11 Desember Kelompok 8 Makalah Ideologi Muhammadiyah
11 Desember Kelompok 8 Makalah Ideologi Muhammadiyah
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Oleh :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI………………………………………………………………….................... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………....... 2
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..... 2
D. Manfaat Penulisan……………………………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Perjuangan Intelektual dengan atau Tanpa Ideologi…………………………….. 3
B. Konsep dan Urgensi Ideologi Bagi Kemuhammadiyahan………………………. 3
C. Tujuan Muhammadiyah dan Implikasinya Pada Strategi Perjuangan
Muhammadiyah………………………………………………………………… 4
D. Doktrin Ideologi Muhammadiyah dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah………………………………………………………………… 5
E. Paham Islam Muhammadiyah…………………………………………………... 7
F. Kaitan Ideologi Muhammadiyah dengan DInamika Nasional dan Global……… 7
G. Perbandingan Ideologi Muhammadiyah dengan Dunia lainnya………………… 9
H. Perbandingan Ideologi Muhammadiyah dengan Ideologi Gerakan Islam lainnya 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………........ 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 14
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul Ideologi Muhammadiyah.
Makalah ini dibuat dan ditujukan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan tugas
dari mata kuliah Kemuhammadiyahan semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk mengetahui apa itu Ideologi Muhammadiyah.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Toto Tohari, selaku
dosen dalam tugas ini karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
semangat dan dukungan selama pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunannya. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak agar dapat menjadi lebih baik lagi.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan juga dapat
menambah wawasan untuk pembaca terutama yang berkaitan dengan Ideologi
Muhammadiyah.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ideologi berasal dari gabungan dua kata yakni idea yang berarti cara berpikir dan
logos yang artinya ilmu. Sehingga secara sederhana ideologi dapat diartikan sebagai
cara berpikir untuk dijadikan pedoman hidup. Di Indonesia, pada tahun 1985
pemerintah Orde Baru memberlakukan Pancasila sebagai asas tunggal (UU No. 8
Tahun 1985 tentang Organisasi Kemasyarakatan). Implikasi dari UU ini, setiap
Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) menganut ideologi tunggal, yakni ideologi
Pancasila.
Pancasila sebagai ideologi dimaknai sebagai tatanan nilai yang didapatkan melalui
proses panjang dan kristalisasi nilai dasar yang tercermin dari kehidupan berbangsa.
Pancasila yang dijadikan ideologi berarti 5 (lima) dasar hidup meliputi, (1) Ketuhanan
Yang Maha Esa, (2) Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4)
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaraatan
perwakilan, dan (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.Bagi Orde Baru,
kelima dasar tersebut harus diresapi maknanya secara utuh dan diimplementasikan
dengan benar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bagi Ormas
Dengan demikian, ideologi awal yang dipegang ormas-ormas tetap bertahan,
termasuk ideologi Muhammadiyah. Ideologi Muhammadiyah yaitu sebuah gerakan
dengan sistem dan teori Islam pada seluruh aspek kehidupan manusia untuk tajdīd
(pembaharuan) sehingga selalu memiliki agenda berkemajuan (Iṣlāh). Ideologi gerakan
Muhammadiyah ini tersusun menjadi sebuah pemikiran yang tercantum dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah dan
pemikiran-pemikiran formal lainnya.
1
B. Rumusan Masalah
a. Analisa masalah tentang perjuangan intelektual atau tanpa ideologi !
b. Bagaimana konsep dan urgensi ideologi Muhammadiyah ?
c. Apa Tujuan Muhammadiyah dan implikasinya pada strategi perjuangan
Muhammadiyah ?
d. Apa doktrin ideologi Muhammadiyah dalam Muqaddimah anggaran dasar
Muhammadiyah ?
e. Bagaimana paham islam Muhammadiyah ?
f. Bagaimana kaitan ideologi Muhammadiyah dengan dinamika nasional dan global ?
g. Apa perbandingan ideologi Muhammadiyah dengan Ideologi dunialainnya ?
h. Apa perbandingan ideologi Muhammadiyah dengan Ideologi gerakan islam
lainnya ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat dipaparkan tujuan dari penulisan makalh ini
sebagai berikut :
1. Memaparkan analisis mengenai perjuangan intelektual dengan atau tanpa ideologi
2. Mendeskripsikan konsep dan urgensi ideologi bagi kemuhammadiyahan.
3. Menjelaskan tujuan Muhammadiyah dan implikasinya pada strategi perjuangan
Muhammadiyah.
4. Memaparkan doktrin ideology Muhammadiyah dalam Muqadimah anggaran dasar
Muhammadiyah.
5. Menjelaskan paham islam Muhammadiyah.
6. Mengetahui kaitan ideologi Muhammadiyah dengan dinamika nasional dan global
7. Mengetahui perbandingan ideologi Muhammadiyah dengan Ideologi dunia lainnya.
8. Mengetahui perbandingan ideologi Muhammadiyah dengan Ideologi gerakan islam
lainnya.
D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
2
mengenai Ideologi Muhammadiyah.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Akidah
Akidah yaitu ajaran yang berhubungan dengan kepercayaan. Formulasi akidah
dalam Muhammadiyah merujuk langsung kepada al-Qur’an dan Sunnah, karena
hanya berpegang kepada kedua itulah maka Islam dapat berkembang secara
dinamis. Muhammadiyah bekerja demi tegaknya akidah Islam yang murni, bersih
dari gejala-gejala kemusyrikan, bidah dan khurafat tanpa mengabaikan prinsip
toleransi dalam Islam.
2. Akhlak
Ajaran yang berhubungan dengan pembinaan sikap mental. Dalam pandangan
Islam, segala sesuatu dinilai baik ataupun buruk, terpuji ataupun tercela,
parameternya adalah al-Qur’an dan Sunnah. Muhammadiyah dalam bidang akhlak
ini bekerja demi tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada
ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Muhammadiyah dalam masalah akhlak ini
tidak merujuk kepada nilai-nilai ciptaan manusia, karena biasanya nilai-nilai
ciptaan manusia itu mengarah kepada kerusakan.
3. Ibadah
Ibadah ialah bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. dengan cara
menjalankan segala perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangan-
laranganNya serta menjalankan segala yang diizinkan-Nya. Ibadah dibagi
menjadi dua yaitu; ibadah umum atau ghoiru mahdlah dan ibadah khusus atau
mahdlah. Ibadah umum atau ghoiru mahdlah adalah segala perbuatan baik yang di
izinkan Allah SWT. dan diniatkan karena Allah Ibadah khusus atau mahdlah
ibadah yang tatacara dan aturannya sudah ditentukan oleh Allah dan Rasul-Nya.
4. Mu’amalah Dunyawiyah
Mua’malah Dunyawiyah: Aspek kemasyarakatan yang mengatur pegaulan hidup
manusia di atas bumi ini, baik tentang harta benda, perjanjian-perjanjian,
ketatanegaraan, hubungan antar negara dan lain sebagainya. Di dalam prinsip-
prinsip Majelis Tarjih disebutkan “Dalam hal-hal termasuk Al-Umurud
Dunyawiyah yang tidak termasuk tugas para nabi, menggunakan akal sangat
diperlukan, demi untuk tercapainya kemaslahatan umat.”
Adapun prinsip-prinsip mu’amalah dunyawiyah yang terpenting antara lain:
Menganut prinsip mubah. Harus dilakukan dengan saling rela artinya tidak ada
yang dipaksa. Harus saling menguntungkan. Artinya mu’amalah dilakukan untuk
menarik mamfaat dan menolak kemudharatan.
F. Kaitan ideologi Muhammadiyah dengan dinamika nasional dan global
Persyarikatan Muhammadiyah yang melintasi perjalanan usia satu abad senantiasa
bersinggungan dan memiliki kaitan dengan berbagai permasalahan yang sedang
dihadapi oleh umat manusia saat ini, baik dalam lingkup nasional maupun global,
termasuk di dalamnya dinamika kehidupan umat Islam. Posisi Muhammadiyah dalam
dinamika dan permasalahan kehidupan nasional, global, dan dunia Islam sebagaimana
digambarkan di atas dibingkai dan ditandai dengan lima peran yang secara umum
menggambarkan misi Persyarikatan. Kelima peran tersebut adalah sebagai berikut:
Pertama, Muhammadiyah sebagai gerakan tajdid terus mendorong tumbuhnya gerakan
pemurnian ajaran Islam dalam masalah yang baku (al-tsawabit) dan pengembangan
pemikiran dalam masalah-masalah ijtihadiyah yang menitikberatkan aktivitasnya pada
dakwah amar makruf nahi munkar. Muhammadiyah bertanggung jawab atas
berkembangnya syiar Islam di Indonesia, dalam bentuk: 1) makin dipahami dan
diamalkannya ajaran Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
2) kehidupan umat yang makin bermutu, yaitu umat yang cerdas, berakhlak mulia, dan
sejahtera.
Kedua, Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dengan semangat tajdid yang
dimilikinya terus mendorong tumbuhnya pemikiran Islam secara sehat dalam berbagai
bidang kehidupan. Pengembangan pemikiran Islam yang berwatak tajdid tersebut
sebagai realisasi dari ikhtiar mewujudkan risalah Islam sebagai rahmatan lil-alamin
yang berguna dan fungsional bagi pemecahan permasalahan umat, bangsa, negara, dan
kemanusiaan dalam tataran peradaban global.
Ketiga, sebagai salah satu komponen bangsa, Muhammadiyah bertanggung jawab atas
berbagai upaya untuk tercapainya cita-cita bangsa dan Negara Indonesia, sebagaimana
dituangkan dalam Pembukaan Konstitusi Negara. Upaya-upaya tersebut melalui: 1)
penegakan hukum dan pemerintahan yang bersih, 2) perluasan kesempatan kerja, hidup
sehat dan berpendidikan yang bebas dari kemiskinan, 3) peneguhan etika demokrasi
dalam kehidupan ekonomi dan politik, 4) pembebasan kehidupan berbangsa dan
bernegara dari praktek kemunkaran dan kemaksiatan;
Keempat, sebagai warga Dunia Islam, Muhammadiyah bertanggung jawab atas
terwujudnya kemajuan umat Islam di segala bidang kehidupan, bebas dari
ketertinggalan, keterasingan, dan keteraniayaan dalam percaturan dan peradaban global.
Dengan peran di dunia Islam yang demikian itu Muhammadiyah berkiprah dalam
membangun peradaban dunia Islam yang semakin maju sekaligus dapat mempengaruhi
perkembangan dunia yang semakin adil, tercerahkan, dan manusiawi.
Kelima, sebagai warga dunia, Muhammadiyah senantiasa bertanggungjawab atas
terciptanya tatanan dunia yang adil, sejahtera, dan berperadaban tinggi sesuai dengan
misi membawa pesan Islam sebagai rahmatan lil-alamin. Peran global tersebut
merupakan keniscayaan karena di satu pihak Muhammadiyah merupakan bagian dari
dunia global, di pihak lain perkembangan dunia di tingkat global tersebut masih
ditandai oleh berbagai persoalan dan krisis yang mengancam kelangsungan hidup umat
manusia dan peradabannya karena keserakahan negara-negara maju yang melakukan
eksploitasi di banyak aspek kehidupan.
Dalam merealisasikan peran-peran tersebut, Muhammadiyah perlu merumuskan
strategi gerakannya, yang diwujudkan dalam Program Persyarikatan. Program tersebut
bersifat realistis dan antisipatif guna menjawab berbagai persoalan umat Islam, bangsa,
dan dunia kemanusiaan, dengan berpijak pada capaian program Muhammadiyah
sampai saat ini. Di sisi lain, mengingat eksistensi Muhammadiyah sebagai gerakan
yang berada langsung dalam puasaran dinamika umat dan masyarakat, maka Program
Persyarikatan dirumuskan secara terintegrasi, baik secara vertikal maupun horisontal,
serta berkesinambungan dalam perencanaan dan pelaksanaannya di semua tingkatan,
organisasi otonom, dan amal usaha Muhammadiyah.
G. Perbandingan ideologi Muhammadiyah dengan ideologi dunia lainnya
Dari berbagai pemikiran ideologi dalam Muhammadiyah sebagaimana diuraikan
terdahulu terkandung pokok-pokok pikiran mengenai Ideologi Muhammadiyah yang
jelas dan kokoh. Jika dikristalkan atau diambil intisarinya, maka yang dimaksud
hakikat, esensi, substansi Ideologi Muhammadiyah ialah “Sistem paham yang
menyeluruh yang mengandung keyakinan, cita-cita, dan strategi perjuangan untuk
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Adapun karakter atau identitas
utama Ideologi Muhammadiyah ialah “Ideologi Islam”, yakni ideologi Islam bermisi
dakwah dan tajdid untuk mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Dalam wacana akademik ideologi Islam yang melekat dan menjadi karakter
Muhammadiyah ialah “Ideologi Islam reformis-modernis”, yang secara khusus dalam
terminologi Muhammadiyah disebut “Ideologi Islam yang berkemajuan”. Karakter
ideologi Muhammadiyah yang reformis, modernis, dan berkemajuan itu membedakan
secara jelas dan tegas dari ideologi-ideologi lain yang cenderung ekstrem, seperti
ideologi Fundamentalisme-Neofundamentalisme, Revivalisme-Neorevivalisme,
Tradisionalisme-Neotradisionalisme, Neomodernisme-Postmodernisme, maupun dan
apalagi yang bercorak Liberalisme-Sekularisme.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN