Anda di halaman 1dari 1

Tidak pernah terlintas sedektik pun dalam pikiran seorang Bakugo Katsuki bahwa ia membenci

Izuku. Jauh dari kata benci, malah ia sangat menyukai laki-laki berambut hijau itu. Hingga di
mana ia takut bahwa Deku akan meninggalkannya. Bayang-bayang laki-laki itu
meninggalkannya kerap kali berlalu-lintas di pikirannya. Mungkin ia sering berkata bahwa Izuku
itu quirkless ataupun seseorang yang tidak pantas menjadi hero, tapi sebenarnya ia tau bahwa
laki-laki itu jauh dari kata quirkless. Katsuki tahu bahwa akan ada saat dimana Izuku akan
memiliki quirk yang bahwa lebih hebat dari dirinya, dan disanalah ia akan kehilangan Izuku.

“Hee, jadi shitty nerd ini masih berharap jadi hero? Hahahaha lucu banget,” Katsuki berujar sinis saat ia
melihat Izuku tengah sibuk menulis di buku yang ia tau berisi catatannya mengenai semua hero yang
diketahuinya.
“k-Kacchan …” suara yang rendah dan juga gemetaran. Ya, Izuku memang selalu ketakutan ketika harus
berhadapan dengan teman masa kecilnya itu.

Srat!

Katsuki merebut paksa buku catatan hero itu, “lo tau kan, kalo lo itu mustahil buat jadi hero. Lo ngga
pantes, manusia ngga punya quirk kayak lo ngga pantes jadi hero. Lo cengeng, ngga punya bakat, lo juga
ngga bisa apa-apa, ngga usah berharap jadi hero deh, yang ada lo mati ntar.”

“Aku ngga bakal nurutin kata-kata Kacchan, suatu saat aku pasti bisa jadi hero! Aku juga bakal masuk
U.A kayak Kacchan, aku bakal nunjukin kalo aku bisa!”
“NGGA! SAMPAI KAPAN PUN, LO NGGA BAKAL PERNAH JADI HERO, NGGA USAH MIMPI LO SHITTY
NERD!” ujar Katsuki sebelum ia membuang buku analisis hero itu keluar jendela.

Tanpa mengatakan apapun, Izuku segera keluar kelas untuk mengambil bukunya yang sudah hampir
semuanya basah, karena Katsuki melempar bukunya tepat di atas kolam ikan sekolah mereka.

“Aku akan nunjukin Kacchan, kalau aku bisa masuk U.A dan jadi hero dengan cara apapun!”

Anda mungkin juga menyukai