Anda di halaman 1dari 30

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga program kerja unit kamar operasi telah disusun.

Perlu disadari bahwa kurangnya kualitas dan kuantitas pelayanan dirumah sakit sangat terkait
dengan pemimpin rumah sakit serta memerlukan dukungan dari para kliniis rumah sakit agar
pelayanan yang didapatkan oleh pasien maupun keluarga dapat dilakukan lebih optimal.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepeda direktur RSU Thalia Irham yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan program ini.Para pejabat structural dan
tenaga fungsional dilingkungan RSU Thalia Irham yang telah memberikan masukan dalam proses
penyusunan program ini serta seluruh staf yang telah dan akan aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Gowa, 03 Januari 2020

KA. Unit Kamar Operasi

Haslindah, S.Kep, Ns
NIK. 2011.10.009
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 3
II. LATAR BELAKANG ......................................................................................................... 4
III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ..................................................................... 4
IV. KEGIATAN POKOK ......................................................................................................... 5
V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN .............................................................................. 5
VI. SASARAN .......................................................................................................................... 6
VII. SKEDUL (JADWAL) PELAKSANAAN ........................................................................... 7
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN .................................... 8
IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN ...................................... 8
PROGRAM KERJA UNIT KAMAR OPERASI
RUMAH SAKIT UMUM THALIA IRHAM 2020

I. PENDAHULUAN
Rumah sakit umum Thalia Irham sebagai rumah sakit yang sedang berkembang di
tuntut untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar dapat dipercaya dan
dijadikan tujuan utama masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSU Thalia
Irham.
Pelayanan kamar operasi di rumah sakit adalah salah satu factor penting dalam proses
tindakan penyelamatan jiwa pasien (live saving), sehingga pelayanan ini menjadi salah satu
kunci utama dalam proses pelayanan medic di rumah sakit.
Dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat khususnya dalam bidang
bedah di butuhkan sebuah manageman yang memadai tersendiri termasuk didalamnya
mengelola dan pemeliharan aset yang dimiliki oleh rumah sakit, mewujudkan pelayanan
bedah yang professional, meningkatakan mutu pelayanan sesuai indicator mutu rumah sakit,
pembangunan kamar operasi yang sesuai standar perundang-undangan, penambahan tenaga
perawat sesuai kebutuhan dan standar ketenagakerjaan, meningkatakan kwalitas dan
kwantitas SDM, pengadaan alat baik medis maupun non medis, pemeliharaan dan perbaikan
alat medis dan non medis serta pencapaian terhadap indikator mutu tersebut sehingga mampu
memberikan pelayanan yang berkwalitas kepada masyarakat dan mutu pelayanan yang
diberikan semakin hari semakin meningkat.
Menurut data rumah sakit kasus bedah di RSU Thalia Irham mengalami
peningakatan, yaitu kasus bedah dari Tahun 2016 sejumlah 169, Tahun 2017 sejumlah 227,
tahun 2018 sejumlah 411, tahun 2019 sejumlah 865 dan trend kenaikan kasus bedah ini harus
kita pertahankan, dengan peningkatan pelayanan dan mutu dari instalasi bedah.
Untuk mencapai hal tersebut maka bidang keperawatan bedah (kamar operasi) yang
merupakan salah satu dari bagian di rumah sakit secara periodic membuat, melaksanakan dan
mengevaluasi serta melaporkan program – programnya berdasarkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan harapan rumah sakit tetap eksis dan maju, serta mampu bersaing dengan
rumah sakit lainya. Untuk itu program kerja unit kamar operasi dibuat agar dalam
melaksanakan kegiatanya terarah sesuai perencanaan sehingga dapat dipakai sebagai acuan
atau indicator keberhasilan dalam pelaksanaanya dari tahun ke tahun . Agar dapat mengetahui
keberhasilan program khususnya program pengembangan perlu dilakukan evaluasi secara
bertahap agar dapat membuat program kerja selanjutnya menjadi lebih baik.
II. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit Umum Thalia Irham merupakan rumah sakit dengan tipe D dengan
tujuan utamanya pemberian pelayanan adalah meningkatkan kwalitas kesehatan kepada
masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas dalam mewujudkan
kesejahteraan umum melalui peningakatan derajat kesehatan masyarakat. RSU Thalia Irham
beroperasi sebagai suatu rumah sakit yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan
yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
RSU Thalia Irham merupakan rumah sakit tipe D milik sebuah PT THALYA
IRHAM HARAPAN IBU yang merupakan satu – satunya rumah sakit swasta yang berada di
daerah Kabupaten Gowa. Lokasi sangat strategis ditenaga desa yang berada di poros jalan
Sungguminasa-Limbung Km 15 desa panciro,Kec. Bajeng Kab. Gowa.
RSU Thalia Irham memiliki berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam
berbagai instalasi. Salah satunya adalah unit kamar operasi.kegiatan layanan utama dari unit
kamar operasi meliputi tindakan operasi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bedah
2. Obgyn
3. Mata

