Anda di halaman 1dari 12

TUGAS I

DESAIN STRUKTUR JEMBATAN


(TSI-439)

OLEH KELOMPOK II :
1. ARIS CHAN SAPUTRA 1810921016
2. HANIFAH SALSABILA 1810921034
3. ALLISA QOTTRUNNADA A. 1810921039
4. ARISWAN 1810921052
5. ANDRA AMELIA PUTRI 1810922007
6. NURUL AFIDAH 1810922011
7. MEL EZI WALLIZA 1810922016
8. MAWADDAH FITRIAH 1810923039

DOSEN PENGAMPU:
MASRILAYANTI, Ph.D
RIDHO ADIL FITRAH, MT

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 3
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................... 4
1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 5
BAB II ...................................................................................................................................... 6
DESAIN JEMBATAN ............................................................................................................ 6
2.1 Tinjauan Lokasi ............................................................................................................ 6
2.2 Tinjauan Topografi ................................................................................................. 8
2.3 Jembatan Rangka Baja ................................................................................................ 8
BAB III................................................................................................................................... 11
PENUTUP.............................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Struyk dan Veen (1995), jembatan adalah suatu konstruksi yang
berfungsi untuk meneruskan jalan atau lalu lintas ketika terdapat rintangan pada
sisi yang lebih rendah, rintangan ini dapat berupa jalan atau sungai. Dari pengertian
tersebut disimpulkan bahwa jembatan merupakan sarana transportasi yang
digunakan sebagai penunjang dalam peningkatan pertumbuhan sosial, ekonomi dan
industri. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan jembatan telah
mengalami perkembangan yang pesat, jembatan tidak hanya sebagi penghubung
atau meneruskan jalan, namun juga sebagai bangunan monumental yang menjadi
kebanggaan suatu daerah. Perkembangan tipe jembatan dari tahun ke tahun selalu
berkembang. Penggunaan atau pemilihan tipe jembatan disesuaikan dengan
berbagai macam pertimbangan seperti beban lalu lintas, kondisi tanah, kondisi alam
dan pertimbangan-pertimbangan lainnya. Mengingat pentingnya jembatan ini,
maka pembuatannya harus memenuhi aspek-aspek penting bagi struktur seperti
kekuatan, kekokohan, tingkat keawetan (usia pakai), kestabilan dan syarat-syarat
struktur yang lain.
Struktur jembatan mempunyai berbagai macam tipe, baik dilihat dari bahan
strukturnya maupun dari bentuk strukturnya. Masing-masing tipe struktur jembatan
cocok digunakan untuk kondisi yang berbeda. Menurut Satyarno (2003), sesuai
dengan perkembangan, bentuk jembatan berubah dari yang sederhana menjadi
yang sangat komplek. Secara garis besar terdapat sembilan macam perencanaan
jenis jembatan yang dapat digunakan, yaitu:
- Jembatan balok (beam bridges)
- Jembatan kantilever (cantilever bridges)
- Jembatan lengkung (arch bridges)
- Jembatan rangka (truss bridges)
- Jembatan gantung (suspension bridges)
- Jembatan kabel (cable stayed bridges)
- Jembatan bergerak (movable bridges)
- Jembatan terapung (floating bridges)
- Jembatan kombinasi (combination bridges).

Jenis Struktur jembatan yang akan di bangun pada lokasi ini menggunakan
konstruksi rangka baja , konstruksi ini di pilih karena mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :

1. Bentang jembatan yang cukup panjang karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. Dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan
konstruksi rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen.
2. Dari segi ekonomi akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah
pilar jembatan dibandingkan dengan prestress concrete.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan proposal ini adalah untuk merancang sebuah jembatan
di Zona A sebagai salah satu tugas kuliah Desain Struktur Jembatan.
Tujuan yang ingin di capai dari perancangan jembatan ini adalah sebagai
berikut :
a. Mahasiswa dapat merencanakan suatu jembatan yang sesuai dengan kondisi
di Zona A.
b. Dapat meningkatkan kemampuan sehingga mahasiswa dapat
mengaplikasikan nya ke dalam perancangan dan pelaksanaan desain
struktur jembatan.
1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat di rumuskan adalah sebagai berikut;


1. Menentukan jenis jembatan yang digunakan.
2. Menentukan metoda pelaksanaan pembangunan jembatan
BAB II

DESAIN JEMBATAN

2.1 Tinjauan Lokasi

Jembatan merupakan bangunan yang sangat penting untuk menunjang


pembangunan ekonomi social karena jembatan menghubungkan dua bagian jalan yang
terputus oleh rintangan seperti sungai, drainase dan laiinya. Tujuan di bangun nya
jembatan adalah untuk mempermudah setiap orang menyebrangi rintangan-rintangan
tersebut.

