Anda di halaman 1dari 3

Story Apple Tree And a Boy

Once upon a time, there was a huge apple tree which gave tasty apples to the people around it.
There was also a little boy who became a close friend to the apple tree. The boy used to play
with apple tree, climb its branches, sleep under its shadow, and pluck its apples. Every day he
visited the apple tree, and ate some apples. One day, the boy joined in school and didn’t have a
time to spend with apple tree

.
After several days, the boy came to the tree. The apple tree was so happy to see the boy. It asked
the boy to play. Unfortunately, the boy said that he was not a child anymore. He didn’t want to
play with the tree. But he asked another request to the apple tree. The boy said he needed toys,
but his parents didn’t have money to buy it for him. The tree said, “Dear my boy, i don’t have
any money to buy it for you, but you can pick my apples, then sell them, get money and buy the
toys you want.”

The boy went happily to his home after plucking apples. The tree was waiting to see the boy
return. But he never came back for many years. The apple tree was sad and it didn’t produce any
apples anymore.
Terjemahan :

Suatu waktu, ada sebuah pohon apel besar yang menghasilakan buah apel lezat bagi orang-orang
di sekitarnya.

Ada juga seorang anak kecil yang menjadi teman dekat pohon apel itu. Anak itu sering bermain
dengan pohon apel, memanjat cabang-cabangnya, tidur di bawah bayangannya, dan memetik
buah apel nya. Setiap hari ia mengunjungi pohon apel, dan makan beberapa buahnya. Suatu hari,
anak itu belajar ke sekolah dan tidak memiliki waktu untuk bermain dengan pohon apel lagi.
Setelah beberapa hari, anak itu datang ke pohon.

Pohon apel sangat senang melihat anak itu dan meminta anak untuk bermain. Sayangnya, anak
itu mengatakan bahwa dia bukan anak kecil lagi. Dia tidak ingin bermain dengan pohon lagi.
Tapi dia meminta suatu permintaan ke pohon apel. Anak itu mengatakan ia membutuhkan
mainan, tapi orang tuanya tidak punya uang untuk membelikannyanya. Pohon apel berkata,
“Anakku Sayang, saya tidak punya uang untuk membelikanmu mainan, tetapi kamu bisa memtik
buah apel, kemudian menjualnya,dan bisa  mendapatkan uang lalu membeli mainan yang kamu
inginkan.”

Anak itu pulang dengan gembira ke rumahnya setelah memetik apel. Pohon itu menunggu untuk
melihat anak laki-laki kembali. Tapi dia tidak pernah datang kembali selama bertahun-tahun.
Pohon apel itu sedih dan itu tidak menghasilkan buah apel lagi.
The Mouse Deer And The Tiger

One day,  there was a mouse deer. He was thirsty so he wanted to drink on the river.
When the mouse deer came next to the rive, a tiger approached him and wanted to eat him. Of
course the mouse deer tried to escape, but the tiger run faster and caught him. In that dangerous
situation the mouse deer thought hard how to escape the tiger. Then he got idea and said to the
tiger, “Listen! Your mightiness and toughness are all great! But I have my own king. He has a
greater strength than yours! I am sure that nobody can match his powers!”  Because the tiger felt
taunted, he declared that he would challenge the mouse deer’s king.

Next the mouse lead the tiger to the river, and said, “Now Look at the water. You will see my
king” Foolishly the tiger looked in the river and surely saw another tiger in the water. Then he
growled, but the tiger in the river imitated to growl too. Because of his too high self pride, the 
tiger jumped into the water, and wanted to fight. He was believing there was another tiger in the
water.

The mouse deer took that opportunity to escape. After fighting with himself in the river, the tiger
realized that he was fooled by the mouse deer.

Terjemahaan :

Suatu hari, ada seekor kancil. Dia merasa haus dan ingin minum di sungai.
Ketika kancil tiba di pinggir sungai itu, seekor harimau mendekat dan ingin memakannya. Tentu
saja kancil mencoba melarikan diri, namun harimau berjalan lebih cepat dan menangkapnya.
Dalam situasi berbahaya seperti itu, kancil berpikir keras bagaimana cara untuk melepaskan diri
dari harimau itu. Lalu ia mendapat ide yang bagus dan berkata kepada harimau, “Dengar!
Binatang yang tangguh dan besar! Tapi saya punya raja sendiri. Dia memiliki kekuatan yang
lebih besar dari Anda! Saya yakin tidak ada yang bisa menandingi kekuatannya!” Karena
harimau merasa terhina, ia menyatakan bahwa ia akan menantang raja kancil itu.
Maka kancil pun  mengajak harimau ke sungai, dan berkata, “Sekarang Lihatlah kedalam air itu.
Anda akan melihat raja saya” Bodohnya harimau itu, tentu saja ia melihat bayangan sekor
harimau lain di sungai itu. Lalu ia menggeram, dan harimau yang tampak di sungai juga ikut 
menggeram. Karena kesombongan, harimau itu melompat ke dalam air untuk melawan. Ia
percaya ada harimau lain di dalam air sungai itu.
Kancil pun mengambil kesempatan yang baik itu untuk melarikan diri. Setelah bertarung dengan
bayangannya sendiri di sungai, harimau itu baru menyadari bahwa ia tertipu oleh kancil.

Anda mungkin juga menyukai