Anda di halaman 1dari 13

TARIKAN PERGERAKAN PADA KAWASAN WISATA

UPT BALAI KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA PURWODADI

Suwarno
Sudiharto
Rukma Nur Patriya

Abstrak : Kawasan wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang juga dikembangkan sebagai
tempat konservasi flora, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingkungan. Keberadaan
dan pengembangan obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi jika tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan masalah yang terkait
dengan kelancaran arus lalu lintas Malang-Surabaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi karakteristik tarikan pergerakan pada obyek wisata UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya, dan menghasilkan suatu model tarikan pergerakan berbasis non rumah
yang dalam hal ini adalah obyek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi. Metode yang digunakan berupa pendekatan deskripsi-kuantitatif melalui
analisis data yang diperoleh dari hasil kuisioner. Analisis kuantitatif data menggunakan
metode regresi liniear berganda dengan variabel penjelas yang diperkirakan
mempengaruhi tarikan pergerakan ke lokasi tersebut sebanyak 3 variabel yaitu luas
obyek (X1), keunikan obyek kunjungan (X2) dan harga tiket (X 3) per unit kunjungan.
Hasil analisis deskripsi memperlihatkan bahwa mayoritas (72%) pengunjung Kebun
Raya Purwodadi memulai perjalanan mereka dari rumah dan paling banyak berasal dari
Kota/Kabupaten Pasuruan (39%). Mayoritas pengunjung adalah pegawai swasta (37%),
kunjungan dilakukan pada hari libur (45%) dan umumnya waktu yang dipilih ke lokasi
Kebun Raya Purwodadi adalah pukul 09.00-10.00 WIB (25%). Sedangkan, hasil analisis
untuk model tarikan pergerakan, menghasilkan persamaan model yang sesuai : Y = -4048
+ 24390 X2 dengan variabel penjelas keunikan (X2). Persamaan model tersebut memiliki
nilai koefisien determinasi sebesar 0,53%.
Kata kunci : Kebun Raya Purwodadi, karakteristik tarikan pergerakan, model

Mengembangkan unsur kepariwisataan suatu obyek berarti mengembangkan


potensi fisik pada obyek tersebut sehingga menarik dan dapat dipasarkan. Suatu obyek
wisata dikatakan memiliki potensi yang menarik bila wisatawan yang datang jumlahnya
banyak, dapat menahan mereka di tempat atraksi dalam waktu yang cukup lama dan
pelayanan yang diberikan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan yang
berkunjung. Pengelolaan obyek wisata harus terintegrasi dengan faktor pendukung
pariwisata lain, seperti jasa pelayanan, pemasaran wisata dan transportasi.
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah salah satu
objek wisata di Kabupaten Pasuruan yang dikembangkan sebagai tempat konservasi
flora, pembelajaran tumbuhan dan konservasi lingkungan. Pihak pengelola UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi juga berharap agar Kebun Raya
Purwodadi dapat menarik dan menambah wawasan pengunjungnya untuk melestarikan
alam/tumbuhan. Berbagai macam metode dilakukan untuk memasarkan UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi mulai dari harga tiket yang dapat
dijangkau segala lapisan masyarakat, menambah koleksi tumbuhan yang dimiliki,

Suwarno adalah Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan


Sudiharto adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Yudharta Pasuruan
Rukma Nur Patriya adalah Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Wisnuwrdhana
Malang
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 26

menambah peralatan penelitian, pembangunan fasilitas bagi pengunjung, dan lain-lain.


Langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak pengelola UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya tersebut membuahkan hasil dengan timbulnya minat wisatawan
untuk berkunjung ke obyek wisata tersebut atau dengan kata lain UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya telah menjadi suatu bangkitan atau tarikan perjalanan. Namun
besaran tarikan perjalanan yang ditimbulkan oleh aktifitas Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi yang terletak pada jalan trans Surabaya – Malang ini dapat
menimbulkan persoalan yang mempengaruhi kondisi lalu lintas kendaraan disekitar
lokasi, seperti meningkatnya antrian kendaraan, kemacetan, potensi timbulnya
kecelakaan kecelakaan, dan lain-lain. Persoalan yang kelak cepat atau lambat
menimbulkan dampak lalu lintas tersebut dapat dihindari dengan suatu tindakan
antisipatif yakni dengan memprediksi permasalahan yang timbul dengan mengetahui
besaran tarikan perjalanan yang terjadi.
Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji berapa
besar tarikan yang ditimbulkan akibat adanya pengembangan fasilitas atau tata guna
lahan pada obyek wisata tersebut, faktor yang mempengaruhinya serta menghasilkan
suatu model tarikan perjalanan.