Pembangunan jembatan pada Zona A ini ditujukan untuk menunjang daerah


sawah penduduk dapat terhubung dengan daerah perkantoran dan area pabrik. Ini dapat
mempermudah masyarakat yang berada di sawah penduduk dapat lebih mudah
melakukan perjalanan menuju perkantoran dan area pabrik. Berikut merupakan gambar
pembagian zona

1 Pembagian Zona
Lebar sungai pada Zona A yang akan di bangun jembatan adalah sebagai
berikut:

Gambar 2 Potongan Melintang Zona A


Dalam perencanaan jembatan ada beberapa kriteria Desain Jembatan sebagai berikut:

a. Kekuatan dan kekakuan struktur


b. Stabilitas struktur
c. Kelayanan struktur
d. Keawetan
e. Kemudahan pelaksana
f. Ekonomis
g. Bentuk estetika.

Jenis Struktur jembatan yang akan di bangun pada lokasi ini menggunakan
konstruksi rangka baja , konstruksi ini di pilih karena mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
3. Bentang jembatan yang cukup panjang karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. Dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan
konstruksi rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen.
4. Dari segi ekonomi akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah
pilar jembatan dibandingkan dengan prestress concrete.

2.2 Tinjauan Topografi

Tinjauan Topografi pada Zona A termasuk zona yang berada pada sungai
yang cukup dalam dengan bentang yang cukup panjang yaitu 110 m. berdasarkan
kondisi di Zona A maka jenis jembatan yang cocok di gunakan pada lokasi tersebut
adalah jembatan dengan konstruksi rangka baja, karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan konstruksi
rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen. Dari segi ekonomi
akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah pilar jembatan
dibandingkan dengan prestress concrete.

2.3 Jembatan Rangka Baja

Jembatan rangka adalah struktur konstruksi jembatan yang tersusun dari


rangka-rangka yang diletakkan pada suatu bidang dan dihubungkan dengan sendi pada
setiap titik hubungnya. Pada dasarnya jembatan rangka adalah gabungan elemen
berbentuk segitiga yang tersusun secara stabil dan tidak terjadi pergerakan titik pada
struktur diluar pengaruh deformasi elemen. Struktur rangka batang lebih dominan
menerima gaya aksial tarik atau tekan saja, sedangkan lentur sangat kecil dan sering
diabaikan. Untuk itu maka beban pada struktur rangka harus melalui titik hubungnya
(joint) agar perngaruh lentur boleh diabaikan (Schodek, 1979).
Jembatan rangka batang memiliki beberapa keuntungan, diantaranya berat yang
relatif ringan dan dalam pembangunannya dapat dirakit per bagian. Semua rangka
batang dapat menahan beban-beban yang bekerja dalam bidang rangkanya.

- Komponen Jembatan Rangka


Struktur jembatan dibagi menjadi dua bagian utama, yakni struktur atas dan
struktur bawah. Struktur atas berfungsi sebagai pemikul langsung beban
lalu lintas yang melewatinya, sedangkan struktur bawah berfungsi sebagai
pemikul dari beban bangunan atas yang selanjutnya diteruskan kepada
pondasi. Struktur atas jembatan terdiri atas jembatan itu sendiri, yang
selanjutnya terdapat komponen jembatan, sedangkan struktur bawah terdiri
atas abutment, pilar, dan pondasi.
Komponen jembatan rangka disajikan dalam gambar berikut,

Dalam gambar di atas, secara umum dijelaskan bahwa komponen jembatan


rangka terdiri atas :

a. Top chord member, batang tepi atas


b. Bottom chord member, batang tepi bawah

c. Top chord bracing, pengaku bagian atas

d. Bottom chord bracing, pengaku bagian bawah

e. Stringer, balok memanjang

f. Cross girder, balok melintang

g. Diagonal, batang tegak dan diagonal

- Penggunaan Metode Semi kantilever dalam pemasangan Jembatan Rangka Baja

Salah satu metode yang digunakan untuk pemasangan jembatan rangka baja
adalah dengan sistem Semi kantilever. Semi Kantilever adalah suatu sistem perakitan
jembatan rangka baja yang dilakukan tanpa alat penyangga/perancah tetapi merupakan
sistem pemasangan komponen per komponen yang dipasang setempat secara bertahap
mulai dari abutment atau pilar hingga posisi akhir (abutment atau pilar berikutnya)
dengan cara penambahan dan pemasangan masing-masing komponen pada sebagian
bentang yang telah dipasang sebelumnya, hingga membentuk kantilever yang bergerak
segmen demi segmen menuju ke perletakan jembatan berikutnya.
BAB III

PENUTUP

Jembatan pada Zona A di rencankan menggunakan jembatan rangka karena :


1. Bentang jembatan yang cukup panjang karena sungai itu mempunyai lebar
110 m. Dengan bentang jembatan ≥ 100 m lebih efektif menggunakan
konstruksi rangka baja, dalam hal ini dengan bentang 60 m per segmen.
2. Dari segi ekonomi akan lebih murah, karena mengurangi pembuatan jumlah
pilar jembatan dibandingkan dengan prestress concrete.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kerkuse.id/2017/09/metode-pemasangan-jembatan-rangka-baja.html

http://eprints.umm.ac.id/36896/3/jiptummpp-gdl-hendraseti-51423-3-babii.pdf

https://arafuru.com/sipil/pengertian-jembatan-dan-jenis-jenisnya.html

https://khammal.blogspot.com/2013/12/jembatan-rangka-baja.html

Anda mungkin juga menyukai