Anda di halaman 1dari 7

Nama : Hiskia runggang langi

Nim : D1B120164

Kelas : 06 Ahli Jenjang

Matakuliah : Biofarmasetika

1. Jelaskan anatomi fisiologi kulit

Kulit merupakan barier protektif yang memiliki fungsi vital seperti perlindungan

terhadap kondisi luar lingkungan baik dari pengaruh fisik maupun pengaruh kimia,

serta mencegah kelebihan kehilangan air dari tubuh dan berperan sebagai

termoregulasi. Kulit bersifat lentur dan elastis yang menutupi seluruh permukaan

tubuh dan merupakan 15% dari total berat badan orang dewasa (Paul et al., 2011).

Fungsi proteksi kulit adalah melindungi tubuh dari kehilangan cairan elektrolit,

trauma mekanik dan radiasi ultraviolet, sebagai barier dari invasi mikroorganisme

patogen, merespon rangsangan sentuhan, rasa sakit dan panas karena terdapat banyak

ujung saraf, tempat penyimpanan nutrisi dan air yang dapat digunakan apabila terjadi

penurunan volume darah dan tempat terjadinya metabolisme vitamin D (Richardson,

2003; Perdanakusuma, 2007).

Kulit terdiri dari dua lapisan yang berbeda, lapisan luar adalah epidermis yang

merupakan lapisan epitel dan lapisan dalam yaitu dermis yang merupakan suatu

lapisan jaringan ikat.

a. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan terluar kulit yang terdiri dari epitel berlapis

bertanduk, mengandung sel malonosit, Langerhans dan merkel. Tebal epidermis

berbeda-beda pada berbagai tempat di tubuh, paling tebal terdapat pada telapak

tangan dan kaki. Ketebalan epidermis hanya sekitar 5% dari seluruh ketebalan
kulit. Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai

yang terdalam) yaitu stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum,

stratum spinosum dan stratum basale (stratum Germinatum)

(Perdanakusuma,2007).

b. Dermis

Dermis tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama

terdiri dari serabut kolagen dan elastin. Serabut-serabut kolagen menebal dan

sintesa kolagen akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Sedangkan

serabut elastin terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia

meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen akan

saling bersilang dalam jumlah yang besar dan serabut elastin akan berkurang

mengakibatkan kulit terjadi kehilangan kelenturanannya dan tampak berkeriput

(Perdanakusuma, 2007).

Di dalam dermis terdapat folikel rambut, papilla rambut, kelenjar keringat,

saluran keringat, kelenjar sebasea, otot penegak rambut, ujung pembuluh darah

dan ujung saraf dan sebagian serabut lemak yang terdapat pada lapisan lemak

bawah kulit (Tranggono dan Latifah, 2007).

c. Lapisan Subkutan

Lapisan subkutan merupakan lapisan dibawah dermis yang terdiri dari lapisan

lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara

longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda

menurut daerah tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai

darah ke dermis untuk regenerasi (Perdanakusuma, 2007).

2. Apa perbedaan dermis dan hipodermis

a. Dermis.
tersusun oleh sel-sel dalam berbagai bentuk dan keadaan, dermis terutama

terdiri dari serabut kolagen dan elastin. Serabut-serabut kolagen menebal dan

sintesa kolagen akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia. Sedangkan

serabut elastin terus meningkat dan menebal, kandungan elastin kulit manusia

meningkat kira-kira 5 kali dari fetus sampai dewasa. Pada usia lanjut kolagen

akan saling bersilang dalam jumlah yang besar dan serabut elastin akan

berkurang mengakibatkan kulit terjadi kehilangan kelenturanannya dan

tampak berkeriput sedangkan

b. hipodermis atau Lapisan subkutan

merupakan lapisan dibawah dermis yang terdiri dari lapisan lemak. Lapisan ini

terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara longgar dengan

jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut daerah

tubuh dan keadaan nutrisi individu. Berfungsi menunjang suplai darah ke

dermis untuk regenerasi.

3. Bagaimana adneksa kulit beserta gambarnya

Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah bentuk

dan fungsinya. Adneksa kulit terdiri dari :

a. Kelenjar keringat (glandula sudorifea/sweat glands).


Terdapat dilapisan dermis. Kelenjar keringat mensekresikan keringat .

Diklasifikasikan kedalam dua tipe yaitu kelenjar keringat dan apokin.

b. Kelenjar palit (glandula sabasea)

terletak di seluruh permukaan kulit manusia, kecuali di telapak tangan dan

kaki.Kelnjar palit disebut juga kelenjar holokrin, karena tidak berlumen dan

secret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar. Kelenjar palit

biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen

akar rambut ( folikel rambut ). Sebum mengandung trigliserida, asam lemak

bebas, skualen, wax ester dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormone

androgen, pada anak-anak jumlah kelenjar palit sedikit, dan pubertas menjadi

lebih besar dan banyak serta mulai berfungsi secara aktif.

c. Kuku

adalah sel epidermis kulit-kulit yang telah berubah tertanam dalam palung

kuku mnurut garis lekukan pada Kulit. Bagian kuku yang terbenam dalam

kulit jari disebut akar kuku ( nail root ), bagian yang terbuka di atas dasar

jaringan lunak kulit pada ujung jari disebut badan kuku (nail plate), dan yang
paling ujung adalah bagian kuku yang bebas. Kulit tipis yang menutupi kuku

di bagian proksimal disebut opinikium, sedangkan kulit yang ditutupi bagian

kuku be bas disebut hiponikium. Sisi kuku yang mencekung membentuk Alur

kuku.

d. Rambut

terdiri atas akar rambut dan batang rambut. Ada dua jenis tipe rambut yaitu

rambut halus, tidak berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo, dan

rambut kasar, berpigmen, mempunyai medulla, dan terdapat pada orang

dewasa. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %,

nitrogen 17,14 %, sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut yang normal dan

sehat mengkilat, elastis, tidak mudah patah, dan dapat menyerap air.

4. Jelaskan teori difusi pada penyerapan perkutan

Penyerapan perkutan merupakan gabungan fenomena suatu senyawa dari

lingkungan luar kebagian kulit ke bagian sebelah dalam dan fenomena penyerapan

dari struktur kulit kedalam peredaran darah atau getah bening.

Absorpsi perkutan adalah masuknya molekul obat dari luar kulit ke dalam jaringan

di bawah kulit, kemudian masuk ke dalam sirkulasi darah dengan mekanisme difusi

pasif . Mengacu pada Rothaman, penyerapan (absorpsi) perkutan merupakan

gabungan fenomena penembusan suatu senyawa dari lingkungan luar ke bagian kulit

sebelah dalam dan fenomena penyerapan dari struktur kulit ke dalam peredaran darah

dan getah bening. Istilah perkutan menunjukkan bahwa penembusan terjadi pada
lapisan epidermis dan penyerapan dapat terjadi pada lapisan epidermis yang berbeda.

Fenomena absorpsi perkutan (atau permeasi pada kulit) dapat digambarkan dalam tiga

tahap yaitu penetrasi pada permukaan stratum corneum, difusi melalui stratum

corneum, epidermis dan dermis, masuknya molekul ke dalam mikrosirkulasi yang

merupakan bagian dari sirkulasi sistemik .

5. Jelaskan faktor fisiko kimia biofailabilitas sediaan per rektum

a. Kelarutan

Semakin tinggi kelarutannya, semakin tinggi laju disolusi, semakin tinggi pula

absorpsinya.

b. Derajat ionisasi

Pada pH basa mukosa rektal, obat-obat basa berada dalam bentuk tidak terion

sehingga akan mudah diabsorbsi.

c. Ukuran partikel

Semakin kecil ukurannya, semakin baik disolusinya sehingga lebih baik

absorpsinya. Ukuran partikel ideal seharusnya 50-100 µm.

d. pH

pH mukosa rektal sedikit basa (7-8) sehingga obat basa diabsorbsi lebih cepat

daripada obat asam.

e. Koefisien partisi

Semakin besar koefisien partisi, semakin besar pula absorpsi obat.

6. Penilaian biovalabilitas obat yang diberikan melalui kulit

Penilaian biofarmasetik obat-obatan yang diberikan melalui kulit meliputi uji

kekentalan bentuk sediaan, ketercampuran dan pengawetan. Sesudah pengujian

tersebut, umumnya dilanjutkan dengan uji pelepasan zat aktif in vitro denga tujuan
dapat ditentukannya pembawa yang paling sesuai untuk dapat melepaskan zat aktif di

tempat pengolesan. Metode pengujian yang telah diajukan meliputi:

a. Difusi sederhana dalam air atau difusi dalam ge

b. Dialisis melalui membran kolodion atau selofan

Anda mungkin juga menyukai