2. Proteksi Radiasi
1. Proteksi Internal
zat radioaktif masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga cara pemasukan yaitu:
a. Pernafasan dengan menghirup gas dan debu radioaktif.
b. Melalui saluran makanan dengan cara meminum air yang terkontaminasi,
memakan makanan yang terkontaminasi atau secara tidak sengaja masuk ke
dalam tubuh melalui mulut.
c. Penyerapan melalui kulit atau luka yang terkontaminasi.
Jika dalam atmosfir terdapat kontaminasi, maka zat radioaktif masuk ke dalam
paru-paru melalui pernafasan dan sebagian akan disalurkan kedalam darah.
Bagian lain dari zat radioaktif akan keluar dari paru-paru dan tertelan kembali
masuk ke dalam saluran pencernaan. Sisanya meninggalkan tubuh melalui
pernafasan keluar. Banyaknya zat radioaktif yang masuk melalui pernafasan,
tergantung pada beberapa faktor antara lain bentuk fisis dan kimia dari
kontaminan itu sendiri, dan keadaan fisiologi orang yang terkena kontaminasi.
18
Begitu juga jika kontaminasi tertelan, maka fraksi zat radioaktif yang
menembus dinding saluran pencernaan dan kemudian masuk ke dalam cairan
tubuh bergantung pada sifat kontaminan dan keadaan fisiologis penderita.
Lama waktu dan distribusi zat radioaktif di dalam tubuh manusia tergantung
pada bentuk kimia dan fisika dari zat radioaktif tersebut. Sebagai contoh ada
yang terdistribusi secara merata di seluruh tubuh dan ada juga yang cenderung
terkonsentrasi di suatu organ tertentu, sehingga masuknya zat radioaktif ke
dalam tubuh akan menghasilkan laju dosis yang berbeda di berbagai organ
tubuh. Misalnya yodium akan terkonsentrasi di dalam kelenjar gondok,
plutonium terkonsentrasi di dalam paru-paru atau tulang.
Untuk melindungi tubuh dari radiasi internal adalah dengan cara menghalangi
masuknya zat radioaktif dari ke tiga cara pemasukan seperti yang telah diuraikan
diatas atau dengan cara memutus transmisi radioaktivitas dari sumber ke manusia.
Hal tersebut diatas dapat dicapai dengan cara :
1. Mencegah tersebarnya zat radioaktif di sumbernya, yaitu dengan cara
mewadahinya dan mengungkungnya
2. Pengawasan terhadap lingkungan yaitu dengan cara pengaturan ventilasi dan
kebersihan tempat kerja
3. Pengawasan terhadap pekerja yaitu dengan menyediakan pakaian pelindung
dan alat pelindung pernafasan. Sebenarnya cara pengawasan ini tidak
berbeda dari cara pengawasan yang digunakan dalam kesehatan kerja dari
pengaruh bahan berbahaya non radioaktif, akan tetapi tingkat pengawasan
untuk bahan radioaktif lebih tinggi jika dibandingkan tingkat pengawasan
untuk bahan kimia non radioaktif. Sebagai contoh misalnya konsentrasi
maksimum yang diizinkan, untuk air raksa non radioaktif adalah 0,1 mg/m3
dan air raksa yang radioaktif (203 Hg) adalah 5 x 10-9 mgm3).
Cara pengawasan seperti yang tersebut diatas dapat diperoleh dengan :
1. Membatasi jumlah zat radioaktif yang akan ditangani pada suatu waktu
tertentu.
2. Memisahkan tempat kerja didalam laboratorium misalnya menggunakan
baki, lemari asam, glove box, dan lain-lain.
3. Tempat kerja harus didesain agar supaya dekontaminasi dapat dengan
mudah dilaksanakan, pengawasan kontaminasi pada pekerja dan tempat
kerja, penanganan sampah radioaktif dengan benar dan pengawasan
19
terhadap zat radioaktif yang mengudara dan yang terlepas ke lingkungan
setelah melalui filter pada system ventilasi.
4. Pemakaian pakaian pelindung untuk pekerja radiasi misalnya sarung tangan,
penutup sepatu, pakaian pelindung dan apabila bekerja didaerah yang
udaranya terkontaminasi radioaktif mengenakan pelindung pernafasan dan
lain-lain (misalnya dalam kecelakaan yang mengakibatkan terlepasnya zat
radioaktif ke udara).
Pembagian daerah kerja berdasarkan daerah kontaminasi pada dasarnya
merupakan salah satu usaha dalam pengawasan proteksi radiasi internal,
karena persyaratan yang diperlukan baik bagi cara pengawasan daerah kerja
maupun syarat pakaian pelindung dan syarat alat banu/perlengkapan
tergantung pada jenis daerah kontaminasi disuatu daerah kerja.
2. Proteksi Eksternal
Dengan sesingkat mungkin berada dekat dengan sumber radiasi, maka secara
proporsional akan mengurangi dosis radiasi yang diterima. Minimalkan waktu anda
bekerja, maka akan meminimalkan dosis yang diterima.
20
menyimpan zat radioaktif, peralatan terkontaminasi dan limbah radioaktif sejauh
mungkin dari daerah kerja atau pintu.
21