Anda di halaman 1dari 23

HUKUM MENDEL

Hukum Mendel I
(Hukum segregation/Pemisahan )

Menyatakan bahwa pada


waktu pembentukan gamet
terjadi pemisahan alel secara
acak (The Law of Segregation
of Allelic Genes)
• Hukum segregasi adalah pemisahan pasangan
alel secara bebas pada saat pembelahan
meiosis dalam pembentukan gamet.
• Segregasi ini diikuti dengan penurunan jumlah
kromosom diploid menjadi haploid.
• Hukum Mendel I ini berlaku
untuk persilangan monohibrid
yaitu : persilangan yang hanya
menggunakan satu macam gen
yang berbeda atau
menggunakan satu tanda beda
• Ada pasangan gen pada
kromosom homolognya yang
berpengaruh terhadap suatu
sifat.
Melalui percobaan yang dilakukan oleh Mendel maka kita
lebih mengerti mengenai pengaruh alel yang memberikan
variasi pada bentuk atau fenotipe makhluk hidup.
persilangan monohibrid
Hukum Mendel I berlaku
untuk persilangan
monohibrid adalah
persilangan antara dua
individu dari spesies yang
sama dengan satu sifat
beda
Mendel pertama kali mengetahui sifat monohibrid
pada saat melakukan percobaan penyilangan pada
kacang ercis (Pisum sativum).
• Mendel melakukan
persilangan monohibrid
atau persilangan satu
sifat beda, dengan
tujuan mengetahui pola
pewarisan sifat dari
tetua kepada generasi
berikutnya.
• Setiap mahluk hidup mempunyai banyak sifat
khusus yg dpt diamati seperti : Kacang ercis :
- tinggi tanaman (tinggi/pendek)
Dalam persilangan
- Warna bunga (ungu, putih) monohibrid, yg
- Bentuk polong (bulat, kisut) diperhatikanhanya
salah satu sifat
- Warna biji (kuning, putih)
• Persilangan monohibrid akan menunjukkan :
• 1. sifat yg dominan atau sifat yg resesif
• 2. ada sifat antara /intermedit
Contoh persilangan monohibrid
Sifat dominan
• Mendel beranggapan sifat resesif muncul
karena sifat beda yang dimiliki induknya
adalah berpasangan. Jadi dalam
persilangannya masing-masing induknya akan
memberikan satu fakta sifat beda kepada
keturunannya sehingga akan menerima 2
fakta sifat beda dari masing-masing induknya.
Untuk lebih jelas pada gbr ini
Untuk mempermudahnya dapat pula digunakan tabel,

Dari diagram dan tabel dapat kita lihat pada F2


Perbandingan fenotipe = 3 : 1 = bulat : keriput.
Perbandingan genotipe = 1 : 2 : 1 = BB : Bb : bb.
Dengan demikian gen faktor bulat (B) adalah dominan
terhadap faktor keriput (b), sehingga Bb adalah individu
yang mempunyai fenotipe biji bulat.
Contoh Percobaan Mendel dari Persilangan
Monohibrid atau dengan Satu Sifat Beda
Mendel melakukan percobaannya berulang kali, ternyata
hasilnya sama seperti dapat dilihat tabel berikut ini.

Dari data tersebut dapat dilihat perbandingan rata-


rata sifat dominan : resesif pada F2 adalah 3 : 1.
Dari hasil tersebut Mendel
membuat suatu kesimpulan
1) Setiap sifat suatu organisme
dikendalikan oleh satu pasang
faktor keturunan yang
dinamakan gen (pada waktu itu
Mendel belum mengenal gen);
yaitu satu faktor dari induk
jantan dan satu faktor dari induk
betina.
2) Setiap pasangan faktor
keturunan menunjukkan bentuk
alternatif sesamanya, misalnya
bulat atau kisut. Kedua bentuk
alternatif ini disebut alel.
3) Apabila pasangan faktor keturunan terdapat
bersama-sama dalam satu tanaman, faktor
dominan akan menutup faktor resesif.
4) Pada saat pembentukan gamet, yaitu pada
proses meiosis, pasangan faktor atau masing-
masing alel akan memisah secara bebas.
5) Individu galur murni mempunyai pasangan sifat
(alel) yang sama, yaitu dominan atau resesif saja.
Persilangan intermedite
• persilangan intermediete sama dengan proses
persilangan monohibrid. Perbedaannya
terletak pada hasil akhirnya. Pada persilangan
monohibrid, tidak ada fenotipe yang berbeda
dengan induknya. Sedangkan pada persilangan
intermediete, terdapat fenotipe yang berbeda
dengan induknya.
Contoh Persilangan Sifat intermedite

FI
Fenotif = 100 % (merah muda)
Genotif = Mn

F2
Fenotif = merah = 1
merah muda = 2
putih = 1

Genotif = MM = 1
Mn = 2
nn = 1
Karakteristik Persilangan Intermediete

1. Termasuk
persilangan
monohibrid
2. Bersifat
intermediet (sifat
yang sama kuat)
3. Tidak ada sifat
dominan atau
sifat resesif

Anda mungkin juga menyukai