NOMOR: 22-KEP/03/012
Disusun Oleh:
Ditetapkan Oleh:
KONTRIBUTOR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan anugerah yang
telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Case Manajer Rumah Sakit
ini dapat selesai disusun. Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak
dalam memberikan pelayanan pasien RS Medirossa Cikarang.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian, ruang lingkup, tata laksana,
dan pendokumentasian terkait Panduan Case Manajer di RS Medirossa Cikarang.
Penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan panduan ini.
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ 1
KATA PENGANTAR.................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 4
B. Tujuan Penelitian....................................................................................... 5
A. Pengertian.................................................................................................. 6
D. Hubungan Profesional............................................................................... 7
A. Tata Laksana................................................................................. 9
C. Pelatihan Tambahan...................................................................... 10
BAB IV PENUTUP
B. Tujuan
Tujuan umum adalah untuk mengembangkan cara-cara yang efisien dengan
biaya efektif dalam mengkoordinasikan pelayanan pelayanan .
D. Hubungan Profesional
Para Manajer Pelayanan Pasien harus mempunyai hubungan kerja
profesional dengan para dokterdan staf klinis.
Hubungan Dengan Pasien, penting bagi para Manajer Pelayanan Pasien
untuk memiliki relasi yang kondusif dengan pasien dankeluarga.
Kelompok Pasien
ManajerPelayanan pasien melakukan skrining pasien, kelompok :
anak-anak, usia lanjut, dan yangdengan penyakit kronis.
A. Tata Laksana
1. Penetapan dan Pengangkatan MPP oleh Direktur
2. Melakukan skrining pasien yang membutuhkan MPP, pada waktu admisi,
ataubila dibutuhkan pada waktu di ruang rawat inap, berdasarkan pasien
yangmeliputi :
Risiko tinggi
Biaya tinggi
Potensi komplain tinggi
Kasus dengan penyakit kronis
Kemungkinan sistem pembiayaan yang komplek
Kasus yang melebihi rata-rata lama dirawat
Kasus yang diidentifikasi rencana pemulangannya kritis atau
yang
membutuhkan kontinuitas pelayanan
Kasus komplek / rumit
3. Setelah pasien ditentukan sebagai klien MPP, maka dilakukan asesmen
utilitasdengan mengumpulkan berbagai informasi klinis, psiko-sosial,
sosioekonomis,maupun sistem pembayaran yang dimiliki pasien
4. Menyusun rencana manajemen pelayanan pasien tersebut,
berkolaborasidengan DPJP serta para anggota tim klinis lainnya, yang
mencerminkankelayakan / kepatutan dan efektivitas-biaya dari pengobatan
medis dan klinisserta kebutuhan pasien untuk mengambil keputusan.
5. Melakukan fasilitasi yang mencakup interaksi antara MPP dan DPJP serta
paraanggota tim PPA lainnya, berbagai unit pelayanan, pelayanan
administrasi,perwakilan pembayar. Fasilitasi untuk koordinasi, komunikasi
dan kolaborasiantara pasien dan pemangku kepentingan,serta menjaga
kontinuitaspelayanan.
C. Pelatihan Tambahan
1. Pelatihan utk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dengan
2. penyusunan dan penerapan SPO Pelayanan Kedokteran yang terdiri
3. dari Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis (Clinical Pathway),
Algoritme,
4. Protokol, Standing order.
5. Pelatihan Pelayanan Fokus pada Pasien (PFP) / PCC
6. Pelatihan ttg perasuransian, jaminan kesehatan nasional, INA-CBG’s
7. Pelatihan ttg Perencanaan pulang (Discharge planning) untuk
8. kontinuitas pelayanan
9. Pelatihan Manajemen Risiko
2. Reimbursement
VI. TindakLanjutPascaDischarge
BABIV
PENUTUP