Anda di halaman 1dari 7

ANALISA BANGKITAN DAN PERGERAKAN PERJALANAN

PADA OBJEKWISATA PANTAI HAMADI


Andung Yunianta1, Adri Raidyarto2, Lydia Winni Vionavriesca Conoras3
1,2,
Dosen program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi, Universitas Yapis Papua
3
Mahasiswa program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan Sistem Informasi
Jl.DR.Sam.Ratulangi.No.11 Dok V Atas, Tlp (0967) 534012, 550355, Jayapura-Papua
1
andung.ay@gmail.com, 2 adri.raidyarto@gmail.com , 3 lydiaconoras@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor – factor yang mempengaruhi bangkitan dan sebaran pergerakan
perjalanan dan menghasilkan model bangkitan dan sebaran pergerakan perjalanan di objek wisata pantai hamadi
di Kota Jayapura. Dalam menghitung bangkitan perjalanan menggunakan perhitungan analisis regresi berganda
dalam aplikasi Statistical package for the sosial science(SPSS) dan untuk menghitung sebaran pergerakan
menggunakan perhitungan matriks asal-tujuan(MAT) dengan menggunakan model gravity atau model PCGR.
Hasil penelitian dari menghitung bangkitan perjalanan diketahui bahwa perbandingan jumlah pengunjung dengan
pengunjung menggunakan angkot(X13) dan perbandingan jumlah pengunjung dengan kendaraan roda 2 pribadi
adalah factor-faktor yang mempengaruhi bangkitan lalu lintas pada tata guna lahan tempat wisata pantai hamadi
Kota Jayapura dengan model bangkitan perjalanan 𝑌 = 115,112 − 0,381(𝑋13) − 4,618(𝑋14). Hasil penelitian
dari menghitung sebaran pergerakan yang menggunakan model PCGR di dapat bahwa sebaran pergerakan
pengunjung didominasi dari wilayah pantai hamadi menuju ke hamadi pantai dengan jumlah presentase 35% dan
juga pergerakan pengunjung menuju distrik jayapura selatan sebesar 25%.
Kata Kunci : SPSS, Matriks Asal-Tujuan, Analisis Regresi Berganda, Model PCGR

Abstract
This study aims to analyze the factors that influence the generation and distribution of travel movements and
produce a model of the generation and distribution of travel movements at the Hamadi beach tourism object in
Jayapura City. In calculating the trip generation using multiple regression analysis calculations in the Statistical
package for the social science (SPSS) application and to calculate the movement distribution using the origin-
destination matrix (MAT) calculation using the gravity model or the PCGR model. The results of the study from
calculating trip generation, it is known that the comparison of the number of visitors with visitors using public
transportation (X13) and the comparison of the number of visitors with private 2-wheeled vehicles are the factors
that affect traffic generation on land use at Hamadi beach resorts in Jayapura City with the trip generation model.
Y=115,112-0.381(X13)-4,618(X14). The results of calculating the distribution of movement using the PCGR model
can be found that the distribution of visitor movements is dominated from the Hamadi beach area to the Hamadi
beach with a percentage of 35% and also the movement of visitors to the southern Jayapura district by 25%.
Keywords: SPSS, Origin-Destination Matrix, Multiple Regression Analysis, PCGR Model

