OLEH KELOMPOK II :
1. ARIS CHAN SAPUTRA 1810921016
2. HANIFAH SALSABILA 1810921034
3. ALLISA QOTTRUNNADA A. 1810921039
4. ARISWAN 1810921052
5. ANDRA AMELIA PUTRI 1810922007
6. NURUL AFIDAH 1810922011
7. MEL EZI WALLIZA 1810922016
8. MAWADDAH FITRIAH 1810923039
DOSEN PENGAMPU:
MASRILAYANTI, Ph.D
RIDHO ADIL FITRAH, MT
BAB I ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
BAB II ...................................................................................................................................... 6
DESAIN JEMBATAN ............................................................................................................ 6
2.1 Tinjauan Lokasi ............................................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Topografi ................................................................................................. 8
2.3 Jembatan Rangka Baja ................................................................................................ 8
BAB III................................................................................................................................... 11
PENUTUP.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis Struktur jembatan yang akan di bangun pada lokasi ini menggunakan
konstruksi rangka baja , konstruksi ini di pilih karena mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
1. Bentang jembatan yang cukup panjang karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. Dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan
konstruksi rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen.
2. Dari segi ekonomi akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah
pilar jembatan dibandingkan dengan prestress concrete.
Maksud dari penyusunan proposal ini adalah untuk merancang sebuah jembatan
di Zona A sebagai salah satu tugas kuliah Desain Struktur Jembatan.
Tujuan yang ingin di capai dari perancangan jembatan ini adalah sebagai
berikut :
a. Mahasiswa dapat merencanakan suatu jembatan yang sesuai dengan kondisi
di Zona A.
b. Dapat meningkatkan kemampuan sehingga mahasiswa dapat
mengaplikasikan nya ke dalam perancangan dan pelaksanaan desain
struktur jembatan.
1.3 Rumusan Masalah
DESAIN JEMBATAN
1 Pembagian Zona
Lebar sungai pada Zona A yang akan di bangun jembatan adalah sebagai
berikut:
Jenis Struktur jembatan yang akan di bangun pada lokasi ini menggunakan
konstruksi rangka baja , konstruksi ini di pilih karena mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
3. Bentang jembatan yang cukup panjang karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. Dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan
konstruksi rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen.
4. Dari segi ekonomi akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah
pilar jembatan dibandingkan dengan prestress concrete.
Tinjauan Topografi pada Zona A termasuk zona yang berada pada sungai
yang cukup dalam dengan bentang yang cukup panjang yaitu 110 m. berdasarkan
kondisi di Zona A maka jenis jembatan yang cocok di gunakan pada lokasi tersebut
adalah jembatan dengan konstruksi rangka baja, karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan konstruksi
rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen. Dari segi ekonomi
akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah pilar jembatan
dibandingkan dengan prestress concrete.
Salah satu metode yang digunakan untuk pemasangan jembatan rangka baja
adalah dengan sistem Semi kantilever. Semi Kantilever adalah suatu sistem perakitan
jembatan rangka baja yang dilakukan tanpa alat penyangga/perancah tetapi merupakan
sistem pemasangan komponen per komponen yang dipasang setempat secara bertahap
mulai dari abutment atau pilar hingga posisi akhir (abutment atau pilar berikutnya)
dengan cara penambahan dan pemasangan masing-masing komponen pada sebagian
bentang yang telah dipasang sebelumnya, hingga membentuk kantilever yang bergerak
segmen demi segmen menuju ke perletakan jembatan berikutnya.
BAB III
PENUTUP
https://www.kerkuse.id/2017/09/metode-pemasangan-jembatan-rangka-baja.html
http://eprints.umm.ac.id/36896/3/jiptummpp-gdl-hendraseti-51423-3-babii.pdf
https://arafuru.com/sipil/pengertian-jembatan-dan-jenis-jenisnya.html
https://khammal.blogspot.com/2013/12/jembatan-rangka-baja.html