Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Gusti Ngurah Made Siwa Mertayasa

UTS
NIM : 1804551348
Filsafat Pancasila
Kelas : Y

Paparan Soal:

1. Seperti Ilmu Pengetahuan yang lain, Pancasila juga bersifat ilmiah. Jelaskan syarat-syarat
ilmiah tersebut! (ada 4 syarat ilmiah)
2. Jelaskan mengapa Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia!
3. Sebutkan dan jelaskan bentuk hukum dasar di Indonesia!

Pembahasan:

1. Syarat-syarat ilmiah Pancasila:


a. Memiliki objek yang jelas
Berobjek berarti memiliki sasaran atau objek material dan titik perhaitian tertentu atau
objek formal. Sasaran disebut juga pokok soal (subject matter) merupakan suatu yang
ditinjau atau di jadikan bahan untuk diselidiki.sedangkan objek formal (focus of
interest, poin of view) merupakan titik pusat perhaitian pada segi-segi tertentu sesuai
dengan ilmu yang bersangkutan. Misalnya jenis pengetahuan yang meiliki objek
material manusia dengan titik pusat perhatian atau objek formalnya tntang jiwa yang
menimbulkan cabang fiskikolog. Suatu objek material dari suatu ilmu pengetahuan
dapat sama,tetapi tentu dibedakan oleh objek formalnya.
b. Memiliki metode yang jelas
Bermitode atau mempunyai metode berarti memiliki seperangkat pendekatan sesuai
dengan aturan-aturan yang logis. Metode merupakan cara bertindak menurut aturan
tertentu. Metode yang baik akan memudahkan seseorang mempelajari dan memahami
ilmu pengetahuan tersebut.
c. Memiliki sistem yang jelas
Bersistem atau bersifat sistematis atau brmakna meiliki kebulatan dan keutuhan.
Bagian-bagian harus merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan tidak
berkontradisi sehingga membentuk kesatuan keseluruhan. Bagian-bagian itu saling
berkaitan baik berhubungan interalisasi (saling berhubungan), interdependensi (saling
tergantungan).
d. Bersifat universal
Bersifat universal, atau dapat dikatakan bersifat objektif, dalam arti bahwa
penelusuran kebenaran tidak didasarkan oleh alasan rasa senang atau tidak senang,
setuju atau tidak setuju, melainkan alasan karna yang dapat diterima oleh akal, dengan
demikian kebenarannya relative tidak dapat dibatasi oleh waktu,ruang, keadaan,
kondisi, jumlah tertentu. (Sri Soeprapto, 19997:3).

2. Pancasila disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia


Sumber hukum yaitu sumber yang dijadikan sebagai bahan dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan. Sumber hukum terdiri atas sumber hukum tertulis dan sumber
hukum tidak tertulis. Sumber hukum tertulis merupakan hukum yang dicantumkan atau
ditulis dalam berbagai peraturan negara. Sedangkan hukum tidak tertulis yaitu hukum
yang hidup dan berkembang di masyarakat, tetapi tidak tertulis misalnya hukum
kebiasaan atau hukum adat.
Di negara Indonesia, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber
tertib hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup,
kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta
watak dari bangsa Indonesia. Pancasila sebagai sumber dari segala hukum adalah bahwa
segala Peraturan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia harus bersumberkan
Pancasila atau tidak bertentangan dengan Pancasila. Pancasila sebagai ketentuan tertinggi
tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-
pokok pikiran UUD 1945, yang pada akhirnya dioperasionalkan dalam bentuk hukum dan
peraturan positif di bawahnya.
Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum
dikarenakan:
1) Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar
ideologi negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap
materi muatan peraturan perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila.
2) Telah diatur dalam Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978.
3) Muatan pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Makna pancasila sebagai sumber dari segala hukum yaitu:

 Pancasila menjadi dasar dalam penyelenggaraan negara.

 Pancasila menjadi dasar dalam pengaturan dan sistem pemerintahan negara.

