DISUSUN OLEH
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah “Trip
Generation” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Amelia Kusuma Indriastuti, S.T., M.T. selaku dosen pada mata kuliah
Dasar - Dasar Rekayasa Transportasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Trip Generation bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik
demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................5
C. Tujuan.........................................................................................................5
BAB II.................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN....................................................................................................6
BAB III............................................................................................................... 11
PENUTUP........................................................................................................... 11
Kesimpulan.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kota - kota besar besar di Indonesia saat ini sedang dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, serta mempunyai sifat-sifat
kekotaan yang kuat. Sifat kekotaan ditunjukkan oleh potensi
kependudukan, baik kuantitatif dalam arti, kepadatan dan pertumbuhan
yang tinggi, maupun kualitatif dalam komposisi ketenagakerjaan dan
pendidikan. Pertumbuhan dan perkembangan kota yang demikian pesat
akan menuntut masyarakatnya untuk melakukan interaksi dengan banyak
pihak dan banyak tempat. Hal tersebut akan meningkatkan jumlah
pergerakan.
Pergerakan atau bergerak adalah perpindahan dari suatu zona asal
munuju zona tujuan baik menggunakan moda pribadi maupun moda
umum dengan jarak yang dekat ataupun jauh. Pergerakan merupakan
sebuah kebutuhan inti dari manusia dimana semakin tinggi aktivitas yang
dilakukan manusia maka semakin tinggi pula kebutuhan akan pergerakan
dalam hal ini berbanding lurus dengan kebutuhan akan sistem jaringan
transportasi yang tersedia dan kapasitas jaringan transportasi. Sistem
tersebut akan menghubungkan dan mengikat satu kota dengan kota yang
lain menjadi satu kesatuan wilayah. Pergerakan yang semakin meningkat
tanpa diikuti peningkatan sistem pengaturan jalan, dapat mengakibatkan
permasalahan transportasi yang semakin kompleks.
Kemacetan, keterlambatan, polusi suara dan udara adalah beberapa
masalah yang timbul. Salah satu usaha untuk dapat mengatasinya yaitu
dengan memahami pola pergerakan yang akan terjadi, baik pada masa
sekarang maupun di masa yang akan mendatang. Pola pergerakan dalam
sistem transportasi sering dijelaskan dalam bentuk arus pergerakan. Dalam
perencanaannya, model yang sering digunakan adalah model empat tahap
4
yakni Bangkitan dan tarikan pergerakan (Trip Generation), Distribusi 2
pergerakan lalu lintas (Trip Distribution), Pemilihan moda (Modal Choice
atau Modal Split), Pembebanan lalu lintas (Trip Assignment). Dimana
salah satu tahap dalam model tersebut adalah distribusi pergerakan (trip
distribution) yang direpresentasikan dalam bentuk Matrik Asal Tujuan
(MAT).
B. Rumusan Masalah
Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah
tersebut antaralain:
1. Apa pengertian trip generation?
2. Apa saja jenis-jenis trip generation berdasarkan zonanya?
3. Apa tujuan dari trip generation?
4. Apa saja yang dapat mempengaruhi Trip Generation?
5. Apa yang dimaksud dengan metode analisis regresi linear berganda
(Multiple Linear Regression Analysis) dalam Trip Generation?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan
makalah ini sebagai berikut
1. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan
pembacanya mengenai Trip Generation baik pengertian, jenis -
jenis dan tujuan dari Trip Generation itu sendiri.
2. Untuk memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan
pembacanya untuk mengetahui lebih jauh apa saja yang dapat
mempengaruhi Trip Generation serta mengetahui metode analisis
regresi linear berganda (Multiple Linear Regression Analysis)
dalam Trip Generation.
5
6
BAB II
PEMBAHASAN
Pernyataan di atas menyatakan bahwa ada dua jenis zona yaitu zona yang
menghasilkan pergerakan (trip production) dan zona yang menarik suatu
pergerakan (trip attraction). Definisi trip attraction dan trip production adalah :
7
Trip attraction digunakan untuk menyatakan suatu pergerakan berbasis
rumah yang mempunyai tempat asal dan/atau tujuan bukan rumah atau pergerakan
yang tertarik oleh pergerakan berbasis bukan rumah (Tamin, 1997), seperti terlihat
pada gambar berikut ini
Trip Generation dipengaruhi oleh dua aspek, yaitu jenis tata guna lahan
dan Intensitas tata guna lahan . Jenis tata guna lahan memiliki pengaruh yang
berbeda pada:
8
Berikut adalah contoh perbedaan bangkitan dan tarikan akibat perbedaan jenis
TGL (Tata Guna Lahan)
Kantor 13 22
Rumah Sakit 18 12
Daerah Industri 5 98
9
c. Perbedaan waktu terjadinya pergerakan
Restoran Siap Saji Jam operasional restoran siap saji (misal : 09.00-
21.00)
Kepadatan
Pergerakan Bangkitan
Jenis Perumahan Pemukiman
per hari pergerakan per ha
(keluarga/ha)
Pemukiman di 15 10 150
wilayah rural
Pemukiman di 45 7 315
wilayah
suburban
10
CBD
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa ada dua jenis zona untuk Trip
Generation yaitu zona yang menghasilkan pergerakan (trip production) dan zona
yang menarik suatu pergerakan (trip attraction).
12
DAFTAR PUSTAKA
Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Penerbit Gadjah Mada
University Press.
13