0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen ini berisi tentang pengertian personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene seperti budaya, status sosial-ekonomi, agama, tingkat pengetahuan, status kesehatan, dan cacat jasmani atau mental bawaan beserta contoh-contohnya.
Dokumen ini berisi tentang pengertian personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene seperti budaya, status sosial-ekonomi, agama, tingkat pengetahuan, status kesehatan, dan cacat jasmani atau mental bawaan beserta contoh-contohnya.
Dokumen ini berisi tentang pengertian personal hygiene dan faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene seperti budaya, status sosial-ekonomi, agama, tingkat pengetahuan, status kesehatan, dan cacat jasmani atau mental bawaan beserta contoh-contohnya.
Personal hygiene adalah cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka secara fisik dan psikisnya. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. 2. FAKTOR-FAKTOR BERIKUT BISA MEMPENGARUHI PERSONAL HYGIENE BESERTA CONTOH. a. Budaya Kepercayaan kebudayaan pasien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktek perawatan diri yang berbeda. CONTOH: disebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan b. Status sosial-ekonomi Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang dilakukan. Apakah dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodoran, shampo, pasta gigi, dan kosmetik (alat-alat yang membantu dalam memelihara hygiene dalam lingkungan rumah). CONTOH:personal hygiene memerlukan uang untuk menyediakan alat dan bahan untuk keperluan kebersihan diri c. Agama Kepercayaan agama pasien mempengaruhi personal hygiene dikarenakan setiap agama yang dianut oleh setiap orang memiliki keyakinan, dan pedoman kitab suci yang berbeda-beda mengenai kebersihan diri. CONTOH: agama yang diwajibkan membersihkan diri setelah selesai menstruasi d. Tingkat pengetahuan atau perkembangan individu Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri CONTOH: pada pasien penderita AB ia harus menjaga kebersihan kakinya. e. Status kesehatan Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang sehingga perlu bantuan untuk melakukan perawatan diri. CONTOH: meminta bantuan perawat atau anggota keluarga untuk merawat orang yang kondisi kesehatannya memburuk. f. Catat jasmani atau mental bawaan Setiap orang dapat dilahirkan dengan kondisi yang berbeda-beda, tidak semua manusia terlahir dalam keadaan sempurna (sehat jasmani atau rohaninya) atau bisa dikenal dengan cacat atau tuna daksa. Itu dapat mempengaruhi personal hygiene, karena sulit untuk merawat diri sendiri dalam kondisi cacat atau tuna daksa. CONTOH: orang yang cacat seperti tidak bisanya berjalan dari lahir, akan sulit untuk merawat diri mereka sendiri, sehingga membutuhkan keluarga atau perawat untuk membantu merawat dirinya.