3. Bentuk hukum dasar di Indonesia

1) Pancasila

Landasan atau dasar hukum yang ideal atau yang utama dari NKRI sendiri terwujud di
dalam pancasila. Untuk menjadi dasar atau pengikat hukum yang ada di NKRI ini
tentu saja membutuhkan sesuatu hal yang dianggap kuat dan bisa mempersatukan
rakyat Indonesia. Oleh karena itu digunakanlah Pancasila sebagai dasar hukum negara
Indonesia, oleh karena itu landasan atau dasar hukum Indonesia ada di dalam
Pancasila. Salah satunya ada pada sila ketiga yang berbunyi “Persatuan Indonesia”
yang menjadi salah satu dasar hukum yang ideal bagi NKRI kita. Sejarah Pancasila
yang dijadikan sebagai dasar hukum (yuridis) tercantum pada Memorandum DPR-GR
9 Juni 1966 sebagaiamana Pancasila telah dijadikan sebagai pandangan hidup bangsa
dimana telah dimurnikan oleh PPKI atas nama seluruh bangsa Indoensia.
Memorandum DPR-GR itu disahkan oleh MPRS melalui ketetapan MPRS No.
XX/MPRS/1966 (jo Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 dan Ketetapan No.
IX/MPR/1978). Di dalam ketetapan itu dijelaskan bahwa Pancasila yang sudah secara
sah dijadikan sebagai sumber segala hukum di Indonesia merupakan pandangan yang
hidup. Pancasila yang dipilih dijadikan sebagai sumber dalam mengatur
penyelenggaraan negara. Dimana konsekuensi seluruh penyelenggaraan dalam
perundang-undangan termasuk reformasi itu dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila.
Pancasila yang dijadikan sebagai sumber hukum dari semua hukum yang ada di
Indonesia ini diatur di dalam pasal 2 UU No.10 tahun 2004 tentang pembentukan
perundang-undangan.

2) Pembukaan UUD 1945

Kedudukan pancasila yang ada pada pembukaan UUD 1945 itu menjadi sumber dari
segala sumber hukum yang ada di Indonesia dan termuat dalam Berita Republik
Indonesia tahun II no.7 itu artinya penetapan UUD 1945 sebagai dasar hukum
sudahlah pasti dan sudah dapat dipastikan jika pembukaan UUD 1945 merupakan
salah satu sumber hukum yang positif di Indonesia. Dengan dijadikannya UUD 1945
sebagai dasar hukum dari segala hukum yang ada di Indonesia artinya setiap kali pihak
berwenang atau pemerintah ingin membuat sebuah hukum atau peraturan maka harus
bersumber atau melihat pembukaan UUD 1945 sebagai patokan. Hal ini bisa terjadi
karena di dalam Pembukaan UUD 1945 sendiri memang ada terkadung dasar filsafat
Indonsia. Namun ada beberapa perubahan seperti misalnya amandemen di dalam UUD
1945. Walau mungkin terjadi beberapa pergantian amandemen di UUD 1945 tetap saja
dasar hukum Indonesia tetap dipusatkan kepada pembukaan UUD 1945, hanya saja
mungkin amandemen yang ada berpengaruh kepada lembaga-lembaga negara dan juga
kedaulatan rakyat.

3) Pasal-Pasal di dalam UUD 1945


Yang bisa menjadi dasar hukum dari negara Indonesia yang ketiga adalah pasal-pasal
yang ada di dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pasal-Pasal yang ada di dalam UUD
itu dibuat sesuai dengan pancasila dan kepribadian negara Indonesia. Oleh karena itu
UUD 1945 dijadikan sebagai dasar hukum di Indonesia. Penjabaran mengenai filsafat
hukum Indonesia ini terkandung dalam penjelasan pada pembukaan UUD 1945
dimana dikatakan”Undang-Undang dasar menciptakan pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam pembukaan dan pasal-pasalnya”. Sehingga jika pembukaan UUD
1945 dijadikan sebagai filsafat dasar hukum negara maka batang tubuh dan penjelasan
di atas merupakan teorinya. Oleh karena itu pasal-pasal yang ada di dalam UUD 1945
juga menjadi dasar hukum yang positif.

Anda mungkin juga menyukai