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum program kerja unit kamar operasi RSU Thalia irham adalah mewujudkan
pelayanan keperawatan bedah yang profesional dan bermutu dan memberikan pelayanan
prima sesuai standar, serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada
b. Tujuan Khusus
1. Mewujudkan pelayanan bedah yang professional
2. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai indikator mutu rumah sakit
3. Pembangunan kamar operasi yang sesuai PERMENKES RI No. 1204 / MENKES /
SK / X / 2004
4. Penambahan tenaga perawat sesuai kebutuhan
5. Meningkatkan kwalitas dan kuantitas SDM
6. Pengadaan alat medis dan non medis
7. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan non medis

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan pokok unit kamar operasi adalah merencanakan, menyusun, mengusulkan,
mengevaluasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan pelayanan diruang perawatan.
Rincian kegiatan pelayanan di unit kamar operasi :
1. Penetapan indikator mutu
2. Merencanakan pembangunan kamar operasi yang sesuai PERMENKES RI No. 1204 /
MENKES / SK / X / 2004
3. Merencanakan penambahan tenaga perawat dan perawat anastesi
4. Merencanakan pegadaan pelatihan untuk perawat anastesi dan perawat bedah dasar
5. Pengadaan alat medis dan non medis
6. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan non medis
7. Pencapaian terhadap indikator mutu tersebut

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan unit kamar operasi sebagai berikut :
NO KEGIATAN CARA PELAKSANAAN
Penetapan indicator mutu Penetapan indicator mutu dikamar operasi yang
kamar operasi
1 sesuai kesepakatan unit kamar operasi, Tim PMKP
dan manajemen RS.
Merencanakan pembangunan Membuat rancangan Pembangunan Kamar Operasi
kamar operasi sesuai
2 Yang seseui dengan Standar PERMENKES.
PERMENKES RI No. 1204 /
MENKES / SK / X / 2004
Merencanakan penambahan Mengajukan permintaan penambahan tenaga dokter
3 tenaga di kamar operasi
anastesi,perawat dan perawat anastesi.
Merencanakan pegadaan Mengajukan pelaksanakan pelatihan-pelatihan
4 pelatihan
khusus perawat bedah dan perawat anastesi
Pengadaan alat medis dan non Mengajukan permintaan pengadaan alat medis dan
5 medis
non medis yg dubutuhkan dikamar operasi
Pemeliharaan dan perbaikan Rutin dilakukan kalibrasi alat tiap 1 tahun dan
6 alat medis dan non medis
pemeliharaan alat medis dan non medis tiap 3 bulan
Pencapaian indikator mutu di Mengevaluasi pencapaian indikator mutu yang telah
7 kamar operasi
ditetapkan di kamar operasi.

VI. SASARAN
NO KEGIATAN SASARAN BIAYA
Penetapan indicator mutu kamar Ditetapkan indicator mutu untuk kamar operasi Rp, 0
1 operasi dengan dilengkapi profil indicator

Merencanakan pembangunan Terwujudnya pembangunan kamar operasi Mengacu


kamar operasi sesuai yang sesuai dengan standar PERMENKES. pada
2
PERMENKES RI No. 1204 / anggaran
MENKES / SK / X / 2004 RS
Merencanakan penambahan Tersedianya tenaga dokter anastesi, perawat,
Diklat
3 tenaga di kamar operasi dan perawat anastesi yang purna waktu di
RS
kamar operasi.
Merencanakan pegadaan Tersedianya tenaga SDM yang terlatih dan Diklat
4
pelatihan kompeten di kamar operasi. RS
Pengadaan alat medis dan non Tersedianya alat medis dan non medis yang Mengacu
medis sesuai kebutuhan di kamar operasi. pada
5
anggaran
RS
Pemeliharaan dan perbaikan alat Terprogramnya untuk pemeliharan dan Mengacu
medis dan non medis perbaikan alat medis dan non medis di unit pada
6
kamar operasi. anggaran
RS
Pencapaian indikator mutu di Tercapainya standar mutu di unit kamar Mengacu
kamar operasi operasi untuk tahun 2020. pada
7
anggaran
RS

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT KAMAR OPERASI


BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penetapan indicator mutu
1 √ √
kamar operasi
Merencanakan pembangunan
kamar operasi sesuai
2 √
PERMENKES RI No. 1204 /
MENKES / SK / X / 2004
Merencanakan penambahan
3 √
tenaga di kamar operasi
Merencanakan pegadaan
4 √ √ √ √
pelatihan
Pengadaan alat medis dan
5 non medis √ √

Pemeliharaan dan perbaikan


6 alat medis dan non medis √ √ √ √

Pencapaian indikator mutu di


7 kamar operasi √ √

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN

KEGIATAN WAKTU YANG PELAPOR


N KET
EVALUASI EVALUASI MENGEVAL AN
O UASI
1 Penetapan indicator Koordinasi
Bulan Juni
Komite MUTU PIC dengan Komite
mutu kamar operasi dan Desember
Mutu
2 Merencanakan
pembangunan kamar
operasi sesuai
Ka. Unit Koordinasi
Sesuai
PERMENKES RI Manajemen RS Kamar dengan
ketentuan RS
Operasi Manajemen RS
No. 1204 /
MENKES / SK / X /
2004
3 Merencanakan Koordinasi
Ka. Unit
Ka. Unit dengan bagian
penambahan tenaga Februari Kamar
Kamar Operasi Kepegawaian
Operasi
di kamar operasi RS
4 Merencanakan Ka. Unit Koordinasi
Ka. Unit
Triwulan Kamar dengan
pegadaan pelatihan Kamar Operasi
Operasi DIKLAT
5 Pengadaan alat Tiap 3 bulan Ka. Unit Koordinasi
dimulai dari Manajemen RS Kamar dengan Logistik
medis dan non medis
April Operasi
6 Pemeliharaan dan Koordinasi
Ka. Unit
Ka. Unit dengan IPRS
perbaikan alat medis Triwulan Kamar
Kamar Operasi
Operasi
dan non medis
7 Pencapaian indikator Koordinasi
Bulan Juni Ka. Unit dengan Komite
mutu di kamar PIC
dan Desember Kamar Operasi Mutu
operasi

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

Progress dari program kerja unit kamar operasi dicatat, setiap bulan, dari masing-masing
kegiatan, mana yang dilaksanakan sesuai kegiatan yang ada dari hasil pencatatan program
kerja dilaporkan ke Direktur melalui Wadir pelayanan setiap semester setelah dilakukan
evaluasi. Apabila dari kegiatan yang ada tidak sesuai jadwal atau ada kendala akan dicari akar
masalah dan solusinya.

Gowa, 03 Januari 2020


Direktur RSU Thalia Irham KA. Unit Kamar Operasi

dr.Irmastuti, MARS Haslindah, S.Kep, Ns


NIK. 2018.11.100 NIK. 2011.10.009

X. EVALUASI PENCAPAIN PROGRAM KERJA DI TAHUN 2019


1. Yang Tercapai
a. Pencapaian indikator mutu yaitu waktu tunggu operasi elektif,.
b. Peningkatan Sumber daya manusia yaitu ikutnya perawat kamar operasi
dalam pelatihan bedah dasar kamar operasi dan pelatihan rawat luka
Modern. (CWCC).
c. Pengadaan alat, yaitu saturasi portable, dan beberapa set linen.
2. Yang Tidak Tercapai
a. Pemeliharaan dan perbaikan alat dan sarana prasarana seperti tidak adanya
kalibrasi alat, dan lain sebagainya.

DAFTAR INDKATOR MUTU UNIT KAMAR OPERASI

1. Penundaan Operasi elektif


2. Kelengkapan assessment pra sedasi dan pra anastesi
3. Monitoring proses pemulihan pasca anastesi dan sedasi
4. Kelengkapan konversi tindakan dari local/regional ke general
5. Kelengkapan assessment pra bedah
6. Pengkajian status fisiologi Selama anastesi dan sedasi
7. Tidak adanya kesalahn diagnose pre dan pasca operasi
8. Kelengkapan surgical safety ceklist
9. Kepatuhan penandaan lokasi operasi
LAMPIRAN

PROFIL INDIKATOR MUTU


UNIT KAMAR OPERASI

JUDUL PENUNDAAN OPERASI ELEKTIF


DEFINISI OPERSIONAL Waktu tunggu operasi elektif adalah tenggang waktu mulai dokter
memutuskan untuk operasi yang terencana sampai dengan operasi
mulai dilaksanakan.
TUJUAN Tergambarnya kecepatan penanganan antrian pelayanan bedah.
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN
Tidak ada
IMPLIKASI
Jumlah kumulatif waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh
NUMERATOR
pasien yang dioperasi dalam satu bulan.
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dioperasi dalam satu bulan
Jumlah waktu tunggu operasi yang terencana dari seluruh pasien yang
FORMULA dioperasi dibagi jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh pasien
dengan operasi yang terencana.
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA Seluruh unit Kamar Operasi dan Rawat Inap
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET ≤ 2 Hari
1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Seluruh Pasien Yang di Operasi
PENANGGUNG JAWAB Staf Unit Kamar Operasi
PUBLIKASI DATA Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit

JUDUL KELENGKAPAN ASESSMEN PRA SEDASI DAN PRA


ANASTESI
DEFINISI OPERSIONAL Asessment (penilaian) pra sedasi dan pra anastesi adalah pemeriksaan
sebelum tindakan anastesi serta merupakan rangkaian kegiatan
mengawali suatu operasi yang akan dilakukan. Penilaian dilakukan
dengan memeriksa fungsi vital sign, seperti :
1. Melakukan penilaian terhadap fungsi nafas, fungsi kesadaran,
fungsi kardiovaskuler fungsi ginjal, dan gastrointestinal
2. Mengetahui status fisik pasien preoperasi
3. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi
4. Memilih jenis dan tekhnik anastesi yang sesuai
5. Meramalkan penyulit yang mungkin terjadi selama operasi dan
atau pasca operasi
6. Mempersiapkan obat atau alat guna menanggulangi penyulit
yang mungkin terjadi
Meningkatkan kelengkapan assesment pra sedasi dan pra anastesi oleh
TUJUAN
dokter ahli anastesi.
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN
Tidak ada
IMPLIKASI
Jumlah ketidaklengkapan asessment pra sedasi dan pra nastesi oleh
NUMERATOR
dokter ahli anastesi.
Jumlah semua pasien yang seharusnya dilakukan asessment pra sedasi
DENOMINATOR
dan pra anstesi oleh dokter ahli anastesi
Jumlah angka ketidaklengkapan asessment pra sedasi dan pra anastesi
oleh dokter ahli anastesi : jumlah semua pasien yang seharusnya
FORMULA
dilakukan asessment pra sedasi dan pra anastesi oleh dokter ahli
anastesi X 100%
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA Rekam Medik dan Kamar Operasi
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
METODOLOGI ANALISA 1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
DATA dengan menggunakan Run Chart
2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Unit Kamar Operasi
PENANGGUNG JAWAB Kepala Unit Kamar Operasi
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit

JUDUL PENGKAJIAN PROSES PEMULIHAN PASCA ANASTESI DAN


SEDASI
Suatu kegiaaltan yang dilakukan oleh perawat recovery room untuk
DEFINISI OPERSIONAL melakukan observasi kondisi pasien dan tanda-tanda vital setelah
selesai pembedahan.
Agar keadaan umum pasien dapat terkontrol dengan baik dan
TUJUAN meminimalkan adanya risiko dan komplikasi pasien setelah
pembedahan.
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN Untuk mengetahui kepatuhan petugas terhadap mutu anastesi
IMPLIKASI (monitoring pasca anastesi).
Jumlah ketidaklengkapan pengkajian pemulihan pasca anastesi dan
NUMERATOR
sedasi
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang di ruang pemulihan pasca operasi
FORMULA Jumlah ketidaklengkapan pengkajian pemulihan pasca anastesi dan
sedasi : Jumlah seluruh pasien yang di ruang pemulihan pasca operasi
x 100%
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA Ruang RR
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Ruang recovery room
PENANGGUNG JAWAB Kepala unit RR
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit
JUDUL KELENGKAPAN KONVERSI TINDAKAN DARI
LOKAL/REGIONAL KE GENERAL
Perubahan / peralihan tindakan regional ke general anastesi
DEFINISI OPERSIONAL
dikarenakan kegagalan/ketidakefektifan fungsi regional anastesi
Untuk mengetahui angka kegagalan tindakan regional (spinal)
TUJUAN
anastesia.
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN Untuk mengevaluasi penyebab dari konversi regional anastesi ke
IMPLIKASI general anastesi
Jumlah pasien yang mengalami perubahan dari lokal/regioanl ke
NUMERATOR
general.
Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan konversi
DENOMINATOR
lokal/regional ke general.
Jumlah pasien yang mengalami perubahan dari lokal/regioanl ke
FORMULA general : Jumlah seluruh pasien yang dilakukan tindakan konversi
lokal/regional ke general. X 100%
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA Unit Kamar Operasi
FREKUENSI Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 0%
3. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 4. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Unit kamar operasi
PENANGGUNG JAWAB Kepala Unit dan dokter
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
3. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
4. Papan performance board rumah sakit
JUDUL KEPATUHAN PENANDAAN LOKASI OPERASI

Suatu tindakan yang dilakukan untuk pemberian tanda pada lokasi

DEFINISI OPERSIONAL operasi (stie marking) terhadap pasien yang akan dilakukan tindakaan
pembedahan dengan menggunakan spidol khusus oleh dokter bedah
dan didampingi perawat.
Untk meminimalkan risiko operasi dilokasi yang salah atau pasien
TUJUAN yang salah dan meminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang
dilakukan.
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN Agar setiap pasien yang akan menjalani prosdur pembedahan
IMPLIKASI memiliki penandaan lokasi yang tepat dan akurat.
NUMERATOR Jumlah pasien yang tidak dilakukan penandaan lokasi operasi
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang memerlukan penandaan lokasi perasi
Jumlah pasien yang tidak dilakukan penandaan lokasi operasi :
FORMULA Jumlah seluruh pasien yang memerlukan penandaan lokasi perasi x
100 %
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA Perawatan, kamar operasi
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
FREKUENSI ANALISA Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
DATA  Mingguan
 Bulanan
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Kamar operasi
PENANGGUNG JAWAB Kepala unit,
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit

JUDUL KELENGKAPAN ASESSMENT PRA BEDAH


Pemeriksaan pra bedah dilakukan untuk menetukan dagnosa dan
DEFINISI OPERSIONAL rencana tindakan pembedahan serta mempersiapkan kondisi pasien
sebelum tindakan bedah.
1. Menilai, mengantisipasi dan menanggulangi kemungkinan yang
timbul untuk mengurangi angka kesakitan dan kematian selama
TUJUAN tindakan anastesi dan pembedahan
2. Mengusahakan pasien dalam kondisi optimal pada saat tindakan
anastesi dan pembedahan
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN Untuk mengetahui kepatuhan petugas tehadap mutu bedah (asessment
IMPLIKASI pra bedah).
NUMERATOR Jumlah pasien yang tidak dilakukan asessment pra bedah
DENOMINATOR Jumlah pasien yang dilakukan asessment pra bedah
Jumlah pasien yang tidak dilakukan asessment pra bedah : jumlah
FORMULA
pasien yang dilakukan asessment pra bedah x 100%
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Rawat inap
PENANGGUNG JAWAB Kepala unit
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit

JUDUL PENGKAJIAN STATUS FISIOLOGIS SELAMA ANASTESI DAN


SEDASI
DEFINISI OPERSIONAL
TUJUAN
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN
IMPLIKASI
NUMERATOR
DENOMINATOR
FORMULA
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
3. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 4. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN
PENANGGUNG JAWAB
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
3. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
4. Papan performance board rumah sakit
JUDUL TIDAK ADANYA KESALAHAN DIGNOSIS PRE DAN POST
OPERASI
DEFINISI OPERSIONAL
TUJUAN
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN
IMPLIKASI
NUMERATOR
DENOMINATOR
FORMULA
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
5. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 6. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN
PENANGGUNG JAWAB
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
5. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
6. Papan performance board rumah sakit
JUDUL KELENGKAPAN SURGICAL SAFETY CHECK LIST
DEFINISI OPERSIONAL
TUJUAN
 Efisiensi
 Efektifitas
 Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
 Keselamatan
 Fokus kepada pasien
 Kesinambungan
ALASAN DAN
IMPLIKASI
NUMERATOR
DENOMINATOR
FORMULA
 Struktur
 Proses
TIPE INDIKATOR
 Outcome
 Proses & outcome
METODOLOGI  Retrospective
PENGUMPULAN DATA  Concurrent
CAKUPAN DATA
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
 Harian
FREKUENSI
 Mingguan
PENGUMPULAN DATA
 Bulanan
 Lainnya ...............
Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
 Mingguan
FREKUENSI ANALISA
 Bulanan
DATA
 Triwwulan
 Semester
TARGET 100%
7. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 8. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN
PENANGGUNG JAWAB
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
7. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
8. Papan performance board rumah sakit
RECANAN ANGGARAN DIKLAT

N KEGIATAN JUMLAH ANGGARAN (Rp) TOTAL (Rp)


O
1 Pelatihan Bedah Dasar 1 orang RP. 5.500.000 Rp 5.500.000
2 Pelatihan BTCLS 3 orang Rp. 2.000.000 Rp 6.000.000
3 Seminar/ Workshop 5 orang Rp. 200.000 Rp 1.000.000
4 Pelatihan perawat anastesi 1 orang Rp. 20.000.000 Rp 20.000.000
jumlah Rp 32.500.000

JASA/BARANG/BAHAN BANGUNAN 2019

NAMA BARANG JUMLAH ANGGARAN (Rp) TOTAL (Rp) MERK


A. ALAT MEDIS
1. Mesin
1 unit Rp. 90. 000. 000 Rp. 90.000.000 OCOMA
Anastesi+Ventilator
2. Tensi Digital 1 unit Rp. 450.000 Rp. 500.000 OMRON
3. Meja Mayo 1 unit Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
4. Meja Troli 2 unit Rp. 1.500.000 Rp. 3.000.000
5. Set Alat Curet 1 set Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
6. Instrumen Bedah 1 set Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000
Minor
7. Hag SC 2 buah Rp. 200.000 Rp. 400.000
8. Vacum 1buah Rp. 800.000 Rp. 800.000
9. Brangkar 1 buah Rp. 1.500.000 Rp. 1.500.000
10. Pinset Kecil 3 buah Rp. 300.000 Rp. 900.000
11. Troly Emergency 1 Buah Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000
12. Klem 90 cm 2 buah Rp. 350.000 Rp. 700.000
B. KALIBRASI DAN Mengacu pada
PEMELIHARAAN anggaran RS
ALAT
C. NON MEDIS
1. Heard Drayer 1 unit Rp. 150.000 Rp. 150.000
2. Wastafel stenlis 1 unit Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
3. Wastafel cuci alat 1 unit Rp. 5.000.000 Rp. 5.000.000
4. AC 1 unit Rp. 3.000.000 Rp. 3.000.000 DAIKIN
Jumlah Rp. 124.450.000
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai