Anda di halaman 1dari 36

Kuliah Pertemuan Ke-6 A

Mode Trip Generation


(Model Bangkitan Pergerakan )
Model 4 Langkah Dalam Perencanaan
Transportasi
Sub Materi Model Bangkitan Pergerakan
(Trip Generation)

1. Tujuan Model Bangkitan Pergerakan


2. Pendahuluan
a. Definisi dasar
b. Klasifikasi pergerakan
c. Faktor yang mempengaruhi
d. Model faktor pertumbuhan
3. Analisis regresi
4. Analisis klasifikasi silang atau analisis kategori
5. Peramalan peubah dalam analisis bangkitan
pergerakan
1.Tujuan Model Bangkitan Pergerakan

 Menghasilkan Model Hubungan Yang


Mengaitkan Parameter Tata Guna Lahan
Dengan Jumlah Pergerakan Yang Menuju Ke
Suatu Zona atau Jumlah Pergerakan Yang
Meninggalkan Suatu Zona.
 Zona Asal dan Zona Tujuan Pergerakan
Biasanya Juga Menggunakan Istilah Trip End.
1. Tujuan Model Bangkitan Pergerakan
Lanjutan

 Model Ini Sangat Dibutuhkan Apabila Efek


Tata Guna Lahan dan Pemilikan Pergerakan
Terhadap Besarnya Bangkitan dan Tarikan
Berubah Sebagai Fungsi Waktu.
 Tahapan Bangkitan Pergerakan Ini
Meramalkan Jumlah Pergerakan Yang Akan
Dilakukan Oleh Seseorang Pada Setiap Zona
Asal Dengan Menggunakan Data Rinci
Mengenai Tingkat Bangkitan Pergerakan,
Atribut Sosio-Ekonomi, Serta Tata Guna
Lahan.
2 a. Definisi Dasar

 Bangkitan lalu lintas (traffic generation)


adalah banyaknya lalu lintas yang
ditimbulkan oleh suatu daerah atau guna
lahan persatuan waktu.
 Jumlah lalu lintas tergantung pada kegiatan
kota karena penyebab lalu lintas adalah
kebutuhan manusia untuk melakukan kegiatan
berhubungan dan pengangkutan barang
kebutuhannya.
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

• Perencanaan bangkitan lalu lintas


ini merupakan bagian yang sangat
penting dalam proses perencanaan
transportasi.
• Perhitungan bangkitan lalu lintas
adalah jumlah kendaraan atau orang
(jumlah angkutan barang) persatuan
waktu, misalnya kendaraan per jam
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

•Untuk mendapat produksi perjalanan


dan tarikan perjalanan yaitu dengan
cara menghitung jumlah
orang/kendaran yang masuk atau
keluar dari suatu lahan tertentu
dalam satu hari per satu jam
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

•Bangkitan lalu lintas (traffic


generation) dapat diidentifikasikan
sebagai pergerakan kendaraan atau
orang yang berkaitan dengan guna
lahan dan tapak persatuan waktu
(Morlok, 1988).
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

• Besarnya bangkitan lalu-lintas


sangat bervariasi dari suatu daerah
dengan daerah yang lain, sangat
tergantung pada intensitas kegiatan,
guna lahan, dan waktu
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

•Perjalanan (Morlok 1988), dibagi menjadi


2, yaitu :
1. Perjalanan berbasis rumah (Home Base
Trips) adalah pergerakan yang berasal dari
rumah dan kembali ke rumah.
2. Perjalanan bukan rumah (Non Home
Base Trips) adalah pergerakan yang baik
asal dan tujuan pergerakannya adalah
bukan rumah.
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

•Bangkitan perjalanan adalah tahapan


permodelan yang memperkirakan
jumlah pergerakan yang berasal dari
suatu zona atau tata guna lahan dan
jumlah pergerakan yang tertarik ke
suatu tata guna lahan atau zona
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

Bangkitan perjalanan merupakan fungsi


tata guna lahan yang menghasilkan
pergerakan, dengan demikian bangkitan
perjalanan ini mencakup :
Pergerakan yang meninggalkan suatu
lokasi (trip production)
Pergerakan yang menuju atau tiba ke
suatu lokasi (trip attraction)
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

a. Perjalanan adalah; Pergerakan satu arah dari zona


asal ke zona tujuan, termasuk pergerakan berjalan kaki.
Berhenti secara kebetulan (misalnya berhenti di
perjalanan untuk membeli rokok) tidak dianggap
sebagai tujuan perjalanan, meskipun perubahan rute
terpaksa dilakukan. Meskipun pergerakan sering
diartikan dengan pergerakan pulang dan pergi, dalam
ilmu transportasi biasanya analisis keduanya harus
dipisahkan. Hal yang dikaji di sini tidak saja mengenai
pergerakan berkendaraan, tetapi juga kadang-kadang
pergerakan berjalan kaki.
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

b. Pergerakan berbasis rumah adalah; Pergerakan


yang salah satu atau kedua zona (asal dan/atau
tujuan) pergerakan tersebut adalah rumah.
c. Pergerakan berbasis bukan rumah adalah ;
Pergerakan yang baik asal maupun tujuan
pergerakan adalah bukan rumah.
d. Bangkitan pergerakan Digunakan untuk suatu
pergerakan berbasis rumah yang mempunyai
tempat asal dan/atau tujuan adalah rumah atau
pergerakan yang dibangkitkan oleh pergerakan
berbasis bukan rumah (lihat gambar 4.1).
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

e. Tarikan pergerakan; Digunakan untuk suatu


pergerakan berbasis rumah yang mempunyai
tempat asal dan/atau tujuan bukan rumah atau
pergerakan yang tertarik oleh pergerakan berbasis
bukan rumah (lihat gambar 4.1).
f. Tahapan bangkitan pergerakan Sering digunakan
untuk menetapkan besarnya bangkitan pergerakan
yang dihasilkan oleh rumah tangga (baik untuk
pergerakan berbasis rumah maupun berbasis bukan
rumah) pada selang waktu tertentu (per jam atau per
hari).
2 a. Definisi Dasar Lanjutan

Bangkitan Tarikan

Rumah Bangkitan Tarikan Tempat Keraja

Bangkitan Tarikan

Tempat Kerja Tarikan Bangkitan Rumah

Gambar. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan


2 a. Definisi Dasar Lanjutan

• Bangkitan pergerakan harus dianalisis secara


terpisah dengan tarikan pergerakan.
• Jadi, tujuan akhir perencanaan tahapan
bangkitan pergerakan adalah menaksir,
setepat mungkin bangkitan dan tarikan
pergerakan pada masa sekarang, yang akan
digunakan untuk meramalkan pergerakan
pada masa mendatang.
2 b. Klasifikasi Pergerakan
• Berdasarkan tujuan pergerakan.
Pada prakteknya, sering dijumpai
bahwa model bangkitan pergerakan yang lebih baik bisa
didapatkan dengan memodel secara terpisah pergerakan
yang mempunyai tujuan berbeda. Dalam kasus pergerakan
berbasis rumah, lima kategori tujuan pergerakan yang
sering digunakan adalah:
a.pergerakan ke tempat kerja
b. pergerakan ke sekolah atau universitas (pergerakan
dengan tujuan pendidikan)
c.pergerakan ke tempat belanja
d.pergerakan untuk kepentingan sosial dan rekreasi, dan
e.lain-lain
2 b. Klasifikasi Pergerakan

• Berdasarkan waktu; Pergerakan


biasanya dikelompokkan menjadi
pergerakan pada jam sibuk dan pada
jam tidak sibuk. Proporsi pergerakan
yang dilakukan oleh setiap tujuan
pergerakan sangat berfluktuasi atau
bervariasi sepanjang hari.
2 b. Klasifikasi Pergerakan

• Berdasarkan jenis orang;


Hal ini merupakan salah satu jenis pengelompokan
yang penting karena perilaku pergerakan individu
sangat dipengaruhi oleh atribut sosio-ekonomi. Atribut
yang dimaksud adalah:
a.tingkat pendapatan: biasanya terdapat tiga tingkat
pendapatan di Indonesia: tinggi, menengah, dan
rendah;
b. tingkat pemilikan kendaraan: biasanya terdapat
empat tingkat: 0, 1, 2, atau lebih dari dua (2+)
kendaraan per rumah tangga;
c. ukuran dan struktur rumah tangga.
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan

Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa faktor


yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, antara lain :

1. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan keluarga merupakan ciri khas yang
berkaitan dengan perjalanan seseorang dimana faktor
ini merupakan peubah kontinu walaupun terdapat
beberapa golongan pendapatan, tingkat pendapatan
keluarga berkaitan erat dengan jumlah kepemilikan
kendaraan
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan

Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada


beberapa faktor yang mempengaruhi bangkitan
perjalanan, antara lain :

2. Pemilikan Kendaraan
Ciri khas sosial lain ini merupakan peubah
kontinu. Pemilikan kendaraan berkaitan erat
dengan perjalanan perorangan (per unit rumah)
dan juga dengan kepadatan penduduk, tingkat
pendapatan keluarga, serta jarak perjalanan
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :
3. Struktur dan Ukuran Rumah
Faktor yang satu ini merupakan faktor yang
berkaitan dengan prilaku pergerakan individu
dimana faktor ini berkaitan erat dengan faktor-
faktor tingkat pendapatan keluarga, tipe
perumahan/rumah, kepadatan penduduk,
kepemilikan kendaraan, tujuan dan maksud
perjalanan.
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan

Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa


faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :

4. Nilai Lahan dan Kepadatan Daerah


Pemukiman
Nilai lahan dan kepadatan daerah pemukiman
hanya sering dipakai untuk tujuan kajian
mengenai zona
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa faktor
yang mempengaruhi bangkitan perjalanan, antara lain :

4. Maksud Perjalanan
Maksud perjalanan merupakan ciri khas sosial suatu
perjalanan sekelompok orang yang melakukan perjalanan
bersama-sama (misalnya dalam satu kendaraan umum)
bisa jadi mempunyai tujuan yang sama, tetapi maksud
mereka mungkin berbeda, misalnya ada yang hendak
bekerja, belanja, dan berwisata. Jadi maksud perjalanan
merupakan faktor yang tidak sama rata dalam satu
kelompok perjalanan
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :

5. Waktu Perjalanan
Faktor ini merupakan peubah kontinu dimana
faktor ini memegang peranan penting dalam
menentukan volume lalu lintas selama 24 jam
selama hari kerja dan menentukan presentasi
volume lalu lintas tertentu pada jam padat.
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :

6. Moda Perjalanan
Moda perjalanan dapat dikatakan sebagai sisi
lain dari maksud perjalanan yang sering
digunakan untuk mengelompokan macam
perjalanan. Peubah ini merupakan faktor fisik
dan tidak kontinu, serta menggunakan fungsi dari
peubah lain.
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :

7. Jarak Perjalanan
Faktor jarak ini merupakan peubah kontinu yang
berlaku bagi lalu lintas orang maupun kendaraan.
Faktor ini berkaitan erat dengan kepadatan
penduduk dan kepemilikan kendaraan.
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan
Menurut Suwardjoko (1990 : 112), ada beberapa
faktor yang mempengaruhi bangkitan perjalanan,
antara lain :

8. Luas Lahan
Faktor luas lahan berkaitan erat dengan
kepadatan penduduk dari suatu daerah tertentu,
yang pada akhirnya menunjukan pada
banyaknya lalu lintas orang maupun barang
2 c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Bangkitan Pergerakan Lanjutan

Selanjutnya menurut Suwardjoko,


dikatakan bahwa faktor-faktor utama yang
mempengaruhi produksi perjalanan dan
bangkitan pergerakan :

• Kepemilikan kendaraan
• Tingkat pendapatan penduduk/keluarga
• Struktur ukuran keluarga
2 d. Model Faktor Pertumbuhan

Sejak tahun 1950-an, beberapa teknik telah diusulkan


untuk memodel bangkitan pergerakan. Kebanyakan
metode tersebut meramalkan total pergerakan yang
dihasilkan (atau tertarik) oleh rumah tangga atau zona
sebagai fungsi dari hubungan linear yang didefinisikan
dari data yang ada. Sebelum membandingkan hasil yang
didapat, sangatlah penting mengerti beberapa aspek
berikut ini:
a.jenis pergerakan yang akan dipertimbangkan (contoh:
apakah hanya pergerakan berkendaraan atau pergerakan
berjalan kaki saja);
b.usia minimum yang dapat digunakan dalam proses
analisis.
3. Analisis Regresi

Referensi Dari Buku : Perencanaan &


Permodelan Transportasi, Edisi Kedua Oleh,
Ofyar Z.Tamin dari Halaman 117 sampai
dengan halaman 142.
4. Analisis Klasifikasi Silang atau
Analisis Kategori

Referensi Dari Buku : Perencanaan &


Permodelan Transportasi, Edisi Kedua Oleh,
Ofyar Z.Tamin dari Halaman 143 sampai
dengan halaman 151.
5. Peramalan Peubah Dalam Analisis
Bangkitan Pergerakan

Referensi Dari Buku : Perencanaan &


Permodelan Transportasi, Edisi Kedua Oleh,
Ofyar Z.Tamin dari Halaman 151 sampai
dengan halaman 153.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
JUMPA DI TAYANGAN BERIKUTNYA

Anda mungkin juga menyukai