TINJAUAN PUSTAKA
suatu zona atau tata guna lahan atau jumlah pergerakan yang tertarik ke
suatu tata guna lahan atau zona (Tamin, 1997). Bangkitan pergerakan
asal dan tujuan adalah rumah atau pergerakan yang dibangkitkan oleh
berbasis rumah yang mempunyai tempat asal dan tujuan bukan rumah
Bangkitan Tarikan
Bangkitan Tarikan
1976), adalah:
1. Tempat kerja
2. Kawasan perbelanjaan
3. Kawasan pendidikan
a. Penghasilan keluarga
d. Modal perjalanan
e. Penggunaan kendaraan
f. Saat/waktu
Dalam sistem perencanaan transportasi terdapat empat langkah
yang saling terkait satu dengan yang lain (Tamin, 1997), yaitu;
diantaranya:
1. Model fisik
unsur lainnya.
Model merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya dan
simbol sering menghasilakan penjelasan yang jauh lebih baik dari pada
jumlah pergerakan pada setiap zona asal dengan menggunakan data rinci
guna lahan.
galat.
4. Variasi dari variabel terikat terhadap garis regresi adalah sama untuk
normal.
2. Kepemilikan kendaraan
4. Aksesibilitas
Secara khusus penelitian ini mengkaji faktor-faktor tersebut,
obyek penelitian.
mewakili.
maka untuk ini dipilih salah satu, dengan kata lain korelasi harus
X2 …….. + bn Xn
Dimana:
(Tamin, 1997) :
np
Oi = ∑ ai ( h ) tp ( h )
hЄHn ( h)
Dimana:
i = zona asal
p = zona tujuan
Hn (h) = rumah tangga dengan jenis ‘h’ yang berisikan orang berjenis ‘n’
uji statistic
(Bruton, 1985).
pedagang semakin besar uang yang dikeluarkan untuk sewa rumah atau
modal usaha, maka akan semakin besar pula sumber-sumber yang harus
oleh tersedianya alat angkut dan sistem jalan yang baik. Kepemilikan
bermotor atau tidak memiliki. Namun keluarga yang hanya memiliki satu
spasial perjalanan dengan distribusi spasial tata guna lahan yang terdapat
kawasan. Dalam kaitan antara aktifitas manusia dan antar wilayah ruang
TRANSPORTASI
Penggunaan Lahan
Model interaksi guna lahan dan transportasi yang ada saat ini dapat
tata guna lahan dan faktor sosial ekonomi, distribusi perjalanan (trip
Feed Back distribution), pemilihan moda (modal split), pemilihan rute (trip/traffic
Trip Generation
- Land Use Data
- Calibration Factors
- Transportation Network
Modal Split
Traffic assignment
Model. Pada Selnec model out put dari model guna lahan menjadi input
model guna lahan. Kelemahan model linked ini adalah analisis trip
variable exogenous.
out put dari model transportasi juga mempertimbangkan daya tarik lahan
masing model integrasi tersebut juga dibedakan atas model guna lahan
response.
dari alokasi penduduk dan alokasi pusat aktifitas pada sebagian model
Yunus, 2005).
memiliki ciri dan lingkungan tertentu yang berbeda satu dengan lainnya,
memiliki tingkat kerawanan yang tinggi dimana berbagai kegiatan dengan
II.5 Aksesibilitas
lokasi tata guna lahan berinteraksi satu dengan yang lain dan mudah atau
1981). Pernyataan mudah dan sulit merupakan hal yang sangat subyektif
dan kualitatif, mudah bagi seseorang belum tentu mudah bagi orang lain,
begitu pula dengan pernyataan sulit, oleh karena itu diperlukan kinerja
dengan mobil atau sepeda motor atau kendaraan pribadi, tetapi banyak
pula yang bergantung pada angkutan umum atau berjalan kaki. Jadi
(Tamin, 1997).
II.6 Migrasi
Migrasi terdiri dari dua jenis, yaitu: migrasi permanen dan migrasi
perkotaan. Migrasi yang seperti ini dinamakan migrasi dari desa ke kota
penduduk di atas pada akhirnya memerlukan lahan yang lebih luas untuk
sebagai sarana jasa angkutan penumpang dan barang dari tempat asal
komponen jarak, biaya dan waktu. Ada dua masalah pokok yang berkaitan
pengguna jasa transportasi seperti tenaga kerja, pelajar dan ibu rumah
tangga.
yang bekerja.
terbaurnya peranan jalan arteri, kolektor dan lokal pada jalan yang
dibedakan berdasarkan jumlah jalur (carriage way), jumlah lajur (line) dan
jumlah arah. Suatu jalan memiliki 1 jalur bila tidak bermedian (tidak
tunggal (terbagi/devided/D).
kawasan perkotaan