan obyek yang diteliti.
Penginderaan jauh memanfaatkan berbagai perangkat seperti kamera, radiometer,
penyiam (scanner), atau sensor lainnya yang diangkut oleh suatu wahana (platform).
Segala bentuk data yang dihasilkan dari perekaman penginderaan jauh bisa
dimanfaatkan secara maksimal untuk perencanaan dan pembangunan dengan cara
menginterpretasikannya. Dalam ilmu geografi, ini disebut dengan interpretasi citra. Menurut
Jhon E.Estes, professor Geografi; Interpretasi citra adalah kegiatan mengkaji foto udara atau
citra yang bertujuan untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.
Dengan melakukan interpretasi citra, penafsir dapat lebih mudah dalam menganalisis karena
telah mengenal kenampakan objek yang tergambar.
Interpretasi peta adalah memahami simbol-simbol yang ada pada peta dan
hubungannya dengan simbol-simbol lainnya. Peta umum adalah peta yang dibuat berdasarkan
kenampakan umum.
Pengertian transportasi secara harafiah adalah pemindahan manusia atau
barang dari satu tempat ke tempat lain secara fisik dalam waktu yang tertentu
dengan menggunakan atau digerakkan oleh manusia, hewan atau mesin. Secara
umum transportasi dibagi menjadi tiga yaitu transportasi darat, transportasi laut dan
transportasi udara.
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Transportasi
Tujuan Dasar Perencanaan transportasi adalah untuk memperkirakan jumlah dan
lokasi kebutuhan akan transportasi (jumlah perjalanan, baik untuk angkutan
umum ataupun angkutan pribadi) pada masa yang akan datang (tahun rencana)
untuk kepentingan kebijaksanaan investasi perencanaan transportasi. Umur perencanaan:
1. Jangka pendek : maksimum 5 tahun; biasanya berupa kajian manajemen
transportasi yang lebih menekankan dampak manajemen lalulintas terhadap
perubahan rute suatu moda transportasi
2. Jangka menengah : 10 s/d 20 tahun; biasanya digunakan untuk meramalkan arus lalulintas
yang nantinya menjadi dasar perencanaan investasi untuk suatu fasilitas transportasi yang
baru.
3. Jangka panjang : lebih dari 20 tahun; digunakan untuk perencanaan strategi
pembangunan kota jangka panjang.
Terdapat beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang saat ini, yang
paling popular adalah Model Perencanaan Transportasi Empat Tahap. Model ini merupakan
gabungan dari beberapa seri sub model yang masing-masing harus dilakukan secara terpisah
dan berurutan. Sub model tersebut adalah
1. Bangkitan dan tarikan pergerakan (Trip Generation)
Adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal
dari suatu zona atau tataguna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu
zona atau tataguna lahan. Bangkitan lalu lintas ini mencakup:
1) Lalu lintas yang meninggalkan suatu lokasi (trip production)
2) Lalu lintas yang menuju ke suatu lokasi (trip attraction)
Untuk setiap pasang zona (ij), berapa arus dari zona i ke zona j.
Distribusi pergerakan dapat direpresentasikan dalam bentuk garis keinginan
(desire line) atau dalam bentuk Matriks Asal Tujuan, MAT (origin-destination
matrix/O-D matrix).
Pola distribusi lalu lintas antara zona asal dan tujuan adalah hasil dari dua hal
yang terjadi secara bersamaan yaitu:
Lokasi dan intensitas tataguna lahan yang akan menghasilkan lalu lintas
Spatial separation (pemisahan ruang), interaksi antara 2 buah tataguna lahan
akan menghasilkan pergerakan.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui interpretasi peta dan pengelolaan citra pengindraan jauh kita dapat
mengetahui peta pesebaran jaringan transportasi darat, laut dan udara sehingga dapat
mempermudah menentukan lokasi strategis untuk membangun pusat transportasi.
3.2 Saran
Tentunya terhadap kami (penulis) sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah
di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Bila ada salah pengetikkan
atau penulisan mohon maaf dari kami (penulis).
Daftar Pustaka
https://kumparan.com/berita-hari-ini/interpretasi-citra-pengertian-tahapan-dan-unsur-
unsurnya-1wACUSxZak0/2
https://www.ruangguru.com/blog/interpretasi-peta-terkait-jaringan-transportasi
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
a1773521dbbaf59755a6da7757ba94f9.pdf
https://syafii.staff.uns.ac.id/files/2010/02/bab-2-pendekatan-perencanaan-transportasi-
perkotaan1.pdf
http://eprints.itenas.ac.id/997/5/05%20Bab%202%20222016027.pdf
https://www.ruangguru.com/blog/interpretasi-peta-terkait-jaringan-transportasi
http://e-journal.uajy.ac.id/12048/4/MTS024302.pdf