BATASAN MASALAH
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Model tarikan pergerakan yang di tinjau ber basis non rumah dan merupakan bagian
dari perencanaan permodelan 4 tahap.
2. Tarikan pergerakan dikaji dengan dasar per satuan luas wilayah studi.
3. Objek yang diteliti adalah kawasan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi.
4. Model yang di hasilkan tidak terkait dengan penyediaan fasilitas parkir.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengembangan Kegiatan Pariwisata
Menurut UU RI. No.9 Tahun 1990, pariwisata didefinisikan sebagai suatu
kegiatan di dalam perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara
sukarela dan bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata. Faktor-
faktor yang berpengaruh dalam pengembangan pariwisata alam adalah :
1. Penduduk. Faktor penduduk ini terdiri dari struktur (umur, mata pencaharian dan
pendidikan) serta jumlah yang bertempat tinggal di kota maupun di desa.
2. Dana. Faktor dana ini berhubungan dengan besarnya pendapatan penduduk serta
kemampuannya untuk menabung.
3. Waktu. Faktor waktu berkaitan dengan pekerjaan dan mobilitas. Jenis pekerjaan yang
berbeda dan kesempatan yang berbeda pula.
4. Komunikasi. Faktor ini sangat erat dengan mass media (koran, majalah,
leaflet,booklet) akan memberikan pengaruh langsung.
5. Pasar. Faktor pasar terdiri dari dua aspek yaitu ketersediaan obyek pariwisata dan
tingkat aksesibilitasnya.

Definisi Bangkitan dan Tarikan Pergerakan


Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah
pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang
tertarik ke suatu tata guna lahan atau zona. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna
lahan yang menghasilkan banyaknya lalu lintas per satuan waktu. Jumlah lalu-lintas bergantung
pada kegiatan kota, karena penyebab lalu-lintas ialah kebutuhan manusia untuk melakukan

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 27

kegiatan berhubungan dan mengangkut barang kebutuhannya. Bangkitan dan tarikan lalu lintas
mencakup (Tamin, O.Z., 2000;40) :
1. Lalu lintas yang meninggalkan lokasi
2. Lalu lintas yang menuju atau tiba ke suatu lokasi, Gambar 2.1 berikut memperlihatkan
bangkitan dan tarikan pergerakan.

i j

Pergerakan yang berasal Pergerakan yang menuju


dari Zona i ke Zona j
Gambar 1 . Bangkitan dan Tarikan Pergerakan (Sumber : Tamin, O.Z., 2000 : 40)

Klasifikasi Pergerakan
Hutchinson (1974) mengelompokkan pergerakan dalam dua kelompok utama,
yaitu pergerakan yang berbasis rumah (home based trip) dan pergerakan yang berbasis
bukan rumah (non home based trip).
Pergerakan berbasis rumah merupakan perjalanan yang berasal dari rumah ke tempat
tujuan yang diinginkan dan biasanya bersifat tetap antara lain pergerakan untuk bekerja,
belanja dan sekolah. Pergerakan yang berbasis bukan rumah merupakan perjalanan yang
berasal dari tempat selain rumah antara lain pergerakan antara tempat kerjadan toko,
pergerakan bisnis antara dua tempat kerja.
Ortuzar (1990) mengklasifikasikan pergerakan berdasarkan tujuan pergerakan,
waktu terjadinya pergerakan dan jenis atau tipe orang yang melakukan pergerakan.
Yang berhubungan dengan studi analisa model tarikan pergerakan ini adalah klasifikasi
berdasarkan tujuan dan jenis atau tipe orang.
a. Berdasarkan Tujuan Pergerakan
Suatu model bangkitan perjalanan akan menjadi lebih baik bila ada pemisahan tujuan
perjalanan. Pergerakan yang berasal dari rumah dikategorikan sebagai berikut :
- Pergerakan untuk bekerja
- Pergerakan untuk sekolah atau kuliah (pergerakan pendidikan)
- Pergerakan untuk belanja
- Pergerakan untuk rekreasi atau kegaiatan sosial
b. Berdasarkan Jenis / Tipe Orang
Hal ini merupakan jenis pengelompokkan yang penting karena perilaku pergerakan
individu sangat dipengaruhi oleh atribut sosio-ekonomi. Atribut tersebut adalah :
- Tingkat pendapatan
- Pemilikan kendaraan
- Ukuran dan struktur rumah tangga

Pemodelan Transportasi
Perkiraan jumlah perjalanan yang tertarik menuju suatu zona tujuan atau
dengan kata lain perjalanan yang datang ke suatu lokasi tata guna lahan adalah sangat
penting mengingat perkiraan jumlah tarikan perjalanan digunakan sebagai pertimbangan
dalam merencanakan sistim transportasi di masa yang akan datang. Perkiraan jumlah
tarikan perjalanan ini dapat dibuat suatu model dan pada umumnya model ini
memperkirakan jumlah total perjalanan yang tertarik sesuai dengan maksud dan tujuan

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 28

berdasarkan karakteristik tata guna lahan dan sosial ekonomi dari setiap tempat (zona)
yang menjadi tarikan lalu-lintas (Morlock, 1988).
Beberapa model utama yang sering digunakan, yaitu model grafis dan model
matematis. Model grafis adalah model yang menggunakan gambar, warna, dan bentuk
sebagai media penyampaian informasi mengenai keadaan yang sebenarnya (realita).
Model grafis sangat diperlukan, khususnya untuk transportasi, karena kita perlu
mengilustrasikan terjadinya pergerakan arah dan besarnya) yang terjadi yang beroperasi
secara spasial (ruang). Model matematis menggunakan persamaan atau fungsi
matematika sebagai media dalam usaha mencerminkan realita (Tamin, 2000:4).
Penelitian tentang model perencanaan transportasi selalu dilandasi oleh empat
tahapan yang berkesinambungan yang disebut four steps model sebagai berikut (Tamin,
2000:4):
• Model Bangkitan Pergerakan (Trip Generation)
• Model Sebaran Pergerakan (Trip Distribution)
• Model Pemilihan Moda (Modal Split)
• Model Pemilihan Rute (Trip Assignment)
Dari keempat tahap tersebut, yang merupakan tahap paling awal adalah trip
generation atau bangkitan pergerakan yang terdiri dari trip production (produksi
pergerakan) dan trip attraction (tarikan pergerakan). Salah satu cara untuk
menghasilkan model tarikan pergerakan adalah menggunakan teknik analisa regresi.
Teknik analisa regresi merupakan adalah suatu teknik berdasar metode statistik, yang
dapat digunakan untuk menghasilkan hubungan dalam bentuk numerik untuk melihat
bagaimana dua variabel (Simple Regresi) atau lebih (Multiple Regresi) saling berkait.
(Tamin, 2000).
Model untuk linear simple regression
Y = a + bx
Model untuk multiple linear regression adalah
Y = a + b1 x1 + b2 x2 ... + bn x n
Keterangan:
Y = variabel respon
x = variabel penjelas
b = koefisien regresi
a = konstanta
Dalam pembuatan model tarikan perjalanan, agar model yang dihasilkan absah
maka ada empat uji statistik yang mutlak harus dilakukan, yaitu :
1. Uji kecukupan data
Uji ini dilakukan untuk menentukan jumlah data minimum yang harus tersedia, baik
untuk variabel penjelas maupun variabel respon.
2. Uji korelasi
Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan liniear antara dua
variabel atau lebih yang ditemukan oleh Karl Pearson pada tahun 1900. Hubungan
antara variabel dalam uji korelasi bukanlah dalam arti sebab-akibat, melainkan
hanya hubungan searah saja. Jadi dalam hal ini persyaratan yang harus dipenuhi
adalah : sesama variabel penjelas tidak boleh saling mempengaruhi sedangkan
antara variabel respon dan variabel respon harus ada korelasi. Persamaan uji
korelasi mempunyai nilai R yang harganya diantara -1 dan 1 (-1 ≤ R ≤ +1). Apabila
nilai R mendekati – 1 berarti kedua variabel saling liniear negatif artinya
peningkatan nilai dari salah satu variabel akan mengakibatkan penurunan nilai
variabel lainnya demikian pula sebaliknya jika nilai R mendekati +1. Namun

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 29

apabila nilai R mendekati 0 dapat dikatakan bahwa tidak adanya korelasi antara
kedua variabel tersebut.
3. Uji linearitas
Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah model yang akan dihasilkan dapat
didekati dengan teknik regresi linear ataukah regresi non liniear.
4. Uji kesesuaian
Dilakukan untuk menentukan model tarikan pergerakan yang terbaik. Terdapat
beberapa model yang dapat digunakan antara lain model analisa regresi, model
kemiripan-maksimum, model entropi-maksimum. Dan pada umumnya uji ini
didasarkan atas kedekatan atau kesesuaian hasil model dengan hasil observasi. Salah
satu uji kesesuaian yang mudah dan sering digunakan adalah model analisa regresi.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk
menggambarkan (memberikan informasi) dari hasil suatu kegiatan penelitian (point to
be notice) berdasarkan variabel-variabel yang ada secara kuantitatif. Metode pendekatan
yang dipakai adalah metode kuantitatif dengan analisis data menggunakan pola pikir
deduktif. Bagan alir dari tahapan penelitian diperlihatkan pada gambar 2 berikut.
SURVAI PENDAHULUAN

PENGAMBILAN DATA PRIMER DAN SEKUNDER

DATA PRIMER : DATA SEKUNDER :


- Jenis tempat asal perjalanan - Jenis kegiatan usaha yang ada
- Wilayah asal pergerakan - Jumlah pengunjung
- Waktu tempuh perjalanan - Luas lantai unit usaha
- Moda yang digunakan - Penggunaan lahan sekitar kawasan
- Jenis unit kunjungan yang ingin dipilih
- Harga tiket

ANALISIS DATA

Karakteristik tarikan pergerakan dan faktor yang mempengaruhi

Penentuan Variabel Penjelas Dan Variabel Respon

Uji Korelasi

Uji Statistik & Kewajaran

MODEL TARIKAN PERGERAKAN

Gambar 2 . Diagram Alir Tahapan Penelitian


Survai Pendahuluan
Untuk mendapatkan data lapangan yang sesuai dengan yang diharapkan, maka
terlebih dahulu dilakukan survai pendahuluan. Survai pendahuluan merupakan survai
awal yang dilakukan sebelum survai sesungguhnya, hal ini dimaksudkan untuk :
1. Mengetahui keadaan lapangan

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 30

2. Memilih lokasi yang paling cocok di antara beberapa lokasi yang telah direncanakan
3. Menentukan desain sampel yang cocok dilaksanakan di lapangan
4. Menetapkan strategi pelaksanaan survai
5. Untuk menentukan periode waktu pengamatan

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung dan pegawai obyek wisata
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Berdasarkan data yang
diperoleh menunjukkan bahwa jumlah pengunjung tertinggi terjadi pada tahun 2004 di
bulan Januari yaitu sebanyak 20301 orang. Sedangkan jumlah karyawan UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berjumlah 157 orang. Sehingga
besarnya sampel minimal yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah :

n = N 693
= = 252,567 ≈ 253 pengunjung
1 + N e2 1 + 693 (0,05)2
n = N 157
= = 112,747 ≈ 113 karyawan
1 + N e2 1 + 157 (0,05)2

Pengambilan Data Primer dan Data Sekunder


Data primer yang diperlukan berkaitan dengan perilaku, informasi ataupun
persepsi pengunjung Kebun Raya Purwodadi. Teknis pelaksanaannya dengan cara
pengamatan secara langsung ke lapangan melalui kegiatan wawancara dan penyebaran
formulir kuisioner ke responden. Sedangkan data sekunder sifatnya merupakan
penunjang ataupun background information bagi survei lapangan. Data sekunder yang
dibutuhkan berupa denah bangunan Kebun Raya Purwodadi yang dilengkapi dengan
letak pintu masuk dan keluar pengunjung dan kendaraan, harga tiket, jumlah jenis
permainan serta luas lantai bangunan masing-masing unit usaha.
Variabel Penelitian
Variabel penjelas dalam studi ini adalah luas obyek per unit kunjungan (x1),
keunikan(x2) dan harga tiket tiap unit kunjungan (x3), sedangkan jumlah pengunjung
tiap unit usaha/permainan sebagai variabel respon (y).
Data variabel luas, jumlah jenis dan harga tiket tiap unit permainan
digolongkan berdasarkan skala rasio yaitu menggunakan data sebenarnya (data absolut).
Sedangkan data variabel keunikan berdasarkan skala ordinal yaitu penilaian tentang
keberadaan unit permainan/usaha di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi dibandingkan dengan unit serupa yang ada di daerah lain. Semakin tinggi
nilai yang dimiliki maka nilai keunikannya juga semakin bertambah. Penilaian tersebut
dapat diketahui pada Tabel 2.

Tabel 2. Kriteria Penentu Variabel Keunikan


Kriteria Nilai Keunikan
Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Kabupaten/Kota 1 Kurang unik
Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Propinsi 2 Cukup unik
Terdapat > 1 unit untuk objek serupa dalam 1 Negara 3 Unik
Terdapat > 1 unit untuk objek serupa di dunia 4 Sangat unik
Hanya terdapat di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
5 Amat sangat unik (Langka)
Raya Purwodadi

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 31

Tabel 1. Desain Survai

Tujuan Tinjauan Variabel Sub variabel Sumber data Analisis


teori
Mengetahui • Pariwisa • Karakteristik 1. Unit kunjungan yang 1.Data sekunder
karakteristik ta objek wisata UPT tersedia 2.Data sekunder 1. Analisis
tarikan • Bangkita Balai Konservasi 2. Luas unit kunjungan 3.Data sekunder Deskriptif :
pergerakan pada n, Tumbuhan Kebun yang ada 4.Data sekunder
Beberapa data yang
objek wisata UPT tarikan Raya Purwodadi 3. Harga tiket
ingin diperoleh
Balai Konservasi dan (Gambaran 4. Keunikan
melalui penyebaran
Tumbuhan Kebun sebaran umum wilayah) kuisioner akan
Raya Purwodadi pergerak • Karakteristik 1. Basis perjalanan 1.Data primer
dijabarkan ke dalam
serta faktor-faktor an Spasial 2. Wilayah asal 2.Data primer
bentuk diagram
apa saja yang pergerakan
maupun grafik, agar
mempengaruhiny • Karakteristik 1. Pemilihan moda 1.Data primer informasinya dapat
a Non-Spasial perjalanan 2.Data primer
dengan mudah
2. Waktu tempuh 3.Data primer
dibaca atau diamati
perjalanan 4.Data primer
3. Jalur masuk perjalanan 5.Data primer
4. Hari kedatangan 6.Data primer
5. Waktu kedatangan
6. Lama kunjungan
1.
• Karakteristik 1. Jenis pekerjaan 2.Data primer
sosio ekonomi pengunjung 3.Data primer
pengunjung 2. Frekuensi kedatangan 4.Data primer
pengunjung
3. Jumlah pengunjung
berdasarkan kegiatan
kunjungan
Menghasilkan • Regresi Tarikan Data sekunder 1. Analisis uji F dan
model tarikan linier Pergerakan(Y) per dan data primer T
pergerakan pada bergand unit kunjungan 2. Analisis regresi
objek wisata UPT a linier berganda
Balai Konservasi a. Variabel Respon
• Uji F
Tumbuhan Kebun : Jumlah
dan t
Raya Purwodadi. pengunjung per
unit kunjungan
b.Variabel Penjelas
:
- Luas objek per
unit kunjungan
(X1)
- Keunikan (X2)
- Harga tiket per
unit kunjungan
(X3)

Analisis Data
Semua data baik yang berupa data sekunder maupun data primer ini disusun ke
dalam bentuk yang mudah dibaca dan dimengerti yang selanjutnya di analisa sesuai dengan
tujuan penelitian. Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan
metode-metode tertentu sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk penelitian tarikan
pergerakan pada objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi,
metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier
berganda menggunakan alat bantu MINITAB 14.

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 32

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebun Raya Purwodadi terletak di tepi jalan utama Surabaya-Malang, di kaki
gunung Baung pada ketinggian 300 m dpl. Kebun seluas 84 hektar ini berada di daerah
permukiman penduduk di desa Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan,
Provinsi Jawa Timur. Lokasinya dapat dicapai dengan kendaraan darat baik dari kota
Malang (24 km), Pasuruan ( 30 km ), maupun Surabaya (65 km) melalui jalan tol maupun
jalan raya umum yang menghubungkan ketiga kota tersebut. Bus dan angkutan umum dari
dan ke Surabaya-Malang dan Pasuruan memudahkan pengunjung untuk mencapai kebun,
dan berhenti/turun tepat di depan pintu gerbang Kebun Raya Purwodadi.
Jumlah pengunjung UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
berdasarkan data sekunder yang diperoleh untuk tahun 2004 hingga tahun 2006, dapat
diketahui bahwa jumlah pengunjung senantiasa terjadi kenaikan tiap tahunnya. Pada tahun
2004 ke 2005 terjadi kenaikan sebesar 0,21% dan dari tahun 2005 ke 2006 terjadi kenaikan
sebesar 0,00085%.
Fasilitas yang tersedia di objek wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun
Raya Puwodadi diperlihatkan Tabel 3.
Tabel 3. Fasilitas Objek Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi.
Nama Fasilitas Jumlah Jenis (Macam) Luas (m2) Harga Tiket (Rp)*
- Gerbang 3 1.634 4.500
- Kantor 1 5.784 4.500
- Gedung Penerima 3 4.500 4.500
- Toilet 5 810 4.500
- Gazebo 30 480 4.500
- Kamar Kaca Anggrek 8 1.176 4.500
- Rumah Dinas 4 1.152 4.500
- Guest House 2 2.500 50.000
- Mushola 2 200 4.500
- Kafetaria 1 225 4.500
- Kompos 1 250 4.500
- Jalan Aspal 1 11.298 4.500
- Jalan Setapak/Gico 2 13.536 4.500
- Sungai 1 6.596 4.500
- Kolam 20 6.085 4.500
- Koleksi Palm 201 20.646 4.500
- Koleksi Paku 87 1.872 4.500
- Taman Meksiko 1 5.400 4.500
- Taman Pengetahuan 16 1.197 4.500
- Koleksi Legum 757 17.946 4.500
- Koleksi Mangga 106 17.424 4.500
- Koleksi Pisang 316 8.424 4.500
- Area Kamping 1 15.786 250.000
- Pembibitan 2 19.152 4.500
- Area yang dihutankan 1 42.570 4.500
- Lawn 4 23.625 250.000
- Koleksi Euphorbiaccae 573 40.482 4.500
- Taman Obat 132 1.134 4.500
- Koleksi Bambu 94 4.266 4.500
- Taman Bougenvilea 1 1.404 4.500
(Sumber : Survai primer dan sekunder)

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 33

HASIL PENELITIAN
Karakteristik Tarikan Pergerakan
Basis Perjalanan Pengunjung
Karakteristik tempat asal perjalanan pengunjung adalah asal pengunjung
sebelum menuju UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
diperlihatkan pada Tabel 4 berikut.
Tabel 4. Basis Perjalanan Pengunjung UPT Balai Konservasi
Asal Perjalanan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
Rumah 192 75,9
Tempat kerja 9 3,6
Sekolah 48 18,9
Villa/hotel 4 1,6
Jumlah 253 100
Wilayah Asal Pergerakan
Karakteristik asal pergerakan merupakan asal lokasi pengunjung UPT Balai
Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi dikelompokkan menjadi 5 zona yaitu
Kota/KabupatenPasuruan, Malang Raya, Kota Surabaya, Daerah lain di dalam Propinsi
Jawa Timur (35 Kabupaten) dan Daerah lain di luar Propinsi Jawa Timur. Jumlah
pengunjung berdasar wilayah asal pergerakannya diperlihatkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Wilayah Asal Pergerakan
Wilayah asal* Jumlah (Orang) Jumlah (%)
Kota/Kabupaten Pasuruan 99 39,1
Malang Raya 38 15,0
Kota Surabaya 56 22,1
Daerah lain di dalam Propinsi Jatim 49 19,4
Daerah lain di luar Propinsi Jatim 11 4,4

Pemilihan moda perjalanan


Jumlah dan prosentase pengunjung yang menggunakan alternatif moda dapat
dilihat lebih jelas pada Tabel 6.
Tabel 6. Jenis Moda Pengunjung

Jenis moda Jumlah (Orang) Jumlah (%)


Jalan kaki 0 0
Sepeda motor 209 57,1
Mobil pribadi 44 12,0
Bis 54 14,8
Mikrolet/taksi 59 16,1
Jumlah 366 100

Waktu tempuh yang dibutuhkan


Waktu tempuh yang dibutuhkan pengunjung dan karyawan ke lokasi terkait
dengan berbagai macam moda yang mereka gunakan, diperlihatkan pada Tabel 7.

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 34

Tabel 7. Waktu Tempuh Perjalanan Pengunjung dan Karyawan


Waktu tempuh Jumlah (Orang) Jumlah (%)
< 1 jam 172 46,9
1 – 2 jam 172 46,9
2 – 4 jam 0 0
4 – 6 jam 15 4
6 – 8 jam 7 2,2
> 8 jam 0 0
Jumlah 366 100

Jalur masuk perjalanan


Jalur masuk ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
berjumlah 3 (tiga) entry line yaitu jalan dari arah Pasuruan-Purwodadi ( jalur A), jalan
Surabaya -Purwodadi (jalur B) dan jalan dari arah Malang-Purwodadi ( jalur C).
Jumlah responden yang memasuki jalur-jalur tersebut dapat dilihat lebih jelas pada
Tabel 8.
Tabel 8. Jumlah Pengunjung dan Karyawan Berdasarkan Jalur Masuk Perjalanan

Jalur masuk Jumlah (Orang) Jumlah (%)


Jalur A 146 39,9
Jalur B 201 54,9
Jalur C 19 5,2
Jumlah 366 100

Hari kedatangan
Karyawan kebun Raya Purwodadi yang berjumlah 157 orang datang setiap
hari Senin sampai dengan hari Jumat, sedangkan pilihan hari kedatangan untuk
pengunjung bervariasi, ada yang berkunjung di hari kerja (hari Senin – Jumat) maupun
hari libur (hari Sabtu, Minggu dan libur nasional). Jumlah pengunjung berdasarkan hari
kunjungan dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 9.
Tabel 9. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Hari Kunjungan
Hari kedatangan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
Senin – Kamis 25 9,9
Jum’at 23 9,1
Sabtu 33 13,0
Minggu 58 22,9
Libur sekolah 114 45,1
Jumlah 253 100

Waktu kedatangan
Waktu kedatangan pengunjung juga sangat bervariasi yang dapat disebabkan
oleh perbedaan wilayah asal pengunjung dan ketersediaan/keinginan pengunjung untuk
berekreasi ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Adapun
jumlah responden yang berkunjung ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi berdasarkan waktu kedatangan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 35

Tabel 10. Jumlah Pengunjung dan Karyawan Berdasarkan Waktu Kedatangan


Waktu kedatangan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
07.00 – 08.00 WIB 29 7,9
08.00 – 09.00 WIB 113 30,9
09.00 – 10.00 WIB 91 24,9
10.00 – 11.00 WIB 37 10,1
11.00 – 12.00 WIB 48 13,1
13.00 – 14.00 WIB 48 13,1
Jumlah 366 100

Lama Kunjungan
Lama kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
beraneka ragam. Data lama kunjungan ini bisa digunakan untuk perencanaan
ketersediaan lahan parkir UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.
Jumlah pengunjung berdasarkan lama kunjungan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Lama Kunjungan
Lama kunjungan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
< 1 jam 3 1,2
1 – 2 jam 50 19,8
2 – 4 jam 145 57,3
4 – 6 jam 45 17,8
6 – 8 jam 10 3,9
Jumlah 253 100
Karakteristik Sosio Ekonomi Pengunjung
Jenis pekerjaan pengunjung
Jenis pekerjaan merupakan salah satu faktor sosial ekonomi pengunjung yang
mendorong keinginan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi. Mayoritas pengunjung yang datang bekerja sebagai pegawai negeri sipil
(36,6%).
Tabel 12. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
Karyawan swasta 67 18,3
PNS/ Guru/ TNI/Polri 134 36,6
Wiraswasta 24 6,6
Mahasiswa/pelajar 82 22,4
Ibu Rumah Tangga 4 1,1
Tidak bekerja 51 13,9
Pensiunan 4 1,1
Jumlah 366 100

Frekuensi kedatangan pengunjung


Tabel 13 memperlihatkan bahwa frekuensi kedatangan pengunjung juga
bervariasi. Hal ini tergantung pada sejauh mana ketertarikan mereka berwisata ke UPT
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Berdasarkan Tabel 10 dapat
diketahui bahwa jumlah pengunjung terbanyak adalah pengunjung yang berwisata 1
(satu) kali ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yaitu sebanyak
Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 36

94 orang (37,2%) dan yang paling sedikit adalah yang sudah 4 (empat) kali berwisata ke
UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi yaitu sebanyak 8 orang
(3,2%). Sedangkan yang sudah > 4 kali ke UPT Balai KonservasiTumbuhan Kebun
Raya Purwodadi juga tergolong banyak jumlahnya yaitu 83 orang (32,8%). Ini berarti
bahwa banyak yang berkeinginan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi dan banyak pula yang tidak bosan berkunjung walaupun sudah
berulang kali pergi kesana.
Tabel 13. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Frekuensi Kedatangan
Frekuensi Jumlah (Orang) Jumlah (%)
1 kali 94 37,2
2 kali 35 13,8
3 kali 33 13,0
4 kali 8 3,2
> 4 kali 83 32,8
Jumlah 253 100

Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kegiatan Kunjungan


Penyelenggara kegiatan kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi antara lain keluarga, teman pihak sekolah maupun tempat kerja.
Sedangkan karyawan yang berjumlah 157 orang setiap hari hanya untuk bekerja.
Jumlah pengunjung berdasarkan penyelenggaraan kegiatan kunjungan dapat dilihat pada
Tabel 14.
Tabel 14. Jumlah Pengunjung Berdasarkan Kegiatan Kunjungan
Kegiatan Jumlah (Orang) Jumlah (%)
Keluarga 40 15,8
Teman 160 63,2
Pihak sekolah 46 18,2
Kantor/tempat kerja 7 2,8
Jumlah 253 100

Kunjungan ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi


paling banyak dilakukan dalam rangka acara teman yaitu sebanyak 160 orang (63,2%)
dan yang paling sedikit acara pihak kantor/tempat kerja yaitu sebanyak 7 orang (2,8%).
Acara antar teman dengan berwisata ke UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya
Purwodadi merupakan kegiatan yang sangat sering dilakukan oleh pengunjung usia
muda. Kunjungan yang diselenggarakan oleh kantor/tempat kerja memang sedikit,
namun berdasarkan hasil wawancara dengan petugas UPT Balai Konservasi Tumbuhan
Kebun Raya Purwodadi pada waktu-waktu tertentu, jauh lebih banyak khususnya untuk
melakukan kegiatan outbond.

Model Tarikan Pergerakan


Pembentukan model tarikan pergerakan didasarkan pada pemilihan model
terbaik dengan menggunakan variabel penjelas : Luas objek per unit kunjungan (X1),
Keunikan (X2) dan harga tiket (X3). Berdasarkan analisis regresi, maka diperoleh
persamaan model yang terbaik adalah sebagai berikut :
Model regresi Y = - 4048 + 24390 X2
R-Sq 52.6%
R-Sq(adj) 28.9%
Uji F 2.22
Uji T 1,49
P 0.275

Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi
JURNAL ILMU-ILMU TEKNIK - SISTEM , Vol. 5 No.2 37

dengan :
Y = Jumlah pengunjung per unit kunjungan (orang)
X2 = Keunikan per unit kunjungan
Hasil dari pemodelan jumlah tarikan akan menunjukkan bagaimana variabel
penentu jumlah tarikan pengunjung yang masuk adalah variabel keunikan. Apabila
terdapat >1 unit kunjungan serupa dalam 1 (satu) kabupaten/kota, maka jumlah
pengunjung akan bertambah sebesar 24.390 orang hal ini tidak dibatasi dengan jumlah
jenis/objeknya. Jadi, semakin jarang unit kunjungan tersebut ditemui, maka jumlah
pengunjung akan semakin bertambah.

PENUTUP
Kesimpulan
1. Karakteristik tarikan pergerakan dari obyek wisata UPT Balai Konservasi
Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi berdasarkan hasil analisis memperlihatkan
bahwa basis perjalanan pengunjung Kebun Raya Purwodadi mayoritas dari rumah
(76%) dan yang paling sedikit dari hotel (1%). Karakteristik asal pergerakan
pengunjung paling banyak dari Kota/Kabupaten Pasuruan (39%) dan yang paling
sedikit dari daerah lain diluar Propinsi Jawa Timur (5%). Pengunjung paling
banyak menggunakan moda sepeda motor (57%). Waktu tempuh pengunjung
mayoritas 1 – 2 jam (47%) dan kurang dari 1 jam (47%). Jalur masuk pengunjung
mayoritas dari arah Surabaya-Purwosari (45%). Karakteristik pemilihan hari
kunjungan pengunjung mayoritas hari libur sekolah (45 %) dan yang paling sedikit
hari Jum’at (9 %). Para pengunjung obyek wisata memilih waktu kunjungan paling
banyak pukul 08.00 – 09.00 WIB (31%) dan lama kunjungan paling banyak adalah
2 - 4 jam (58%). Pekerjaan pengunjung paling banyak sebagai karyawan swasta
(37%) dan yang paling sedikit adalah ibu rumah tangga (1%) dan pensiunan (1%).
Mayoritas pengunjung baru pertama kali ke Kebun Raya Purwodadi (37%) dan
yang paling sedikit adalah 4 kali (3%). Kegiatan kunjungan pengunjung mayoritas
untuk acara bersama teman (63%)
2. Faktor-faktor yang nyata mempengaruhi pergerakan menuju obyek wisata UPT
Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi adalah variabel keunikan
sehingga model regresi yang terbentuk adalah :
Y = - 4048 + 24390 X2
Dengan :
Y = Jumlah tarikan pergerakan (orang)
X2 = Variabel keunikan

Saran
1. Untuk mendukung hasil pemodelan yang dihasilkan dalam penelitian ini, maka
dapat juga dikaji analisa dengan variabel jenis kendaraan per luas unit kunjungan.
Hal ini dapat dijadikan pembanding dalam memperkirakan jumlah tarikan
pergerakan di UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi.
2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai tarikan pergerakan dengan variabel lain,
maupun penelitian yang terkait dengan proyeksi perkembangan pengunjung dan
kebutuhan parkir.

DAFTAR RUJUKAN
Kurniati, Inayah. 2003. Model Tarikan Perjalanan Pengunjung pada Kawasan Pusat
Perbelanjaan di Kota Malang, Skripsi tidak diterbitkan. Malang : Program Studi
Perencanaan Wilayah Kota Universitas Brawijaya.
Morlock, Edward. K. 1985. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi. Edisi
Kedua. Terjemahan Ir. Johan Kelanaputra Hanim. Jakarta : Erlangga.
Tamin, Ofyar.Z. 2000. Perencanaan dan Permodelan Transportasi. Bandung:Penerbit
ITB.
Tarikan Pergerakan Pada Kawasan Wisata UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi

Anda mungkin juga menyukai