Dalam beberapa pekan terakhir, harga-harga kebutuhan pokok terus merangkak naik.
Harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan diakibatkan oleh naiknya harga BBM. Hanya
dalam beberapa pekan, harga kebutuhan pokok sudah naik tiga kali, yakni menjelang kenaikan
harga BBM, pasca pengumuman kenaikan harga BBM, dan menjelang Ramadhan.
Kenaikan harga sembako ini memang sudah diprediksi. Setidaknya kedepan ada dua
momentum yang memicu kenaikan, yakni bulan puasa dan lebaran. Hanya saja, berbeda dengan
kenaikan tahun sebelumnya, kenaikan sembako tahun ini berhimpitan dengan kenaikan harga
barang akibat kenaikan harga BBM.
Selain kenaikan harga beras. Harga daging sapi pun sudah mencapai Rp 95 ribu per kg.
Menurut para pedagang, kenaikan harga daging terjadi hampir setiap hari. Sementara harga cabe
rawit juga melonjak menjadi Rp 70 ribu per kg. Padahal, sebelumnya harga cabe rawit masih Rp
60 ribu per kg. Rata-rata kenaikan harga sembako berkisar 20-40%.
Sejumlah masyarakat merasa keberatan dengan adanya kenaikan harga kebutuhan pokok.
Karena, selain berdampak pada para pedagang. Kenaikan harga sembako benar-benar akan
langsung memberi dampak terhadap masyarakat miskin. Sebab, harga angkutan transportasi dan
sembilan kebutuhan pokok akan naik yang akan mengurangi daya beli masyarakat miskin.
Kurangnya daya beli masyarakat akan membuat para pedagang kehilangan sejumlah pembeli.