Dosen Pengampu
Disusun oleh:
PRODI : SOSIOLOGI
NPM : 203503516074
2020/2021
BAB 3 : KEKUASAAN
A. APA ITU KEKUASAAN?
Kekuasaan merupakan suatu kemampuan untuk menguasai atau memengaruhi orang
lain untuk melakukan sesuatu atau kemampuan untuk mengatasi perlawanan dari
orang lain dalam mencapai tujuan, khususnya untuk memengaruhi perilaku orang lain.
B. Pemikiran Sosiologi tentang Kekuasaan
1. Max Weber
Weber menggunakan konsep herrschaft dalam menjelaskan kewenangan, yang
dibedakan dengan kekuasaan, seperti yang telah didiskusikan sebelumnya. Pada
saat menjelaskan kewenangan, Weber membuat tipologi tentang konsep ini, yaitu:
1. Kewenangan tradisional,
yaitu kewenangan yang didasarkan atas tradisi, kebiasaan,
kekudusan aturan dan kekuatan zaman dulu
2. Kewenangan karismatik,
yaitu kewenangan yang diperoleh seseorang karena dipandang
memiliki kualitas kepribadian individu yang extraordinary (luar
biasa) dan diperlakukan sebagai orang yang dianugerahi
kekuatankekuatan dan kualitas supernatural (adiduniawi),
superhuman (adiinsani), dan exceptional (pengecualian).
3. Kewenangan legalrasional,
yaitu kewenangan didasarkan atas komitmen terhadap
seperangkat peraturan yang diundangkan secara resmi dan diatur
secara impersonal.
2. Bertrand Russel
Bertrand Russel (1988: 23), mendefinisikan kekuasaan sebagai hasil pengaruh
yang diinginkan..
3. Charles F. Andrain
Bagi Charles F. Andrain (1992: 130131), kekuasaan dimengerti sebagai
penggunaan sejumlah sumber daya (aset, kemampuan) untuk memperoleh
kepatuhan (tingkah laku menyesuaikan) dari orang lain
4. Michel FoucaultFoucault (1980), melihat relasi pengetahuan dan kekuasaan
sangat erat, di mana dia melihat pengetahuan adalah kekuasaan.
C. (RE)PRODUKSI KEKUASAAN
1. Analisis Pertukaran
Analisis pertukaran merupakan salah satu analisis yang secara serius dan tegas
membicarakan bagaimana kekuasaan bisa muncul dalam suatu proses hubungan
pertukaran
2. Analisis Konflik
Analisis konflik tentang asal kekuasaan tidak seragam. Paling tidak terdapat tiga
sudut pandangan dalam analisis konflik, yaitu pandangan Karl Marx, pandangan
Ralf Dahrendorf, dan Gaetano Mosca.
3. Analisis Fungsional
Kekuasaan atau kewenangan memiliki fungsi bagi bertahannya suatu masyarakat
atau bertahannya struktur sebagai suatu sistem sosial.
D. Distribusi Kekuasaan
1. Konsep distribusi kekuasaan
Distribusi dapat dipahami sebagai suatu perangkat hubungan sosial yang
melaluinya orang mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan. Melalui
cara seperti itu maka distribusi kekuasaan dipahami sebagai suatu perangkat
hubungan sosial yang melaluinya terjadi proses yang mengantarai (re)
produksi kekuasaan dengan proses konsumsinya.
2. Stratifikasi Sosial sebagai Suatu Fenomena Distribusi Kekuasaan
Distribusi kekuasaan dalam masyarakat dapat dilihat melalui stratifikasi
sosial (Lenski, 1966 dan Kartono, 2007).
3. Proses dalam Distribusi Kekuasaan
Secara umum proses distribusi kekuasaan terjadi dalam dua bentuk, yaitu
distribusi melalui pemberian (distribution by ascription) dan distribusi
melalui usaha (distribution by achievement).
E. Konsumsi Kekuasaan
1. Konsep kekuasaan
Menurut Don Slater (1997), konsumsi adalah bagaimana manusia dan aktor
sosial dengan kebutuhan yang dimilikinya berhubungan dengan sesuatu
(dalam hal ini material, barang simbolis, jasa, atau pengalaman) yang dapat
memuaskan mereka
2. Tujuan Konsumsi Kekuasaan
Berikut ini diajukan beberapa alasan mengapa orang atau kelompok orang
mengonsumsi kekuasaan:
a. Untuk menyejahterakan dan memakmurkan bangsa.
b. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
c. Untuk memberikan rasa adil dalam kehidupan bernegara dan
bermasyarakat
d. Untuk menegakkan hak asasi manusia.
e. Untuk menghadirkan rasa aman dan tenteram dalam masyarakat.
f. Untuk menjaga kedaulatan negara, martabat, dan muruah bangsa
g. Untuk menciptakan perdamaian umat manusia
h. Untuk melangggengkan kekuasaan
i. Untuk meraih kepentingan pribadi, kelompok, atau golongan