Nim :19142010220
Kls :A2
Smster : Empat(4)
Sejarah Keperawatan mental psikiatri muncul sebagai sebuah profesi pada awal abad ke- 19.
Kemudian sejak tahun 1940 keperawatan mental psikiatri mulai berkembang pesat, tetapi
pelayanan masih terpusat di Rumah Sakit (Antai Otong, 1994). Hal ini terjadi sejalan dengan
program deinstitusionalisasi. Deinstitusionalisasi adalah suatu program pembebasan klien
gangguan jiwa kronik dari institusi rumah sakit dan mengembalikan mereka ke lingkungan
rehabilitas di masyarakat (Lefley 1996). Angka kejadian gangguan jiwa dapat diminimalkan
dengan menggunakan cara-cara preventif seperti menemukan kasus-kasus secara dini,
diagnosa dini da intervensi krisis (Gerald Kaplan dikutip oleh Antai Otong, 1994).
Leininger (1973) mengemukakan 3 kunci utama dalam proses tersebut : pengalaman dan
pendidikan perawat, peran, dan fungsi perawat serta hubungan perawat dengan profesi lain di
komunitas. Reformasi dalam pekayanan kesehatan ini te;ah menuntut perawat untuk
merendefenisi perannya. Intervensi keperawatan yang menekankan pada aspek pencegahan
dan promosi kesehatan sudah saatnya mengembangkan “community based care” (Lefley,
1996). Kurangnya dukungan tenaga, biaya, dan fasilitas yang tersedia menantang perawat
mental psikiatri dan profesi lain untuk memaksimalkan sumber-sumber yang tersedia dan
mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam memenuhi kebuuhan masyarakat (Antai Otong,
1994). Sehubungan dengan hal itu, adalah penting untuk mengembangkan pendidikan
keperawatan (Suhaemi, 1997), terutama keperawatan mental psikiatri yang bekerja di rumah
sakit jiwa maupun di komunitas paling rendah pada level universitas. (Jintana, 2002).
Dalam menghadapi trend dan issue yang berkembang, profesi keperawatan mental psikiatri di
Indonesia telah melakukan berbagai upaya seperti membuat standar praktek keperawatan jiwa
di rumah sakit, membuat model prakek keperawatan professional (MPKP) di rumah sakit
jiwa, dan mengadakan berbagai pelatihan seperti pelatihan asuhan keperawatan jiwa dan
pelatihan "clinical instructur" bagi perawat mental psikiatri. Akan tetapi, mungkin masih
banyak yang masih perlu dibenahi dan ditingkatkan agar mampu menghadapi segala
tantangan di masa depan. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus menjadi perhatian
profesi keperawatan mental psikiatri dalam menghadapi trend dan issue pelayanan
keperawatan mental psikiatri di era globalisasi :
1. Fokus pelayanan keperawatan jiwa sudah saatnya berbasis pada komunitas (community
based care) yang memberi penekanan pada preventif dan promotif.
4. Estin (1999), menekankan bahwa untuk membina trust dan hubungan terapeutik dengan
klien dan untuk mencegah penundaan dalam mendiagnosa kebutuhan klien, perawat perlu
memahami budaya, nilai-nilai, kepercayaan, dan sikap klien terhadap penyakitnya.
Daftar pustaka
Id.scribd..com Trend issue keperawatan jiwa