Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERAN BANK SENTRAL DALAM KEBIJAKAN

MONETER
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebijakan Fiskal dan Moneter

Dosen Pengampu :
MOH. RASIDI, M.M

Disusun Oleh:
Putri Lailatul Isnaini
1942400056
4B

PROGRAM STUDI EKONOMI


FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NURUL JADID
PAITON - PROBOLINGGO
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena rahmat serta karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam dari Allah SWT semoga selalu tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para
penerusnya diiringi harapan kita senantiasa mendapatkan syafaat dari beliau mulai saat ini
sampai hari kiamat nanti. Dan semoga kita semua tetap berada dalam lindungan Allah SWT.
Amin.

Pada kesempatan ini saya akan menguraikan materi tentang "Peran Bank Sentral
dalam Kebijakan Moneter " dalam mata kuliah Manajemen Fiskal dan Moneter. Dan tak lupa
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Manajemen Fiskal dan
Moneter yang telah banyak membimbing dan memberikan pelajaran.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidaklah sempurna. Namun
besar harapan saya agar makalah ini dapat dijadikan sumber referensi bagi pembaca serta
dimanfaatkan untuk memperluas ilmu pengetahuan khususnya tentang Manajemen Fiskal
dan Moneter.

Paiton, 5 Agustus 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
A. Pengertian Kebijakan Moneter .............................................................................................. 3
B. Peran Bank Indonesia Dalam Deregulasi Finansial Dan Kebijakan Moneter Untuk
Kestabilan Harga. ................................................................................................................... 5
C. Peran Bank Indonesia Dalam Kebijakan Moneter Untuk Stabilisasi Dan Pertumbuhan ...... 6
D. Peran Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran ............................................................... 7
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 9
B. Saran ...................................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank Indonesia sebagai bank sentral merupakan lembaga yang sangat vital
dalam kehidupan perekonomian nasional karena kebijakan kebijakan yang ditempuh
oleh Bank Indonesia akan memiliki dampak yang langsung dirasakan oleh
masyarakat. Bank Indonesia yang didirikan pada tanggal 1 Juli 19531, telah lebih dari
setengah abad melayani kepentingan bangsa. Namun, masih banyak masyarakat yang
tidak mengenal BI, apalagi memahami kebijakan-kebijakan yang pernah diambilnya,
sehingga seringkali terjadi salah persepsi masyarakat terhadap BI. Masyarakat sering
memberikan penilaian negatif terhadap Bank Indonesia karena tidak cukup
tersedianya data atau informasi yang lengkap dan akurat yang dapat diakses dan
dipahami dengan mudah oleh masyarakat.

Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan


melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-
undang. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia,
dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak dan mengabaikan intervensi
dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Status dan kedudukan yang khusus
tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya
sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

Dari uraian diatas, oleh sebab itu makalah ini akan membahas tentang peran
Bank Indonesia dalam kebijakan moneter sehingga dapat menambah wawasan bagi
pembaca mengenai Bank Indonesia dan untuk meminimalkan terjadinya salah
persepsi masyarakat terhadap Bank Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebijakan moneter?
2. Apa peran Bank Indonesia dalam deregulasi finansial dan kebijakan moneter
untuk kestabilan harga?

1
“Sejarah BI - Bank Indonesia." https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/sejarah-bi/Default.aspx. Diakses pada 5
Agu. 2021.

1
3. Apa peran Bank Indonesia dalam kebijakan moneter untuk stabilisasi dan
pertumbuhan?
4. Apa peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebijakan moneter
2. Untuk mengetahui peran Bank Indonesia dalam deregulasi finansial dan
kebijakan moneter untuk kestabilan harga
3. Untuk mengetahui peran Bank Indonesia dalam kebijakan moneter untuk
stabilisasi dan pertumbuhan
4. Untuk mengetahui peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah Negara


untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh
atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar
bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan
bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui
negosiasi dengan pemerintah lain.2

Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang


bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal
(keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni
menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan
harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan
dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai
untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali
akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.

Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan


ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan
harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter
berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang
agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran
dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan
salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga,
giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir
bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

2
"Kebijakan Moneter: Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Instrumennya ...."
https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/ . Diakses pada 5 Agu. 2021

3
Jenis Kebijakan Moneter

Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan


cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

1. Kebijakan moneter ekspansif (Monetary expansive policy) Adalah suatu


kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli
masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian
mengalami resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter
longgar (easy money policy)3
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy) Adalah suatu
kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini
dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga dengan
kebijakan uang ketat (tight money policy)

Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen


kebijakan moneter, yaitu antara lain :

 Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)


Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar
dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government
securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan
membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang
beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah
kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah
SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan
atas Surat Berharga Pasar Uang.
 Fasilitas Diskonto (Discount Rate)
Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar
dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum
kadang- kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke

3
"Pengertian, Tujuan, dan Instrumen Kebijakan Moneter - M-Edukasi." https://m-
edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-files/kontenkm/km2016/KM201629/materi1.html. Diakses pada 5
Agu. 2021.

4
bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah
menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat
bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
 Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio)
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar
dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan
pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan
rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.
 Imbauan Moral (Moral Persuasion)
Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi.
Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati
dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan
menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk
memperbanyak jumlah uang beredar pada perekenomian.4

B. Peran Bank Indonesia Dalam Deregulasi Finansial Dan Kebijakan Moneter


Untuk Kestabilan Harga.
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7
tentang Bank Indonesia.5 Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara
lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada
inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia
menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama
kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai
tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting
dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank
Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai
tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.

4
KEBIJAKAN MONETER - Bank Indonesia." https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-
mix/core/Documents/Kebijakan%20Moneter.pdf. Diakses pada 5 Agu. 2021.
5
"uu no 3 th 2004." http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/3.pdf. Diakses pada 5 Agu. 2021.

5
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk
melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter
(seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju
inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-
sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain
operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan
tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit
atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian
moneter berdasarkan Prinsip Syariah.

C. Peran Bank Indonesia Dalam Kebijakan Moneter Untuk Stabilisasi Dan


Pertumbuhan
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1999
6
tentang Bank Indonesia , yang sebagaimana diubah melalui UU No. 3 Tahun 2004
dan UU No. 6 Tahun 2009 pada pasal 7. Kestabilan rupiah yang dimaksud
mempunyai dua dimensi. Dimensi pertama kestabilan nilai rupiah adalah kestabilan
terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin dari perkembangan laju inflasi.
Sementara itu, dimensi kedua terkait dengan perkembangan nilai tukar rupiah
terhadap mata uang negara lain.
Dalam konteks perkembangan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain,
Indonesia menganut sistem nilai tukar mengambang (free floating). Peran kestabilan
nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh
karena itu, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan untuk menjaga kestabilan
nilai tukar agar sesuai dengan nilai fundamentalnya dengan tetap menjaga bekerjanya
mekanisme pasar.
Dalam upaya mencapai tujuan rersebut, Bank Indonesia sejak 1 Juli
2005 menerapkan kerangka kebijakan moneter Inflation Targeting Framework
(ITF). Kerangka kebijakan tersebut dipandang sesuai dengan mandat dan
aspek kelembagaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang. Dalam kerangka ini,
inflasi merupakan sasaran yang diutamakan (overriding objective). Bank Indonesia

6
"Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia." 28 Nov. 2013,
http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/undang-undang/Pages/undang-undang-nomor-23-tahun-1999-
tentang-bank-indonesia.aspx. Diakses pada 5 Agu. 2021.

6
secara konsisten terus melakukan berbagai penyempurnaan kerangka kebijakan
moneter, sesuai dengan perubahan dinamika dan tantangan perekonomian yang
terjadi, guna memperkuat efektivitasnya.

D. Peran Bank Indonesia Dalam Sistem Pembayaran


Alasan Bank Indonesia mengatur penuh sistem pembayaran karena adanya
keterkaitan yang erat antara kebijakan-kebijakan di bidang sistem pembayaran dengan
sistem moneter dan perbankan. Seperti yang kita tahu bahwa Bank Indonesia
merupakan otoritas moneter di Indonesia. Tugas utama Bank Indonesia dalam sistem
pembayaran adalah menjamin kelancaran dan keamanan sistem pembayaran Indonesia.
Dalam buku Kebijakan Sistem Pembayaran di Indonesia (2003) karya Sri Mulyati Tri
Subari dan Ascarya, dijelaskan tiga peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran,
yaitu:
1. Sebagai regulator dan fasilitator pengembangan
i. Sebagai regulator, Bank Indonesia senantiasa memastikan proses sistem
pembayaran berlangsung secara tepat waktu.
ii. Sebagai fasilitator dan katalisator pengembangan, Bank Indonesia selalu
berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan terhadap sistem
yang telah ada sesuai dengan perencanaan sistem pembayaran nasional.
Upaya penyempurnaan dan pengembangan tersebut diwujudkan melalui
kebijakan, pengembangan mekanisme, peningkatan efisiensi pelayanan
jasa sistem pembayaran, dan lain-lain.
2. Sebagai lembaga pengawas
Dalam menjalan fungsi pengawasan, Bank Indonesia memiliki wewenang
untuk memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap
penyelenggaraan sistem pembayaran, baik yang dilakukan oleh Bank Indonesia
maupun pihak lain. Agar pengawasan terhadap penyelenggaraan sistem
pembayaran berjalan secara maksimal, Bank Indonesia mewajibkan seluruh
penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan.
3. Sebagai lembaga penyelenggara
Ada dua sistem pembayaran yang diselenggaran oleh Bank Indonesia, yaitu
Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia-Real
Time Gross Settlement (BI-RTGS). SKNBI merupakan sistem pembayaran

