1. Tujuan Percobaan
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan
standardisasi dan penentuan cuplikan dengan titrasi redoks.
2. Rincian Kerja
1. Melakukan standardisasi larutan KMnO4
2. Menentukan kadar besi dalam larutan
3. Dasar Teori
Titrasi redoks merupakan titrasi yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi
antara analit dan titran. Titrasi redoks banyak digunakan untuk pene ntuan sebagian besar
logam-logam. Indikator yang digunakan pada titrasi ini menggunakan berbagai cara
kerja. Pada titrasi yang menggunakan KMnO4 tidak menggunakan suatu larutan indikator
tetapi larutan KMnO4 itu sendiri bertindak sebagai indikator
Tabel : aplikasi dari titrasi langsung dengan permanganat dalam larutan asam
Analit Setengah Reaksi dari Substansi Teroksidasi
Antimon (III) HSbO2 + 2H2O H3SbO4 + 2H+ + 2e
4. Alat
Neraca Analitik 1
Kaca Arloji 2
Erlenmeyer 250ml, 500ml 3,3
Buret 50 ml 2
Pipet Ukur 25 ml 2
Gelas Kimia 250 ml 3
Labu Takar 100ml, 250ml, 500 ml 2, 3, 1
Spatula 2
Bola Karet 2
Hot Plate 1
Termometer 1
5. Bahan
Na 2C2O4 padatan
H 2SO4 pekat
KMnO 4 padatan
FeSO 4.7H2O padatan
6. Keselamatan Kerja
Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker untuk
menangani asam sulfat.
7. Langkah Kerja
7.1 Standardisasi Larutan KMnO4
1. Membuat larutan 0,1 N KMnO4 500 ml
2. Na2C2O4 dikeringkan dalam oven pada suhu 105-1100C selama 2 jam. Setelah itu
didinginkan dalam desikator.
6. Menitrasi dengan 0,1 N KMnO4 sampai volume 35 ml. Lalu dipanaskan sampai
55-600C dan dilanjutkan menitrasi setetes demi setetes hingga perubahan warna
yaitu merah muda.
3. Menitrasi dengan larutan standar 0,1 N KMnO4 sampai warna merah muda tidak
berubah lagi.
8. Data Pengamatan
9. Perhitungan
Diketahui :
1. Gr Na2C2O4 = 300 mg
134 mg
2. BE Na2C2O4 = =67
2 mek
3. V KMnO4 = 45,43 ml
Ditanya : N KMnO4 = ….. ?
gr Na 2C 2O 4
=V KMnO 4 × N KMnO 4
BE Na2 C 2 O 4
300 mg
=45,43 mL × N KMnO 4
mg
67
mek
300
N KMnO 4=
67 mek × 45,43 mL
300
N KMnO 4=
mek
3.043,81
mL
mek
N KMnO4 = 0,0985
mL
Diketahui :
1. V KMnO4 = 36,7 ml
mek
2. N KMnO4 = 0,0985
mL
mg
3. BE FE = 56
mL
4. Gr sampel = 4 gram = 4000 mg
Ditanya :
1. % Fe secara pratikum = …..?
2. % Fe secara teori = …..?
3. % Kesalahan = …..?
1. % Fe secara pratikum :
V KMnO 4 × N KMnO 4 × BE Fe
%Fe= × 100
gr sampel
mek mg
36,7 mL ×0,0985 ×56
mL mek
%Fe= × 100
25 ml
4000 mg ×
100 ml
%Fe = 20,24%
2. %Fe secara teori :
BA FE
%Fe= ×100
BM FeSO 4 × 7 H 2 O
mg
56
mek
%Fe= ×100
gr
278,02
mol
%Fe = 20,14%
3. % Kesalahan :
Praktek −Teori
% Kesalahan= × 100
P
20,24 %−20,14 %
% Kesalahan= × 100
20,24 %
% Kesalahan = 0,49%
10. Pertanyaan
1. Tuliskan beberapa keuntungan dan kerugian dalam penggunaan larutan standar
KMnO4 sebagai pereaksi oksidasi.
Jawab :
1. Keuntungan KMnO4:
Harganya murah
Mudah diperoleh
Dengan menggunakan larutan standar KMnO4 tidak diperlukan lagi
indikator, kecuali menggunakan larutan yang sangat encer.
KMnO4 mempunyai keadaan oksidasi yang berbeda-beda.
Kerugian KMnO4:
Reaksinya lambat dalam larutan encer pada suhu kamar
Dalam suasan bas akan membentuk endapan coklat MnO2 yang mengganggu.
b). karena untuk menghindari peroksida yang dihasilkan dari uraian sebagian oksalat,
dan karena reaksi dengan permanganat agak kompleks dan rekasinya lambat pada
suhu kamar.
3. Diketahui :
1. Gram AS2O3 = 0,2248 gr
2. V KMnO4 = 44,22 ml
g
3. BE AS2O3 = 197,84
mol
Ditanya :
1. N KMnO4 = …..?
2. M KMnO4 = …..?
Penyelesaian :
gram AS 2 O 3
1. =V KMnO 4 × N KMnO4
BE AS2 O 3
0,2248 gr
=44,22ml × N KMnO4
g
66
mol
0,0034
N KMnO 4=
44,22
N KMnO4 = 0,0000768 N.
gram AS 2 O 3
2. =V KMnO 4 × M KMnO 4
BE AS2 O 3
0,2248 gr
=44,22 ml × M KMnO 4
g
197,84
mol
0,0011
M KMnO 4=
44,22
M KMnO4 = 0,000248 M.
Pertama membuat larutan KMnO4 250 ml dan mengeringkan natrium oksalat dioven pada
suhu 105 - 110°C selama 2 jam. Lalu, setelah kering natrium oksalat ditimbang sebanyak 0,3
gram. Dilarutkan ke dalam Erlenmeyer lalu ditambahkan 250 ml larutan H2SO4 larutan
berwarna bening, setelah dititrasi dengan larutan KMnO4 sampai volume 25 ml, larutan
berubah warna menjadi ungu.
Lalu dipanaskan hingga warnanya berubah kembali menjadi bening dan dititrasikan kembali
dengan larutan KMnO4 hingga berubah warna menjadi merah muda.
Dengan volume 46 ml, 44,8 ml, dan 45,5 ml dengan volume rata – rata 45,43 ml dan
selanjutnya melakukan penentuan besi dengan KMnO4. Pertama, menimbang 4 gram
ditambahkan 25 ml 0,5 M H 2SO4 dan berubah warna menjadi bening dan dititrasi dengan
KMnO4 dan berubah menjadi coklat dengan volume 37 ml, 36,6 ml, dan 36,5 ml dengan
volume rata – rata 36,7 ml.
12. Kesimpulan
1. Titrasi redoks penentuan besi adalah penetapan kadar besi (Fe2+) yang didasarkan
pada reaksi redoks antara zat yang diuji (FeSO4.7H2O) dengan titrannya (KMnO4).
2. Larutan KMnO4 selain berperan sebagai titran juga berperan sebagai indikator. Selain
itu larutan KMnO4 memiliki beberapa keuntungan yaitu mudah diperoleh dan tidak
mahal.
3. Larutan Na2C2O4 yang ditambahkan H2SO4 digunakan sebagai standar primer untuk
menstandardisasi larutan KMnO4.
mek
N KMnO4 = 0,0985
ml
%Kesalahan = 0,49%
KACA ARLOJI
LABU TAKAR
PENGADUK
TERMOMETER
HOT PLATE ERLENMEYER
LAMPIRAN