79
1. Pendahuluan • Tipe lalu lintas (motor, orang yang berjalan kaki,
Pantai hamadi di Kota Jayapura..merupakan ataupun mobil)
salah satu tempat objek wisata yang banyak diminati • Lalu lintas dalam waktu - waktu khusus
oleh masyarakat di Kota Jayapura. Terlebih lagi (pertokoan melahirkan arus lalu lintas dalam satu
ketika adanya virus Covid-19, masyarakat diminta hari penuh, sekolah melahirkan arus lalu lintas di
untuk tidak berkumpul dalam ruangan atau area pagi hari juga siang harinya)
tertutup maka dari itu objek wisata pantai menjadi 2.1.1 Definisi Dasar
salah satu tempat objek wisata yang diminati karena Sekian banyak arti penting akan bangkitan
berada di area terbuka. Oleh karena itu objek wisata perjalanan:
pantai hamadi menjadi kegiatan yang dapat a. Perjalanan
menimbulkan sebaran pergerakan yang besar akan Pergerakan berjalan kaki termasuk dalam
menimbulkan permasalahan transportasi seperti pergerakan dengan satu arah dari area awal ke
kemacetan akibat dari ketidakseimbangan lalu lintas zona tujuan. Perhentian secara tidak langsung
yang ada, penumpukan kendaraan pada ruas jalan tidak dipandang sebagai tujuan perjalanan,
yang mengakibatkan arus lalu lintas itu tersendat terlepas dari apakah perbedaan jalur itu penting.
bahkan sampai berhenti. Meskipun perjalanan selalu dicirikan sebagai
Maka dari itu diperlukan sebuah studi yang bisa perjalanan pulang - pergi, hal ini wajib untuk
memodelkan bangkitan dan sebaran pergerakan yang dipisahkan dikarenakan hal umum dalam ilmu
berlaku di kawasan wisata pantai tersebut. Maka dari transportasi.
model ini dinantikankan dapat mengetahui besar b. Pergerakan berbasis rumah
bangkitan dan sebaran pergerakan yang timbul oleh Pergerakan di satu ataupun dua zona (awal serta
wisata pantai hamadi di kota Jayapura. Maka dari itu / ataupun tujuan) perjalanan itu disebut
dibuatlah Tugas Akhir ini dengan judul : “Tinjauan perjalanan rumah.
Bangkitan Dan Sebaran Pergerakan Objek Wisata 1. Pergerakan berbasis bukan rumah
Pantai Hamadi”. Pergerakan merupakan asal ataupun
2. Tinjauan Pustaka tujuan pergerakan bukanlah sebuah rumah.
2.1. Landasan Konsep Bangkitan dan 2. Bangkitan perjalanan
TarikanLalu Lintas Suatu perjalanan yang didasarkan dari
Satu tahapan permodelan yang memperkirakan tempat tinggal yang mempunyai tempat awal
total pergerakan yang berawal dari area satu serta / ataupun tujuan merupakan pergerakan
ataupun tata guna lahan serta total pergerakan yang berbasis tempat tinggal ataupun pergerakan
tertarik ke suatu tata guna lahan ataupun ke suatu yang dibangkitkan.
area merupak bangkitan perjalanan. Pergerakan lalu 2.1.2 Karakteristik Perjalanan
lintas ialah sebuah peranan tata guna lahan yang Ciri - Ciri perjalanan yang melingkupi :
melahirkan suatu aliran lalu lintas. Bangkitan lalu 1. Bersumber pada tujuan perjalanan
lintas dicakupdari : Menuurut permasalahan perjalanan yang
• Lalu lintas yang meninggalkan suatu area. didasarkan tempat tinggal, 5 jenis tujuan
• Lalu lintas yang berpergian ataupun tiba ke perjalanan yang kerap digunakan ialah:
suatu area. - Pergerakan mengarah ke lingkungan
Perolehan dari suatu perhitungan bangkitan tempat kerja.
dan tarikan lalu lintas berbentuk total kendaraan, - Pergerakan mengarah ke lingkungan
pengiriman barang ataupun otang per satuan waktu, tempat belajar (kampus atau sekolah).
contohnya seperti kendaraan per jam. Maka pasti - Pergerakan mengarah ke lingkungan
bisa tempat perbelanjaan.
dengan gampang untuk memeriksa total orang
ataupun masuknya sebuah kendaraan ataupun
keluarnya kendaraan dari suatu area tanah tertentu
dari satu hari( ataupun 60 menit) agar dapat
memperoleh bangkitan serta tarikan dari sebuah
pergerakan. Bangkitan dan tarikan lalu lintas itu
bergantung pada 2 bagian penggunaan lahan yaitu:
• Macam penggunaan lahan
• Total kegiatan dan intensitas pada penggunaan
lahan
Tipe penggunaan lahan yang bermacam-macam
(pemukiman, pembelajaran, serta bisnis) memiliki
karakteristik bangkitan lalu lintas nan beragam:
• Total arus lalu lintas

80
(Hasan, 2013)
- Pergerakan untuk tujuan sosial serta untuk 2.2. Hubungan Transportasi dan Penggunaan
tamasya.
Lahan
- Dan lain - lain. Gagasan yang amat penting untuk memperjelas
Alasan pergerakan mengarah ke lingkungan peristiwa pergerakan ataupun perjalanan terus
tempat kerja dan ke lingkungan tempat diidentifikasi dengan relasi antara penebaran spasial
pendidikan disebut juga dengan tujuan pergerakan serta sirkulasi spasial penggunaan lahan di
pergerakan yang utama yang merupakan dekatnya, yaitu pergerakan yang dilakukan untuk
kebutuhan mutlak bagi setiap orang untuk kegiatan tertentu. Posisi yang diharapkan, posisi
dilakukan setiap hari, sebaliknya tujuan yang ditentukan oleh mode gerakan. Pemanfaatan lahan
berbeda hanya bersifat pilihan dan tidak biasa ruang wilayah tersebut.
untuk dicoba. Bangkitan pergerakan (trip generation)
2. Bersumber pada Waktu berkaitan dengan menentukan total pergerakan yang
Pergerakan bersumber pada waktu umumnya dihasilkan di suatu area. Ia berperan sangat penting
dirangkai menjadi pergerakan selama jam- jam dalam menciptakan pergerakan dalam hubungan
sibuk dan jam - jam tidaksibuk. antara aktifitas manusia dan antar wilayah spasial.
3. Pemilihan moda Rizal, 2014)
Secara simpel moda identik dengan tipe 2.3 Konsep Perencanaan Transportasi
transportasi yang akan dimanfaatkan. Keputusan Sampai pada saat ini konsep perencanaan
dasarnya adalah pada umumnya berjalan kaki transportasi sudah banyak berkembang dan yang
ataupun memakai kendaraan. Bila memakai paling terkenal adalah perencanaan dengan 4 tahapan.
kendaraan, keputusannya merupakan kendaraan Model ini mempunyai berbagai rangkaian sub-contoh
pribadi (motor, mobil yang masing - masing wajib dikerjakan secara
, sepeda) ataupun angkutan umum (angkot, bus, berurutan & terpisah. Lalu akan dijelaskan menjadi:
dll). 1. Aksesibilitas
Seorang individu yang cuma memiliki satu Alat yang dipakai untuk mengukur sebuah
keputusan moda saja dikenal dengan captive potensial saat melakukan perjalanan, selain untuk
kepada moda itu. Sebaliknya yang memiliki dihitung total perjalanannya disebut dengan
banyak keputusan moda dikenal dengan choice. aksesibilitas. Untuk menerangkan sebuah tingkat
Aspek lain yang menentukan seperti faktor kemudahan suatu tempat untuk dapat dicapai
ketidaknyamananataupun faktor keamanan. maka dapat dimanfaatkan aksebilitas.
Ada beberapa faktor tambahan yang akan 2. Bangkitan dan Tarikan Perjalanan (Trip
menjadi dampak dalam memilih moda adalah Generation)
sebagai berikut: Tahapan untuk memodekan serta menilai
a. Jarak perjalanan pergerakan yang lengkap mulai dari zona ataupun
Dalam menentukan pemilihan moda jarak penggunaan lahan dan total pergerakan yang
perjalanan menjadi pengaruh dalam ditarik ke suatu tata guna lahan ataupun zona
memilihnya. Hal ini bisa diukur dengan 3 disebut dengan bangkitan dan tarikan pergerakan.
teknik biasa, dan itu adalah jarak udara aktual 3. Sebaran Pergerakan (Trip Distribution)
yang spesifik, jarak aktual yang diperkirakan Sebaran pergerakan secara diidentikakan
disepanjang rute yang dilewati dan jarak yang menggunakan bangkitan pergerakan. Ada begitu
diperkirakan olehwaktu perjalanan. banyak lalulintas yang dibangkitkan oleh setiap
b. Tujuan perjalanan penggunaan lahan, sedangkan sebaran pergerakan
Alasan perjalanan pula dipengaruhi dalam mengambarkan dari mana dan dari mana lalu
pemilihan moda. Buat alasan tertentu, terdapat lintas itu.
ada yang memilah dengan menggunakan 4. Pemilihan Moda (Moda Split, Moda Choice)
kendaraan umum pulang - pergi walaupun Apabila terdapat hubungan antara 2 penggunaan
mempunyai kendaraan pribadi. Untuk alasan lahan disebuah kota, seorang pribadi akan
yang tidak diketahui, beberapa orang lain menetapkan bagaimana hubungan itu akan
memilih dengan memakai gojek ataupun diterapkan. Pilihan harus dibuat sejauh pada hal
kendaraan roda 2 lainnya. pilihan moda, pada dasarnya moda diidentikan
c. Waktu Tempuh dengan menggunakan tipe kendaraan yang akan
Lamanya waktu perpindahan dari jalan ke dipakai. Salah satu alternatifnya merupakan
jalan lain (tempat awal semestinya ke tempat dengan berjalan kaki ataupun menggunakan alat
tujuan akhir) adalah ukuran waktu yang transportasi. Dalam hal menggunakan alat
disukai, karena bisa mencakup terus-menerus transportasi, keputusannya merupakan kendaraan
terkait dengan perjalanan ini. Kian dekat pribadi ataupun kendaraan umum. Dengan asumsi
jaraknya , pada biasanya orang makin condong ada lebih dari satu tipe moda, oleh karna itu yang
untuk memilih moda yang amat instan, apalagi dipilih adalah yang mempunyai rute terpendek,
bisa jadi untuk memilih berjalan kaki saja. tercepat ataupun yang termurah.
81
5.Pemilihan Rute (Route Choice) Dalam mengenali kelompok ada beberapa
Untuk masalah ini, keputusan moda serta metode dengan cara berikut:
rutenya dikerjakan berbarengan. Dan kendaraan • Discriminan.
umum, rutenya dipengaruhi dari suatu moda • Analisa faktor
transportasi. Dan kendaraan pribadi, diterima • Analisa Klaster (two-step, K-means,
bahwa individu akan menentukan moda hierarchical.
kendaraanya lalu rute yang akan dipilihnya. e. Analisis Spasial
Seperti penentuan moda, pilihan jalur juga Sebuah komponen yang dipakai dalam
bergantung dalam alternatif lain tercepat, pengolahan data Geographic Information System
termurah, terpendek, dan diharapkan bahwa (GIS) disebut dengan analisis spasial.
pengguna jalan memiliki fakta yang memadai f. R Extension
(contohnya seperti jalan yang terjadi Sebuah plugin yang bisa diperkenalkan dari
kemacetan) sehingga mereka bisa memutuskan aplikasi SPSS unuk mempermudah saat mengerjakan
jalur terbaik. (Wells, 1975), (dalam kerjaan disebut dengan R Extension.
Tamin,2000). 2.4.2 Analisis Regresi Berganda
6. Arus Lalu Lintas Dinamis (Arus lalu lintas Persamaan numerik yang mengomunikasikan
padajaringan jalan) interaksi antara sebuah variabel dependen dengan
Arus lalu lintas berkomunikasi menggunakan variabel idependen disebut dengan persamaan regresi
kerangka sistem transportasi, apabila arus lalu berganda. Struktur keseluruhan tergantung pada
lintas meluas dalam segmen jalur khusus, waktu banyak kondisi untuk mendeskrpsikan bangkitan
tempuh akan bertambah (dikarenakan kecepatan ataupun tarikan pergerakan ialah
berkurang). Arus terbesar yang bisa melalui Y = a+ b1X1 + b2X2 + …+ bnXndi
suatu bagian jalan umumnya dianggap sebagai mana :
kapasitas ruas jalan itu. Arus terbesarnya yang Y = variabel dependen (tidak bebas)
dapat melalui suatu titik (umumnya dalam A = konstanta
persimpangan menggunakan sinyal lalu lintas) b1,b2,…,bn = koefisien variabel independen
dianggap sebagai arus yang jenuh. (Rizky, 2014) (bebas)
2.4 Model Bangkitan Perjalanan X1,X2,…,Xn = variabel independen (bebas)
2.4.2 Statistical Package For The Sosial Science Perhitungan dari regresi linear berganda
(SPSS) merupakan teknik pada ilmu Statistik. Untuk
Sebuah aplikasi yang dipakai untuk memakainya, beberapa perkiraan yang diharpkan
melakukan analisa statistika tingkat lanjut, analisa untuk diingat :
data dengan menggunakan prosedur pemecahan 1. Nilai perubah, terlebihnya variabel bebas
machine learning, analisa string, dan analisa big memiliki skor yang berdasarkan output
data yang bisa yang digabungkan untuk penelitian tanpa sebuah kesalahan besar.
menciptakan platform data analisis merupakan 2. Perubah tidak bebas (Y) wajib memiliki
aplikasi SPSS. SPSS menyediakan perpustakaan hubungan langsung dengan perubah bebas (X),
perhitungan statistika dengan menggunakan apabila hubungannya tidak langsung,
antarmuka intuitif yang membuatnya menjadi perubahan langsung harus diselesaikan,
program analisa data tingkat lanjut paling terkenal meskipun batasan ini akan memiliki
di berbagai kampus, beberapa perusahaan, dan konsekuansi yang berbeda untuk penyelidikan
beberapa instansi. Selanjutnya berbagai fitur dasar yang masih ada.
yang bisa dipakai dalam aplikasi SPSS ialah : 3. Penngaruh variabel bebas terhadap variabel
a. Statistika Deskriptif terikat adalah total serta harus tidak terdapat
Sebuah fitur yang dipakai untuk penghimpunan hubungan korelasi yang tinggi sesama perubah
data bahkan penyajian data maka bisa mendapatkan bebas.
keterangan berdasarkan informasi itu. Beberapa 4. Variasi variabel dependen pada garis regresi
model Statistika Deskriptif dengan mencari nilai wajib serupa demi seluruh kualitas perubah
tengah (Median), rata-rata (mean), nilai yang sering bebas.
muncul (Modus), Standart deviasi, Ragam, Dll. 5. Nilai variabel bebas seharusnya adalah total
b. Statistika Bivariat yang umumnya gampang dan diramalkan.
Sebuah komponen yang dipakai untuk 2.5 Koefisien Korelasi
menyelidiki sekaligus menguji antara 2 variabel. Ada juga satu tahapan utama pada pemeriksaan
Seperti : teorema bayes, Uji parametrik, uji t, trip generation (bangkitan dan tarikan perjalanan)
ANOVA, dll. pertama dengan menggunakan strategi analisis
c. Regresi Linear regresi merupakan untuk memastikan hubunganantara
Komponen perangkat ukur yang dipakai untuk faktor - faktornya antara faktor bebas (dalam regresi
mengukur interaksi suatu linear variabel independen berganda) ataupun antara faktor bebas dengan faktor
dengan menggunakan variabel independen. tidak bebas (dalam sederhana dan regresi berganda).
d. Identifikasi Kelompok Dan untuk memilih apakah suatu variabel memiliki

82
tingkat hubungan dengan memanfaatkan masalah 4. Hasil dan Pembahasan
atau dengan faktor yang lainnya dipakai untuk 4.1 Model Bangkitan
menggunakan suatu teori korelasi. 4.1.1 Uji Korelasi
Korelasi antara faktor - faktor itu bisa Tabel 4.1 Korelasi
dikomunikasikan dengan menggunakan koefisien
korelasi (r). Nilai r berkisar antara –1 dan +1.
Tanda (+) dan juga tanda (-) digunakan untuk
korelasi positif dan korelasi negatif. Untuk
pemeriksaan ini tahap analisis korelasi adalah suatu
tahapan penting saat memutuskan hubungan antara
faktor - faktor yang mempengaruhi
transportasi/pergerakan.
2.6 Model Sebaran Pergerakan
Desain pergerakan pada kerangka transportasi
tak jarang diberitahu pada potret arus pergerakan
(barang, alat transportasi, dan penumpang) yang
berjalan dari zona awal ke zona tujuan dalam
wilyah khusus dan selama periode waktu yang Sumber : Hasil analisis data dari SPSS
ditentukan. Dari table output SPSS correlations diatas
Matriks berdimensi 2 yang amat sering dipakai dapat dilihat variabel bebas(X) yang tidak saling
untuk mendeskripsikan desain pergerakan yang berkorelasi menurut tabel diatas adalah variabel X5
didalamnya ada kabar total pergerakan antar zona dan X15. Melihat menurut kaidah.sederhana
itu disebut matriks pergerakan atau matriks asal - bahwa.angka.korelasi yang berada diatas 0,5
Tujuan. MAT menggambarkan zona asal dan menunjukan korelasi yang cukup kuat sebaliknya
kolom pada MAT memberitahukan bahwa zona dibawah 0,5 korelasi kecil. Jadi variabel yang dipakai
tujuan, sebagai akibatnya setiap sel pada MAT untuk persamaan regresi adalah X15 dan X5
menerangkanbesarnya arus gerak yang berjalan dari korelasinya dibawah 0,5 yaitu -0,3.
zona asal i menuju ke zona tujuan j selama selang 4.1.2 Uji Multikolinieritas
waktu khususyang dapat dilihat pada Tabel 2.7. Tabel 4.2. Multikolinieritas
Tabel 2.7 Desain Umum Matriks-Asal-
Tujuan(MAT).(Setiawan,2007) Tabel 4.4. Ringkasan Model

3. Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

Sumber : Hasil analisis data dari SPSS


Dari hasil keluaran diatas terddapat nilai R
square sebesar 0,897. Nilai ini memiliki arti bahwa
pengaruh X5 dan X15 terhadap Y ialah sebesar 89%.
Tabel 4.5. Annova

Sumber : Hasil analisis data dari SPSS


Berdasarkan tabel, maka didapat suatu
persamaan regresi linear berganda ialah:
𝑌 = 44.224 − 1.067(𝑋5) − 2.623(𝑋15)
Dimana :
83
Sumber : Hasil analisis data dari SPSS pangkat. Adapun matrik jarak antar ibukota kelurahan
Dari table output SPSS multikolinieritas dalam wilayah administrasi Kota Jayapura ditunjukan
diatas pasangan variabel X13 dan X5 tidak terjadi Tabel 4.6.
multikolinieritas karena memenuhi syarat dengan Tabel 4.6. Matriks jarak antar ibukota dari distrik di
nilai tolerance 0.902 > 0,1 dan VIF 1.209 < 10. Kota Jayapura
4.1.3 Analisis Model Bangkitan Hamadi
Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram Oi
Pantai
Tabel 4.3. Variabel yang dimasukan/dihapus
Jayapura
0 17 27 48 31 19 100
Utara
Jayapura
17 0 13 36 17 7.1 100
Selatan

Abepura 27 13 0 36 6.2 11 60

Muara
48 36 36 0 44 29 30
Tami
Heram 31 17 6.2 44 0 14.7 10
Hamadi
19 7.1 11 29 14.7 0 100
Pantai
Dd 80 100 50 20 50 100
Sumber : Hasil analisis data dari SPSS Sumber : Google Maps
Matriks akhir sebaran pergerakan pengunjung
Y = Bangkitan perjalanan antar wilayah distrik Kota Jayapura dan pergerakan
(smp/jam)X5 = Roda 2 pribadi pengunjung dari wilayah distrik ke tempat wisata
(smp/jam) pantai hamadi adalah
X15 = Jumlah Pengunjung banding Tabel 4.7. Matriks sebaran pergerakan pengunjung
roda 4 pribadi(orang/smp/jam). di Kota Jayapura
4.1.4 Uji Normalitas Hamadi
Gambar 4.1. Grafik model uji normalitas Jayapura Utara Jayapura Selatan Abepura Muara Tami Heram
Pantai
Jayapura
45 20 7 1 7 18
Utara
Jayapura
13 34 10 2 10 23
Selatan
Abepura 6 14 16 1 14 15
Muara
3 6 4 15 3 9
Tami
Heram 1 2 2 0 4 2
Hamadi
12 23 11 3 12 33
Pantai
Sumber : Hasil analisis data dari Excel
Tabel 4.8. Pergerakan pengunjung yang
mendominasi antar zona distrik
No Asal Tujuan Tid(Trip) Persentace
1 Hamadi Pantai Jayapura Utara 11.626 12%
Sumber : Hasil analisis data dari SPSS 2 Hamadi Pantai Jayapura Selatan 23.389 25%
Berdasarkan gambar diatas cenderung 3 Hamadi Pantai Abepura 11.435 12%
terlihat bahwa plot probabilitas normal untuk 4 Hamadi Pantai Muara Tami 2.653 3%
sebuah model bangkitan. Model yang layak 5 Hamadi Pantai Heram 11.759 12%
merupakan sebaran yang plotnya dapat mengikuti
6 Hamadi Pantai Hamadi Pantai 33.225 35%
garis diagonal regresi. Model yang didapat dapat
mengikuti garis diagonal sehingga model itu dapat Sumber : Hasil analisis data dari Excel
dipergunakan untuk meramalkan bangkitan Berdasarkan tabel dia atas, dapat disimpulkan
pengunjung di Tempat Wisata Pantai Hamadi di pergerakan pengunjung antar zona distrik di Kota
Kota Jayapura. Jayapura didominasi pergerakan terbesar terjadi antara
Hamadi Pantai dengan Hamadi Pantai, Hamadi Pantai
4.2. Model Sebaran Pergerakan dengan Jayapura selatan dengan 33,389 dan 33,225
Terdapat 2 karakteristik sebaran pergerakan trip atau dengan presentase 35% dan 25% dari total
pengunjung di tempat wisata Pantai Hamadi di Kota pergerakan pengunjung di Kota Jayapura.
Jayapura yaitu sebaran pergerakan antar distrik dan 5 Penutup
pergerakan pengunjung menuju tempat wisata Pantai 5.1 Kesimpulan
Hamadi. Analisis ini menggunakan model gravity 1. Hasil analisis korelasi -0,3 menyatakan bahwa
dengan variabel batasan adalah jarak antar distrik. factor – factor yang mempengaruhi bangkitan
Untuk menentukan sebaran pergerakan menggunakan lalu lintas pada tata guna lahan Tempat Wisata
model production constrain gravity model (PCGM) Pantai Hamadi Kota Jayapura adalah Jumlah
dengan fungsi hambatan menggunakan fungsi Pengunjung..banding..roda..4..pribadi..(orang/

84
smp/jam) (X15) dan Kendaraan roda 2 Pergerakan (Gravity Model) Menggunakan
pribadi (X5). Model Bangkitan yang Add-In Microsoft Excel (Solver)”,
diperoleh adalah sebagai berikut : 𝑌 = http://fportfolio.petra.ac.id/ModelSebaranP
44.224 − 1.067(𝑋5) − 2.623(𝑋15) ergerakan(GravityModel)Meng
2. Sebaran Pergerakan di wilayah Kota gunakanAdd- MicrosoftExcel(Solver).pdf,
Jayapura, baik sebaran pergerakan
diakses pada 11 Maret 2021 pukul 03.00
pengunjung didominasi pergerakan dari
wilayah Pantai Hamadi menuju ke Hamadi Kresnanto, Nindyo Cahyo. 2018. ”Sebaran
Pantai dengan jumlah pergerakan 35% juga Pergerakan (Trip Distribution)
pergerakan pengunjung menuju Distrik Sederhana”,https://www.researchgate.net/p
Jayapura selatansebesar 25%. ublication/322749570_Sebaran_
Pergerakan_Trip_Distribution_Sederhana,
5.2 Saran
diakses pada 12 Maret 2021 pukul 14.35
1. Dalam merumuskan
5. Rahman, Pamuko Aditya. 2010. ”Estimasi
kebijaksanaan perencanaan wilayah,
Pemerintah Daerah diperlukan untuk Model Sebaran Pergerakan Dari Data Arus
mempertimbangkan pengaruh tata penggunaan Lalu Lintas Dengan Metode Steepest
lahan dengan mengunakan potensi bangkitan Descent Menggunakan Aplikasi Software
pergerakan sehingga perencanaan Emme/3 (Studi Kasus Kota Surakarta)”,
infrastruktur pada bidang transportasi dapat https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/
mendukung perkembangan pembentukan 12310/MjY4NzE.pdf, diakses pada 15
lahan. Maret 2021 pukul 22.31
2. Sehubungan dengan hasil yang diperoleh 6. Dinda, Raina Permitalia. 2018. Jurnal.
berdasarkan penelitian ini membuktikan
Arsip Rekayasa Sipil Dan Perencanaan. 01
bahwa matrik asal tujuan pemodelan
penyebaran perjalanan pengunjung
Agustus. Dalam
berdasarkan Model Gravity memiliki http://erepository.unsyiah.ac.id/JARSP/artic
kesesuaian dengan hasil observasi maka le /view/11759/9607 diakses pada 13 Maret
dianjurkan agar perhitungan penyebaran 2021 pukul 05.1
perjalanan untuk berbagai lokasi lainnya juga
menggunakan metode ini agar nantinya dapat
dilihat dan dibandingkan hasil pemodelannya.

5. Daftar Pustaka
1. Adri, Muhammad Riski Rizal. 2014.
“Pemodelan Bangkitan Pergerakan Lalu
Lintas Mahasiswa Pada Zona Pendidikan
Akademi Keperawatan Di Kota Makasar”,
https://core.ac.uk/download/pdf/77620346.
pdf, diakses pada 4 Maret 2021 pukul
11.10
2. Isa, Ilusi. 2017. Model Tarikan Pergerakan
Dan Pola Sebaran Pergerakan Pada
Kawasan Industri Argobisnis Jabung.
Malang: Neliti Marwing, Suprianto. 2017.
“Analisis Bangkitan Tarikan Pengunjung
Minimarket Di Kota Makasar”,
https://core.ac.uk/download/pdf/89562507.
pdf, diakses pada 4 Maret 2021 pukul
12.30
3. Jaya, Fery Hendi. 2020. “Karakteristik
Bangkitan Lalu Lintas Dan Pola
Pergerakan Pada Kawasan Perumahan”,

https://thesiscommons.org/aqjyf/, diakses
pada 4 Maret 2021 pukul 01.15 Setiawan,
4. Rudy. 2005. “Kalibrasi Model Sebaran

85

Anda mungkin juga menyukai