7
digunakan untuk menyelesaikan pembayaran ritel (nilai kecil), sedangkan BI-
RTGS merupakan sistem pembayaran yang digunakan untuk menyelesaikan
pembayaran yang memiliki nilai besar.7

7
"Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran Halaman all ...." 23 Nov. 2020,
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/23/193015969/peran-bank-indonesia-dalam-sistem-
pembayaran?page=all. Diakses pada 5 Agu. 2021.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara
untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau
lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga
pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak
sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan
pemerintah lain. Peran Bank Indonesia dalam deregulasi finansial dan kebijakan
moneter untuk kestabilan harga yaitu menetapkan kebijakan moneter menggunakan
instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah
maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib
minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat
melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Sedangkan peran Bank Indonesia dalam deregulasi finansial dan kebijakan
moneter untuk kestabilan harga yaitu menerapkan kerangka kebijakan moneter
Inflation Targeting Framework (ITF). Dalam kerangka ini, inflasi merupakan
sasaran yang diutamakan (overriding objective). Bank Indonesia secara konsisten
terus melakukan berbagai penyempurnaan kerangka kebijakan moneter, sesuai
dengan perubahan dinamika dan tantangan perekonomian yang terjadi, guna
memperkuat efektivitasnya. Dan yang terakhir yaitu peran Bank Indonesia dalam
sistem pembayaran yakni sebagai regulator dan fasilitator pengembangan, lembaga
pengawas, dan lembaga penyelenggara. Peran Bank Indonesia dalam sistem
pembayaran sangat penting karena setiap kebijakan dari sistem pembayaran akan
berdampak terhadap keputusan Bank Indonesia untuk menetapkan kebijakan moneter.
B. Saran
Adapun saran yang ingin penyaji sampaikan adalah keinginan penyaji atas
partisipasi pembaca, agar sekiranya mau memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kemajuan penulisan makalah ini. Kami sadar bahwa penulis adalah
manusia yang pastinya memiliki kesalahan. Oleh karena itu, dengan adanya kritik dan
saran dari pembaca, penulis bisa mengkoreksi diri dan menjadikan makalah kedepan
menjadi makalah yang lebih baik lagi dan memberikan manfaat yang lebih bagi kita
semua.

9
DAFTAR PUSTAKA

BANK INDONESIA. _____. “Sejarah BI - Bank Indonesia."


https://www.bi.go.id/id/tentang-bi/sejarah-bi/Default.aspx. Diakses pada 5 Agu. 2021.

Ahmad. 2021. “Kebijakan Moneter: Pengertian, Jenis, Tujuan Dan Instrumennya"


https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/ . Diakses pada 5 Agu. 2021

BMK-KEMDIKBUD. ______. "Pengertian, Tujuan, dan Instrumen Kebijakan Moneter - M-


Edukasi."https://m-edukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produk-
files/kontenkm/km2016/KM201629/materi1.html. Diakses pada 5 Agu. 2021.

BANK INDONESIA. _____. “KEBIJAKAN MONETER - Bank Indonesia."


https://www.bi.go.id/id/bi-institute/policy-
mix/core/Documents/Kebijakan%20Moneter.pdf. Diakses pada 5 Agu. 2021.

DPR. 2004. “uu no 3 th 2004." http://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/3.pdf. Diakses


pada 5 Agu. 2021.

OJK. 2013. “Undang-undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia."


http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/regulasi/undang-undang/Pages/undang-
undang-nomor-23-tahun-1999-tentang-bank-indonesia.aspx. Diakses pada 5 Agu.
2021.

Dicky Cahya Pratama. 2020. “Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran"
https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/23/193015969/peran-bank-indonesia-
dalam-sistem-pembayaran?page=all. Diakses pada 5 Agu. 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai