KHUTBAH JUM’AT yaitu dengan melaksanakan apa yang diperintahkanNYA dan menjauhi apa

EMPAT PERMATA MANUSIA yang dilarangNYA.

Ust. Dr. Abdul Aziz, M.Pd.I.
‫يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم هللا‬
ُُٔ‫ّللاِ َٗرَش َمتَه‬َّ ُ‫ ُن ٌْ َٗ َس ْح ََة‬ْٞ َ‫سالَ ًُ َعي‬ َّ ‫اَى‬ Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dalam bentuk terbaik.
ٌُ ‫ت َٗ َجعَ َو ىَ ُن‬َٞۡ ‫ُ٘ أ ُ ٍَّ َٰ َٖتِ ُن ٌۡ ََل هَعۡ يَ ََُُ٘ ش‬ ُ ُ‫ أَ ۡخ َش َج ُنٌ ٍِّ ِۢ ر‬ِٛ‫اَ ْى َح َْذُ ِ َّلِلِ اىَّز‬ Ia diciptakan dengan bentuk jasad yang indah, ruh, insting, hawa nafsu dan
ِ ‫ط‬ akal pikiran, Malaikat diciptakan hanya memiliki ruh dan akal fikiran tanpa
َُٗ‫ َ ۡفِذَََ ىَعَيَّ ُن ٌۡ ه َۡشنُ ُش‬١ۡ ‫ص َش َٗٱ‬ َ َٰ ‫ َ ۡر‬١ۡ ‫سَۡ َع َٗٱ‬ َّ ‫ٱى‬ jasad dan hawa nafsu, sepanjang hidup malaikat hanya taat dan patuh pada
َّ َّ‫اَ ْش َٖذُ اَ ُْ َلَ اِىََٔ اَِل‬
perintah Allah SWT. Hewan dibekali jasad, ruh dan hawa nafsu tanpa akal
ُُٓ‫ َْل ىَُٔ َٗاَ ْش َٖذُ اَ َُّ ٍُ َح ََّذًا َع ْبذ‬ٝ‫ّللاُ َٗحْ ذَُٓ َلَ ش َِش‬ fikiran sehingga hidupnya hanya mengikuti kebutuhan dan keinginannya saja,
َ ‫س ْ٘ َه َٗلََّ ِب‬
َُٓ‫ َر ْعذ‬ٜ ُ ‫س ْ٘ىُُٔ َلَ َس‬ ُ ‫َٗ َس‬ makan, minum, berhubungan badan dan segala keinginan yang bersifat

َ َٚ‫س ِيّ ٌْ َعي‬ َ ٌَّ ُٖ َّ‫اَىي‬

jasmaniah belaka. Sementara jin diciptakan dengan ruh, akal fikiran dan hawa
ْ َ‫ اَ ِى ِٔ َٗا‬َٚ‫ّ ِذَّت َٗ ٍَ ْ٘ىََْت ٍُ َح ََّ ٍذ َٗ َعي‬ِٞ ‫س‬
ِٔ ‫ص َحت ِر‬ َ َٗ ‫ص ِّو‬ nafsu, sedangkan iblis dan setan masuk dalam bangsa jin yang sepanjang
َِْٞ‫ ِق‬ْٞ ِ‫سب‬ َّ ‫َ ْ٘ ًِ اى‬ٝ ِْ ٍِ َُٔ‫سَّْتَُٔ َٗ َج ََت َعت‬ُ ‫َِ َٗ ٍَ ِْ هَبِ َع‬ِٞ‫َِ َٗهَترِ ِع اىتَّترِع‬ِٞ‫َٗاىتَّترِع‬ hidupnya hidupnya selalu ingkar dan maksiat pada Allah SWT. Manusia

َ ْٖ َّْ‫َ ْ٘ ًِ اى‬ٝ َٚ‫َِْ اِى‬ٞ‫ْاَلَ َّٗ ِى‬

diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya, Allah SWT berfirman
َُٓ‫ ِِْ اَ ٍَّترَ ْعذ‬َّٝ‫ض ِة َٗاىذ‬
، َُْ٘ ‫طت َعتِ ِٔ ىَ َعيَّ ُن ٌْ ه ُ ْف ِي ُح‬ َّ َٙ٘ ‫ ِرتَ ْق‬ِٜ
َ َٗ ِ‫ّللا‬ ْ ‫ ُن ٌْ ََّٗ ْفس‬ْٞ ‫ص‬ ِ ْٗ ُ ‫ أ‬،ِ‫ّللا‬ َّ َ‫َت ِعبَتد‬َٞ‫ف‬ ٤ ٌٖٝ ِ٘ ‫س ِِ ه َۡق‬ َ َٰ ّ‫ىَقَ ۡذ َخيَ ۡقَْت ٱ ۡ ِۡل‬
