Assalamualaikum Wr. Wb
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
karunianya sehingga program kerja unit kamar operasi telah disusun.
Perlu disadari bahwa kurangnya kualitas dan kuantitas pelayanan dirumah sakit sangat terkait
dengan pemimpin rumah sakit serta memerlukan dukungan dari para kliniis rumah sakit agar
pelayanan yang didapatkan oleh pasien maupun keluarga dapat dilakukan lebih optimal.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepeda direktur RSU Thalia Irham yang telah
memberikan dukungan moril dan materil dalam pembuatan program ini.Para pejabat structural dan
tenaga fungsional dilingkungan RSU Thalia Irham yang telah memberikan masukan dalam proses
penyusunan program ini serta seluruh staf yang telah dan akan aktif mulai dari proses penyusunan,
pelaksanaan sampai pada proses monitoring dan evaluasi program ini.
Haslindah, S.Kep, Ns
NIK. 2011.10.009
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit umum Thalia Irham sebagai rumah sakit yang sedang berkembang di
tuntut untuk dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar dapat dipercaya dan
dijadikan tujuan utama masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan di RSU Thalia
Irham.
Pelayanan kamar operasi di rumah sakit adalah salah satu factor penting dalam proses
tindakan penyelamatan jiwa pasien (live saving), sehingga pelayanan ini menjadi salah satu
kunci utama dalam proses pelayanan medic di rumah sakit.
Dalam memberi pelayanan yang terbaik kepada masyarakat khususnya dalam bidang
bedah di butuhkan sebuah manageman yang memadai tersendiri termasuk didalamnya
mengelola dan pemeliharan aset yang dimiliki oleh rumah sakit, mewujudkan pelayanan
bedah yang professional, meningkatakan mutu pelayanan sesuai indicator mutu rumah sakit,
pembangunan kamar operasi yang sesuai standar perundang-undangan, penambahan tenaga
perawat sesuai kebutuhan dan standar ketenagakerjaan, meningkatakan kwalitas dan
kwantitas SDM, pengadaan alat baik medis maupun non medis, pemeliharaan dan perbaikan
alat medis dan non medis serta pencapaian terhadap indikator mutu tersebut sehingga mampu
memberikan pelayanan yang berkwalitas kepada masyarakat dan mutu pelayanan yang
diberikan semakin hari semakin meningkat.
Menurut data rumah sakit kasus bedah di RSU Thalia Irham mengalami
peningakatan, yaitu kasus bedah dari Tahun 2016 sejumlah 169, Tahun 2017 sejumlah 227,
tahun 2018 sejumlah 411, tahun 2019 sejumlah 865 dan trend kenaikan kasus bedah ini harus
kita pertahankan, dengan peningkatan pelayanan dan mutu dari instalasi bedah.
Untuk mencapai hal tersebut maka bidang keperawatan bedah (kamar operasi) yang
merupakan salah satu dari bagian di rumah sakit secara periodic membuat, melaksanakan dan
mengevaluasi serta melaporkan program – programnya berdasarkan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan dengan harapan rumah sakit tetap eksis dan maju, serta mampu bersaing dengan
rumah sakit lainya. Untuk itu program kerja unit kamar operasi dibuat agar dalam
melaksanakan kegiatanya terarah sesuai perencanaan sehingga dapat dipakai sebagai acuan
atau indicator keberhasilan dalam pelaksanaanya dari tahun ke tahun . Agar dapat mengetahui
keberhasilan program khususnya program pengembangan perlu dilakukan evaluasi secara
bertahap agar dapat membuat program kerja selanjutnya menjadi lebih baik.
II. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit Umum Thalia Irham merupakan rumah sakit dengan tipe D dengan
tujuan utamanya pemberian pelayanan adalah meningkatkan kwalitas kesehatan kepada
masyarakat untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas dalam mewujudkan
kesejahteraan umum melalui peningakatan derajat kesehatan masyarakat. RSU Thalia Irham
beroperasi sebagai suatu rumah sakit yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan
yang bermutu dengan mengutamakan kepuasan pelanggan.
RSU Thalia Irham merupakan rumah sakit tipe D milik sebuah PT THALYA
IRHAM HARAPAN IBU yang merupakan satu – satunya rumah sakit swasta yang berada di
daerah Kabupaten Gowa. Lokasi sangat strategis ditenaga desa yang berada di poros jalan
Sungguminasa-Limbung Km 15 desa panciro,Kec. Bajeng Kab. Gowa.
RSU Thalia Irham memiliki berbagai macam produk layanan yang terbagi dalam
berbagai instalasi. Salah satunya adalah unit kamar operasi.kegiatan layanan utama dari unit
kamar operasi meliputi tindakan operasi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1. Bedah
2. Obgyn
3. Mata
III. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Tujuan umum program kerja unit kamar operasi RSU Thalia irham adalah mewujudkan
pelayanan keperawatan bedah yang profesional dan bermutu dan memberikan pelayanan
prima sesuai standar, serta pemeliharaan sarana dan prasarana yang sudah ada
b. Tujuan Khusus
1. Mewujudkan pelayanan bedah yang professional
2. Meningkatkan mutu pelayanan sesuai indikator mutu rumah sakit
3. Pembangunan kamar operasi yang sesuai PERMENKES RI No. 1204 / MENKES /
SK / X / 2004
4. Penambahan tenaga perawat sesuai kebutuhan
5. Meningkatkan kwalitas dan kuantitas SDM
6. Pengadaan alat medis dan non medis
7. Pemeliharaan dan perbaikan peralatan medis dan non medis
VI. SASARAN
NO KEGIATAN SASARAN BIAYA
Penetapan indicator mutu kamar Ditetapkan indicator mutu untuk kamar operasi Rp, 0
1 operasi dengan dilengkapi profil indicator
Progress dari program kerja unit kamar operasi dicatat, setiap bulan, dari masing-masing
kegiatan, mana yang dilaksanakan sesuai kegiatan yang ada dari hasil pencatatan program
kerja dilaporkan ke Direktur melalui Wadir pelayanan setiap semester setelah dilakukan
evaluasi. Apabila dari kegiatan yang ada tidak sesuai jadwal atau ada kendala akan dicari akar
masalah dan solusinya.
DEFINISI OPERSIONAL operasi (stie marking) terhadap pasien yang akan dilakukan tindakaan
pembedahan dengan menggunakan spidol khusus oleh dokter bedah
dan didampingi perawat.
Untk meminimalkan risiko operasi dilokasi yang salah atau pasien
TUJUAN yang salah dan meminimalkan risiko dari prosedur yang salah yang
dilakukan.
Efisiensi
Efektifitas
Aksesibilitas
DIMENSI MUTU
Keselamatan
Fokus kepada pasien
Kesinambungan
ALASAN DAN Agar setiap pasien yang akan menjalani prosdur pembedahan
IMPLIKASI memiliki penandaan lokasi yang tepat dan akurat.
NUMERATOR Jumlah pasien yang tidak dilakukan penandaan lokasi operasi
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang memerlukan penandaan lokasi perasi
Jumlah pasien yang tidak dilakukan penandaan lokasi operasi :
FORMULA Jumlah seluruh pasien yang memerlukan penandaan lokasi perasi x
100 %
Struktur
Proses
TIPE INDIKATOR
Outcome
Proses & outcome
METODOLOGI Retrospective
PENGUMPULAN DATA Concurrent
CAKUPAN DATA Perawatan, kamar operasi
Pilih periode pengumpulan data dilakukan :
Harian
FREKUENSI
Mingguan
PENGUMPULAN DATA
Bulanan
Lainnya ...............
FREKUENSI ANALISA Waktu pelporan data ke Tim Mutu :
DATA Mingguan
Bulanan
Triwwulan
Semester
TARGET 100%
1. Data hasil capaian per periode pengumpulan data di analisis
METODOLOGI ANALISA dengan menggunakan Run Chart
DATA 2. Data hasil capaian monitoring kepatuhan per ruangan di
analisis menggunakan Bar Chart
AREA PENGUKURAN Kamar operasi
PENANGGUNG JAWAB Kepala unit,
Data hasil pemantauan akan disebarluaskan melalui:
1. Rapat monitoring dan evaluasi Program Mutu dan
PUBLIKASI DATA
Keselamatan Pasien
2. Papan performance board rumah sakit