َ ‫ أَ ۡح‬ٜٓ ِ‫سَِ ف‬
ٌْ ُ ‫ّللاَ َح َّ َ هُقَتهِ ِٔ ََٗلَ هَ َُ ْ٘ه ُ َِّ ِلَلَّ َٗأَ ّْت‬َّ ‫َِْ آ ٍَُْ ْ٘ا اهَّقُ ْ٘ا‬ٝ‫ُّ َٖت اىَّ ِز‬َٝ‫ت ا‬َٝ َٚ‫َٗقَت َه هَ َعتى‬ Artinya :
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
َُْ٘ َُ ‫ٍُ ْس ِي‬ baiknya (QS. At Tin : 4)

‫يا معاشر المسلمين وزمرة المؤمنين رحمكم هللا‬ Manusia diciptakan dengan segala sesuatu yang dikaruniakan kepada
Puja dan puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kahadlirat Allah SWT. malaikat, hewan dan jin, yakni berupa jasad yang indah, ruh, akal pikiran, dan
Karena berkah, taufiq, hidayah dan rahmatNYA-lah sehingga kita semua hawa nafsu. Oleh karena itu, kehidupan umat manusia lebih dinamis, karena
masih diberi kesempatan untuk menghirup udaraNYA dan beribadah manusia berjuang dalam tarikan antara keempat unsurnya. Manusia bisa
kepadaNYA, shalatullah wa salamuhu semoga tetap tercurahkan menjadi seperti malaikat hanya tunduk patuh pada Allah SWT. bisa seperti
keharibaannya yang suci nan ma’shum junjungan kita Nabi Besar hewan hanya mementingkan keinginan dan insting jasmaninya, ataupun bisa
Muhammad SAW berikut para keluarga, sahabat, tabi’in, tabi’ tabi’in, ulama seperti setan hanya mengumbar hawa nafsunya. Rasulullah SAW bersabda
waratsatul ambiya’ hingga kekita semua, mudah mudahan mendapatkan
syafa’at di yaumil akhir kelak. Allahumma Amien
ًَ َ‫ اَد‬ْٜ َِْ‫ ِجس ٌِْ ر‬ْٜ ِ‫سيَّ ٌَ أَ ْسرَعَةُ َج َٕ٘ َِش ف‬ َّ َّٚ‫صي‬
َ َٗ ِٔ ْٞ َ‫ّللاُ َعي‬ َ ِ‫ّللا‬َّ ‫س ْ٘ ُه‬ ُ ‫قَت َه َس‬
‫َت ُء َٗ ْاى َع ََ ُو‬ٞ‫ ُِْ َٗ ْاى َح‬ّٝ‫َت َء ا َ ٍَّت ْاى َج َ٘إ ُِش فَ ْتىعَ ْق ُو َٗاى ِذ‬ٞ‫ُضَ ىُ َٖت ا َ ْسرَ َعةُ أَ ْش‬ٝ
Melalui mimbar khutbah yang mulya ini, kami mengajak kita semua untuk
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
َّ ‫ْاى‬
‫صت ِى ُح‬
Artinya :
Ada empat permata dalam tubuh manusia yang dapat hilang karena empat Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah
hal. Empat permata tersebut adalah akal fikiran, agama, sifat malu, dan amal sangat cepat hisab-Nya (QS. Al Imran : 19)
salih.
Ketiga, Malu merupakan sifat dasar manusia untuk mengendalikan niatnya,
Pertama, Akal fikiran adalah sarana untuk mengetahui dan memahami ayat tutur katanya, sikapnya dan perilakunya, sifat malu juga yang dapat
ayat Allah SWT baik yang qauliyah (Al Qur’an dan Sunnah) maupun yang membedakan manusia dengan hewan ataupun setan. Al Imam Al Hafidz Ibnu
kauniyah (alam semesta dengan semua isinya). Sehingga akal fikiran menjadi Hajar Al Asqalani membagi malu menjadi dua;
pemimpin dalam tubuh manusia untuk memahami mana yang hak dan mana 1. Haya’un nafsiyun adalah rasa malu yang diberikan Allah SWT pada
yang bathil, mana yang yang pantas dan layak dan mana yang tidak, mana setiap manusia, seperti rasa malu memperlihatkan auratnya dan
yang harus dikerjakan dan mana yang harus ditinggalkan. Al Hafidz Ibnu sejenisnya. Sifat ini tidak diberikan pada hewan.
Hajar Al Asyqalani menjelaskan akal fikiran sbb. 2. Haya’un imaniyun adalah ‫هللا‬ ِ ‫ ََْْ َع اى َُؤْ ٍِ ُِ ٍِ ِْ ِف ْع ِو ْاى ََ َع‬َٝ ُْ َ ‫أ‬
ِ ٍَِِ ‫ خ َْ٘فًت‬ٜ‫تص‬
َ ُّ ‫ف رِ ِٔ ْاى َح‬
ُ ‫ُ ْع َش‬ٝ ُ‫ت‬
ِ ‫س‬َ ّْ ‫ ٍُتَعَيَّقًت رِبَ ْذ ُِ ا َِل‬َٚ‫ّللاُ هَعَتى‬
َّ َُٔ‫ َخيَق‬ٜ
ٌّ ِّ‫َج ْٕ٘ ٌَش ُس ْٗ َحت‬ Ketika seorang mukmin mampu mencegah dirinya dari berbuat maksiat

ِ َ‫َٗ ْاىب‬
karena takut kepada Allah SWT. Sifat ini hanya diberikan pada orang
‫تط ُو‬ mukmin yang mampu menggunakan akal fikirannya untuk memahami
Artinya : perintah dan larangan Allah SWT. Rasulullah SAW memberikan nasihat
Akal fikiran adalah permata ruhani ciptaan Allah SWT yang berada dalam kepada sahabatnya dengan mengatakan ُ‫ت‬ ِ ْ ٍَِِ ‫َت ُء‬ٞ‫ اََ ْى َح‬Malu itu
ِ ََ ْٝ ‫اَل‬
jasad manusia untuk mengetahui dan memahami sesuatu yang hak dan batil. sebagian dari iman.
Kedua, Agama adalah semua ketentuan, ketetapan dan pedoman dari Allah Keempat, Amal shalih, adalah buah dari kemampuan akal fikiran manusia
SWT untuk manusia, akal fikiran manusia untuk menerima hal-hal yang baik, mengetahui dan memahami agamanya, menghayati dan menjalankan
yang benar, yang layak dan pantas. Agama menjadi pedoman dan tuntunan perintah agamanya, serta mampu mengendalikan hawa nafsunya. Allah SWT
bagaimana manusia menjalani kehidupannya, bagaimana mengendalikan Berfirman
ٗۖ َ
ََٰ٘ َٞ‫َّْٔۥُ َح‬َٞ ِٞ‫ِ فَيَُْ ۡح‬ٞ ٍِ ‫ َٕٗ َُ٘ ٍُ ۡؤ‬َٰٚ َ‫ص ِيحت ٍِِّ رَ َم ٍش أَ ۡٗ أُّث‬ َ َٰ ‫ٍَ ِۡ َع َِ َو‬
hawa nafsunya. Akal fikiran akan mengarahkan kita dapat menerima agama
yang hanif (lurus), yang mampu memberikan ketenangan lahir batin dan ‫بَة‬ِّٞ ‫ط‬
dapat melahirkan sifat pengendali (malu) serta membuahkan amal salih.
Allah berfirman
١٩ َُُ٘‫َعۡ ََي‬ٝ ْ‫س ِِ ٍَت َمتُّ٘ا‬ َ ‫ََّْ ُٖ ٌۡ أَ ۡج َشٌُٕ ِرأ َ ۡح‬ٝ‫َٗىَْ َۡج ِض‬
Artinya :
َ َ‫َِ أُٗهُ٘اْ ٱ ۡى ِن َٰت‬ِٝ‫ف ٱىَّز‬ َٰ
‫ب ِل ََّل ٍِ ِۢ َرعۡ ِذ ٍَت‬ َ َ‫َِ ِعْذَ ٱ َّلِلِ ٱ ۡ ِۡل ۡسيَ ٌُ َٗ ٍَت ٱ ۡختَي‬ِّٝ‫ِل َُّ ٱىذ‬ Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan
ِ‫ستب‬ َ ‫ ُع ٱ ۡى ِح‬ٝ‫س ِش‬ ِ َّ ‫َ ِ ٱ‬َٰٝ ‫َ ۡنفُ ۡش رِت‬ٝ ٍَِ َٗ ٌۡ ُٖ َْٞۡ َ‫َت ر‬ٞۢ ‫َجت ٓ َء ُٕ ٌُ ٱ ۡى ِع ۡي ٌُ رَ ۡغ‬
َ َ‫لِل فَإِ َُّ ٱ َّلِل‬
dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada
٩١ mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan
Artinya : (QS. An Nahl : 97)
Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada
berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang Rasulullah Muhammad SAW juga mengingatkan pada kita akan bahaya yang
pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. mengancam empat permata manusia tersebut.
 ‫َت َء‬ٞ‫ ُو ْاى َح‬ْٝ ‫ُ ِض‬ٝ ‫اىط ََ ُع‬
َّ َٗ َِّْٝ‫ ُو اى ِذ‬ْٝ ‫ُ ِض‬ٝ ُ‫سذ‬
َ ‫ ُو ْاىعَ ْق َو َٗ ْاى َح‬ْٝ ‫ُ ِض‬ٝ ‫ب‬ُ ‫ض‬ َ َ‫فَ ْتىغ‬
َّ ‫ ُو ْاى َع ََ َو اى‬ْٝ ‫ُ ِض‬ٝ ُ‫بَة‬ْٞ ‫َٗ ْاى ِغ‬
‫صت ِى َح‬
Artinya :
Ghadlab (emosional) dapat menghilangkan akal fikiran, hasad (iri dengki)
dapat menghilangkan agama, Thama’ (serakah) dapat menghilangkan sifat
malu, dan ghibah (menggunjing) dapat menghilangkan amal shalih.

Semoga kita dapat menemukan dan mengembangan potensi permata dalam

diri kita masing masing sehingga bisa menjadi manusia pilihan dan mahabbah
kepada Allah SWT.

ُ‫ ۡغ ِف ۡش ىَ ُن ٌۡ رُُّ٘ َر ُن ٌۡۚۡ َٗٱ َّلِل‬َٝ َٗ ُ‫ُ ۡح ِب ۡب ُن ٌُ ٱ َّلِل‬ٝ ُِّٜ٘‫قُ ۡو ِلُ ُمْت ُ ٌۡ ه ُ ِحبَُُّ٘ ٱ َّلِلَ فَٱهَّ ِبع‬ KHOTBAH JUM’AT KEDUA

١٩ ٌٞٞ ‫٘س َّس ِح‬ ٞ ُ‫َغف‬ ُ ْ٘ ُ ‫ ِٔ ََّٗ ْستَ ْغ ِف ُشُٓ ََّٗت‬ْٞ َ‫ُُْٔ َُّٗؤْ ٍِ ُِ ِر ِٔ ََّٗت ََ٘ َّم ُو َعي‬ْٞ ‫ َّحْ ََذُُٓ َّٗ ْستَ ِع‬، ِ‫اَ ْى َح َْذُ ِ َّلِل‬
‫ب‬
Artinya :
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya َّ ‫ ْٖ ِذ‬َٝ ِْ ٍَ ،‫ّاَت ِ اَ ْع ََت ِىَْت‬ِٞ ‫س‬
ُ‫ّللا‬ َ ِْ ٍِ َٗ ‫س ُش ْٗ ُس اَ ّْفُ ِسَْت‬ ُ ِْ ٍِ ِ‫تلِل‬ َّ ‫ ِٔ ََّٗعُ ْ٘رُ ِر‬ْٞ َ‫اِى‬
َُٔ‫ ى‬ِٛ َ ‫ض ِي ْئُ فَالَ َٕتد‬ْ ُٝ ِْ ٍَ َٗ ،َُٔ‫ض َّو ى‬ ِ ٍُ َ‫فَال‬
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang (QS. Al Imran : 31)
‫ ِة‬َٝ ٟ‫ ِٔ ٍَِِ ا‬ْٞ ‫َّت ُم ٌْ ِر ََت ِف‬ٝ‫ َٗ ِل‬ِْٜ ‫ ََّٗفَ َع‬،ٌِْ ٞ‫آُ اْىعَ ِظ‬ ِ ‫ اْىقُ ْش‬ٚ‫ َٗىَ ُن ٌْ ِف‬ٜ‫ّللاُ ِى‬ َّ ‫تس َك‬ َ ‫َر‬ ُُٓ‫ َْل ىَٔ ُ َٗأَ ْش َٖذُ أَ َُّ ٍُ َح ََّذًا َع ْبذ‬ٝ‫ّللاُ َٗحْ ذَُٓ َلَ ش َِش‬ َّ َّ‫لِىَٔ لَِل‬َٟ ُْ َ‫أَ ْش َٖذُ أ‬
َّ ‫ ٌِْ َٗهَقَبَّ َو‬ٞ‫َٗ ِر ْم ِش ْاى َح ِن‬
َّ ‫ّللاُ ٍَِّْت َٗ ٍِ ْْ ُن ٌْ هِالَ َٗهَُٔ لَُِّّٔ ٕ َُ٘ اى‬
،ٌُ ْٞ ‫ ُع اىعَ ِي‬ْٞ َِ ‫س‬ ٌْ ‫تس ْك َٗه ََش َّح‬ ِ َ‫س ِيّ ٌْ َٗر‬
َ َٗ ‫ص ِّو‬ َ َ‫ اَىيّ ُٖ ٌَّ ف‬، َُٓ‫ رَ ْعذ‬ٜ
َ ِ‫س ْ٘ َه ََٗلَ َّب‬ ُ ‫س ْ٘ىُُٔ َلَ َس‬ ُ ‫َٗ َس‬
َّ ‫ ٌَْ لَُِّّٔ ٕ َُ٘ اىغَفُ ْ٘ ُس‬ٞ‫ّللاَ اىعَ ِظ‬
ٌْٞ‫اىش ِح‬ َّ ‫ َٕزَا فَأ ْستَ ْغ ِف ُش‬ٜ‫َٗأَقُ ْ٘ ُه قَ ْ٘ ِى‬ ‫ّللاِ اِر ِِْ َع ْب ِذ‬ َّ ‫س ْ٘ ِه‬ ُ ‫ّ ِذَّت َٗ ٍَ ْ٘ىََْت ٍُ َح ََّ ٍذ َس‬ِٞ ‫س‬
َ ‫س ْ٘ ِى َل‬
ُ ‫ِك َٗ َس‬ َ ‫ َع ْبذ‬َٚ‫َٗهَ َحَّْ ِْ َعي‬
.ُٔ‫صحْ ِب ِٔ َٗ ٍَ ِْ َٗىَى‬ َ َٗ ِٔ ‫ آ ِى‬َٚ‫ّللاِ َٗ َعي‬ َّ
ٌْ ‫طت َعتِ ِٔ ىَعَيَّ ُن‬ َّ َٙ٘ ‫ رِتَ ْق‬ِٜ
َ َٗ ِ‫ّللا‬ ْ ‫ ُن ٌْ ََّٗ ْفس‬ْٞ ‫ص‬ ِ ْٗ ُ ‫ أ‬،ِ‫ّللا‬َّ َ‫َت ِعبَتد‬َٞ‫أَ ٍَّت رَ ْعذُ ف‬
َّ ‫َِْ آ ٍَُْ ْ٘ا اهَّقُ ْ٘ا‬ٝ‫ُّ َٖت اىَّ ِز‬َٝ‫َت ا‬ٝ َٚ‫ َٗقَت َه هَ َعتى‬، َُْ٘ ‫ه ُ ْف ِي ُح‬
َ‫ّللاَ َح َّ َ هُقَتهِ ِٔ ََٗل‬
َُْ٘ َُ ‫هَ َُ ْ٘ه ُ َِّ ِلَلَّ َٗأَ ّْت ُ ٌْ ٍُ ْس ِي‬
ِٔ ْٞ َ‫صيُّ ْ٘ا َعي‬
َ ‫َِْ آ ٍَُْ ْ٘ا‬ٝ‫ُّ َٖت اىَّ ِز‬َٝ‫ا ا‬ٝ ِٚ‫ اىَّْب‬ٚ‫ي‬
َ ‫صيُّ َُْ٘ َع‬
َ ُٝ َُٔ‫كِ َنت‬٠ٍَ َٗ َ‫ّللا‬ َّ َُّ ِ‫ل‬
َ ‫ آ ِه‬َٚ‫ّ ِذَّت ٍُ َح ََّ ٍذ َٗ َعي‬ِٞ ‫س‬
‫ّذِّت َ ٍُ َح ََّ ٍذ‬ِٞ ‫س‬ َ ٌَّ ُٖ َّ‫ اىي‬.‫ ًَت‬ْٞ ‫س ِيّ َُ ْ٘ا هَ ْس ِي‬
َ َٚ‫ص ِّو َعي‬ َ َٗ
 ‫س‪ِّٞ‬ذِّت َ اِر َْش ِٕ‪َٗ ٌِْ ٞ‬رت َ ِس ْك َعيَ‪ٚ‬‬ ‫صيَّ ْ‪َ َ ٞ‬عيَ‪َ ٚ‬‬
‫س‪َّٞ‬ذِّت َ اِر َْش ِٕ‪َ َٗ ٌِْ ٞ‬عيَ‪ ٚ‬آ ِه َ‬ ‫َمَت َ َ‬ ‫اُ اْى َُ ْس ِي َِ‪ َِْٞ‬عا ٍَّةً رِ َشحْ ََتِ َل ‪َٝ‬تاَ ْس َح ٌَ‬ ‫ستكِ ِش اْىبُ ْيذَ ِ‬‫صةً َٗ َ‬ ‫رَيَ ِذَّت اِ ّْذُٗ ِّ ْ‪ِ ٞ‬س‪َّٞ‬ت خا َّ‬
‫س ِ‪ّٞ‬ذِّت َ ٍُ َح ََّ ٍذ َمَت َ رت َ َس ْم َ َعيَ‪َ ٚ‬‬
‫س‪َّٞ‬ذِّت َ اِر َْش ِٕ‪ٌِْ ٞ‬‬ ‫س ِ‪ِ ّٞ‬ذَّت ٍُ َح ََّ ٍذ َٗ َعيَ‪ ٚ‬آ ِه َ‬
‫َ‬ ‫سَْةً َٗفِ‪ٚ‬‬ ‫ْئ قَ ِذ‪ٌْ ٝ‬ش ‪َ ،‬سرََّْت آهِْت َ فِ‪ ٚ‬اىذُّ ّْ‪َٞ‬ت َح َ‬ ‫ش‪ٍ ٞ‬‬ ‫اح َِ‪ َِْٞ‬اَِّّ َل َعيَ‪ُ ٚ‬م ِّو َ‬ ‫اىش ِ‬‫َّ‬
‫س ِ‪ّٞ‬ذِّت َ اِر َْش ِٕ‪ ٌِْ ٞ‬فِ‪ْ ٜ‬اى َعتىَ َِ‪ َِٞ‬اَِّّ َل َح َِ ْ‪ٞ‬ذٌ ٍَ ِج‪ٞ‬ذٌ‬
‫َٗ َعيَ‪ ٚ‬آ ِه َ‬ ‫س ْب َحتَُ َس ِرّ َل َسبّ ِ ْاى ِع َّضَِ َع ََّت‬ ‫ض ِو ُ‬ ‫تس ِرفَ ْ‬ ‫اب اىَّْ ِ‬‫سَْةً َٗقَِْت َعزَ َ‬ ‫‪ٟ‬خ َشَِ َح َ‬ ‫اْ ِ‬
‫س ِي‪ْ َٗ َِْٞ‬اى َح َْذُ ِ َّلِلِ َسبّ ِ ْاىعتَىَ َِ‪َِْٞ‬‬‫ي‪ْ ٚ‬اى َُ ْش َ‬ ‫صفَُُ٘ َٗ َ‬
‫سالَ ًٌ َع َ‬ ‫َ‪ِ ٝ‬‬
‫اىش ِح ْ‪ٌِ ٞ‬‬
‫اىشحْ ََ ِِ َّ‬ ‫ّللاِ َّ‬‫اىش ِج ْ‪ ،ٌِ ٞ‬رِ ْس ٌِ َّ‬ ‫تُ َّ‬ ‫ط ِ‬ ‫ش ْ‪َ ٞ‬‬
‫تلِلِ ٍَِِ اى َّ‬‫ع ْ٘رُ رِ َّ‬ ‫اَ ُ‬
‫س ِيّ ٌْ َعيَ‪َ ٚ‬‬
‫س ِ‪ِ ّٞ‬ذ‬ ‫ص ِّو َٗ َ‬ ‫تس ِح ْ‪َٝ ٌُ ٞ‬ترَا ْاى َج َال ِه َٗا ْ َِل ْم َشا ًِ اَىيَّ ُٖ ٌَّ َ‬ ‫تسحْ ََ ُِ ‪َ َٝ‬‬ ‫‪َّ َٝ‬‬
‫تّللاُ ‪َ َٝ‬‬ ‫ر‪َٖٚ ْْ ََٝٗ ٚ‬‬ ‫ْتاء رِ‪ ٛ‬اْىقُ ْش َ‬‫تُ َٗ ِل‪ِ ٝ‬‬ ‫س ِ‬ ‫ّللاَ َ‪ٝ‬أ ْ ٍُ ُشَّت ِرتْى َع ْذ ِه َٗاْ ِۡلحْ َ‬
‫ّللاِ إ ِل َُّ َّ‬
‫ِعبَتدَ َّ‬
‫ّللاُ هَ َعتىَ‪َ ٚ‬ع ِْ‬‫‪َّ ٜ‬‬ ‫ض َ‬‫س ِيّ ٌْ َٗ َس ِ‬‫تس ْك َٗ َ‬ ‫َّت ٍُ َح ََّ ٍذ فِ‪ْ ٜ‬اَلَ َّٗ ِى ْ‪َٗ َِٞ‬اْ ََل ِخ ِش ْ‪َ َٗ َِٝ‬ر ِ‬ ‫شاء َٗاْى َُ ْْ َن ِش َٗاْىبَ ْغ‪ِ َٝ ِ ٜ‬عظُ ُن ٌْ ىَ َعيَّ ُن ٌْ هَزَ َّم ُش َُْٗ فَت ْر ُم ُشٗا َّ‬
‫ّللاَ‬ ‫َع ِِ اْىفَحْ ِ‬
‫ّللاِ اَ ْج ََ ِع ْ‪َِٞ‬‬
‫س٘ ِه َّ‬ ‫ص َحت َر ِة َس ُ‬ ‫ُم ِّو َ‬ ‫ض ِي ِٔ ‪ْ ُٝ‬ع ِط ُن ٌْ‬ ‫اْىعَ ِظ‪ْ َٝ ٌَْ ٞ‬ز ُم ْش ُم ٌْ َٗا ْش ُن ُش ُْٗٓ َع َ‬
‫ي‪َ ِّ ٚ‬ع َِ ِٔ َ‪ِ ٝ‬ض ْد ُم ٌْ َٗا ْساَيُ ُْ٘ٓ ٍِ ِْ فَ ْ‬
‫صَْعُ َُْ٘‬ ‫ّللاِ أ َ ْم َب ُش َٗ َّ‬
‫ّللاُ َ‪ْ ٝ‬عيَ ٌُ ٍَت هَ ْ‬ ‫َٗىَ ِز ْم ُش َّ‬
‫تسرََّْت‬
‫تُ ‪َ َٝ‬‬ ‫س ِ‬ ‫اَل ْسالَ ًِ َٗ ْ ِ‬
‫اَلحْ َ‬ ‫تُ َٗ ْ ِ‬ ‫اَ ْى َح َْذُ ِ َّلِلِ َسبّ ِ ْاى َعتىَ َِ ْ‪َ َِٞ‬عيَ‪ْ ِّ ٚ‬ع ََ ِة ْ ِ‬
‫اَل ْ‪ِ ََ ٝ‬‬
‫شت ِم ِش‪َ َِٝ‬ح َْذًا‬ ‫ش ْن ُش ‪َٝ‬ت ٍَ ْعبُ٘دُ َح َْذًا اى َّ‬ ‫ىَ َل ْاى َح َْذُ َٗىَ َل ْاى َُ ْيلُ َٗىَ َل اى ُّ‬ ‫سالَ ًُ َعيَ ْ‪ُ ٞ‬ن ٌْ َٗ َسحْ ََة ُ َّ‬
‫ّللاِ َٗرَ َش َمتهُُٔ‬ ‫ث ُ ٌَّ اى َّ‬
‫تسرََّْت ىَ َل ْاى َح َْذُ َم ََت‬‫ئ ٍَ ِض ْ‪ٝ‬ذَُٓ َ‪َ ٝ‬‬ ‫اىَّْت ِع َِ‪َ َِٞ‬ح َْذًا اى‪َ٘ ُّٞ‬اف‪َ ِّ ِ ٜ‬ع ََٔ ُ َٗ‪َ ُٝ‬نتفِ ُ‬
‫ط ِْ َل‬‫س ْي َ‬
‫َ‪َ ْْ ٝ‬ب ِغ‪ِ ٜ‬ى َج َال ِه َٗجْ ِٖ َل ْاى َن ِش ْ‪ِ َٗ ٌِ ٝ‬ى َع ِظ ْ‪ُ ٌِ ٞ‬‬

‫ي‪َٗ ٚ‬ا ِى ِذَّت َٗاَ ُْ‬‫َسبّ ِ اَ ْٗ ِص ْعَْت اَ ُْ َّ ْش ُن َش ِّ ْع ََتَ َل اىَّتِ‪ ٜ‬اَ ّْعَ َْ َ َعيَ ْ‪َْٞ‬ت َٗ َع َ‬
‫ضتُٓ َٗاَ ْد ِخ ْيَْت ِر َشحْ ََتِ َل فِ‪ِ ٜ‬عبَت ِد َك اى َّ‬
‫صت ِى ِح ْ‪َِٞ‬‬ ‫صت ِى ًحت هَ ْش َ‬ ‫َّ ْع ََ َو َ‬
‫اَىيَّ ُٖ ٌَّ اَ ّْ َ َسرَُّْت ََلاِىََٔ اِ ََّل اَ ّْ َ َخيَ ْقتََْت ََّٗحْ ُِ َع ْبذُ َك ََّٗحْ ُِ َعيَ‪َ ٚ‬ع ْٖ ِذ َك‬
‫صَْ ْعَْت ََّٗبُ ُؤىَ َل ِر ِْ ْع ََ ِت َل َعيَ ْ‪َْٞ‬ت‬ ‫ط ْعَْت ََّٗعُ ْ٘رُ ِر َل ٍِ ِْ َ‬
‫ش ِ ّش ٍَت َ‬ ‫َٗ َٗ ْع ِذ َك ٍَتا ْستَ َ‬
‫ََّٗبُ ُؤىَ َل ِرزَ ّْ ِب َْت فَت ْغ ِف ْشىََْت فَ ِتَُّّٔ َلَ َ‪ْ ٝ‬غ ِف ُش اىزُُّّ َ‬
‫٘ب اَِلَّ اَ ّْ َ‬
‫اَىي ُٖ ٌَّ ا ْغ ِف ْش ِى ْي َُؤْ ٍِِْ‪َٗ َِْٞ‬اْى َُؤْ ٍَِْت ِ َٗاْى َُ ْس ِي َِ‪َٗ َِْٞ‬اْى َُ ْس ِي ََت ِ اََلَحْ ‪ٞ‬ا ُء ٍِ ْْ ُٖ ٌْ‬
‫‪ْ ٜ‬اى َح َجت ِ ‪ ،‬اَىيَّ ُٖ ٌَّ ا ْدفَ ْع‬ ‫تض َ‬‫‪ٞ‬ب اىذَّ َع َ٘ا ِ َٗ َ‪ٝ‬ت قَ ِ‬ ‫ْب ٍُ ِج ُ‬ ‫َٗاَْلَ ٍْ َ٘ا ِ أَُِّّ قَ ِش‪ٌ ٝ‬‬
‫‪ٜ‬‬ ‫اىطعَُُ٘ َٗ ْاىفَ ْخشَت َء َٗ ْاى َُ ْْ َن َش َٗ ْاى َب ْغ َ‬ ‫َعَّْت ْاىغَالَ َء َٗاْى َبالَ َء َٗاْ َى٘ َرت َء َٗ َّ‬
‫طَِ َع ِْ‬ ‫ظ َٖ َش ٍِ ْْ َٖت َٗ ٍَت رَ َ‬ ‫س ْ٘ َء اْى ِفتَْْ ِة ٍَت َ‬‫شذَاكِذَ َٗاْى َِ َحَِ َٗ ُ‬
‫اىضَلَ ِص َه َٗاى َّ‬ ‫َٗ َّ‬